Anda di halaman 1dari 12

WAWASAN NUSANTARA

STUDI KASUS JUAL BELI PULAU SECARA ONLINE

Dosen Pengampu : Cahyo Dita Saputro,S.T., M.T

Disusun Oleh
RIZAL PAMUNGKAS
5160811242

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA
2020
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... 1
DAFTAR ISI.........................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................3
1.1. Latar Belakang.......................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian....................................................................................4
BAB 2 ANALISIS DAN PEMBAHASAN........................................................5
2.1. Analisis penyebab terjadinya kerusakan.................................................5
2.2. Hasil Analisis Penyebab Kerusakan......................................................7
BAB 3 KESIMPULAN.........................................................................................8
3.1. Kesimpulan.................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................9

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki

3
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah :
1. Apa yang menyebabkan kerusakan pada bangunan bendung air di
sungai Opak?
2. Apa solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi kerusakan pada
bendung air di sungai Opak?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian dilakukan untuk :
1. Mengetahui penyebab kerusakan pada bangunan bendung air di
sungai Opak.
2. Mendapatkan solusi yang tepat untuk mengatasi kerusakan yang
terjadi pada bangunan bendung air.

4
BAB 2
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2.1. Analisis penyebab terjadinya kerusakan

Bangunan bendung air yang berada di sungai Opak merupakan


bangunan yang berfungsi untuk meninggikan elevasi muka air dan
sebagai bangunan penahan/penampung debit aliran air. Dimana fungsi
ini dapat berpengaruh untuk dijadikan sumber kehidupan bagi
masyarakat sekitar daerah bendung.

Beban pada bendung hanya terdapat disebelah salah satu sisi karena
bertujuan untuk menahan/menampung aliran air yang berasal dari
elevasi yang tertinggi menuju kebawah. Pada bendung air yang berada
di sungai Opak ini antara terjunan dan bendung dijadikan menyatu
sehingga luas bangunan yang digunakan lebih besar dan lebih kuat
apabila aliran debit air sungai Opak mengalami pengeluapan yang
berasal dari elevasi diatas kemungkinan besar bangunan pondasi tetap
dan mampu menahannya.

Dalam mengamati dan mencermati dari insiden kerusakan pada


bangunan bendung air yang berada di sungai Opak yang terjadi pada
hari kamis, berdasarkan keterangan dari beberapa masyarakat sekitar
terjadinya kerusakan pada bangunan air,disebabkan oleh

1. Pertama karena debit aliran air yang meluap sebagian besar


membawa material benda seperti batu-batuan yang berasal dari
erosi sungai dibagian atas atau hulu sehingga dapat menyebabkan
terjadinya tabrakan antara material dengan struktur pada bangunan
bendung.

5
2. Derasnya arus aliran air atau debit air yang mengalir melewati
bendung di sungai Opak ini.
3. Banyaknya sedimen yang tertahan di bendung, sehingga elevasi
bendung berkurang yang menyebabkan arus air tidak bisa tertahan
secara maksimal.
4. Kedua, karena kemungkinan struktur yang dibuat tidak memenuhi
standar yang diperuntukan, dan juga karena tidak adanya perawatan
atau perbaikan pada badan bendung ketika terjadi kerusakan minor
seperti terjadi keretakan pada badan bendung.

Pada kemungkinan kedua ini bisa terjadi karena apabila keretakan


dibiarkan tanpa adanya perbaikan atau perawatan, hal ini akan
menyebabkan keretakan pada badan bendung yang lama-kelamaan
mengalami perbesaran dan menjadi lubang pada badan bendung. Ketika
musim penghujan datang maka debit air akan mengalami kenaikan dan
akan menyebabkan lubang pada badan bendung tergerus lebih cepat
dan mendorong badan bendung sehingga terjadi keruntuhan atau
ambrolnya badan bendung. Dengan ambrol atau runtuhnya badan
bendung ini tentu akan berdampak buruk bagi pemukiman yang berada
di bantaran sungai Opak.

Jika dilihat dari strukturnya bangnan bendung terbagi menjadi beberapa


macam yaitu yang pertama adalah Ambang Tetap, bangunan ini
dipasang melintang pada sungai dan sengaja dibuat untuk meninggikan
muka air dengan ambang tetap sehingga air sehingga air sungai dapat
disadap dan dialirkan. Yang kedua, Mercu bendung biasanya
bangunan ini menggunakan kontruksi beton maupun pasangan batu atau
dapat dikombinasikan dari keduannya. Ketiga yaitu Pangkal bendung
adalah tembok yang berada dikiri kanan pangkal bendung dengan
ketinggian tertentu yang menghalangi luapan aliran pada debit desain
tertentu. Keempat Peredam energi adalah struktur dari bangunan hilir

6
tubuh bendung yang terdiri dari beberapa tipe, bentuk dan dikanan
kirinya dibatasi oleh tembok pangkal bendung dilanjutkan dengan
tembok sayap hilir dengan bentuk tertentu. Fungsinya yaitu untuk
meredam energi air akibat pembendungan agar air dihilir bendung tidak
menimbulkan penggerusan setempat yang membahayakan struktur.

Akan tetapi pada bangunan bendung air ini mengalami kerusakan di


bagian peredam energi, hal ini kemungkinan terjadi karena pada suatu
perancangan bendung air struktur yang digunakan tidak memenuhi
standar yang membuat struktur bangunan air menjadi tidak kokoh.
Sehingga fungsi utama peredam energi tidak begitu maksimal. Pada
bendung air di sungai opak memliki bentang struktur kurang lebih
sekitar 27 meter dengan masing masing ketinggian kurang lebih 50 cm.
hal ini dapat memicu arus aliran air yang dihasilkan akan berdampak
besar/ deras. Pada kerusakan ini nantinya juga dapat merambat ke
semua permukaan peredam air dan apabila tidak segera ditangani maka
peredam air akan rusak sepenuhnya.

Jika mengamati kerusakan pada bangunan bendung air ini, terlihat


bahwa pekerjaan pada bagian bawah badan yang di cor beton hanya
berupa bebatuan yang ditumpuk tanpa adanya semen perekat serta
lapisan atas /permukaan di hanya cor dengan ketebal 10 cm. sehingga
kontruksi bangunan bendung air ini tidak termasuk bangunan standar
Indonesia/ kualitas bangunan yang kurang baik.

2.2. Hasil Analisis Penyebab Kerusakan

Hasil analisis yang kami dapatkan dari data-data yang diperoleh, yaitu
kemungkinan penyebab kerusakan bendung air disebabkan oleh aliran
arus /debit air yang diperkirakan melampaui dari perancangan, serta

7
perawatan pada banguanan air yang kurang begitu diperhatikan,
sehingga ketika musim penghujan datang fungsi dari bagian – bagian
bendung tidak bisa berfungsi secara maksimal. Serta pada bebrapa
bagian pada badan bendung yang saat proses pembangunan yang tidak
sesuai dengan standar.

8
BAB 3
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Terdapat beberapa penyebab terjadinya kerusakan pada badan bendung,


yaitu :
1. Tidak adanya perawatan atau perbaikan secara berkala ketika saat
akan memasuki musim penghujan.
2. Debit air / arus air melebihi perhitungan perencaan sehingga badan
bendung tidak dapat menahan beban aliran.
3. Kerusakan – kerusakan kecil yang dibiarkan tanpa adanya
perbaikan.

3.2. Solusi

1. Melakukan pengecekan secara berkala ketika akan memasuki


musim penghujan
2. Melakukan perawatan terhadap kerusakan – kerusakan minor /
kecil yang terjadi pada badan bendung.
3. Memberi pelindung berupa bronjong pada sisi sungai agar
mencegah erosi pada badan sungai

9
DAFTAR PUSTAKA

ISBN : 979-8382-463, Irigasi dan Bangunan Air, Penerbit GUNADARMA


Rizal Pamungkas, Dkk, Laporan Irigasi Bangunan, 2018

10
LAMPIRAN

Foto kerusakan pada badan bendung

Foto kerusakan pada badan bendung

11
Foto wawancara dengan narasumber

12

Anda mungkin juga menyukai