Anda di halaman 1dari 25

MODUL III

PENGUKURAN WAKTU KERJA DRNGAN SAMPLING


KERJA (WORK SAMPLING)

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Work Sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan
sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari
mesin, proses atau pekerja/operator. Pada awalnya cara ini
dikembangkan di Inggris oleh seorang yang bernama L.H.C.
sampling pekerjaan dilakukan secara sesaat pada waktu
yang ditentukan secara acak. Pada prinsipnya, tenaga kerja
pada suatu industri manufaktur dapat dibagi atas 2
klasifikasi, yaitu tenaga kerja langsung (bagian produksi)
dan tenaga kerja tak langsung. Tenaga kerja tak langsung
ini dapat dibagi lagi dalam tipe pekerja, yaitu tenaga kerja
kreatif (Manajer, koordinator, dll), tenaga kerja beban tetap
(filling, fotocopy, agenda, dll) dan tenaga kerja beban
berubah (sekretaris, penerima tamu, pemrosesan surat, dll).
Pada praktikum pengukuran waktu baku dengan metode work
sampling, praktikan akan menentukan waktu baku perelemen kerja dari
proses yang dilakukan pegawai dalam suatu pekerjaan. Dimana praktikkan
ingin meneliti jam operasionalnya yang beroperasi selama 24 jam, sehingga
pegawainya pun dituntut untuk bekerja keras dan cepat, namun disamping
itukita juga harus tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan pada
para pegawai McD Rungkut khususnya dalam bidang ergonomi. Dari
penelitian work sampling diharapkan kami mendapatkan informasi berupa
performance rating para pegawai McD Rungkut, waktu idle yang
dibutuhkan serta informasi mengenai jam operasional di McD Rungkut.
Maksudnya adalah pada jam berapa tempat tersebut ramai dikunjungi dan

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
pekerjaan apa saja yang dilakukan oleh pegawai McD Rungkut yang
diamati.

I.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum pengukuran waktu kerja dengan jam
henti ini adalah:
1. Mengetahui distribusi pemakaian waktu kerja.
2. Mengetahui tingkat pemanfaatan fasilitas kerja.
3. Menentukan waktu baku.
4. Memperkirakan penyesuaian dan kelonggaran bagi suatu pekerjaan.
5. Menggunakan hasil sampling kerja untuk melakukan perbaikan kerja.

II. TINJAUAN PUSTAKA


II.1 Definisi dan Sejarah Work Sampling
Teknik work sampling pertama kali digunakan oleh seorang sarjana
Inggris bernama L.H.C. Tippett dalam aktifitas keperluannya di industri
tekstil. Selanjutnya digunakan dalam mengumpulkan informasi dalam
mengenai kerja mesin atau operatornya. Dikatakan efektif karena dengan
cepat dan mudah cara ini akan dapat dipakai untuk menentukan waktu
longgar yang tersedia untuk suatu pekerjaan, pendayagunaan mesin sebaik-
baiknya, dan penetapan waktu baku untuk proses produksi. Metode work
sampling akan terasa jauh lebih efisien karena informasi yang dikehendaki
akan didapatkan dalam waktu yang relatif lebih singkat dan dengan biaya
yang tidak terlalu besar.
Sampling dalam bahasa asingnya sering disebut work sampling, ratio
delay study atau random observation method adalah suatu teknik untuk
mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktifitas kerja dari mesin,
proses atau pekerja. Pengukuran kerja metode work sampling seperti halnya
pengukuran kerja pada jam henti dan diklasifikasikan sebagai pengukuran

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
kerja secara langsung, karena pelaksanaan kegiatan pengukuran harus secara
langsung ditempat kerja yang diteliti.
Teknik pengukuran cara langsung yang paling banyak digunakan
adalah teknik Jam Henti (Stopwatch Time Study) dan teknik Sampling
Pekerjaan (Work Sampling). Teknik sampling pekerjaan pada dasarnya
dipilih sebagai teknik pengukuran untuk kondisi berikut:
a.      Terdapat kesulitan untuk mengenali siklus pekerjaan (terlalu besar)
b.      Penelitian ditujukan untuk menggambarkan fakta (tingkat
produktivitas)
c.      Pekerjaan dilakukan oleh kelompok kerja
d.      Elemen pekerjaan bervariasi dan terdapat aktivitas yang tidak menentu
Terdapat beberapa hal dasar yang penting dan perlu dipahami dalam
melakukan pengukuran waktu kerja dengan work sampling. Hal-hal yang
mendasar dan perlu diperhatikan dalam melakukan pengukuran waktu
dengan work sampling adalah sebagai berikut: 
a.       Pengamatan yang dilakukan pada dasarnya adalah mengamati apakah
operator sedang dalam kondisi kerja atau menganggur.
b.      Pengamatan tidak dilakukan secara terus menerus, melainkan hanya
sesaat pada waktu yang telah ditentukan secara acak (random).
c.       Melakukan kunjungan ke operator yang akan diukur waktunya secara
acak dan pengamatan dilakukan dalam selang waktu yang tidak sama,
didasarkan pada bilangan random yang dikonversi ke satuan waktu.
2.2 Berbagai Kegunaan Work Sampling
Work sampling merupakan salah satu metode yang sangat bermanfaat
dalam perhitungan waktu penyelesaian. Kegunaan-kegunaan lainnya dari
work sampling adalah sebagai berikut:
a.    Mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh
pekerja atau kelompok kerja.
b.      Mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat di pabrik.
c.      Menentukan waktu baku baku bagi pekerja-pekerja tidak langsung.
d.      Memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan.

