FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU REFLEKSI KASUS
PLEURITIS SICCA
Disusun Oleh:
Dwi Pasca Cahyawati
(N 111 18 089)
Pembimbing :
dr. Dafriana Darwis, M.Kes, Sp.Rad
dr. Masyita, M.Kes, Sp.Rad
1
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Dwi Pasca Cahyawati
Stambuk : N 111 18 089
Fakultas : Kedokteran
Program Studi : Pendidikan Dokter
Universitas : Tadulako
Judul Refarat : Pleuritis Sicca
Bagian : Radiologi
Pembimbing Klinik
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL I
HALAMAN PENGESAHAN 2
DAFTAR ISI 3
DAFTAR GAMBAR 4
BAB I. PENDAHULUAN 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 7
A. ANATOMI DAN FISIOLOGI 7
B. DEFINISI 8
C. EPIDEMIOLOGI 8
D. ETIOLOGI 9
8
E. KLASIFIKASI 10
P F. PATOFSIOLOGI 10
G. DIAGNOSIS 11
H. DIAGNOSIS BANDING 14
I. PENGOBATAN 15
DIAG
J. PROGNOSIS 15
PENA
K KOMPLIKASI 16
DAFTAR GAMBAR
1 Gambar 1. (a) Efusi pleura kiri pada foto toraks tampak dari 13
postero anterior dan lateral (b).Meniscus sign dapat terlihat
3
dari kedua posisi tersebut
2 Gambar 2. Foto rontgen dada postero anterior yang memperlihatkan 13
atelektasis disertai efusi pleura. Tampak gambaran opak pada
hemithoraks kir idisertai deviasi trakea ke kiri
3 Gambar 3. Atelektasis pada lobus kiri bawah. Panah biru 14
BAB I
PENDAHULUAN
Pleura terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan viseralis yang melekat pada paru
dan lapisan parietalis yang membatasi aspek terdalam dinding dada, diafragma,
serta sisi periardium dan mediastinum. Pada hilus kedua paru pleura ini
4
berhubungan. Hubungan ini bergantung normal longgar diatas hilus dan disebut
Pleura parietalis sensitif terhadap nyeri dan raba (melalui n.interostalis dan
hidrotoraks dan pleuritis eksudativa arena infeksi, hemotoraks bila rongga pleura
Pleuritis adalah peradangan akut atau kronis yang biasanya dalam ombinasi
dengan proses paru lainnya seperti pneumonia, bronkitis, tuberkulosis dan tumor.
Beberapa bentuk dapat terjadi dalam kasus pleuritis serosa. Eksudat disekresi ke
dalam rongga pleura. Pleuritis kering ditandai dengan endapan fibrin, bentuk lain
pada orang berusia 65 tahun ke atas. 1 Didapatkan bahwa 60% kasus pleuritis
diakibatkan oleh penumpukan cairan di dalam rongga pleura. Dari angka ini, 37%
disebabkan oleh tuberculosis, 25% disebabkan oleh kasus purulen, 15% kasus
5
pemeriksaan penunjang yang tepat sehingga penderita dapat ditatalaksana secara
Pleuritis yang disebabkan oleh virus biasanya dapat sembuh sendiri. Namun,
pleuritis yang disebabkan oleh penyebab lain dapat semakin memburuk dan
mengakibatkan angka kesakitan dan kematian menjadi tinggi. Selain itu, penyebab
pleuritis yang beraneka ragam membutuhkan tata laksana yang berbeda sesuai
penyebab.3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dibungkus oleh sebuah jaringan yang merupakan sisa bangunan embriologi dari
pleura parietal, pleura visceral dan pleura bagian penghubung.4 Pleura visceral
bagian permukaan luarnya terdiri atas selapis sel mesotelial yang tipis (tebalnya
6
tidak lebih dari 30 mm) diantara celah-celah ini terdapat beberapa se limfosit.
Dibawah sel mesotelial ini terdapat endopleura yang berisi fibrosit dan histiosit.
Sementara cupula pleura adalah pleura yang melewati apertura thoracis superior.
Pada proses fisiologis aliran cairan pleura, pleura parietal akan menyerap cairan
pleura melalui stomata dan akan dialirkan ke dalam aliran limfe pleura.4
Di antara pleura parietal dan pleura visceral, terdapat celah ruangan yang
disebut cavum pleura. Ruangan ini memiliki peran yang sangat penting pada
cavum pleura memiliki tekanan negatif yang akan tarik menarik, di mana ketika
diafragma dan dinding dada mengembang maka paru akan ikut tertarik
mengembang begitu juga sebaliknya. Normalnya ruangan ini hanya berisi sedikit
B. Definisi
Pleuritis adalah peradangan akut atau kronis yang biasanya dalam ombinasi
dengan proses paru lainnya seperti pneumonia, bronkitis, tuberkulosis dan tumor.
