Anda di halaman 1dari 4

 Definisi Komunikasi

 Komunikasi berasal dari kata communicare (menyampaikan), common (kesamaan),


community (keguyuban). Paul Watzlawik mengatakan, “we cannot not communicate”,
artinya kita tidak bisa tidak berkomunikasi. Secara umum komunikasi di artikan sebagai
suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan, yang pada
akhirnya menghasilkan sebuah feedback atau timbal balik. Adapun beberapa definisi
menurut beberapa tokoh sebagai berikut.
 1. Hovland dan Kelley (1953)
 Komunikasi adalah suatu proses melalui seseorang (komunikator) menyampaikan
stimulus dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain.
 2. Harold Lasswell (1960)
 Komunikasi pada dasarnya merupakan proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa,
dengan saluran apa, kepada siapa dan dengan akibat apa. Who? Says what? In which
chanel? Whom? With what effect?
 3. Warren Weaver (1949)
 Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat
memengaruhi pikiran orang lainnya.
 Setelah kita mengetahui dan mengerti definisi dari komunikasi, selanjutnya akan di
bahas tentang fungsi-fungsi komunikasi.
 Fungsi Komunikasi
 Judy C. Person dan Paul E. Nelson mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua
fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup seseorang yang meliputi : keselmatan
fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, dan aktualisasi diri. Kedua, untuk kelangsungan
hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan
aktualisasi masyarakat.
 William I. Gorden juga mengemukakan pendapatnya tentang fungsi komunikasi secara
lebih khusus. William membagi fungsi komunikasi ke dalam empat kelompok, yakni
komunikasi sosial, ekspresif, ritual, dan instrumental.
 1. Fungsi Pertama : Komunikasi Sosial
 Orang yang tidak pernah berkomunikasi, dapat dipastikan akan “tersesat” karena ia
tidak sempat menata dirinya dalam suatu lingkungan sosial. Komunikasilah yang
memungkinkan individu membangun suatu kerangka rujukan dan menggunakannya
sebagai panduan untuk menafsirkan situasi apapun yang di hadapi.
 2. Fungsi Kedua : Komunikasi Ekspresif
 Komunikasi ekspresif bertujuan untuk memengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan
sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan (emosi)
kita.
 Fungsi Ketiga : Komunikasi Ritual
 Erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual, yang biasanya
dilaukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara sepanjang
tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of passage.
 Fungsi Keempat : Komunikasi Instrumental
 Komunikasi instrumental memiliki tujuan umum : menginformasikan, mengajar,
mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, merubah perilaku serta menggerakkan
tindakan.
 Jenis-Jenis Komunikasi
 Komunikasi yang mungkin orang awam ketahui hanyalah suatu proses penyampaian
pesan yang di lakukan lewat lisan atau verbal. Padahal komunikasi juga dapat dilakukan
dengan gerakan, gestur, bahasa tubuh atau body language, komunikasi inilah yang
disebut dengan komunikasi non verbal.
 Definisi secara umum, komunikasi verbal adalah proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan dengan cara lisan, sedangkan komnikasi nonverbal
adalah penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan dengan
gerakan atau bahasa tubuh.
 Komunikasi Verbal
 Suatu sistem kode verbal verbal disebut bahasa. Bahasa dapat didefinisikan sebagai
seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengombinasikan simbol-simbol tersebut,
yang di gunakan dan di pahami suatu komunitas. Bahasa verbal adalah sarana utama
untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan
kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas kehidupan kita.
Konsekuensinya, kata-kata merupakan abstraksi realitas kita yang tidak mampu
menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang diwakili kata-kata
tersebut.
 2. Komunikasi Nonverbal
 Komunikasi nonverbal dapat diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan dengan
menggunakan simbol-simbol atau kode-kode tertentu yang memiliki pemaknaan
khusus. Karena dalam setiap peristiwa komunikasi yang terjadi dalam kehidupan
manusia selalu mencakup kode-kode nonverbal dan verbal. Komunikasi nonverbal
memiliki beberapa bentuk.
 a. Komunikasi visual
 Berupa penyampaian pesan dalam bentuk gambar-gambar, simbol-simbol, grafik-grafik,
lambang atau bahkan sebuah gerak gerik
 b. Komunikasi sentuhan
 Berupa penyampaian pesan dalam bentuk sentuhan, rabaan, colekan dan sebagainya.
Komunikasi sentuhan juga dikenal dengan sebutan hipotik.
 c. Komunikasi gerakan tubuh
 Berupa penyampaian pesan dalam bentuk kinesik atau gerakan tubuh yang bersifat
nonverbal. Seperti kontak mata, ekspresi, isyarat dan kontak tubuh.
 d. Komunikasi lingkungan
 Lingkungan dapat memiliki pesan tertentu bagi orang yang melihat atau merasakannya.
Seperti jarak, ruang, temperatur dan warna.