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
Kegunaan-kegunaan dari work sampling seperti di atas merupakan
kelebihan-kelebihan yang ada dalam work sampling. Cara work sampling
pada umumnya membutuhkan waktu yang lebih lama bahkan terkadang
lebih lama dari jam henti.

2.3 Langkah-langkah sebelum Melakukan Work Sampling 


Langkah-langkah sebelum melakukan work sampling pada dasarnya
sama dengan yang dilakukan pada jam henti. Berikut ini akan dijelaskan
langkah-langkah yang dibutuhkan sebelum melakukan work sampling.
a.    Menetapkan tujuan pengukuran, hal ini mengenai untuk apa sampling
dilakukan dan akan menentukan besarnya tingkat ketelitian dan
keyakinan.
b.      Melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui ada tidaknya
sistem kerja yang baik.
c.       Memilih operator-operator yang baik.
d.      Mengadakan latihan bagi para operator yang dipilih agar dapat
terbiasa dengan sistem kerja yang dilakukan.
e.      Memisahkan kegiatan sesuai yang ingin didapatkan.
f.       Menyiapkan peralatan yang diperlukan, yaitu papan pengamatan,
lembaran-lembaran pengamatan, pena, atau pensil.
2.3 Perbedaan antara Pengukuran dengan Jam Henti dan Work
Sampling 
Pengukuran dengan jam henti dan work sampling pada dasarnya
memang sama-sama merupakan pengukuran langsung, namun keduanya
tidak sama. Terdapat beberapa perbedaan antara pengukuran dengan jam
henti dan pengukuran dengan work sampling. Berikut ini adalah perbedaan
di antara kedua cara pengukuran tersebut.
Tabel 2.1. Perbedaan antara Jam Henti dengan Work Sampling
Cara Jam Henti Cara Work Sampling
Digunakan untuk pekerjaan rutin dan Digunakan untuk pekerjaan
monoton bervariasi dan tidak rutin

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
Umumnya digunakan untuk Dapat digunakan untuk mengamati
mengamati 1 orang beberapa orang
Perhitungan berdasarkan waktu Perhitungan berdasarkan proporsi
Siklus pekerjaan pendek dan jelas Siklus pekerjaan tidak jelas
Pengamatan dilakukan secara kontinu Pengamatan diskrit

2.4 Pemisahan Kegiatan untuk Work Sampling 


Pemisahan kegiatan merupakan langkah yang agak berbeda dengan
langkah serupa, yaitu pembagian pekerjaan atas elemen-elemennya pada
cara jam henti. Pada cara work sampling, hal yang ingin diukur dipisahkan
dari kegiatan-kegiatan lain yang mungkin terjadi. Contoh pemisahan
demikian adalah kegiatan produktif dan non produktif. Bentuk lain yang
lebih rumit adalah jika yang ingin diukur beberapa kegiatan sehingga
kemungkinan pengelompokkannya akan seperti:
Kegiatan 1: mengetik
Kegiatan 2: menerima instruksi pimpinan
Kegiatan 3: menelpon/melayani panggilan telpon     
Kegiatan 4: membereskan arsip-arsip kantor
Kegiatan 5: tugas keluar kantor
Kegiatan 6: kegiatan lainnya
Contoh ini dapat menunjukkan bahwa pengukur mungkin ingin
mengetahui bagaimana distribusi penggunaan waktu bagi kegiatan-kegiatan
1 sampai dengan
Kegiatan-kegiatan lainnya yang tidak begitu penting seperti
mengobrol, membaca surat kabar, menganggur, dan sebagainya tidak
menjadi perhatian. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kegiatan
tersebut harus mutually exclusive, hal ini berarti suatu kegiatan terpisah
sama sekali dan lainnya, dan jumlah semua kegiatan tersebut adalah semua
kegiatan yang mungkin terjadi di tempat pekerjaan berlangsung.
2.5 Melakukan Work Sampling
Cara melakukan sampling pengamatan dengan work sampling juga
tidak berbeda dengan yang dilakukan untuk cara jam henti. Terdapat tiga
langkah untuk melakukan work sampling, yaitu melakukan sampling

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
pendahuluan, menguji keseragaman data, dan menghitung jumlah
pengamatan yang diperlukan.
2.6 Prosedur Pelaksanaan Work Sampling
Metode Sampling kerja sangat cocok untuk digunakan dalam
melakukan pengamatan atas pekerjaan yang sifatnya tidak berulang dan
memiliki siklus waktu yang relatif panjang. Prosedur penggunaannya cukup
sederhana, yaitu melakukan pengamatan aktivitas kerja untuk selang waktu
yang diambil secara acak terhadap satu atau lebih mesin atau operator dan
kemudian mencatatnya apakah mesin atau operator tersebut dalam keadaan
bekerja atau menganggur (idle).
2.7 Aplikasi Work Sampling untuk Penetapan Waktu Tunggu (Delay
Allowance) 
Metode work sampling dapat digunakan untuk menetapkan waktu
lonngar (allowance) maka satu hal yang harus ditetapkan terlebih dahulu
adalah membakukan metode kerja yang digunakan (standardized method).
Sebagai bagian dari aktivitas pengukuran kerja, maka metode  work
sampling juga harus dikaitkan dengan proses penyederhanaan kerja (work
simplification). Tujuan utama dari work simplification adalah berusaha
untuk menekan aktivitas-aktivitas yang diklasifikasikan sebagai non
produktif sampai persentase terkecil. Hal ini bisa dilaksanakan dengan cara
memperbaiki metode kerja, alokasi perbedaan mesin/manusia secara tepat,
dan lain-lain.
2.8 Aplikasi Work Sampling untuk Menghitung Kelonggaran
(Allowance)
Work sampling dapat digunakan untuk mendapatkan besarnya
kelonggaran. Terdapat tiga macam kelonggaran, yaitu kelonggaran untuk
kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique, dan untuk hambatan-
hambatan yang tak terhindarkan. Pemisahan kegiatan untuk ketiga macam
kelonggaran tersebut dapat dibentuk seperti berikut:
Kegiatan 1:      kegiatan untuk kebutuhan pribadi
Kegiatan 2:      kegiatan untuk menghilangkan rasa fatique
Kegiatan 3:      hambatan-hambatan yang tidak terhindarkan

