Anda di halaman 1dari 16

MODUL V

BIOMEKANIKA

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan
faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari
pengetahuan dasar fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep
rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh. Biomekanika
adalah kombinasi antara keilmuwan mekanika, antropometri dan dasar ilmu
kedokteran. Biomekanika adalah suatu ilmu yang menggunakan hukum-
hukum fisika dankonsep keteknikan untuk mempelajari gerakan yang
dialami oleh beberapasegmen tubuh dan gaya-gaya yang terjadi pada bagian
tubuh tersebut selamaaktivitas normal. Apabila dilihat dari energi
dibandingkan dengan kerja fisik. Biomekanika merupakan salah satu dari
empat bidang penelitian informasi hasil ergonomi. Yaitu penelitian tentang
kekuatan fisik manusia yang mencakup kekuatan atau daya fisik manusia
ketika bekerja dan mempelajari bagaimana cara kerja serta peralatan harus
dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan
aktivitas kerja tersebut. Dalam biomekanik ini banyak disiplin ilmu yang
mendasari dan berkaitan untuk dapat menopang perkembangan biomekanik.
Disiplin ilmu ini tidak terlepas dari kompleksnya masalah yang ditangani
oleh biomekanik ini..
Pada praktikum biomekanika ini, praktikan akan menentukan
konsumsi energi manusia dari perbedaan kecepatan dan sudut kemiringan
tangga. Kemudian praktikan menaiki dan menuruni tangga dengan sudut
kemiringan yang berbeda selama 3 menit. Lalu menentukan konsumsi
energi manusia dari perbedaan beban tarik ricken fatique indicator. Dengan
demikian suatu pengukuran bisa ditetapkan pastinya dan dari semua itu kita
dapat menentukan berapa denyut jantung sebelum dan sesudah melakukan
percobaan dengan treadmill. Dan mengukur produktivitas dengan frekuensi
sudut 30˚ dan frekuensi sudut 45˚.

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V
I.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum pengaruh kondisi lingkungan adalah:
1. Menentukan konsumsi energi manusia dari perbedaaan kecepataan
dan sudut kemiringan tangga.
2. Menentukan konsumsi energi manusia dari perbedaan berat pengayuh.
3. Menentukan konsumsi energi manusia dari perbedaan beban tarik
ricken fatique indicator.
4. Menentukan kondisi optimum dalam melakukan suatu aktivitas kerja.

II. TINJAUAN PUSTAKA


II.1 Dasar – Dasar Biomekanika
Biomekanika merupakan bidang kajian ergonomi yang berhubungan
dengan mekanisme pergerakan tubuh dalam melakukan suatu pekerjaan/
aktivitas. Biomekanika kerja (occupational biomechanic) berkaitan dengan
interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material dan peralatan, yang
bertujuan untuk meminimalkan keluhan/ kelelahan pada sistem kerangka
otot sehingga produktivitas kerja dapat mengalami peningkatan. Menurut
Chaffin dan Andersson, biomekanika kerja merupakan studi mengenai
interaksi pekerja dengan peralatan, mesin dan material, sehingga pekerja
dapat meningkatkan performansinya dan di sisi lain dapat meminimalkan
resiko cedera kerja (muskuloskeletal). Tubuh manusia secara keseluruhan
dapat dimodelkan secara sederhana dengan cara dibagi menjadi beberapa
sambungan sendi (links). Meskipun ukuran tubuh dan posisi pusat massa
(centre of gravity) sangat bervariasi diantara populasi akan tetapi hal ini
dapat diperkirakan berdasarkan data-data antropometri. Analisis didasarkan
pada beban luar yang ditempatkan pada kedua tangan. Persamaan
keseimbangan (equilibrium equation) dapat diperoleh dengan
mempertimbangkan faktor berat tangan, momen, dan reaksi pada sendi siku.
Pengembangan model biomekanika kerja digunakan untuk
memperkirakan gaya serta momen yang digunakan tubuh saat pergerakan.
Model tersebut juga digunakan untuk memperkirakan postur tubuh saat

