Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SENAM NIFAS PADA PASIEN POST PARTUM

STASE II
KEPERAWATAN MATERNITAS

Ci Akademik: Ns. Hariet Rinancy, M.Kep


Ci Klinik : Ns. Endah Pramukti, S.Kep

Disusun Oleh: Kelompok II


1. ALDO INDRA, S.Kep 191012114901002
2. HERIYANI PERTIWI, S.Kep 191012114901005
3. KIKI ABORY PINTUBATU, S.Kep 191012114901008
4. PRIYANA, S.Kep 191012114901011
5. RITA PURNAMA SARI, S.Kep 191012114901012
6. RUBIL ALHAQ, S.Kep 191012114901013
7. SANTI, S.Kep 191012114901014
8. SRI APRIANTI HARTINI, S.Kep 191012114901016
9. SRI MARYATI, S.Kep 191012114901017
10. YOVI ANDRIANI, S.Kep 191012114901021

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS


INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKIT TINGGI
TAHUN 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SENAM NIFAS

Topik : Senam Nifas


Sub Topik :
1. Pengertian nifas
2. Tahapan masa nifas
3. Pengertian senam nifas
4. Tujuan senam nifas
5. Manfaat senam nifas
6. Kontra indikasi senam nifas
7. Waktu pelaksanaan senam nifas
8. Kerugian tidak melakukan senam nifas
9. Tata cara melakukan senam nifas
10. Persiapan senam nifas
11. Persiapan sebelum senam nifas
12. Gerakan pada senam nifas
Sasaran : Ibu nifas
Jumlah : 6 orang
Waktu : 45 menit
Pukul : 10.00-10.45 WIB
Tempat : Ruang Kebidanan
Hari/tanggal : Jum’at, 04 Oktober 2019

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu kehidupan seorang wanita yang mana
kehamilan akan membuat tubuh wanita berubah. Perubahan fisik tersebut
sesungguhnya merupakan suatu mekanisme adaptasi yang dilakukan tubuh untuk
menghadapi dan mempersiapkan berbagai kebutuhan pada waktu hamil dan
melahirkan(Maryati dan Sukarti, 2011).
Selama kehamilan otot-otot abdomen secara bertahap akan melebar atau
melonggar seiring bertambahnya usia kehamilan, hal ini menyebabkan terjadinya
pengurangan tonus otot dan akan terlihat jelas pada periode post partum sehingga
membuat dinding otot perut menjadi lemah dan terjadi penurunan kekuatan otot
perut (Maryani dan Sukarti, 2011). Setelah melahirkan dinding abdomen masih
lunak dan kendor diakibatkan karena putusnya serat-serat elastis kulit distensi
yang berlangsung lama akibat membesarnya uterus selama kehamilan (Verney,
2008).
Salah satu upaya untuk mengembalikan keadaan normal dan meningkatkan
kekuatan otot perut adalah dengan olahraga.Olahraga bermanfaat untuk
meningkatkan stamina, meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki peredaran
darah, menjaga kekuatan otot serta memperbaiki kelenturan otot(Deka,
2008).Jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi ibu setelah melahirkan adalah
senam nifas.
Senam nifas merupakan suatu latihan yang dapat dilakukan 24 jam setelah
melahirkan dengan gerakan yang telah disesuaikan dengan kondisi ibu-ibu
setelah melahirkan yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
sirkulasi ibu pada masa nifas, serta membantu meningkatkan kekuatan otot perut
setelah melahirkan (Brayshaw, 2008).Para ibu kerap merasa takut melakukan
gerakan demi gerakan setelah persalinan, dikarenakan ibu merasa khawatir
gerakan yang diakukan justru menimbulkan dampak seperti nyeri dan
pendarahan. Padahal 6 jam setelah persalinan normal ibu sudah boleh melakukan
mobilisasi dini termasuk senam nifas, dengan senam nifas kondisi umum ibu
menjadi lebih baik dan pemulihan lebih cepat.
Senam nifas ini sangatlah penting dilakukan pada saat masa nifas, senam 
nifas dapat mempercepat proses involusi uteri dan pemulihan alat
kandungan. Tetapi pada kenyataannya senam nifas jarang dilakukan karena ibu
pasca melahirkan takut melakukan banyak gerakan, takut jahitan lepas dan masih
sakit pada luka perineum(Salamah, 2006).
Oleh karena itu kami tertarik melakukan penyuluhan untuk memberikan
pengetahuan pentingnya mengenai senam nifas pada ibu postpartum.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama 45 menit,
diharapkan pesertadapat mengetahui bagaimana senam nifas yang baik dan
dapat dilakukan sendiri dirumah.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan tentangsenam nifas, diharapkan peserta
dapat:
a. Mengetahui pengertian nifas
b. Mengetahui tahapan masa nifas
c. Mengetahui pengertian senam nifas
d. Mengetahui tujuan senam nifas
e. Mengetahui manfaat senam nifas
f. Mengetahui kontra indikasi senam nifas
g. Mengetahui waktu pelaksanaan senam nifas
h. Mengetahui kerugian tidak melakukan senam nifas
i. Mengetahui tata cara melakukan senam nifas
j. Mengetahui persiapan senam nifas
k. Mengetahui persiapan sebelum senam nifas
l. Mengetahui gerakan pada senam nifas
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Tahap persiapan
a. Persiapan bahan penyuluhan
1) Melakukan rapat organisasi dengan menentukan susunan kepanitian
(pembagian tugas) serta menentukan topik yang akan diangkat
sebagai masalah dalam penyuluhan
2) Mengkonsultasian dengan Ci Klinik topik yang ingin kelompok
angkat
3) Membuat dan mencari materi penyuluhan senam nifas
4) Mengkonsultasian dengan Ci Klinik materi penyuluhan senam nifas
5) Membuat leaflet senam nifas
6) Mempersiapkan surat menyurat dalam pelaksanaan penyuluhan
senam nifas
b. Persiapan media: LCD, Laptop