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
Kegiatan 4:      lain-lain
Langkah berikutnya mengikuti langkah-langkah work sampling.
Kegiatan-kegiatan 1, 2, dan 3 dapat digabungkan menjadi satu, yaitu
“kegiatan kelonggaran” sehingga menjadi:
Kegiatan 1:      kegiatan kelonggaran
Kegiatan 2:      lain-lain
Cara demikian memang lebih sederhana, sebab jumlah pengamatan
yang diperlukan lebih sedikit, namun tidak diketahui secara terperinci.
Penguraian yang lebih terperinci dapat juga dilakukan, misalnya menjadi:
Kegiatan 1:      bercakap-cakap sekedarnya
Kegiatan 2:      minum sekedarnya
Kegiatan 3:      ke kamar kecil
Kegiatan 4:      berhenti waktu istirahat
Cara seperti ini dapat mengetahui kelonggaran untuk setiap macam
kegiatan  yang bersangkutan, tetapi cara ini menuntut jumlah pengamatan
yang lebih banyak karena persentase setiap kegiatan yang terperinci ini kecil
atau sangat kecil.
Terdapat dua hal yang harus diperhatikan jika ingin menggunakan
work sampling untuk menentukan kelonggaran. Hal yang pertama adalah
sifat kegiatan dari kelonggaran yang tidak selalu tampak sebagai kegiatan
yang berdiri sendiri. Misalnya, untuk menghilangkan rasa fatique operator
tidak selalu berhenti bekerja, tetapi dapat dengan melambatkan kecepatan
kerja.
Hal yang kedua adalah operator yang diukur harus seorang yang
melakukan kegiatan-kegiatan kelonggaran secara wajar, artinya tidak
bercakap-cakap terlampau banyak, sering minum atau ke kamar kecil, dan
sebagainya. Hal ini adalah untuk menjamin agar kelonggaran yang
diberikan kepada operator tersebut merupakan kelonggaran yang
sepantasnya. 
2.9 Aplikasi Work Sampling untuk Kegiatan Perkantoran
Work sampling dapat dimanfaatkan dalam kegiatan
perkantoran. Penerapan work sampling dalam kegiatan perkantoran pada

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
umumnya bertujuan untuk mengamati perilaku pekerja kantor (clerical
workers) sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi kerja dan
mengurangi biaya overhead. Berikut ini akan diuraikan beberapa kegunaan
dari work sampling pada kegiatan perkantoran.
a.       Mengidentifikasi kegiatan produktif dan non produktif.
b.      Memperbaiki aktivitas supervisor.
c.       Menopang usulan penambahan jumlah personil.
d.      Mengidentifikasi job content atau job description.
2.10 Pemakaian Peta kontrol Dalam Sampling Kerja
Peta kontrol atau control chart yang secara umum telah banyak
digunakan dalam Statistical Quality Control dapat pula dipergunakan dalam
sampling kerja. Dengan menggunakan peta kontrol ini maka kita secara
jelas akan dapat melihat dengan segera kondisi-kondisi kerja yang secara
tidak wajar, misalnya kondisi disaat baru saja terjadi kecelakaan pada lokasi
yang berdekatan, hal ini secara psikologis dapat mempengaruhi aktivitas,
kerja dari operator yang sedang diamati. Data yang diperoleh dalam kondisi
ini dianggap tidak wajar dan seharusnya tidak perlu dimasukkan dalam
proses analisa nantinya. 
2.11 Menghitung Waktu Baku
Hal yang terakhir dilakukan adalah menghitung waktu baku. Waktu
normal adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja
dalam kondsi wajar dan kemampuan rata-rata. Waktu baku adalah waktu
penyelesaian yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk
menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja terbaik
pada saat itu. Waktu baku memiliki manfaat dalam dunia indutri khususnya.
Manfaat dari waktu baku adalah sebagai berikut:
a.  Man Power Planning
b.  Estimasi biaya-biaya untuk upah kerja
c.  Penjadwalan produksi dan penganggaran
d.  Indikasi keluaran untuk mampu dihasilkan oleh pekerja
e.  Perencanaan sistem pemberian bonus dan intensif bagi pekerja
yang berprestasi

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
Dalam menentukan waktu baku diperlukan beberapa perhitungan.
Perhitungan tersebut antara lain:
a.    Presentase produktif
b.    Jumlah menit produktif
c.    Waktu yang diperlukan
d.    Waktu normal
e.    Waktu baku
2.12 Kelonggaran
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi,
menghilangkan rasa fatique, dan hambatan-hambatan yang tidak dapat
dihindarkan. Ketiganya ini merupakan hal yang secara nyata dibutuhkan
oleh pekerja, dan yang selam pengukuran tidak diamati, diukur, dicatat,
ataupun dihitung. Karenanya sesuai pengukuran dan setelah mendapatkan
waktu normal, kelonggaran perlu ditambahkan.
1.      Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.
Hal yang termasuk ke dalam kebutuhan pribadi disini adalah, hal-hal
seperti minum sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus, ke kamar kecil,
bercakap-cakap dengan teman sekerja sekedar menghilangkan ketegangan
ataupun kejenuhan dalam bekerja. Kebutuhan-kebutuhan ini jelas terlihat
sebagai sesuatu yang mutlak, tidak bisa misalnya, seseorang diharuskan
terus bekerja dengan rasa dahaga, atau melarang pekerja untuk sama sekali
tidak bercakap – cakap sepanjang jam – jam kerja. Larangan demikian tidak
saja merugikan pekerja (karena merupakan tuntutan psikologi dan fisiologi
yang wajar) tetapi juga merugikan perusahaan karena dengan kondisi
demikian pekerja tidak akan dapat bekerja dengan baik bahkan  hampir
dapat dipastikan produktivitasnya menurun.
2.      Kelonggaran untuk Menghilangkan rasa Fatique
Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi
baik jumlah maupun kuaalitas. Kerenanya salah satu cara untuk menentukan
besarnya kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang
hari kerja dan mencatat pada saat-saat dimana hasil produksi menurun.
Tetapi masalahnya  adalah kesulitan dalam menentukan pada saat-saat mana

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
menurunnya hasil produksi yang disebabkan oleh timbulnya
rasa fatique karena masih banyak kemungkinan lain yang dapat
menyebabkannya.
Jika rasa fatique telah datang dan pekerja harus bekerja untuk
meghasilkan performance normalnya, maka usaha yang dikeluarkan pekerja
lebih besar dari normal dan ini akan menambah rasa fatique. Apabila hal ini
berlangsung terus dan pada akhirnya akan terjadi fatique total yaitu jika
anggota badan yang bersangkutan sudah tidak dapat melakukan gerak kerja
sama sekali walaupun sangat dikehendaki. Hal demikian jarang terjadi
karena berdasarkan pengalamannya pekerja dapat mengatur kecepatan
kerjanya sedemikian rupa, sehingga lambatnya gerakan-gerakan kerja
ditunjukan untuk menghilangkan rasa fatique ini
3.      Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidak terhindarkan.
Dalam melaksanakan pekerjaanya, pekerja tidak akan lepas dari
berbagai “hambatan” ada hambatan yang dapat dihindarkan seperti
mengobrol yang berlebihan dan mengaggur dengan sengaja ada pula
hambatan yang tidak dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan
pekerja untuk mengendalikannya.
Bagi hambatan yang pertama jelas tidak ada pilihan selain
menghilangkannya sedangkan bagi yang terakhir walaupun harus
diusahakan serendah mungkin, hambatan akan tetap ada dan karenayan
harus diperhitungkan dalam waktu baku.
Beberapa contoh yang termasuk kedalam hambatan yang tidak
terhindarkan adalah:
1.      Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas.
2.      Melakukan penyesuaian-penyesuaian mesin.
3.      Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti mengganti alat
potong yang patah, memasang kembali ban yang lepas dan
sebagainya.
4.      Memasang peralatan potong.
5.      Mengambil alat-alat khusus atau bahan-bahan khusus dari gudang.
6.      Hambatan-hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan.

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
7.      Mesin mati karena aliran listrik.
Besarnya hambatan untuk kejadian-kejadian seperti itu sangat
bervariasi dari suatu pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja kestasiun
kerja lain karena banyaknya penyebab seperti, mesin, kondisi mesin,
prosedur kerja, ketelitian suplai alat dan bahan dan sebagainya. Salah satu
cara yang baik yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya
kelonggaran bagi hambatan yang tidak terhindarkan adalah dengan
melakukan sampling pekerjaan.
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
III.1 Identifikasi Variabel
Adapun langkah-langkah dari pengukuran waktu baku
(flowchart) sebagai berikut:
A. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah faktor-faktor yang di observasi dan diukur
untuk menentukan adanya pengaruh variable bebas, yaitu faktor yang
muncul atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan
oleh peneliti. Variabel terikat dalam penelitian dalam waktu baku yaitu
produktifitas karyawan, waktu siklus, waktu baku, waktu normal dan output
standard.
B. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau
mempengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih
oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang observasi
atau diamati. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bilangan random,
allowance,jam kunjung dan performance rating

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
III.2 Langkah-Langkah Pengukuran Waktu Baku
Adapun langkah-langkah dari pengukuran waktu baku
denan metode work sampling (flowchart) sebagai berikut:

Mulai

Study literatur
Study laboratorium Perumusan Masalah
Tujuan praktikum

Identifikasi

Pengumpulan data
1. Waktu berkunjung
2. Jumlah kasir
3. Elemen kerja
4. Jumlah kegiatan produktif dan tidak
5. Nilai performance rating dan allowance

Penentuan kegiatan
produktif dan non
produktif

Uji keseragaman data

Data seragam?

