BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah quasi experiment
atau penelitian semu. Eksperimen semu merupakan penelitian yang menentukan apakah
suatu perlakuan memengaruhi hasil sebuah penelitian. Pengaruh yang didapat, dihasilkan
dari penerapan suatu perlakuan pada satu kelompok dan tidak menerapkannya pada
kelompok yang lain. Kemudian menentukan bagaimana dua kelompok tersebut
menentukan hasil akhir pengaruh adanya suatu perlakuan(Creswell, 2014: 19).
Desain eksperimen yang dipilih adalah nonequivalent control group design atau
pre and posttest design by controlling group, dimana kelompok eksperimen A dan
kelompok kontrol B sama-sama dilakukan uji prat es dan pasca test. Kelompok A dan B
diambil tanpa prosedur penempatan acak (without random assigenment) dan hanya
kelompok eksperimen A saja yang diberi perlakuan (Creswell, 2014:242). Skema desain
eksperimen yang dipilih sebagai berikut,
Sampel meurut Sugiyono (2011: 118) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
dalam suatu populasi. Apabila populasi yang dipilih terlalu besar, maka peneliti dapat
mengambil sampel saja, namun, sampel yang diambil adalah yang benar-benar
representatif, yaitu mewakili karakteristik seluruh jumlah populasi. Dalam penelitian kali
ini, sampel yang diambil adalah seluruh populasi yang ada, yaitu sampling jenuh.
Menurut Sukardi (2003: 65), sampling jenuh adalah teknik penentuan sampling ketika
seluruh populasi dijadikan sampel. Hal ini dapat meminimalisir kesalahan dan membuat
generalisasi hasil penelitian. Sampling jenuh digunakan dalam penelitian karena populasi
yang dipilih tidak terlalu besar. Sehingga memungkinkan pengambilan seluruh anggota
populasi sebagai sampel.
Berdasarkan uraian di atas seluruh peserta didik kelas VIII semester ganjil SMP N
2 Ponjong digunakan sebagai sampel dan dibagi menjadi 2 kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Untuk pengujian instrumen diambil 10 anak dari masing-masing
kelompok. Kurang jumlah real
Gerlach & Ely, mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara khusus,
pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusu
kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2008:3).
Teka-teki silang dalam kamus besar bahasa Indonesia yang berarti menebak,
menduga dan menerka (Depdikbud RI, 1998). TTS adalah Rätsel atau teka-teki sudah
lama dikenal oleh masyarakat di Indonesia mulai dari mereka yang berusia muda
sampai mereka yang tua. Materi yang diajarkan melalui Rätsel adalah Wortschatz
atau kosakata (Kustandi, 2011:5). TTS merupakan salah satu bentuk permainan
bahasa. Permainan ini dapat digunakan sebagai teknik untuk melatihkan penguasaan
kosakata (Soeparno, 1998:72).
2. Adobe Flash
Software ini dapat digunakan pada sistem operasi Windows Xp, Vista, dan
Macintosh. Adobe Flash merupakan salah satu software komputer yang bisa dijadikan
sebagai media pembelajaran dengan membuat animasi baik animasi interaktif
maupun animasi non interaktif (Suprapto, 2013). Dalam pembelajaran, adobe flash
dapat membantu pendidik dalam menyampaikan konten pembelajaran menjadi lebih
interaktif. Adobe Flash menampilkan media visual yang dapat menginterpretasikan
berbagai media, seperti video, animasi, gambar, dan suara, serta menyediakan tombol
sebagai alat kontrol bagi pengguna.
3. Minat Belajar
Minat menurut Djaali adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu diluar diri (Djaali, 2014: 121). Minat Muhammad Fathurrohman dan
Sulistyorini adalah kecenderungan jiwa yang relatif menetap pada diri seseorang dan
biasanya disertai dengan perasaan senang (Fathurrohman, 2012:173). Menurut
Mulyasa minat (interest) adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu
perbuatan. Misalnya minat anak untuk mempelajari atau melakukan sesuatu
(Mulyasa, 2003: 39). Jadi, minat belajar adalah kesan yang dihasilkan oleh siswa
yang berasal dari sesuatu yang berasal dari luar dirinya. Biasanya diiringi perasaan
senang dan kecenderungan untuk melakukan suatu perbuatan.
a. Perasaan Senang
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu mata
pelajaran, maka siswa tersebut akan terus mempelajari ilmu yang disenanginya.