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V
seseorang melakukan aktivitas yang beresiko menyebabkan cedera
muskuloskeletal. Berikut merupakan perhitungan untuk satu segmen pada
telapak tangan dan punggung pada aktivitas pengangkatan barang. Gerakan
pada sistem kerangka otot menyebabkan otot bereaksi terhadap tulang untuk
mengendalikan gerak rotasi di sekitar sambungan tulang. Beberapa sistem
pengungkit menjelaskan hal tersebut. Dalam sistem ini otot bertindak
sebagai sistem mekanis yang berfungsi untuk suplai energi kinetik dan
gerakan angular. Pendekatan biomekanika menekankan pada analisis
struktur tulang belakang dalam melakukan aktivitas pengangkatan beban
secara manual. Hal ini disebabkan karena struktur tulang belakang akan
mengalami tekanan yang berlebihan ketika melakukan pengangkatan
meskipun frekuensinya jarang. Pengetahuan tentang biomekanika sangat
diperlukan untuk mengetahui mehanisme terjadinya kecelakaan kerja,
sehingga pendekatan yang efektif dan ilmiah dapat membantu manusia
bekerja dengan aman. Contoh aplikasi dari biomekanika adalah penetapan
berat behan angkatan yang direkomendasikan pada pekerjaan penanganan
material secara manual, sehingga mengurangi terjadinya cedera tulang
belakang bagian bawah (lower back pain). Menurut Olavyari,menyatakan
bahwa biomekanika dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, antar lain:
1. General Biomechanic
General Biomechanic adalah biomekanika yang membahas hukum
dan konsep dur yang mempengaruhi tubuh organik manusia baik dalam
posisi diam maupun bergerak Dalam General Biomechanic sendiri meliputi
dua bagian, yaitu :
a. Biostatics, adalah bagian yang hanya menganalisa tubuh pada posisi
diam utau bergerak pada garis lurus dengan kecepatan seragam
(uniform).
b. Biodinamic, adalah bagian yang berkaitan dengan gambaran gerakan-
gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan saya yang terjadi (hinemauk)
dan gerakan yang disebabkan gaya yang bekerja dalam lubuh
(kinetik).
2. Occupational Biomechanic

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V
Occupational Biomechanic berkaitan dengan interaksi fisik antara
pekerja dengan mesin, maternal dan peralatan dimana memiliki tujuan
dalam meminimalisir keluhan atau kelelahan pada sistem kerangha otot
untuk meningkatkan produktifitas kerja. Biomekanik ini holatwrasi bagian-
bagian tubuh untuk menghasilkan gerak seperti tulang, jaringan penghubung
(connective tissue), dan otot yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Tulang
Tulang sebagai alat untuk meredam dan medistribusikan
gaya/tegangan saat melakukan aktifitas kerja. Tulang yang besar dan
panjang berfungsi sebagai pembanding terhadap beban Tulang juga terikat
dengan otot, dan jaringan penghubung (connecive tissue) vakni ligamen,
cartilage dan tendon. Dalam aplikasinya di biomekanik berhubungan
dengan kerangka manusia.
2) Connective Tissue (Jaringan Penghubung)
Connective Tissue atau jaringan penghubung meliputi tiga bagian
sebagai berikut ini, yaitu:
a. Cartilage
Cartilagenous adalah sambungan yang berfungsi dalam pergerakan
yang relatif kecil. Contoh: Sambungan tulang iga (ribs) dan pangkal tulang
iga (stemum). Cartilage sendiri memiliki bagian khusus antara vertebrata
(ruas-ruas tulang belakang) yaitu dikenal sebagai interveterbratal disc yang
terdiri dari pembungkus dan dikelilingi oleh inti (puply core). Verierbratae
juga terdapat pada ligamen dan otot. Gerakan yang relatif kecil pada setiap
ruas mengakibatkan adanya fleksibelitas tubuh untuk membungkuk,
menengadalı, dan memutar. Sedangkan disc berfungsi sebagai peredam
getaran pada saat tubuh bergerak baik pada saat translasi dan rotasi.
b. Ligament
Ligament berfungsi sebagai penghubung antar tulang dalam stabilitas
sambungan (joint stability) atau untuk membentuk bagian sambungan dan
menempel pada tulang. Ligamen tersusun atas serabut yang letaknya tidak
pararel. Oleh karenanya tendon dan ligamen bersifat inelastic dan berfungsi
pula untuk menahan deformasi. Adanya tegangan yang konstan akan dapat