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
Penentuan jumlah pengamatan

Waktu siklus

Faktor
Waktu normal
penyesuaian

B A

B A

Faktor
Waktu normal
kelonggaran

Output

Perhitungan beban

Penentuan jumlah

Hasil dan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Langkah langkah pengukuran waktu baku dengan metode work
sampling (Flowchart)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1 Data

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
Jumlah kunjungan dilakukan sebanyak 96 kali selama 1
hari jam kerja yaitu mulai dari jam 08:00-16:00. Adapun
data hasil kunjung:
Tabel 4.1 Data Waktu Berkunjung

JADWAL KUNJUNGAN RANDOM – UJI SAMPLING PEKERJAAN

Nama Pengamat : Andrew Priyo H. / Moch. Haidar A.R.


Hari / Tanggal : Selasa / 10 Maret 2020
Jam Pengamatan : 08:00-16:00
Satuan Pengamatan : Menit
Lokasi / Stasiun Kerja : Mc Donald's Rungkut Madya, Rungkut
Bilanga
Nomor Jam Nomor Bilangan Jam
n
Urut Kunjungan Urut Random Kunjungan
Random
1 96 16:00 1 0 08:00
Bilanga
Nomor Jam Nomor Bilangan Jam
n
Urut Kunjungan Urut Random Kunjungan
Random
2 69 13:45 2 0 08:00
3 82 14:50 3 1 08:05
4 57 12:45 4 2 08:10
5 63 13:15 5 3 08:15
6 81 14:45 6 3 08:15
7 83 14:55 7 5 08:25
8 57 12:45 8 5 08:25
9 2 08:10 9 7 08:35
10 61 13:05 10 9 08:45
11 89 15:25 11 9 08:45
12 17 09:25 12 13 09:05
13 90 15:30 13 16 09:20
14 21 09:45 14 16 09:20
15 27 10:15 15 16 09:20
16 79 14:35 16 17 09:25
17 9 08:45 17 18 09:30
18 37 11:05 18 19 09:35
19 63 13:15 19 20 09:40
20 40 11:20 20 21 09:45
21 83 14:55 21 21 09:45
22 68 13:10 22 22 09:50
23 37 11:05 23 23 09:55
24 71 13:55 24 27 10:15
25 16 09:20 25 28 10:20

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
26 69 13:45 26 28 10:20
27 85 15:05 27 28 10:20
28 52 12:20 28 29 10:25
29 29 10:25 29 33 10:45
30 3 08:15 30 34 10:50
31 28 10:20 31 37 11:05
32 70 13:50 32 37 11:05
33 40 11:20 33 37 11:05
34 1 08:05 34 38 11:10
35 85 15:05 35 39 11:15
36 0 08:00 36 40 11:20
37 47 11:55 37 40 11:20
38 22 09:50 38 42 11:30
39 85 15:05 39 44 11:40
40 93 15:45 40 44 11:40
Bilanga
Nomor Jam Nomor Bilangan Jam
n
Urut Kunjungan Urut Random Kunjungan
Random
41 59 12:55 41 46 11:50
42 69 13:45 42 47 11:55
43 58 12:50 43 48 12:00
44 90 15:30 44 49 12:05
45 85 15:05 45 52 12:20
46 54 12:30 46 52 12:20
47 44 11:40 47 53 12:25
48 37 11:05 48 54 12:30
49 49 12:05 49 55 12:35
50 55 12:35 50 55 12:35
51 90 15:30 51 57 12:45
52 19 09:35 52 57 12:45
53 91 15:35 53 58 12:50
54 87 15:15 54 58 12:50
55 13 09:05 55 59 12:55
56 34 10:50 56 60 13:00
57 5 08:25 57 61 13:05
58 3 08:15 58 61 13:05
59 55 12:35 59 63 13:10
60 95 15:55 60 63 13:15
61 67 13:35 61 63 13:15
62 48 12:00 62 67 13:15
63 80 14:40 63 67 13:35
64 91 15:35 64 67 13:35
65 7 08:35 65 68 13:35
66 0 08:00 66 69 13:45

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
67 38 11:10 67 69 13:45
68 21 09:45 68 69 13:45
69 74 14:10 69 70 13:50
70 23 09:55 70 71 13:55
71 9 08:45 71 72 14:00
72 33 10:45 72 74 14:10
73 46 11:50 73 79 14:35
74 79 14:35 74 79 14:35
75 67 13:35 75 80 14:40
76 16 09:20 76 80 14:40
77 81 14:45 77 81 14:45
78 16 09:20 78 81 14:45
79 58 12:50 79 82 14:50
Bilanga
Nomor Jam Nomor Bilangan Jam
n
Urut Kunjungan Urut Random Kunjungan
Random
80 53 12:25 80 83 14:55
81 18 09:30 81 83 14:55
82 52 12:20 82 85 15:05
83 61 13:05 83 85 15:05
84 67 13:35 84 85 15:05
85 63 13:15 85 85 15:05
86 28 10:20 86 87 15:15
87 5 08:25 87 89 15:25
88 80 14:40 88 90 15:30
89 60 13:00 89 90 15:30
90 28 10:20 90 90 15:30
91 20 09:40 91 91 15:35
92 44 11:40 92 91 15:35
93 72 14:00 93 91 15:35
94 91 15:35 94 93 15:45
95 42 11:30 95 95 15:55
96 39 11:15 96 96 16:00
Total Total
Bilangan Bilangan
Random Random
61 61
yang yang
digunaka digunaka
n n
IV.1.1 Elemen Kerja Pada Setiap Kasir
Adapun spesifikasi elemen-elemen kerja pada tiap kasir
antara lain:
4.2 Elemen Kerja Pada Setiap Kasir