2. Tahap pelaksanaaan
a. Mengontrak waktu dengan pasien
b. Mengarahkan pasien ke tempat yang akan dilakukan penyuluhan
c. Melakukan pembukaan yang akan disampaikan oleh moderator
d. Menyampaikan materi penyuluhan yang akan disampaikan penyaji
e. Melakukan evaluasi kepada audiens
f. Membagikan leaflet kepada audiens
g. Mendokumentasikan kegiatan

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi/praktek latihan senam nifas
E. Media dan Alat
1. Leaflet
2. Powerpoint
3. Video senam nifas

F. Waktu dan Tempat


Hari,tanggal : Jum’at, 04 Oktober 2019
Jam : 10.00-10.45 WIB
Tempat : Ruang Kebidanan

G. Pengorganisasian
Moderator: Rubil Alhaq, S.Kep
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelalaskan tujuan dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang akan diberikan
e. Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
(kontrak waktu)
f. Menuliskan pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan
g. Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi
h. Mengatur waktu penyuluhan
Penyaji: Sri Aprianti Hartini, S.Kep
a. Menggali pengetahuan ibu nifas tentang senam nifas
b. Menjelaskan materi mengenai senam nifas
c. Menjawab pertanyaan peserta penyuluhan
Peraga: Yovi Andriani, S.Kep
a. Memperagakan gerakan senam nifas
Observer: Rita Purnama Sari, S.Kep
a. Mengobservasi jalannya proses penyuluhan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
berlangsung
c. Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil
penyuluhan
Dokumentasi: Aldo Indra, S.Kep
a. Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan
Fasilitator:
a. Menyiapkan tempat dan media sebelum mulai penyuluhan
b. Mengatur teknik acara sebelum penyuluhan
c. Memotivasi ibu nifas agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d. Memotivasi ibu nifas untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
e. Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f. Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
Nama-nama fasilitator:
a. Heriyani Pertiwi, S.Kep
b. Santi, S.Kep
c. Priyana, S.Kep
d. Sri Maryati, S.Kep
e. Kiki Abory Pintubatu, S.Kep
H. Setting Tempat

Fasilitator Audiens Presenter


Pembimbing Moderator Observer

Layar Pintu Peraga

I. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
No Waktu
kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Menyapa audiens  2. Membalas respon
3. Memperkenalkan diri 3. Mendengarkan
4. Menjelaskan tujuan 4. Mendengarkan
5. Melakukan kontrak waktu 5. Mendengarkan
2. Kegiatan inti 15 Menit P Penjelasan :
1. Mengkaji pengetahuan peserta 1. Menjawab
tentang senam nifas
2. Memberikan reinforcement 2. Menjelaskan
positif kepada peserta yang
mengetahui tentang senam nifas
3. Menjelaskan pengertian nifas 3. Mendengarkan
4. Menjelaskan tahapan masa nifas 4. Mendengarkan
5. Menjelaskan pengertian senam 5. Mendengarkan
nifas
6. Menjelaskan tujuan senam nifas 6. Mendengarkan
7. Menjelaskan manfaat senam 7. Mendengarkan
nifas
8. Menjelaskan kontra indikasi 8. Mendengarkan
senam nifas
9. Menjelaskan waktu pelaksanaan 9. Mendengarkan
senam nifas
10. Menjelaskan kerugian tidak 10. Mendengarkan
melakukan senam nifas
11. Menjelaskan tata cara 11. Mendengarkan
melakukan senam nifas
12. Menjelaskan persiapan senam 12. Mendengarkan
nifas
13. Menjelaskan persiapan sebelum 13. Mendengarkan
senam nifas
14. Menjelaskangerakan pada 14. Mendengarkan
senam nifas
3. Demonstrasi 10 menit 1. Menampilkan video senam nifas 1. Memperhatikan
2. Mendemonstrasikan senam 2. Memperhatikan/
nifas mengikuti
gerakan
4. Evaluasi 10 menit 1. Memberikan kesempatan 1. Memberi
kepada peserta untuk bertanya pertanyaan
2. Memberikan reword berupa
tepuk tangan kepada yang 2. Memberi tepuk
bertanya tangan
3. Menjawab pertanyaan dari
audiens 3. Mendengarkan
4. Evaluasi akhir materi dengan
memberikan pertanyaan kembali 4. Menjelaskan
5. Penutup 5 menit 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan
2. Menutup 2. Mendengar
3. Memberi salam 3. Menjawab salam

J. Evaluasi
Evalusai dengan memberikan pertanyaan kembali mengenai senam nifas
1. Evaluasi persiapan
a. Waktu, tempat dan peserta
b. Kontrak waktu dan tempat 1 hari sebelumnya
c. Ketersediaan fungsi, alat, bahan, media dan promosi kesehatan sesuai
dengan yang dibutuhkan
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara
selesai
c. Peserta mengajukan pertanyaan
3. Evaluasi hasil
a. 75% Peserta mengerti tujuan senam nifas
b. 75% Peserta mengerti manfaat senam nifas
c. 75% Peserta mengerti kontra indikasi senam nifas
d. 75% Peserta mengerti waktu pelaksanaan senam nifas
e. 75% Peserta mengerti kerugian tidak melakukan senam nifas
f. 75% Peserta mengerti tata cara melakukan senam nifas
g. 75% Peserta mengerti persiapan senam nifas
h. 75% Peserta mengerti persiapan sebelum senam nifas
i. 75% Peserta mengerti gerakan pada senam nifas

K. Referensi
Anggraini, Y. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka
Rihama
Brayshaw, Eileen. 2008. Senam Hamil Dan Nifas Pedoman Praktek Bidan.
Jakarta: EGC
Marmi.2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas”Peurperium Care”.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Maryunani, A dan Sukaryati, Y. 2011.Senam Hamil, Senam Nifas Dan Terapi
Musik. Jakarta: Trans Info Media
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan KB Untuk
Pendidikan Bidan. Edisi 2. Jakarta: EGC
Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Verney, H. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Jakarta : EGC
Widianti, A dan Proverawati, A. 2010.Senam kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika
Wulandari,S.R, Handayani, S. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas.
Yogyakarta: Gosyen Publishing

LANDASAN TEORI
SENAM NIFAS
A. Pengertian Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai beberapa jam sesudah
lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Marmi, 2012).
Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.Masa nifas berlangsung kira-
kira 6 minggu(Saleha, 2009).

B. Tahapan Masa Nifas


Menurut Anggraini (2010), tahapan masa nifas di bagi atas:
1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan.
2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang
lamanya 6–8 minggu.
3. Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan
atau tahunan.