Tidak ada perasaan terpaksa pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut.
b. Ketertarikan Siswa
d. Keterlibatan Siswa
4. Hasil Belajar
b. Tes Terlulis
Menurut Arikunto (2013: 193), tes adalah serentetan pertanyaan, latihan, atau alat
lain yang berfungsi mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, dan kemampuan
yang dimiliki seseorang atau kelompok orang. Penelitian ini menggunakan intrumen tes
yang dilakukan diawal (pretest) dan diakhir (posttest) untuk kelas kontrol dan eksperimen
dengan pertanyaan yang sama. Pretest dilakukan untuk mengetahui nilai hasil belajar
sebelum perlakuan pada kelompok eksperimen dan posttest untuk mengetahui
peningkatan nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen setelah diberi perlakuan.
2. Teknik
Menuru Sugiyono (2013: 193), teknik pengumpulan data adalah langkah paling
utama dalam penelitian. Dikatakan paling utama karena tujuan adanya penelitian untuk
mendapatkan data sehingga pemilihan teknik yang sangat dibutuhkan.
Teknik pensekoran dengan tes ini diberikan kepada siswa untuk mengukur tingkat
pemahaman materi sebagai hasil belajar yang dibuat berdasarkan kompetensi dasar dan
indikator seperti pada kisi-kisi soal pretest dan posttest yang telah dibuat. Tes ini
berbentuk pilihan ganda dengan hasil akhir berupa penambahan skor untuk jawaban yang
benar sesuai kunci jawaban. Tes pilihan ganda merupakan tes yang butirnya menyedikan
pilihan jawaban dengan opsi benar dan salah secara acak. Opsi yang sebenarnya bukan
jawaban yang dimaksud berfungsi sebagai pengecoh (Yamin, 2004: 152).
Instrumen tes ini berupa soal pilihan ganda, dengan skor salah 0 dan benar 1.
Analisis validitas yang digunakan adalah teknik korelasi point biserial dengan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
N ∑ XY −(∑ X )(∑Y )
N
rxy=
√ ¿ ¿¿
Dimana:
Suatu tes dikatakan reliabel atau dapat dipercaya jika hasil yang didapat tetap walaupun
diteskan berulang kali. Menurut Arikunto (2013: 74), sebuah tes dikatakan reliabel apabila
hasil-hasil tes menunjukan keajegan atau ketetapan. Jika tes diberikan kepasa siswa dalam
waktu berlainan maka setiap siswa akan berada pada ranking yang sama dalam
kelompoknya.
1. Tes
Keterangan :
r11 = koefisien reliabilitas tes
p = proporsi testee yang menjawab betul
q = proporsi testee yang menjawab salah
n = banyaknya testee
SD2t = varian total tes
pq =pxq
k = banyak butir tes
Jika taraf kesulitan butir tes homogen, maka analisis yang digunakan adalah KR –
21, dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
r1.1 = reliabilitas tes
M = rata-rata hitung
k = banyak butir
SD2t = varian total tes
Varian merupakan kuadrat dari simpangan baku atau standar deviasi. Nilai
standar deviasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
SDt =simpangan baku (standar deviasi)
n =jumlah responden
2. Angket
Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu, reliabel artinya dapat
dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2010: 221). Reliabilitas angket dihitung
menggunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:
Keterangan :
r1.1 = koefisien reliabilitas perangkat tes
k = banyak butir tes
= varians skor tiap butir (item)
= varian skor total
Untuk menentukan derajat reliabilitas tes, dapat digunakan kriteria sebagai berikut.
≤ 0,20 : sangat rendah
0,20 ≤ 0,40 : rendah
0,40 ≤ 0,60 : sedang
0,60 ≤ 0,80 : tinggi
0,80 ≤ 1,00 : sangat tinggi
Uji ini berfungsi untukmelihat kesamaan kelompok atau homogen tidaknya data
darikelompok tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihatkesamaan varians. Untuk
menguji kesamaan varians rumus yangdigunakan uji F sebagai berikut:
varian terbesar
F=
varianterkecil
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan sebagai prasyarat untuk melakukan
analisis data. Uji normalitas dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model
penelitian yang diajukan. Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data
dalam satu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data distribusi normal. Uji
normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Rumus Kolmogorov-
Smirnovadalah sebagai berikut :
Keterangan :
(Sugiyono, 2013:257).
Data dikatakan normal, apabila nilai signifikan lebih besar 0,05 pada (P>0,05).
Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 pada (P<0,05), maka data
dikatakan tidak normal.
3. Uji hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan pengujian gain score, menggunakan selisih pretest dan
posttest. Perhitungan gain score dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
X1 = pre test
X2 = post test
X maks = nilai maksimal
Keterangan :
Taraf signifikansi yang digunakan α = 0,05. Kriteria keputusan H0 diterima jika t hitung
≥ t tabel.
Keterangan :
𝑚𝑚𝑎𝑥 = Nilai rata – rata terbesar antara kedua populasi
𝑚𝑚𝑖𝑛 = Nilai rata – rata terkecil antara kedua populasi
𝜎 = Simpangan baku gabungan kedua populasi