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
No Elemen Kerja
1 Mengucap Salam
2 Menginput Registrasi
3 Menerima pembayaran
4 Memberikan Bukti Transaksi

IV.1.2 Data Kegiatan Produktif, Non Produktif dan


Output
Tabel 4.3 Data Kegiatan Produktifitas, Non Produktifitas dan
Output Kasir Ke-1 (sesi ke-1)
Lembar Pengamatan Sampling Pekerjaan
Lembar Ke-1
Nama Tempat : Mc Donald’s Rungkut Madya, Rungkut
Hari/ Tanggal : Selasa 10 Maret 2020
Jam Pengamatan : 08:00-12:00
Nama Pengamat : Andrew Priyo Himawan dan Moch. Haidar Alwi R.
Tanda Tangan :
No Jenis Pekerjaan (Elemen Kerja) Tally Tally Non Total Tally
Produktif Produktif
1 Mengucap Salam IX 9
2 Menginput Pesanan VII 7
3 Menerima Pembayaran V 5
4 Memberikan bukti transaksi IV 4
5 Non Produktif V 5
Tabel 4.4 Data Kegiatan Produktifitas, Non Produktifitas dan
Output Kasir Ke-2 (sesi ke-1)
Lembar Pengamatan Sampling Pekerjaan
Lembar Ke-2
Nama Tempat : Mc Donald’s Rungkut Madya, Rungkut
Hari/ Tanggal : Selasa 10 Maret 2020
Jam Pengamatan : 08:00-12:00
Nama Pengamat : Andr ew Priyo Himawan dan Moch. Haidar Alwi R.
Tanda Tangan :
No Jenis Pekerjaan (Elemen Kerja) Tally Tally Non Total Tally
Produktif Produktif
1 Mengucap Salam VI 6
2 Menginput Pesanan X 10

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
3 Menerima Pembayaran VI 6
4 Memberikan bukti transaksi IV 4
5 Non Produktif IV 4
Tabel 4.5 Data Kegiatan Produktifitas, Non Produktifitas dan
Output Kasir Ke-1 (sesi ke-2)
Lembar Pengamatan Sampling Pekerjaan
Lembar Ke-3
Nama Tempat : Mc Donald’s Rungkut Madya, Rungkut
Hari/ Tanggal : Selasa 10 Maret 2020
Jam Pengamatan : 12:00-16:00
Nama Pengamat : Andrew Priyo Himawan dan Moch. Haidar Alwi R.
Tanda Tangan :
No Jenis Pekerjaan (Elemen Kerja) Tally Tally Non Total Tally
Produktif Produktif
1 Mengucap Salam XI 11
2 Menginput Pesanan V 5
3 Menerima Pembayaran VII 7
No Jenis Pekerjaan (Elemen Kerja) Tally Tally Non Total Tally
Produktif Produktif
4 Memberikan bukti transaksi V 5
5 Non Produktif III 3
Tabel 4.6 Data Kegiatan Produktifitas, Non Produktifitas dan
Output Kasir Ke-2 (sesi ke-2)
Lembar Pengamatan Sampling Pekerjaan
Lembar Ke-4
Nama Tempat : Mc Donald’s Rungkut Madya, Rungkut
Hari/ Tanggal : Selasa 10 Maret 2020
Jam Pengamatan : 12:00-16:00
Nama Pengamat : Andrew Priyo Himawan dan Moch. Haidar Alwi R.
Tanda Tangan :
No Jenis Pekerjaan (Elemen Kerja) Tally Tally Non Total Tally
Produktif Produktif
1 Mengucap Salam IX 9
2 Menginput Pesanan VII 7
3 Menerima Pembayaran VI 6
4 Memberikan bukti transaksi IV 4
5 Non Produktif V 5
IV.1.3 Data Nilai Perfomance Rating dan Allowance
Tabel 4.7 Nilai Performance rating dan Allowance
Formulir Penetapan Faktor Performance rating dan Allowance kasir 1
Nama Tempat : Mc Donald’s Rungkut Madya, Rungkut
Hari/ Tanggal : Selasa 10 Maret 2020
Jam Pengamatan : 08:00-16:00
Nama Pengamat : Andrew Priyo Himawan dan Moch Haidar Alwi R.
Tanda Tangan :
Elemen Faktor Penyesuaian Total Faktor Kelonggaran Total
Pekerjaan Penyesuaian Allowanc
e

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
K U KK K TD SK GK KM KT KA KL
Mengucap Salam +0,06 +0,05 +0,02 +0,01 +0,14 6,0 1,5 0 0 5 0 0 12,5