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V
memeperpanjang ligamen dan menjadikannya kurang efektif dalam
menstabilkan sambungan (joints). Adapun contoh sambungan ligamen
diantaranya seperti: gerakan mengangkat tangan, sambungan siku dan
sambungan bahu, pergerakan rotasi seluruh tangan pada sumbunya, dan
gerakan lengan tangan pada sambungan pergelangan tangan.
c. Tendon
Tendon memiliki fungsi sebagai penghubung antara tulang dan otot
yang terdiri dari sekelompok serabut collageno yang letaknya pararel
dengan panjang tendon. Tendon bergerak dalam sekelompok jaringan
serabut dalam suatu area dimana adanya gaya gesekan harus diminimalkan.
Bagian dalam dari jaringan ini mengeluarkan cairan synovial untuk
pelumasan.
3) Otot (Muscle)
Otot lertbentuk atas visber (fibre), dengan ukuran panjang antara 10 -
40 mm dan berdiameter 0,01 - 0.1 mn dan sumbrer energi otol berasal dari
proses acrob man anaerob. Anaerobic, yaitu proses perubahan ATP menjadi
ADP dan energi tanpa oksigen. Glikogen yang terdapat dalam otot terpecah
menjadi energi dan membentu laktat. Asam laktat akan memberikan
indikasi adanya kelelahan otot secara lokal kurangnya jumlah oksigen yang
disebabkan oleh kurangnya jumlah suplai dar dipompa dari jantung Contoh:
jika ada gerakan yang sifatnya tiba-tiba (inenda jarak dekat (sprint), dan lain
sebagainya. Aerobic, yaitu proses perubahan ATP menjadi ADP dan energi
dengan bantuan oksigen. Asam laktat yang dihasilkan oleh kontrak
dioksidasi dengan cepat. Sehingga beban pekerjaan yang tidak terlalu
meletan dapat berlangsung cukup lama. Disamping itu aliran darah yang
cukup akan mensuplay lemak, karbohidrat dan oksigen ke dalam otot.
Akibat dari kondisi kerja yang terlalu lama akan menyebabkan kadar
glikogen dalam darah akan menurun drastis di bawah normal, dan
kebalikannya kadar asam laktat akan meningkat dan kalau sudah demikian
maka cara terbaik adalah menghentikan pekerjaan, kemudian istirahat dan
makan makanan yang bergizi untuk membentuk kadar gula dalam darah.
Hal tersebut di atas adalah merupakan proses kontraksi otot yang telah

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V
disederhanakan analisa pembangkit energinya, dan sekaligus menandakan
arti pentingnya aliran darah untuk otot. Oleh karenanya para ergonom
hendaklah memeperhatikan hal-hal seperti berikut untuk sedapat mungkin
dihindari, antara lain:

a. Beban otot statis (static muscle loads).


b. Oklusi (penyunbatan aliran darah) karena tekanan, misalnya tekanan
segi kursi pada popliteal (lipat lutut).
c. Bekerja dengan lengan berada di atas yang menyebabkan siku aliran
darah bekerja berlawanan dengan arah graviiasi.
II.2 Faktor – Faktor Psikologis
Hubungan antara manusia pekerja dengan mesin serta peralatan-
peralatan dan lingkungan kerja dapat dilihat sebagai hubungan yang unik,
karena interaksi antara hal-hal diatas yang membentuk suatu sistem kerja
tidak terlalu sederhana bahkan melibatkan berbagai disiplin ilmu.
Disuatu pabrik kecil dengan jumlah buruh yang tidak besar, hubungan
antara pekerja dapat berkembang erat termasuk antara atasan dengan
bawahan. Selain itu, pekerja dapat melihat barang hasil produksi, yaitu
barang yang dia turut mempunyai “saham” didalamnya. Hal ini
menimbulkan akibat psikologis tersendiri, yaitu rasa bangga, rasa berperan
yang dapat menimbulkan kepuasan kerja.
Sebaiknya, di pabrik besar yang produksinya bersifat massal, jumlah
mesin yang sangat banyak dan seringkali sejenis atau bera gam jenisnya
dapat menimbulkan suatu ketegangan (stress) pada kerja.
II.3 Fatique (Kelelahan Fisik)
Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh
terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah
istirahat. Kelelahan diatur secara sentral oleh otak. Pada susunan syaraf
pusat terdapat sistem aktivasi (bersifat simpatis) dan inhibisi (bersifat
parasimpatis). Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang
berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada
kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh.