7
Beberapa bentuk dapat terjadi dalam kasus pleuritis serosa. Eksudat disekresi ke
dalam rongga pleura. Pleuritis kering ditandai dengan endapan fibrin, bentuk lain
Nyeri pleura adalah nyeri taam atau seperti ditusuk-tusuk. Nyeri disebabkan
loeh hilangnya fungsi pelumas normal dan iritasi membran serosa pleura. selama
pernafasan normal, nyeri timbul karna gesekkan kedua permuaan pleura. setiap
C. Epidemiologi
pada orang berusia 65 tahun ke atas. 1 Didapatkan bahwa 60% kasus pleuritis
diakibatkan oleh penumpukan cairan di dalam rongga pleura. Dari angka ini, 37%
disebabkan oleh tuberculosis, 25% disebabkan oleh kasus purulen, 15% kasus
D. Etiologi
1. Infeksi
parasit: amoebiasis,
2. Agen eksogen
8
asbestosis
obat-obatan :
practolol, procarbazine
E. Klasifikasi
pleura disebut uga dengan pleura efusi cairan yang berisi dipleura dapat
Pleura tersusun dari dua lapisan dari jaringan lapisan yang tipis. Lapisan
yang melindungi paru (visceral pleura) dan parietal pleura yang melindungi
9
dinding dalam dari dada dilumasi oleh cairan pleural. Normalnya, disana ada ira-
kira 10-20 ml cairan yang bening bekerja sebagai pelumas antara lapisan-lapisan
ini. Cairan ini secara terus menerus diserap dan digantikan, terutama melalui
lapisan bagian pleura. tekanan didalam pleura adalah negatif seperti dalam
masuk).6
F. Patofisologi
respirasi (terutama inspirasi), akibatnya nyeri hebat, tersa tajam seperti tusukan
pisau. Nyeri dapat menjadi minimal atau tidak terasa ketika nafas ditahan atau
pleura, nyeri akan berkurang pada periode dini ketika terkumpul sedikit cairan,
esekan, fiksi pleura dapat terdengar dengan steteskop, hanya akan menghilang
kemudian bila telah berkumpul cairan dan memisahkan pleura yang mengalami
inflamasi.8
atas tuberkulosis, penyakit kolagen, infrak paru atau embolisme paru, pada kanker
G. Diagnosis
Pemeriksaan foto dada mungkin tidak akan menunjukkan adanya suatu pleurisi,
tetapi bisa menggambarkan adanya patah tulang iga, penyakit paru-paru atau
10
nyeri dari : · Peradangan sekitar jantung (pericarditis) · Serangan jantungg
membuat diagnosis dari pleurisy, dokter memeriksa dada pada area nyeri dan
oleh gosokan dari dua lapisan pleura yang meradang dengan setiap pernapasan.
Bunyi yang dihasilkan oleh suara ini diistilahkan sebagai “pleural friction rub”.
adalah serempak dengan denyut jantung dan tidak berubah dengan pernapasan).
Dengan jumlah-jumlah yang besar dari akumulasi cairan pleural, disana mungkin
didengar melalui stethoscope) dan dada bunyinya tumpul ketika dokter mengetuk
diatasnya (ketumpulan atas ketukan). X-ray dada pada posisi tegak lurus dan
ketika berbaring pada sisi adalah alat yang akurat dalam mendiagnosa jumlah-
jumlah yang kecil dari cairan dalam ruang pleural. Adalah mungkin untuk
pada x-ray. (Adakalaya, sebanyak 4-5 liter cairan dapat berakumulasi didalam
ruang pleural). Ultrasound adalah juga metode yang sensitif untuk mendeteksi
kantong-kantong yang terjebak dari cairan pleural serta dalam menentukan sifat
11
dalam gula, tinggi dalam enzim LDH, dan tinggi dalam jumlah sel putih;
Foto Thorax
X-Ray
- Efusi Pleura
12
Gambar 1.1 (a) Efusi pleura kiri pada foto toraks tampak dari postero anterior
dan lateral (b).Meniscus sign dapat terlihat dari kedua posisi tersebut (14)
Gambar 1.2 Foto rontgen dada postero anterior yang memperlihatkan atelektasis disertai efusi
pleura. Tampak gambaran opak pada hemithoraks kir idisertai deviasi trakea ke kiri (14)
- Atelektasis
13
Gambar 1.3 Atelektasis pada lobus kiri bawah. Panah biru menunjukkantepi
daerah segitiga menunjukkan kepadatan yang meningkat pada
sulkuscardiophrenikus kiri. (15)
USG
- Efusi Pleura
Gambar 1.4 lokasi diafragma dan tingkat interkostal untuk menentukan batas atas
efusi pleura(14)
CT-Scan
- Efusi pleura
14
Gambar 1.5 efusi pleura tampak pada CT scan toraks (14)
- Atelektasis
H. Diagnosis Banding
15
I. Pengobatan
Apapun penyebab dari pleurisi, biasanya nyeri dada bisa diredakan dengan
Kodein dan golongan narkotik lainnya merupakan pereda nyeri yang lebih
langkah yang baik karena bernafas dalam dan batuk membantu mencegah
terjadinya pneumonia. Karena itu jika sudah tidak terlalu nyeri, penderita
pleurisi dianjurkan dan didorong untuk bernafas dalam dan batuk. Batuk
16
J. Prognosis
pleuritis dapat sembuh secara penuh jika penyebab utama diatasi. Kadang kala,
seharusnya penderita ditempatkan pada tempat yang hangat, bersih, dan tidak
K. Komplikasi
pleuritis yang mungkin saja dapat terjadi. Biasanya kondisi ini terjadi pada kasus
pleuritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau emboli paru. Seseorang yang
menderita efusi pleura akan merasakan gejala sesak napas yang memburuk.
Efusi pleura biasanya pulih jika pleuritis berhasil diobati. Namun jika pengobatan
pleuritis tidak dapat mengatasi efusi pleura yang terjadi, maka dokter akan
17
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas
Umur : 65 Tahun
Alamat : BTN.Palupi
Pekerjaan : Wiraswata
B. Anamnesis
Pasien laki-laki umur 65 tahun masuk RS dengan keluhan sesak nafas yang
dirasakan 2 hari sebelum masuk RS, nyeri seperti di iris-iris, nyeri bertambah saat
pasien tarik napas dalam dan batuk, sesak memberat saat malam hari, batu (+),
18
batuk berdahak warna kuning kehijauan, mual (+), muntah (-). Pasien juga
mengalami penurunan nafsu makan. Demam (+), sakit kepala (+). Pusing (-),
Riwayat DM (-)
Riwayat HT (-)
Kebiasaan (lifestyle) :
C. PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan umum :
Sakit sedang
Tanda vital :
Kepala
Bentuk : Normocephal
19
Rambut : lepek, tidak mudah dicabut
palpebral -/-, pupil isokor kanan dan kiri. Reflek cahaya +/+
Leher
JVP : normal
Kulit
Thoraks
Inspeksi : Bentuk dada kanan kiri simetris, retraksi dinding dada (-),
paru kiri
Auskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi +/-, Wheezing -/-, Friction rub +/-
Jantung
sinistra
20
Perkusi Batas jantung :
Abdomen
Anggota gerak
Atas : akral hangat (+/+) edema (-/-), tidak ada hambatan gerak
Bawah : akral hangat (+/+) edema (-/-), tidak ada hambatan gerak
21
PEMERIKSAAN DARAH NILAI RUJUKAN
ELEKTROLIT
DARAH
1 K+ 3.85 3,48-5,50 mmol/L
2 Na+ 130,30 135,37-145.00 mmol/L
3 Cl- 97.49 96.00-106.00 mmol/L
4 CALSIUM 1.12-1,32 mmol/L
5 MAGNESIUM 1,8-2,6 mg/dl
22
- Perselubungan inhomogen pada paru dextra
Kesan :
Diagnosis
23
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang yang
E. Penatalaksanaan:
• O2 2 LPM
• Lansoprazole 2x1
• Alprazolam 1x0,5mg
I. Analisi Kasus
dengan keluhan sesak yang dialami sejak 2 hari yang lalu, sesak nafas memberat
saat pasien menarik napas dalam. Tidak ada riwayat asma pada pasien maupun
sesak napas yang memberat saat tidur. Pasien juga mengalami mual dan demam.
24
Tidak ada riwayat hipertensi, riwayat penyakit jantung disangkal. Di dalam
tidak ditemukan bising jantung. Friction rub (+), suara pernapasan menurun (+),
focal fremitus dextra menurun. Tanda vital didapatkan Tekanan darah 90/60
13,2x103/mm3, HGB 10,4 g/dL, RBC 5,17x106/uL, HCT 30,4%, MCV 111fL,
MCH 37,8pg, dan MCHC 34,1 g/dl. Dan didapatkan peningkatan nilai RDW
20,9%. Hal ini menunjukkan bahwa pasien mengalami infeksi karena nilai WBC
yang meningkat
25
BAB IV
KESIMPULAN
Telah dilaporkan pasien usia 65 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan sesak
nafas yang dialami sejak 2 hari yang lalu, sesak nafas memberat saat pasien
menarik napas dalam. Tidak ada riwayat asma pada pasien maupun pada keluarga
yang memberat saat tidur. Pasien juga mengalami mual dan demam. Tidak ada
- Pleuritis adalah peradangan pada selaput paru-paru dan dada (pleura) yang
menyebabkan rasa sakit di dada. Radang pleura dapat berlangsung secara akut,
- Penyebab pleuritis antara lain, Infeksi Bahan kimia, Penyakit vasculer kolagen:
SLE, Kanker, Emboli pulmonal, Obstruksi saluran getah bening, Trauma dan
- Gejala nyeri khas berupa saat pasien menarik napas dalam. Pada pasien pleuritis
26
DAFTAR PUSTAKA
PT.Gramedi, Jakarta)
www.lumhs.edu.pk/jlumhs/Vol06No02/pdfs/v6n2ra01.pdf
10. Siti setiawati. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II.Edisi VI. (2014). (Interna
Publishing).
11. Kathryn Anna. Pneumonia dan radang selaput dada pada domba :Studi
http://openmed.nic.in/view/subjects/ojhas.html
27
12. Irman somantri. Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
: EGC)
(http://www.repository.usu.ac.id)
28