Anda di halaman 1dari 27

Oleh :

Ns. Hariet Rinancy, S.Kep.M.Kep


Prilaku Kesehatan
 Ada Dua Aspek utama;
1. Aspek Fisik
2. Aspek Non Fisik
Aspek Fisik misalnya sarana kesehatan dan
pengobat penyakit.
Aspek non Fisik menyangkut perilaku kesehatan.
Faktor Prilaku ini mempunyai pengaruh besar
terhadap status kesehatan individu dan masy.
Prilaku Kesehatan
Prilaku manusia terwujud dalam bentuk :
Pengetahuan, sikap dan tindakan.
Dengan Kata lain prilaku merupakan
respon/reaksi seorang indivudu terhadap stimulus
yang berasal dalam dirinya.
Respon ini bersifat Pasif (Tanpa Tindakan:
Berpikir, Berpendapat, Bersikap) maupun Aktif
(melakukan Tindakan)
Prilaku Kesehatan
 Prilaku Kesehatan dapat dirumuskan sebagai bentuk
pengalaman dan interaksi individu dengan
lingkungannya.
 Menyangkut pengetahuan dan sikap tentang
kesehatan serta tindakan yang berhubungan dengan
kesehatan
 Prilaku Aktif (overt) sedangkan Prilaku Pasif tidak
tampak misalnya, pengetahuan, persepsi dan motivasi.
Persepsi Masyarakat tentang sehat - sakit
 Pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat atau
sakit, tidak selalu bersifat obyektif
 Persepsi masyarakat tentang sehat/sakit dipengaruhi
oleh unsur pengalaman masa lalu & unsur sosial-
budaya.
 Petugas kesehatan berusaha menerapkan kriteria
medis yang obyektif berdasarkan simptom untuk
mendiagnosis kondisi fisik individu
Prilaku Kesehatan
 Misalnya BLOOM membedakan antara Prilaku
Kognitif ( Yang Menyangkut Kesadaran atau
Pengetahuan).
 Afektif (Emosi) dan
 Psikomotor (tindakan/Gerakan)
 Ki Hajar Dewantoro menyebutkan sebagai
 cipta (Peri Akal)
 Karsa (Peri Rasa)
Prilaku Kesehatan
 Ahli-ahli umum mengunakan istilah pengetahuan,
sikap dan tindakan, disingkat KAP (Knowledge,
Attitude, Practice)
 Sikap dirumuskan secara umum (secara positif atau
negatif)
 Sikap mengandung penilaian emosional/afektif
(senang, benci, sedih)
 Komponen kognitif (pengetahuan tentang obyek itu)
Prilaku Kesehatan
 Aspek Konatif (Kecendrungan Bertindak)
 Sikap selain bersifat positif dan negatif sikap memiliki
kedalaman yang berbeda-beda ( sangat benci, agak
benci dsb) sikap itu tidak sama dengan prilaku.
Prilaku tidak selalu mencerminkan sikap seseorang.
 Sikap seseorang bisa berubah dengan diperolehnya
tambahan informasi tentang obyek tsbt, melalui
persuasi srt tkn dr klmpk sos
Prilaku Kesehatan
 Prubahan Prilaku dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor dari dalam maupun dari luar individu.
 Dalam pembentukan dan perubahan perilaku ialah;
Persepsi, Motivasi dan Emosi.
 Persepsi Adalah pengamatan yang merupakan
kombinasi penglihatan, pendengaran, penciuman
serta pengalaman masa lalu.
Prilaku Kesehatan
 Motivasi Adalah dorongan bertindak untuk
memuaskan suatu kebutuhan. Dorongan itu di
wujudkan dengan tindakan.
 Motivasi yang rendah bisanya mengahasilkan
tindakan yang juga kurang kuat.
 Prilaku dipengaruhi oleh emosi atau perasaan
individu.
 Emosi ini berkaitan dengan kepribadian individu
DEFINISI PENYAKIT, SAKIT & SEHAT
 Penyakit (disease)  gangguan fungsi fisiologis dari
suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau
tekanan dari lingkungan
 Sakit (illness)  penilaian individu terhadap
pengalaman menderita suatu penyakit
 Keadaan utuh secara fisik, jasmani, mental, dan sosial
dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari
penyakit cacat dan kelemahan. ( who 1974)
 Sehat  WHO (1981) “a state of complete physical,
mental and social wellbeing”
 keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (
UU No 36 /2009 ttg Kesehatan)
 Sehat mental : suatu kondisi memungkinkan
berkembangnya fisik, intelektual, emosional, yang
optimal dari seseorang dan perkembangan ini berjalan
selaras dengan keadaan orang lain.
(UU no 3/1961).
 Sehat sosial : prikehidupan dalam masyarakat dimana
prikehidupan ini harus sedemikian rupa sehingga
setiap warga negara mempunyai cukup kemampuan
untuk memelihara memajukan kehidupan sendiri dan
keluarganya dalam masyarakat yang
memungkinkannya bekerja, beristirahat serta
menikmati hiburan pada waktunya.
 Sehat fisik : Suatu keadaan bentuk fisik dan faalnya
tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan
berkembangnya mental dan sosial untuk dapat
melaksanakan kegiatan sehari – hari dengan optimal.
PERILAKU SAKIT
 Perilaku sakit  segala bentuk tindakan yang
dilakukan oleh individu yang sedang sakit agar
memperoleh kesembuhan
 Perilaku sehat  tindakan yang dilakukan individu
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya,
mis: pencegahan penyakit, personal hygiene,
penjagaan kebugaran & mengkonsumsi makanan
bergizi
PERILAKU SAKIT
 Penilaian medis bukan merupakan satu-satunya
kriteria yang menentukan tingkat kesehatan
seseorang.
 Penilaian individu terhadap status kesehatan
merupakan salah satu faktor yang menentukan
perilakunya, yaitu perilaku sakit jika mereka merasa
sakit & perilaku sehat jika mereka menganggap sehat
PERILAKU SAKIT
Perbedaan kemampuan fungsional terdiri dari 3 aspek
(Bush)
 Kemampuan menggerakkan tubuh
 Mobilitas
 Kemampuan menjalankan kegiatan-kegiatan
utamanya
Teori Respons Bertahan (Coping Response
Theory)
Mechanic  teori tentang perilaku sakit
 Perilaku sakit adalah reaksi optimal dari invidu
jika dia terkena suatu penyakit. Reaksi sangat
ditentukan oleh sistem sosialnya
 Perilaku sakit erat hubungannya dengan konsep
diri, penghayatan situasi yang dihadapi, pengaruh
petugas kesehatan, & pengaruh birokrasi
 2 faktor utama yang menentukan perilaku sakit:
 Persepsi atau definisi individu tentang suatu situasi/penyakit
 Kemampuan individu untuk melawan serangan penyakit
Etiologi Perilaku Sakit
 Dikenalinya gejala-gejala/tanda-tanda yang
menyimpang dari keadaan biasa
 Banyak gejala serius dan diperkirakan menimbulkan
bahaya
 Dampak gejala terhadap hubungan dengan keluarga,
hubungan kerja & kegiatan sosial yang lain
 Frekuensi dari gejala & tanda-tanda yang tampak dan
persistensinya
Etiologi Perilaku Sakit
 Kemungkinan si individu untuk diserang penyakit
tersebut
 Informasi, pengetahuan & asumsi budaya tentang
penyakit
 Perbedaan interpretasi terhadap gejala yang
dikenalnya
 Adanya kebutuhan untuk bertindak/berperilaku
mengatasi gejala sakit
 Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan mencapai
sarana, tersedianya beaya & kemampuan mengatasi
stigma dan jarak sosial (rasa malu, takut, dsb)
Kategorisasi faktor pencetus perilaku sakit
 Faktor persepsi yang dipengaruhi oleh orientasi medis
& sosio-budaya
 Faktor intensitas gejala (menghilang & terus menetap)
 Faktor motivasi individu untuk mengatasi gejala yang
ada
 Faktor sosial psikologis yang mempengaruhi respons
sakit
Batasan analisis kondisi tubuh
 Batasan sakit menurut orang lain
Orang-orang disekitar individu yang sakit mengenali gejala sakit
pada diri individu dan mengatakan bahwa dia sakit dan perlu
mendapat pengobatan. Biasanya terjadi pada anak-anak &
dewasa yang menolak bahwa dirinya sakit
 Batasan sakit menurut diri sendiri
Individu itu sendiri mengenali gejala penyakitnya dan
menentukan apakah dia akan mencari pengobatan atau tidak.
Analisa orang lain bisa bertentangan dengan analisa individu.
5 Macam reaksi dalam proses pengobatan
(Schuman)
 Shopping  proses mencari alternatif sumber pengobatan
untuk menemukan seseorang yang dapat memberikan
diagnosa & pengobatan sesuai dengan harapan si sakit
 Fragmentation  proses pengobatan oleh beberapa
fasilitas kesehatan pada lokasi yang sama
 Proscrastination  proses penundaan pencarian
pengobatan meskipun gejala penyakitnya sudah dirasakan
 Self medication  pengobatan sendiri dengan
menggunakan berbagai ramuan atau obat-obatan yang
dinilai tepat
 Discontinuity  penghentian proses pengobatan
Reaksi individu terhadap gejala sakit
(Schuman)
 Tahap pengenalan gejala
 Tahap asumsi peranan sakit
 Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
 Tahap ketergantungan si sakit
 Tahap penyembuhan atau rehabilitasi
Hak & Kewajiban si sakit
 HAK
 Dibebaskannya dari tanggung jawab sosial & pekerjaan
sehari-hari. Pemenuhan hak ini tergantung dari
tingkat/persepsi keparahan penyakitnya
 Hak untuk menuntut bantuan atau perawatan dari orang lain
 KEWAJIBAN
Kewajiban untuk mencapai kesembuhan. Kewajiban ini dapat
dipenuhi sendiri atau dengan pertolongan orang lain (petugas
kesehatan)
 Jelaskan mengenai sakit dan kesakitan dalam bahasa
kalian

Anda mungkin juga menyukai