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V
Kelelahan diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu kelelahan otot dan
kelelahan umum. Kelelahan otot adalah merupakan tremor pada otot
/perasaan nyeri pada otot. Sedang kelelahan umum biasanya ditandai
dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh karena
monotoni; intensitas dan lamanya kerja fisik; keadaan lingkungan; sebab-
sebab mental; status kesehatan dan keadaan gizi kelelahan adalah physical
fatique dan mental fatique yang merupakan suatu mekanisme perlindungan
tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi
pemuliham setelah istirahat, kata kelelahan berakibat kepada pengurangan
kapasitas kerja dan ketahanan tubuh.
Kelelahan biasanya berhubungan dengan cepat habisnya kapasitas
anaerobik, atau kecilnya kapasitas anaerobik yang dimiliki. Sedangkan
dalam fisiologis otot kelelahan disebabkan oleh habisnya cadangan glikogen
dalam otot, transmisi signal dalam neuromuscular jungction berkurang,
gangguan aliran darah akan mempercepat terjadinya kelelahan karena
gangguan suplai nutrisi pada otot. Fatique Merupakan masalah semua
orang, impact focus pada performance kerja, kasus deficit sleep (Kurang
Tidur), oleh beberapa pakar & referensi yang menjadi rujukan saya, causal
factor- nya dihubungkan dengan kejadian besar (scale large events) seperti
Exxon Valdez (Oil Spill) & Chernobyl ( Nuclear Accident), di Indonesia
beberapa kecelakaan di sektor pertambangan hampir sebagian besar
dikaitkan dengan masalah ini.
Hal ini perlu menjadi perhatian, dimana jika pekerja terus-menerus
mengalami kelelahan mungkin akibat daru kurang tidur, bekerja dalam
periode yang panjang, beban kerja yang berat baik dari segi mental & fisik,
dsb. hal tersebut dapat berdampak pada tempat kerja, public road dan
relationship. Ada 2 Jenis Kelelahan : Acute Fatigue & Chronic Fatigue
 Acute Fatigue kurang tidur (Jangka Pendek) dari periode singkat
pekerjaan fisik/mental yang berat dan biasanya akan kembali normal
jika pekerja istirahat istirahat yang cukup
 Chronic Fatigue constant, keadaan parah dimana tidak dapat hilang
dengan hanya istrihat yang cukup butuh additional treatment.

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V
Perlu diperhatikan bahwa Fatigue is not just about sleep. kelelahan
mental & fisik juga dapat mencegah anda untuk berfungsi secara normal.
dalam beberapa referensi saya melihat ada 2 hal yang menjadi major fokus-
nya : kurang tidur & kualitas tidur sebagai faktor penyebabnya.

III. ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan yang digunakan dala modul 5 adalah :
1. Tanga dengan sudut 30˚ dan 45˚.
2. Mesin beban tarik (Treadmill) atau ricken fatique indicator.
3. Stopwatch
4. Oximeter.

IV. PELAKSANAAN PRAKTIKUM


IV.1 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum biomekanika ini adalah :
A. Menentukan konsumsi energi manusia dari perbedaan kecepatan dan
sudut kemiringan tangga.
 Para praktikan di bekali dengan beban dengan masing – masing
berat 1kg.
 Pencatat waktu mulai mempersiapkan Stopwatch untuk
mengukur waktu selama 3 menit.
 Praktikan berjalan menaiki dan menuruni tangga dengan sudut
kemiringan yang berbeda selama 3 menit.
 Apabila selama 3 menit selesai, pencatat waktu mendata
seberapa banyak praktikan berjalan menaiki dan menuruni
tangga.
B. Menentukan konsumsi energi manusia dari perbedaan beban tarik
ricken fatique indicator.
 Atur beban tarik dari ricken fatique indicator sesuai dengan
kebutuhan data.
 Pencatat waktu didampingi praktikan pada saat berjalan diatas
ricken fatique indicator.

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V
 Atur waktu selama kurang lebih 3 menit.
 Praktikan mulai berjalan di atas ricken fatique indicator selama
kurang lebih 3 menit.
 Apabila selama 3 menit selesai. Pencatat waktu mendata
seberapa banyak praktikan berjalan diatas ricken fatique
indicator.

IV.2 Data Kerja


Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data Pengamatan Denyut Jantung Sebelum dan Sesudah
Percobaan Dengan Treadmill
Treadmill
Before After
83 127
89 129
101 119
80 121
94 112
93 120
91 111
99 132
85 116
95 124
89 112
81 128

Tabel 4.2 Data Pengamatan Produktivitas Sebelum dan Sesudah


Percobaan Dengan Frekuensi Sudut 30˚ dan 45˚

30˚ 45˚
28 20
31 30
31 27
32 26
33 21
28 30

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V
35 15
29 24
25 23
34 18
35 30
34 19

IV.3 Hasil dan Analisa


A. One sample T-test
Denyut Jantung Sebelum dan Sesudah Percobaan Dengan Treadmill

Gambar 4.1 Hasil Output One Sample T-test


Analisa :
a. Hipotesa
H0 = Tidak ada perbedaan rata-rata antara denyut jamtumg sebelum
dan sesudah percobaan dengan treadmill.
H1 = Tidak ada perbedaan rata-rata antara denyut jantung sebelum dan
sesudah percobaan dengan treadmill.
b. Parameter :
T-hitung ≤ t-tabel = H0 diterima
T-hitung ≥ t-tabel = H0 ditolak
P-value ≥ 0,05 = H0 diterima
P-value ≤ 0,05 = H0 ditolak

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V
c. Pergitungan Tabel
T-tabel = df = n-1 = 11
T-tabel = 100% -(1⁄2 𝛼)
T-tabel = 100% - 0,025
T-tabel = 0,975
T-tabel (0,975;11) = 2,2

d. Kurva One Sample T-test untuk denyut jantung dengan treadmill

-2,2 2,2 14,87

Gambar 4.2 Kurva One Sample T-test


e. Kesimpulan
Karena t-hitung > t-tabel = 14,87 > 2,2 sehingga H0 ditolak dan P-
value < 0,05 = 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak, sehingga ada
perbedaan rata-rata secara nyata denyut jantung dengan Treadmill.
B. Uji Two Sample T-test

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V
Gambar 4.3 Hasil Output Two Sample T-test
Analisa :
a. Hipotesa
H0 = Tidak ada perbedaan rata-rata antara prokdutivitas sudut 30˚ dan
produktivitas 45˚.
H1 = Tidak ada perbedaan rata-rata antara prokdutivitas sudut 30˚ dan
produktivitas 45˚.
Parameter
T-hitung ≤ t-tabel = H0 diterima
T-hitung ≥ t-tabel = H0 ditolak
P-value ≥ 0,05 = H0 diterima
P-value ≤ 0,05 = H0 ditolak
b. Peritungan Tabel
T-tabel = df = (n1+n2) -2 = 22
T-tabel = 100% -(1⁄2 𝛼)

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V
T-tabel = 100% - 0,025
T-tabel = 0,975
T-tabel (0,975;22) = 2,07
c. Kurva Two Sample T-test

-2,07 2,07 4,4


1
Gambar 4.4 Kurva Two Sample T-test
d. Kesimpulan
Karena t-hitung > t-tabel = 4,4 > 2,07 sehingga H0 ditolak dan P-
value < 0,05 = 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak, sehingga Ada
perbedaan rata-rata antara produktivitas sudut 30˚ dan produktivitas
45˚.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum biomekanika adalah sebagai
berikut:
a. One Sample T-test
Karena t-hitung > t-tabel = 14,87 > 2,2 sehingga H0 ditolak dan P-
value < 0,05 = 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak, sehingga ada perbedaan
rata-rata secara nyata denyut jantung dengan Treadmill.
b. Two Sample T-test
Karena t-hitung > t-tabel = 4,4 > 2,07 sehingga H0 ditolak dan P-
value < 0,05 = 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak, sehingga Ada perbedaan
rata-rata antara produktivitas sudut 30˚ dan produktivitas 45˚.
5.2 Saran

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V
Adapun saran dari praktikum pengukuran waktu kerja menggunakan
jam henti ini adalah:
1. Sebaiknya praktikan di beri penjelasan lebih jelas mengenai pegangan
modul.
2. Seharusnya pada praktikum modul ini, diberi materi praktikum agar
para praktikan faham dengan apa yang harus dikerjakan.
3. Sebaiknya lebih hati – hati saat memasukkan data pengamatan .

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V
VI. DAFTAR PUSTAKA
Andry. 2016. “Kelelahan Fatique”. (https://andryzsafer.blogspot.com/2016/
06/kelelahan-fatique.html). Diakses pada 20 April 2020 pukul 12.46
WIB.
Hendra. 2019. “Biomekanika Kerja Praktikum Ergonomi”. (http://www. kid
angijo.my.id/2019/08/biomekanika-kerja-praktikum-ergonomi.htm l).
Diakses pada 20 April 2020 pukul 12.27 WIB
Raimona, hilma. 2015. “Pengantar Ergonomi Industri”. Padang : Andalas
Univ/ersity Press
Sandy. 2015. “Mekanisme Kelelahan”. (https://decungkringo.wordpress.co
m /tag/mekanisme-kelelahan/). Diakses pada 20 April 2020 pukul
13.07 WIB
Tarwaka. 2004. “Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Produktivitas ”. Surakarta : UNIBA PRESS

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V
LAMPIRAN
TABEL T

Nama : Andrew Priyo H.


NPM/ Session : 18032010011 / Senin
Modul :V

Anda mungkin juga menyukai