Anda di halaman 1dari 2

BAB UTANG PIUTANG

Utang piutang adalah memberikan sesuatu kepada seseorang, dengan perjanjian dia
akan membayar yang sama dengan itu. Misalnya pinjam Rp5000 akan dibayar Rp5000.

Firman Allah di Quran Surat Al-Maidah : 2

Mempiutangkan sesuatu kepada seseorang berarti telah menolongnya

Dari Ibnu Mas’ud “sesungguhnya Nabi Saw telah bersabda, ‘seorang muslim yang
mempiutangi seorang muslim 2 kali, seolah ia telah bersedekah kepadanya 1 kali.”
(riwayat Ibnu Majah)

Hukum memberi utang adalah sunnat, bahkan menjadi wajib jika mengutangi yang
terlantar/sangat membutuhkan.

Rukun utang piutang

1. Lafadz (kalimat mengutangi), seperti “saya utangkan ini kepada engkau.” Jawab
yang berutang “saya mengaku berutang kepada engkau.”
2. Yang berutang dan berpiutang
3. Barang yang diutangkankan

Menambah bayaran itu boleh (halal) bagi yang mengutangkannya dan menjadi
kebaikan untuk orang yang membayar utang.
MENCURI
Di antara hal penting yang diperintahkan oleh agama Islam untuk menjaganya adalah
harta. Islam telah memerintahkan supaya memperoleh harta tersebut dengan cara yang
halal (pada dasarnya segala sesuatu diperbolehkan), dan melarang memperolehnya
dengan cara yang haram. Islam juga telah menjelaskan berbagai jenis usaha yang
haram, sebagaimana yang Allah firmankan:
‫ص َل لَ ُكم مَّا َحرَّ َم َعلَ ْي ُك ْم‬
َّ ‫َو َق ْد َف‬
“… Padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang
diharamkan-Nya atasmu…” [Al-An’aam: 119]
Termasuk dari usaha yang haram adalah mencuri. Yaitu mengmbil harta orang lain
dengan sembunyi-sembunyi dan tanpa diketahui.
Saat Seorang Mukmin Mencuri

“Amr bin Ali menyampaikan kepada kami dari Abdullah bin Dawud, dai Fudhail in
Ghazwan dari Ikrimah dari Abbas bahwa Nabi bersabda “saat seorang pezina sedang
berzina, dia tidak berada dalam keimanannya. Saat seorang pencuri sedang mencuri,
dia tidak berada dalam keimanannya (shahih Al-Bukhari)

Mencuri: Adalah mengambil harta terjaga milik orang lain, tanpa syubhat
padanya,dengan cara sembunyi-sembunyi

Hukum Mencuri : haram dan termasuk dosa besar

 Allah berfirman: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah
tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai
siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Maka barangsiapa
bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan
memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al-Maaidah: 38-39)

Anda mungkin juga menyukai