C. Pengertian Senam Nifas


Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah
melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan
persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula (Sukaryati dan
Maryunani, 2011).
Menurut Widianti dan Proverawati (2010), senam nifas adalah latihan
jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan, setelah keadaan
tubuhnya normal (pulih kembali) dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan
kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya
komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah
kehamilan, terutama pada otot-otot bagian punggung, dasar panggul dan perut.
D. Tujuan Senam Nifas
Menurut Maryuni dan Sukaryati (2011) tujuan dari senam nifas adalah:
1. Mengembalikan rahim kebentuk semula
2. Memperbaiki elastisitas otot yang telah mulur
3. Mencegah kesulitan buang air besar atau buang air kecil
4. Memperlancar sirkulasi darah
5. Menghindari pembengkakan pada kaki dan mencegah timbulnya varises
6. Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi
semula
7. Membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-otot panggul, perut
dan perineum terutama otot yang berkaitan selama kehamilan dan persalinan
8. Memperlancar pengeluaran lochea
9. Merelaksasi otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan

E. Manfaat Senam Nifas


Manfaat senam nifas secara umum menurut Sukaryati dan Maryunani
(2011), adalah sebagai berikut:
1. Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami
trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut ke bentuk
normal.
2. Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar diakibatkan
kehamilan dan persalinan, serta mencegah pelemahan dan peregangan lebih
lanjut.
3. Menghasilkan manfaat psikologis yaitu menambah kemampuan menghadapi
stres dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan.

F. Kontra Indikasi Senam Nifas


Ibu yang mengalami komplikasi selama persalinan tidak diperbolehkan
untuk melakukan senam nifas dan ibu yang keadaan umumnya tidak baik
misalnya hipertensi, pascakejang dan demam (Wulandari dan Handayani,
2011).Demikian juga ibu yang menderita anemia dan ibu yang mempunyai
riwayat penyakit jantung dan paru-paru seharusnya tidak melakukan senam nifas
(Widianti dan Proverawati, 2010).

G. Waktu Pelaksanaan Senam Nifas


Senam nifas dapat dilakukan dalam waktu 24 jam setelah melahirkan satu
hari sekali selama 6 minggu untuk yang persalinan normal, namun apabila
kondisi ibu tidak memungkinkan maka senam nifas tidak harus dilakukan 24 jam
setelah melahirkan. Untuk ibu yang menjalani section caesaria, senam nifas
dilakukan 3 bulan setelah section caesaria.
Senam ini dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada
komplikasi obstetrik atau penyulit masa nifas (misalnya hipertensi, pascakejang,
demam). Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah
melahirkan, kemudian dilakukan secara teratur setiap hari. Dengan melakukan
senam nifas sesegera mungkin, hasil yang didapat diharapkan dapat optimal
dengan melakukan secara bertahap.
Senam nifas sebaiknya dilakukan di antara waktu makan.Melakukan senam
nifas setelah makan membuat ibu merasa tidak nyaman karena perut masih
penuh. Sebaliknya jika dilakukan di saat lapar, ibu tidak akan mempunyai tenaga
dan lemas. Senam nifas bisa dilakukan pagi atau sore hari.Gerakan senam nifas
ini dilakukan dari gerakan yang paling sederhana hingga yang tersulit (Marmi,
2012).

H. Kerugian Tidak Melakukan Senam Nifas


Menurut Maryunani dan Sukaryati (2011) kerugian bila tidak dilakukan
senam nifas antara lain:
1. Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak
dapat dikeluarkan
2. Terjadi perdarahan yang abnormal karena kontraksi uterus yang tidak baik
3. Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah)
4. Timbul varises

I. Tata Cara Melakukan Senam Nifas


Menurut Maryunani dan Sukaryati (2011), sebelum melakukan senam
nifas, sebaiknya petugas kesehatan mengajarkan kepada ibu untuk melakukan
pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan dapat dilakukan dengan melakukan
latihan pernapasan dengan cara menggerak-gerakkan kaki dan tangan secara
santai. Hal ini bertujuan untuk menghindari kejang otot selama melakukan
gerakan senam nifas.