Menginput +0,03 +0,05 +0,02 +0,01 +0,11 7,0 1,5 0 0 5 0 0 13,5


Pesanan

Menerima +0,06 +0,02 +0,02 +0,01 +0,11 9,0 1,5 0 0 5 0 0 15,5


Pembayaran

Memberikan +0,06 +0,02 +0,02 +0,01 +0,11 9,0 1,5 0 0 5 0 0 15,5


bukti transaksi

Tabel 4.8 Nilai Performance rating dan Allowance


Formulir Penetapan Faktor Performance rating dan Allowance kasir 2
Nama Tempat : Mc Donald’s Rungkut Madya, Rungkut
Hari/ Tanggal : Selasa 10 Maret 2020
Jam Pengamatan : 08:00-16:00
Nama Pengamat : Andrew Priyo Himawan dan Moch Haidar Alwi R.
Tanda Tangan :
Elemen Faktor Penyesuaian Total Faktor Kelonggaran Total
Pekerjaan Penyesuaian Allowanc
e
K U KK K TD SK GK KM KT KA KL
Mengucap Salam +0,04 +0,05 +0,04 +0,01 +0,14 6,0 1,5 0 0 5 0 0 12,5

Menginput +0,03 +0,02 +0,02 +0,01 +0,08 7,0 1,5 0 0 5 0 0 13,5


Pesanan

Menerima +0,02 +0,05 +0,02 +0,01 +0,10 6,0 1,5 0 0 5 0 0 12,5


Pembayaran

Memberikan +0,04 +0,03 +0,04 +0,01 +0,12 4,0 1,5 0 0 5 0 0 10,5


bukti transaksi

IV.2 Penentuan Kegiatan Produktif dan Non Produktif


IV.2.1 Kegiatan Produktifiitas dan non produktifitas kasir 1 dan
kasir 2
Data kegiatan produktif, non produktif dan output dari Kasir 1 dan
Kasir 2 diperlihatkan pada Tabel 4.9 dan Tabel 4.10.
Tabel 4.9 Kegiatan Produktif Dan Non Produktif Kasir 1

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
Frekuensi Teramati
Kegiatan Pada sesi ke Jumlah
1 2
Produktif 25 28 53
Non produktif 5 3 8
Jumlah 30 31 61
% Produktif 83,33% 90,32%
% Non Produktif 16.67% 19,68%
Tabel 4.10 Kegiatan Produktif Dan Non Produktif Kasir 2
Frekuensi Teramati
Kegiatan Pada sesi ke Jumlah
1 2
Produktif 26 26 52
Non produktif 4 5 9
Jumlah 30 31 61
% Produktif 86,67% 83,87%
% Non Produktif 13,33% 16,13%

IV.2.2 Uji Keseragaman Data


Uji Keseragaman Data dilakukan dengan menggunakan tingkat
ketelitian 5% dan tingkat kepercayaan 95%. Perhitungannya adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.11 Frekuensi Pengamatan Kasir 1
Pengamatan Kegiatan
% Produktif
Sesi Ke- Produktif Non produktif Jumlah
1 25 5 30 83,33%
2 28 3 31 90,32%
Jumlah 53 8 61 86,89%
Tabel 4.12 Frekuensi Pengamatan Kasir 2
Pengamatan Kegiatan
% Produktif
Hari Ke- Produktif Non produktif Jumlah
1 26 4 30 86,67%
2 26 5 31 83,87%
Jumlah 52 9 61 85,25%
A. Uji Keseragaman Data Kasir 1

Ṕ=
∑ (ni−Pi ) = 61−53 =0,13=13 %
N 61

ń=
∑ ni = 61 =30,5
K 2

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
P(1− Ṕ) 0,13(1−0,13)
BKA= Ṕ+3
√ ń
=0,13+ 3
√ 30,5
=¿ 0,313

CL= Ṕ=0,13
P ( 1− Ṕ ) 0,13 ( 1−0,13 )
BKB= Ṕ−3
√ ń √
=0,13−3
30,5
=¿ -0,053

Kasir 1
0.35
0.31 0.31
0.3
0.25 BKA
BKB
0.2
0.17 CL
0.13
0.15 NONPRODUKTIF
0.13
0.1
0.1
0.05

0
1 2

Gambar 4.1 Peta Kontrol untuk Kasir 1


B. Uji Keseragaman Data Kasir 2

Ṕ=
∑ (ni−Pi ) = 61−52 =0,147=14,7 %
N 61

ń=
∑ ni = 61 =30,5
K 2
P(1− Ṕ) 0,147(1−0,147)
BKA= Ṕ+3
√ ń
=0,147+ 3
√ 30,5
=¿ 0,339

CL= Ṕ=0,147
P ( 1− Ṕ ) 0,147 (1−0,147 )
BKB= Ṕ−3
√ ń √
=0,16−3
30,5
=¿ -0,454

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
Kasir 2
0.4
0.36 0.36
0.35

0.3
BKA
0.25 BKB
CL
0.2
0.16 NON PRODUKTIF
0.15
0.13
0.15 0.15
0.1

0.05

0
1 2

Gambar 4.2 Peta Kontrol untuk Kasir 2


C. Perhitungan Waktu Baku Kasir 1
1. Perhitungan Waktu Siklus
Waktu siklus (Ws):
total waktu x waktu kerja ( % )
Ws= jam/unit
jumlah produk
= (8jam) x (53/61)(%)
61
= 0,11 unit/jam
2. Perhitungan Waktu Normal
Wn=Ws x p
= 0,11 x 1,118
= 0,123 jam/unit
3. Perhitungan Waktu Baku
100 %
Wb=Wn x
(100 %−%Allowance)

100 %
= 0,123 x = 0,143 jam/unit
(100 %−14,25 %)
4. Perhitungan Output Standart
1 1
=
OS = WB 0,143 = 6,99 unit/jam