 1.4 Model-Model Komunikasi


 Menurut Sereno dan Mortensen, model komunikasi merupakan deskripsi ideal
mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model komunikasi
mempresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian
komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata. Sedangkan B. Aubrey Fisher
mengatakan, model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari
keseluruhan, unsur, sifat atau komponen penting dari fenomena yang dijadikan model.
 Para pakar lazim merancang model-model komunikasi dengan menggunakan
serangkaian bentuk-bentuk untuk mengidentifikasi komponen-komponen, variabel atau
kekuatan-kekuatan yang membentuk komunikasi dan menyarankan atau melukiskan
hubungan di antara komponen-komponen tersebut.
 Deutsch menyebutkan bahwa model mempunyai empat fungsi : mengorganisasikan
yang tadinya tidak teramati, heuristik, prediktif dari peserta komunikasi dan pengukuran
fenomena yang dipediksi. Fungsi-fungsi tersebut pada akhirnya merpakan basis untuk
menilai suatu model berdasarkan seberapa umum model tersebut, seberapa heuristik
model tersebut, seberapa akurat prediksi yang di buat dan seberapa akurat pengukuran
yang dapat dikembangkan.
 1. Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi
 Model memberi teoritikus suatu struktur untuk menguji temuan mereka dalam “dunia
nyata.” Meskipun demikian, model seperti juga teori atau definisi pada umumnya tidak
pernah sempurna. Karenanya Gordon Wiseman dan Larry Barker mengemukakan bahwa
model komunikasi mempunyai tiga fungsi. Pertama, melukiskan proses komunikasi;
kedua, menunjukkan hubungan visual; ketiga, membantu dalam menemukan dan
memperbaiki kemacetan komunikasi.
 Keuntungan lain dari pembuatan model, menurut Bross adalah terbukanya problem
abstraksi. Karena menurutnya dunia merupakan problem abstraksi. Bross
menambahkan, pembuat model juga harus memutuskan ciri-ciri apa dari dunia nyata,
misalnya fenomena komunikasi yang akan di masukkan ke dalam sebuah model.
 2. Model-Model Komunikasi
 Sejauh ini terdapat ratusan model komunikasi yang telah dibuat oleh para pakar.
Kekhasan suatu model komunikasi juga di pengaruhi oleh latar belakang keilmuan
(pembuat) model tersebut. Paradigma, kondisi teknologi dan semangat zaman yang
melingkunginya merupakan dasar pembuatan suatu model komunikasi oleh para tokoh.
 Adapun beberapa tokoh yang terkenal dengan model komunikasinya masing-masing, di
antarannya sebagai berikut :
 a. Model S – R
 Model S – R merupakan model komunikasi yang paling dasar. Model ini dipengaruhi
oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut
menggambarkan hubungan stimulus – respon
 b. Model Aristoteles
 Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang sering juga di sebut
model retoris (rethorical model). Filsuf Yunani Aristoteles merupakan tokoh paling
paling dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya adalah persuasi. Ia berjasa dalam
merumuskan model komunikasi verbal pertama.
 c. Model Lasswell
 Model ini dikemukakan oleh Harold Lasswell pada tahun 1948 yang menggambarakan
proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya dalam masyarakat. Lasswell
mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu pertama, pengawasan lingkungan,
kemudian yang kedua adalah korelasi dari berbagai bagian terpisah dalam masyarakat,
dan yang terakhir adalah transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai