Anda di halaman 1dari 11

PENGENDALIAN INTERN

TEMU-4

KELOMPOK 4
MARIA MAGDALENA SANTALIA JHON 1807341006
REGINA NAULI MANALU 1807341011
NI MADE DITA CAHYANI 1807341019
PUTU ERSANTI NUERWITA DEVI 1807341023
NI KADEK WIANTINI 1807341024
I GN AGUNG DHANANTYA BAJRA MUSTI 1807341026
NI KADEK AYU SASMITA CAHYANI 1807341028

DIPLOMA III PERPAJAKAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................1
PETA KONSEP.............................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
1.1 KONSEP PENGENDALIAN INTERN.............................................................................3
1.2 HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN INTERN DENGAN LINGKUNGAN
AUDIT.........................................................................................................................................4
1.3 ALAT UNTUK MEMENUHI PENGENDALIAN INTERN...........................................5
1.4 KETERBATASAN...............................................................................................................7
BAB II.............................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
2.1 KESIMPULAN.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

1
PETA KONSEP

PENGENDALIAN INTERN

HUBUNGAN ANTARA ALAT UNTUK


KONSEP PENGENDALIAN PENGENDALIAN INTERN KETERBATASAN
MEMENUHI
INTERN DENGAN LINGKUNGAN AUDIT PENGENDALIAN INTERN

Pengendalian intern Untuk menyediakan Untuk menyediakan


Hubungan PI dengan suatu struktur dalam suatu struktur dalam
adalah sistem
Ruang Lingkup mempertimbangkan
pengendalian mempertimbangkan
Pemeriksaan  adalah
intern  atau sistem banyak kemungkinan banyak
terbalik
pengawasan intern atau Jika pengendalian intern pengendalian yang kemungkinan
struktur pengendalian suatu satuan usaha lemah, berhubungan dengan pengendalian yang
intern sejak 2001 resmi maka kemungkinan pencapaian tujuan berhubungan dengan
digunakan IAI adalah terjadinya kesalahan , entitas, laporan COSO pencapaian tujuan
Pengendalian Intern. ketidak akuratan ataupun mengidentifikasi lima entitas, laporan
kecurangan  dalam komponen COSO
Laporan COSO
perusahaan akan sangat pengendalian internal mengidentifikasi
menekankan bahwa
besar, bagi akuntan publik yang saling lima komponen
konsep fundamental
hal ini menimbulkan resiko berhubungan pengendalian
dinyatakan dalam
beberapa definisi yang sangat besar dalam internal yang saling
berikut: arti resiko untuk berhubungan
memberikan opini tidak
1.Pengendalian internal
sesuai dengan kenyataan
dalam audit merupakan
suatu
proses perkembangan
akuntansi. Pengendalian 2. Pengendalian internal dilaksanakan oleh orang.
internal terdiri dari Pengendalian internal bukan hanya suatu manual
serangkaian tindakan kebijakan dan formulir-formulir, orang pada berbagai
yang meresap dan tingkatan organisasi, termasuk dewan direksi,
terintegrasi dengan, manajemen, dan personel lainnya.
tidak ditambahkan 3. Pengendalian internal dapat diharapkan untuk
kedalam, infrastruktur menyediakan hanya keyakinan yang memadai.
suatu entitas.

2
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 KONSEP PENGENDALIAN INTERN


Pengendalian intern adalah sistem pengendalian intern  atau sistem pengawasan intern atau
struktur pengendalian intern sejak 2001 resmi digunakan IAI adalah Pengendalian Intern.
mendefenisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen dan personel lain entitas yang didesain  untuk memberikan keyakinan memadai
tentang pencapaian 3 golongan tujuan berikut;
(a) keandalan laporan keuangan (b) efektivitas dan efisiensi operasi (c) kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian intern terdiri dari 5 komponen yang saling terkait:
1. Lingkungan pengendalian, menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran
orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen
pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.
2. Penaksiran Risiko, adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relevan
untuk mencapai tujuan nya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko
harus dikelola.
3. Aktivitas Pengendalian, adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa
arahan manajemen dilaksanakan.
4. Informasi dan komunikasi, adalah pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran
informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan
tangungjawab mereka.
Pemantauan, adalah proses yang menetukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang
waktu
Konsep Dasar Pengendalian Internal
Laporan COSO menekankan bahwa konsep fundamental dinyatakan dalam beberapa
definisi berikut:

1. Pengendalian internal dalam audit merupakan suatu proses perkembangan akuntansi.


Pengendalian internal terdiri dari serangkaian tindakan yang meresap dan terintegrasi
dengan, tidak ditambahkan kedalam, infrastruktur suatu entitas.
2. Pengendalian internal dilaksanakan oleh orang. Pengendalian internal bukan hanya suatu
manual kebijakan dan formulir-formulir, orang pada berbagai tingkatan organisasi,
termasuk dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya.
3. Pengendalian internal dapat diharapkan untuk menyediakan hanya keyakinan yang
memadai, bukan keyakinan yang mutlak, kepada manajemen dan dewan direksi suatu
entitas karena keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan
perlunya untuk mempertimbangkan biaya dan manfaat relatif dari pengadaan
pengendalian .
4. Pengendalian internal diarahkan pada pencapaian tujuan dalam kategori yang saling
tumpang tindih dari pelaporan keuangan, kepatuhan, dan operasi.

3
1.2 HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN INTERN DENGAN LINGKUNGAN
AUDIT
Hubungan PI dengan Ruang Lingkup Pemeriksaan  adalah terbalik
Jika pengendalian intern suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya kesalahan ,
ketidak akuratan ataupun kecurangan  dalam perusahaan akan sangat besar, bagi akuntan
publik hal ini menimbulkan resiko yang sangat besar dalam arti resiko untuk memberikan
opini tidak sesuai dengan kenyataan , jika auditor kurang hati-hati dalam melakukan
pemeriksaan dan tidak cukup banyak mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pendapat
yang diberikannya.
Pemahaman dan Evaluasi Atas Pengendalian Intern
Pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern merupakan bagian yg sangat penting
dlm proses pemeriksaan akuntan. Karena baik buruknya PI akan memberikan pengaruh yang
besar terhadap:
a. Keamanan harta perusahaan.
b. Dapat dipercayanya laporan keuangan perusahaan.
c. Lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan.
d. Tinggi rendahnya audit fee.
e. Jenis opini yang akan diberikan akuntan publik.
Ada 3 cara yang dapat dilakukan akuntan publik untuk melakukan pemahaman dan evaluasi,
yaitu:
a. ICQ (lihat hal 84-92), umum digunakan biasanya dikelompokkan; umum, akuntansi,
siklus penjualan-piutang-penerimaan kas, siklus pembelian-hutang-pengeluaran kas, persediaan,
surat berharga, aktiva tetap, gaji dan upah. Yang harus diperhatikan dari ICQ (1) pertanyaan
diajukan dan diisi langsung oleh auditor, (2) repeat engangement ICQ harus dimutakhirkan
berdasarkan tanya jawab klien. (3) ada kecenderungan klien akan memberikan jawaban seakan-
akan PI sangat baik.
b. Flow Chart
c. Narrative

Test Transaksi (Test of Recorded Transaction)


    Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:” bukti audit kompeten yang cukup harus
diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar
yang memadai untuk menyatakan pendapat atas LK yang diaudit.
Untuk membuktikan efektif tidaknya pengendalian intern di suatu perusahaan, akuntan publik
harus melakukan compliance test atau test of record transaction. Untuk membuktikan kewajaran
saldo-saldo perkiraan neraca dan laba rugi, akuntan publik harus melakukan substantive
test dan analytical review.

Sifat  Bukti Audit
Bukti audit yang mendukung LK terdiri dari data akuntansi dan semua informasi penguat
yang tersedia bagi auditor. Jurnal, buku besar dan buku pembantu, dan buku pedoman akuntansi
yang berkaitan, serta catatan seperti lembaran kerja (worksheet) dan spread sheet yang

4
mendukung alokasi biaya, perhitungan , dan rekonsiliasi seluruhnya merupakan bukti yang
mendukung LK.

Menurut Konrath  (2002:114-5) tipe bukti audit ada enam:


1. Physical evidence.
2. Evidence obtain throught  confirmation
3. Documentary evidence
4. Mathematical evidence
5. Analytical evidence
6. Hearsay evidence.

1.3 ALAT UNTUK MEMENUHI PENGENDALIAN INTERN

Untuk menyediakan suatu struktur dalam mempertimbangkan banyak kemungkinan


pengendalian yang berhubungan dengan pencapaian tujuan entitas, laporan COSO
mengidentifikasi lima komponen pengendalian internal yang saling berhubungan, yaitu :

1. Lingkungan pengendalian

Lingkungan pengendalian menetapkan suasana dari suatu organisasi yang mempengaruhi


kesadaran akan pengendalian dari orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan
pondasi dari semua komponen pengendalian internal lainnya yang menyediakan disiplin
dan struktur.

2. Penilaian risiko

Penilaian risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi analisis dan
pengelolaan risiko suatu entitas yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang
disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Penilaian risiko oleh manajemen juga harus mencakup pertimbangan khusus atas risiko
yang dapat muncul dari perubahan kondisi seperti yang diuraikan dalam AU 319.29:

a. Perubahan dalam lingkungan operasi


b. Personel baru
c. Sistem informasi yang baru atau dimodifikasi
d. Pertumbuhan yang cepat
e. Teknologi baru
f. Lini, produk, atau aktivitas baru
g. Restrukturisasi perusahaan
h. Operasi di luar negeri
i. Pernyataan tentang pengertian akuntansi

5
3. Aktivitas pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan


bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan. Mereka membantu memastikan bahwa
tindakan yang diperlukan telah diambil untuk mengatasi risiko terhadap pencapaian
tujuan entitas.

4. Aktivitas pengendalian yang relevan dengan pengertian dan jenis-jenis audit laporan


keuangan dapat dikategorikan dalam berbagai cara. Salah satu cara adalah sebagai
berikut:

a. Pengendalian otorisasi
b. Pemisahan tugas

Pengendalian pemrosesan informasi meliputi pengendalian umum, pengendalian


aplikasi, pengendalian atas proses pelaporan keuangan, pengendalian fisik, review
kinerja dan pengendalian atas manajemen kebijaksanaan dalam pelaporan keuangan.

5. Informasi dan komunikasi

Sistem informasi dan komunikasi yang relevan dengan tujuan laporan keuangan, yang
meliputi sistem akuntansi, terdiri dari metode pengumpulan biaya dan catatan-catatan
yang diciptakan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, mengklasifikasi,
mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi entitas dan untuk memelihara akuntabilitas
dari aktiva dan kewajiban. Komunikasi melibatkan penyediaan suatu pemahaman yang
jelas mengenai peran dan tanggung jawab individu berkenaan dengan pengendalian
internal atas pelaporan keuangan.

6. Pemantauan

Pemantauan adalah suatu proses yang menilai kualitas kinerja pengendalian intern suatu
entitas pada suatu waktu. Pemantauan melibatkan penilaian rancangan dan pengoperasian
pengendalian secara tepat waktu dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan.
Kegiatan pemantauan yang efektif meliputi antara lain:

7. Pemantauan dapat terjadi melalui kegiatan yang sedang berlangsung dan evaluasi berkala
yang terpisah.
8. Manajemen dan komite audit harus sadar terhadap risiko atas fungsi sistem informasi
akuntansi dan memantau kinerja pengendalian internal di lingkungannya

6
1.4 KETERBATASAN
Consideration of Internal Control in a Financial Statement Audit, mengidentifikasi
keterbatasan yang melekat berikut yang menjelaskan mengapa pengendalian internal, sebaik
apapun ia dirancang dengan baik dan dioperasikan, dapat memberikan hanya keyakinan yang
memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan pengendalian suatu entitas.

1. Kesalahan dalam pertimbangan


2. Kemacetan atau kerusakan
3. Kolusi
4. Penolakan manajemen
5. Biaya versus manfaat

Peran dan Tanggung Jawab

1. Manajemen

Peran akuntansi manajemen dalam perusahaan adalah untuk menciptakan pengendalian


internal yang efektif.

2. Dewan direksi dan komite audit

Anggota dewan sebagai bagian dari pengaturan umum dan tanggung jawab terhadap
kekeliruan, harus menentukan bahwa manajemen telah memenuhi tanggung jawabnya
untuk menciptakan dan memelihara pengendalian internal. Komite audit harus waspada
dalam mengidentifikasi keberadaan penolakan manajemen atas pengendalian atau
pelaporan keuangan yang curang, dan mengambil tindakan yang diperlukan.

3. Auditor internal

Auditor internal harus secara berkala memeriksa dan mengevaluasi kecukupan


pengendalian internal suatu entitas secara periodik dan membuat rekomendasi untuk
memperbaiki pencatatan transaksi keuangan.

4. Personel entitas lainnya

Peran dan tanggung jawab dari semua personel lain yang menyediakan akuntansi
sebagai sistem informasi yang mencakup pengendalian intern, harus memahami bahwa
mereka memiliki tanggung jawab untuk mengkomunikasikan masalah apapun yang tidak
sesuai dengan pengendalian.

7
5. Auditor independen

Sebagai hasil dari prosedur audit laporan keuangan, seorang auditor eksternal mungkin
akan menemukan kekurangan dalam pengendalian internal yang akan dikomunikasikan
kepada manajemen, komite audit, atau dewan direksi, bersamaan dengan rekomendasi
perbaikan sesuai standar akuntansi keuangan. 

6. Demikian ulasan tentang pengendalian internal dalam audit. Semoga tulisan ini dapat
berguna bagi Anda yang mencari informasi mengenai pengertian, tujuan, ruang lingkup,
jenis, dan tahap dalam audit operasional.

8
BAB II

PENUTUP

2.1 KESIMPULAN
Pengendalian intern merupakan suatu proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen, dan personel lain entitas-yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai
tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan,(b)
efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku.
Pemahaman auditor tentang struktur pengendalian intern yang berkaitan dengan suatu
asersi adalah untuk digunakan dalam kegiatan: mungkin atau tidaknya audit dilaksanakan,
salah saji material yang potensial dapat terjadi, risiko deteksi, perancangan pengujian
substantif. Struktur pengendalian intern ditujukan untuk memberikan jaminan yang memadai
agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan perusahaan.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://globalonlinebook.blogspot.com/2012/03/tujuan-sistem-pengendalian-intern.html
http://kadandia.blogspot.com/2011/11/struktur-pengendalian-internal.html
http://rusydi5.wordpress.com/2012/06/11/struktur-pengendalian-intern-dalam-audit/

10

Anda mungkin juga menyukai