Anda di halaman 1dari 4

Nama : Eka Pramuda Wardani

NIM : 16020200029
Prodi : S1 Farmasi 2017
Mata Kuliah : Patologi Klinis
Pemeriksaan Normal Data Laborat Keterangan
Cholesterol < 200 mg/dl 213 mg/dl Tinggi
Trigliserida < 200 mg/dl 179 mg/dl Normal
Asam Urat L : 3,1 – 7,7 mg/dl 6,8 mg/dl Tinggi
P : 1,9 – 6 mg/dl

Pemerikssan Kolesterol

Pemeriksaan Kolesterol yang di lakukan pada Subjek didapatkan bahwa kadar Kolesterolnya
adalah 213 mg/dL. Hal ini menunjukkan bahwa kadar Kolesterol Subjek tinggi berdasarkan
batas normal Kolesterol < 200 mg/dL.

Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola
makan sehat merupakan faktor utama untuk mengghindari hal ini. Akan tetapi, tidak semua
kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL (Low
Density Lipoprotein) saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol HDL (High Density
Lipoprotein) merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat daam tubuh. Batas
normal kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg (Rahayu, 2007).

Pemeriksaan Asam urat

Pemeriksaan asam urat yang di lakukan pada Subjek didapatkan bahwa kadar asam uratnya
adalah 6,8 mg/dL. Hal ini menunjukan bahwa kadar Asam urat Subjek tinggi berdasarkan batas
normal asam urat pada wanita adalah 1,9 – 6 mg/dL.

Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang,
polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah
obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita
diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil
buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi akan
menyebabkan asam urat juga ikut meninggi. Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan
yang tepat dapat diobati sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena
dalam tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan
yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung
purin (Soekirman, 2005).

Normalnya, asam  urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi
karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan kadarnya meningkat
dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak
mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih
selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak
(Soekirman, 2005).

1. Obat statin

Jenis obat penurun kolesterol yang paling sering diresepkan oleh dokter adalah statin. Obat ini
bekerja dengan cara menghancurkan zat pembentuk kolesterol di dalam hati, yang kemudian
akan dikeluarkan kembali oleh hati.

Obat statin :

 Fluvastatin
 Lovastatin
 Pitavastatin
 Pravastati
 Rosuvastatin
 Simvastatin

Selama mengonsumsi obat ini, perhatikan perubahan tubuh yang mungkin menandakan efek
samping. Risiko efek samping menggunakan statin sebagai obat kolesterol adalah:

 Mual atau muntah


 Mengantuk
 Pusing
 Kram perut atau sakit perut
 Kembung
 Sakit kepala
 Gangguan pencernaan, seperti sembelit, diare, atau perut kembung

2. Allopurinol

Untuk mengatasi asam urat, pilihan obat yang kerap dianjurkan dokter adalah Allopurinol. Obat
ini masuk dalam kelas xanthine oxidase inhibitor yang mengurangi produksi asam urat berlebih
dalam tubuh.

Penting untuk dipahami bahwa obat ini hanya membantu mencegah serangan asam urat, bukan
untuk mengobati sakit yang sudah terlanjur muncul.

Anda wajib minum obat ini sesuai dengan takaran dosis yang telah diresepkan dokter. Jangan
coba-coba untuk menambahkan maupun mengurangi dosis obat sendiri. Selain menurunkan
efektivitasnya, cara tersebut juga berpotensi menimbulkan efek samping berbahaya.

Pilihan obat lain yang bisa membantu mengendalikan kadar asam urat dalam darah adalah:

 Probenecid (Benemid)
 Lesinurad
 Febuxostat
 Pegloticase
 Colchicine

Rahayu, Tuti. 2007. Kolesterol Darah Tikus Putih(Rattus novegicus L)Setelah Pemberi Cairan
(Kombucha Per-Oral Blood Cholesterol Degree Of White Rat(Rattus novergicus L)After Getting
Kombucha Fluid Per-Oral. Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Soekirman. 2005. Kecenderungan Masalah dan Program Gizi dalam PJP. Semarang: Kongres Nasional
Persagi IX dan KPIG Sandjaja, dkk. 2010. Kamus Gizi. Jakarta: Kompas

Anda mungkin juga menyukai