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
D. Perhitungan Waktu Baku Kasir 2
1. Perhitungan Waktu Siklus
Waktu siklus (Ws):
total waktu x waktu kerja ( % )
Ws= jam/unit
jumlah produk
= (8jam) x (52/61)(%)
61
= 0,11 unit/jam
2. Perhitungan Waktu Normal
Wn=Ws x p
= 0,11 x 1,11
= 0,1221 jam/unit
3. Perhitungan Waktu Baku
100 %
Wb=Wn x
100 %−%Allowance

100 %
= 0,1221 x = 0,14 jam/unit
(100 %−12,25 %)
4. Perhitungan Output Standart
1 1
=
OS = WB 0,14 = 7,14 unit/jam

4.3 Hasil dan Pembahasan


Adapun hasil dan pembahasan dari praktikum ini adalah :
Diketahui dari perhitungan diatas nilai produktivitas kasir 1 sesi 1
yaitu sebesar 83,33% dan sesi 2 sebesar 90,32%, sedangkan pada kasir 2
sesi 1 yaitu sebesar 86,67% dan sesi 2 yaitu sebesar 83,87%. karena kasir 2
lebih produktif dibandingkan dengan kasir 1. Untuk nilai non produktivitas
kasir 1 sesi 1 yaitu sebesar 16,67% dan sesi 2 sebesar 19,68%, sedangkan
pada kasir 2 sesi 1 yaitu sebesar 13,33% dan sesi 2 sebesar 16,13%. Karena
kasir 1 lebih tidak produktif dibandingkan kasir 2.

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
Untuk perhitungan waktu baku diperoleh dari perhitungan diatas
bahwa kasir 1 pada saat melakukan pekerjaan menghasilkan waktu baku
sebesar 0,143 jam/unit sedangkan kasir 2 pada saat melakukan pekerjaan
menghasilkan waktu sebesar 0,14 jam/unit. Karena kasir 2 lebih cepat dalam
bekerja dibandingkan dengan kasir 1. Dan untuk perhitungan output standar
diketauhi bahwa kasir 1 pada saat melakukan pekerjaan menghasilkan
output standard sebesar 6,99 unit/jam sedangkan kasir 2 pada saat melakukan
pekerjaan menghasilkan output standard sebesar 7,14 unit/jam. Karena kasir
2 memiliki tingkat produktivitas lebih tinggi dibandingkan kasir 1.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didpat dari praktikum ini adalah:
1. Dari perhitungan diatas nilai produktivitas kasir 1 sesi 1 yaitu
sebesar 83,33% dan sesi 2 sebesar 90,32%, sedangkan pada
kasir 2 sesi 1 yaitu sebesar 86,67% dan sesi 2 yaitu sebesar
83,87%. karena kasir 2 lebih produktif dibandingkan dengan
kasir 1. Untuk nilai non produktivitas kasir 1 sesi 1 yaitu sebesar
16,67% dan sesi 2 sebesar 19,68%, sedangkan pada kasir 2 sesi
1 yaitu sebesar 13,33% dan sesi 2 sebesar 16,13%. Karena kasir
1 lebih tidak produktif dibandingkan kasir 2.
2. Untuk perhitungan waktu baku diperoleh dari perhitungan diatas
bahwa kasir 1 pada saat melakukan pekerjaan menghasilkan
waktu baku sebesar 0,143 jam/unit sedangkan kasir 2 pada saat
melakukan pekerjaan menghasilkan waktu sebesar 0,14
jam/unit. Karena kasir 2 lebih cepat dalam bekerja dibandingkan
dengan kasir 1. Dan untuk perhitungan output standar diketauhi
bahwa kasir 1 pada saat melakukan pekerjaan menghasilkan
output standard sebesar 6,99 unit/jam sedangkan kasir 2 pada
saat melakukan pekerjaan menghasilkan output standard sebesar
7,14 unit/jam. Karena kasir 2 memiliki tingkat produktivitas
lebih tinggi dibandingkan kasir 1.

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III
5.2 Saran
Adapun saran dari praktikum pengukuran
waktu kerja menggunakan jam henti ini adalah:
1. Sebaiknya penjelasan pada saat praktikum diperlengkap dengan
perhitungan perhitungan sampling waktu kerja.
2. Sebaiknya praktikum dibekali dengan rumus-rumus sampling
waktu kerja.
3. Sebaiknya pada saat praktikum diajarkan tentang cara-cara
mengitung sampling waktu kerja.
4. Seharusnya pada saat praktikum dijelaskan tentang bagaimana
memasukkan dan mengolah data.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Fiansyah, Adera. 2016. ”Pengukuran Waktu Kerja”. (http://aderafiansyah.
blogspot.com/2016/08/pengukuran-waktu-kerja.html) Diakses pada 10
Maret 2020 pukul 19.55 WIB.
Safwadime. 2016. “Pengukuran Kerja Dan Waktu Kerja Normal”. (http://
safwadime.blogspot.com/2016/05pengukuran-kerja-dan-waktu-kerja-
normal .html). Diakses pada 10 Maret 2020 pukul 20.50 WIB.
Sutalaksana. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. ITB: Bandung.
Suhardi, Bambang. 2018. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Industri.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan: Jakarta.
Tajiri, Yasmin. 2017 Waktu Baku (http://pengukuran kerja.blogspot.Com/
2017 /01/teknik-teknik - pengukuran-kerja.html). Diakses pada 10
Maret 2020 pukul 20.50 WIB.

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ : 18032010011 /
Session Senin
Modul : III

Anda mungkin juga menyukai