J. Persiapan Senam Nifas


Sebelum melakukan senam nifas ada hal-hal yang perlu dipersiapkan yaitu
sebagai berikut:
1. Memakai baju yang nyaman untuk berolahraga.
2. Persiapkan minum, sebaiknya air putih.
3. Bisa dilakukan di matras atau tempat tidur.
4. Ibu yang melakukan senam nifas di rumah sebaiknya mengecek denyut
nadinya dengan memegang pergelangan tangan dan merasakan adanya
denyut nadi kemudian hitung selama satu menit penuh. Frekuensi nadi yang
normal adalah 60 - 90 kali per menit.
5. Boleh diiringi dengan musik yang menyenangkan jika ibu menginginkan.
6. Petunjuk untuk bidan/tenaga kesehatan yang mendampingi ibu untuk
melakukan senam nifas yaitu perhatikan keadaan umum ibu dan keluhan–
keluhan yang dirasakan, pastikan tidak ada kontra indikasi dan periksa tanda
vital secara lengkap untuk memastikan pulihnya kondisi ibu yaitu tekanan
darah, suhu pernafasan, dan nadi. Perhatikan pula kondisi ibu selama senam.
Tidak perlu memaksakan ibu, jika tampak berat dan kelelahan. Anjurkan
untuk minum air putih jika diperlukan.

K. Persiapan Sebelum Senam Nifas


Hal-hal yang perlu disiapkan sebelum melakukan senam nifas, yaitu :
1. Persiapan alat ( matras, tape recorder)
2. Ruangan
3. Mengenakan baju yang nyaman untuk olahraga
4. Minum banyak air putih
5. Dapat dilakukan ditempat tidur
6. Dapat diiringi musik.
7. Keadaan ibu nifas sendiri

L. Gerakan Pada Senam Nifas


Menurut Manuaba (2010), ada beberapa gerakan utuk ibu setelah
melahirkan antara lain:
1. Berbaring dengan lutut ditekuk. Letakan tangan diatas perut dibawah area
iga-iga. Tarik nafas dalam dan lambat melaluihidung kemudian
dihembuskan melalui mulut secara perlahan, kencangkan dinding abdomen
untuk membantu mengosongkan paru-paru.

2. Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka


keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada
waktu yang bersamaaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan
sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh.
3. Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan.
Tarik dasar panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.

4. Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan


otot-otot perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-otot
bokong, tahan 3 detik kemudian rileks.

5. Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala


dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.

6. Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut
kiri. Ulangi pada lutut kanan.
7. Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan.
angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal
mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertical dan
perlahan-lahan turunkan kembali ke lantai.

8. Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi
di ujung kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki bawah
lebih atas. Lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan
meregangkan. Lakukan ini selama setengah menit.

9. Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan
dari dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.

10. Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan kebawah seperti
gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah menit.
11. Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan dimana lutut
mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan tangan
memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis,
lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8 sampai 10 setiap hari.

12. Berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan dibawah kepala.
Jepitlah bantal diantara kedua kakidan tekanlah sekuat-kkuatnya. Pada waktu
bersamaan angkatlah pantat darikasur dengan melengkungkan badan.
Lakukan sebanyak 4sampai 6 kali selama setengah menit.

13. Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan. kaki
kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat. Pada saat yang sama
tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan-lahan dalam gerakan selama 4
detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali selama setengah menit.
PENUTUP

Senam nifas merupakan senam yang dilakukan pada ibu postpartum. Senam
nifas sangat penting bagi ibu post partum. Pengenalanmengenai senam nifas pada ibu
post partum sangat penting karena dapatmengembalikan kekuatan otot-otot badan,
ibu post partum menjadi sehatdan bugar dan membantu memperlancar pencernaan
pada ibu post partum.
Manfaat senam nifas secara umum untukmembantu penyembuhan rahim, perut,
dan otot pinggul yang mengalami trauma serta mempercepat kembalinya bagian-
bagian tersebut ke bentuk normal, membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi
longgar diakibatkan kehamilan dan persalinan, serta mencegah pelemahan dan
peregangan lebih lanjut, menghasilkan manfaat psikologis yaitu menambah
kemampuan menghadapi stres dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca
persalinan.
Tujuan dari senam nifas adalahmengembalikan rahim kebentuk semula,
memperbaiki elastisitas otot yang telah mulur, mencegah kesulitan buang air besar
atau buang air kecil, memperlancar sirkulasi darah, menghindari pembengkakan pada
kaki dan mencegah timbulnya varises, mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu
setelah melahirkan pada kondisi semula, membantu memulihkan kekuatan dan
kekencangan otot-otot panggul, perut dan perineum terutama otot yang berkaitan
selama kehamilan dan persalinan, memperlancar pengeluaran lochea, merelaksasi
otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan.

Anda mungkin juga menyukai