Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 3.

2: Mochamad Gilang Fathurahman (5552170074)


Rina Fitriana (5552170022)

TAX POLICY AND FISCAL CONSOLIDATION ON CORPORATE INCOME TAX


Nendi Juhandi, Mochamad Fahlevi, Setiadi
Journal of Research in Business, Management, and Accounting

Fenomena:
Sistem perpajakan di indonesia yang berupa self-assesment membuat tax management dapat
dilakukan oleh perusahaan, tujuannya adalah untuk mencapai laba yang diharapkan
Tujuan
Mengukur seberapa besar pengaruh penerapan pajak penghasilan pasal 21, koreksi fiskal dan
pajak tangguhan pada penghasilan perusahaan
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan otomotif dan komponen
otomotif. Metode sampling yang digunakan ialah purposive sampling
Hasil Pembahasan
a) Penerapan PPh21 pada sektor otomotif dan komponen otomotif memiliki efek positif
yang signifikan, di mana perusahaan yang memiliki perencanaan pajak yang baik
dapat meminimalisir jumlah beban pajak
b) Untuk mengurangi Beban Pajak, manajemen perusahaan menghitung pajak secara
hati-hati sehingga dapat mengurangi beban pajak
c) Pajak tangguhan terbukti memiliki efek positif terhadap pajak penghasilan
perusahaan, karena itu perusahaan harus membayar pajak dengan segera sehingga
pajaknya dapat dikurangi
THE IMPACT OF DEFERRED TAX EXPENSE AND TAX PLANNING TOWARD
EARNINGS MANAGEMENT AND PROFITABILITY
Rocky Alfian Bunaca, Nuryadi
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 21, No. 2 Desember 2019

Fenomena
Skandal keuangan global yang dilakukan oleh Enron Corporation, WorldCom, Global
Crossing Ltd, dan perusahaan lain adalah bukti bahwa penipuan dilakukan melalui
manajemen laba. Di Indonesia sendiri fenomena ini pertama kali terjadi pada tahun 2001, PT
Kimia Farma Tbk melakukan mark-up laba bersih sebesar 32,6 Miliyar rupiah pada tahun
tersebut.
Tujuan
Mengetahui pengaruh pajak tangguhan dan perencanaan pajak pada manajemen laba, selain
itu menganalisis efeknya terhadap profitabilitas perusahaan.
Metodologi
Sampel penelitian ini adalah 24 perusahaan dagang yang terdaftar di bursa efek Indonesia
pada 2013-2017. Model penelitian yang digunakan adalah Regresi
Hasil Pembahasan
a) Beban pajak tangguhan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
manajemen laba, ini berarti peningkatan beban pajak tangguhan meningkatkan
kemungkinan perusahaan tersebut melakukan manajemen laba. Namun, beban pajak
tangguhan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan
b) Manajemen laba berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Meskipun demikian, hal ini dapat mengurangi nilai perusahaan apabila manajemen
bertindak egois.
c) Perencanaan pajak memiliki pengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Perencanaan pajak dapat dilakukan dengan meminimalisir utang pajak perusahaan.
Dengan demikian penghasilan perusahaan akan meningkat dan berpengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan
d) Beban pajak tangguhan berpengaruh positif signifikan apabila terdapat manajemen
laba sebagai variabel intervening
DAMPAK PENERAPAN PSAK NO.46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK
PENGHASILAN TERHADAP LABA BERSIH PADA PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Hery Hermawan, Binti Mursidah
Ekomaks Volume 1 Nomor 1 Maret 2012
Fenomena
Bebarapa waktu sebelumnya, Ikatan Akuntansi Indonesia mengeluarkan Standart Akuntansi
Keuangan (SAK) tahun 2000 yang antara lain mengeluarkan pernyataan standart akuntansi
keuangan yang mengatur mengenai akuntansi pajak penghasilan, yaitu pada PSAK No. 46,
standar ini terutama mengatur mengenai pajak penghasilan badan (PPh-Badan). Hal ini
membawa dampak kepada perubahan metode yang digunakan. Sebelumnya dasar
menghitung dan mengakui pajak menggunakan metode tanggung jawab keseimbangan karya
(Balance sheet liability Method). Penggunaan balance sheet method liability method
merupakan hal baru dalam standart akuntansi. Pembahasan yang lazim dalam literatur masih
menggunakan deferred method untuk pengakuan pajak tangguhan.
Tujuan
Untuk mengetahui dampak dari diterapkannya PSAK 46 oleh perusahaan rokok yg terdaftar
dalam BEI.
Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah industri rokok yang listing di Bursa
Efek Indonesia. Sample yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 4 (empat) macam yaitu
PT. Gudang Garam Tbk., PT. H.M. Sampoerna Tbk., PT.BAT Indonesia Tbk., dan PT.
Bentoel Internasional Tbk

Metode penelitian
Menggunakan analisis SPSS dengan regresi berganda
Hasil pembahasan
1. Bahwa laba bersih antara laporan keuangan yang disusun dengan menerapkan PSAK No.
46 dengan laporan keuangan yang disusun dengan tidak menerapkan PSAK No. 46 jika
dilihat secara statistik dengan cara membandingkan hasil laba bersihnya dan dilakukan uji
beda hasilnya menunjukkan tidak adanya perbedaan laba bersih secara signifikan, sehingga
disimpulkan bahwa secara statistik PSAK No 46 tidak mempunyai pengaruh atau dampak
pada laba bersih di laporan keuangan perusahaan.
2. Bahwa laba bersih antara laporan keuangan yang disusun dengan menerapkan PSAK No.
46 dengan laporan keuangan yang disusun dengan tidak menerapkan PSAK No. 46 jika
dilihat secara akuntansi, khususnya dengan menilai materialitas selisih (perbedaan) laba
bersih yang terjadi sangat memungkinkaan walaupun nilai selisih tersebut tidak terlalu besar
namun karena mampu mempengaruhi kebijakan perusahaan maka disebut materialitas,
sehingga disimpulkan bahwa secara akuntansi PSAK No 46 mempunyai pengaruh atau
dampak pada laba bersih di laporan keuangan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai