Anda di halaman 1dari 19

TUGAS IMUNOLOGI DASAR

ANTIGEN
DOSEN PENGAMPU: Nurminha, M.Sc

DISUSUN KELOMPOK 2 :

IAN IRVANDI

ROMA ANNA DEBORA P.

DIYAH KESUMA DEWI

DITA KUSUMA WARDANI

MAULIDIA WAHIDATUN A.

SHERLY MONICA

NOVIA GUSTINA

FIRLI ANIROH

REZA MARQORIATUL ADHA

ZULAIKA YOLANDARI

RIKI SATRIA
JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG KARANG

TAHUN PENDIDIKAN 20 19/2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat-nya kami telah
menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini mengenai “Antigen” Ini diselesaikan oleh
anggota kelompok dan dibantu oleh pihak lainnya yang turut berkoordinasi sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami ucapkan terima kasih atas segala
koordinasi dalam pembuatan makalah ini, baik pikiran,waktu, materi, dan lain – lain.
Mudah – mudahan dapat bermanfaat bagi kehidupan kita semua yang berkoordinasi
dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari keterbatasan kami dalam pembuatan makalah ini, baik materi
pembahasan dan penguasaan materi sehingga dapat menimbulkan kesalahan ataupun
kekurangan dalam makalah ini. Oleh sebab itu, mohon kiranya pembaca dapat
memaklumi atau memberi saran dan pembenaran jika terdapat kesalahan atau kekurangan
di dalam materi kami ini.
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Bandar lampung, 10 Februari 2020

ii
Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 2

Bab II Pembahasan 3

2.1 Definisi Antigen 3


2.2 Struktur Antigen 5
2.3 Jenis-jenis Antigen 8
2.4 Syarat-syarat Antigen

Bab 3. Penutup 15

3.1 Kesimpulan 15

DAFTAR PUSTAKA 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Antigen adalah sebuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam
menghasilkan antibodi. Antigen biasanya berupa protein atau polisakarida, tetapi
dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten) yang bergabung
dengan protein-pembawa atau carrier.

Antigen merupakan zat kimia asing yang bila masuk ke dalam tubuh dapat
merasangsang tubuh kita untuk menghasilkan suatu protein, yaitu imonoglobulin
(Ig, antibody). Antibody secara spesifik dapat bereaksi terhadap antigen tersebut.

Antigen mungkin zat asing dari lingkungan seperti bahan kimia, bakteri, virus, atau
serbuk sari. Antigen juga dapat terbentuk dalam tubuh, seperti toksin bakteri atau
sel-sel jaringan.

Antigen ditemukan di permukaan seluruh sel, tetapi dalam keadaan normal, sistem
kekebalan seseorang tidak bereaksi terhadap selnya sendiri. Sehingga dapat
dikatakan antigen merupakan sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun,
terutama dalam produksiantibodi.

Antigen biasanya protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul
Iainnya. Permukaan bakteri mengandung banyak protein dan polisakarida yang
bersifat antigen, sehingga antigen bisa merupakan bakteri, virus, protein,
karbohidrat, sel-sel kanker, dan racun.

1.2 Rumusan Masalah

Agar Pembahasan dalam makalah ini tidak meluas, maka penulis mencoba
menguraikan pembahasan terhadap permasalahan sebagai berikut.

a. Apa yang dimaksud dengan Antigen ?


b. Bagaimana struktur Antigen ?
c. Apa saja jenis-jenis Antigen ?

1
d. Apa saja sayat-syarat Antigen ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan ini adalah sebagai
berikut.

a. Mengetahui definisi dari Antigen


b. Mengetahui struktur dari Antigen
c. Mengetahui jenis-jenis Antigen
d. Mengetahui syarat-syarat Antigen.

2
BAB II
PEMBAHASAN
Defini Antigen

Pengertian antigen mengandung dua arti, pertama untuk mengambarkan molekul yang
memacu respon imun (juga disebut imunogen) dan kedua untuk menunjukkan molekul
yang dapat bereaksi dengan antibodi atau sel T yang sudah disensitasi (Baratawidjaja,
2006). Antigen yaitu setiap substansi asing yang dapat menginduksi timbulnya respon
imun (Bloom, 2002). Antigen meliputi molekul yang dimiliki virus, bakteri, fungi,
protozoa dan cacing parasit. Molekul antigenic juga ditemukan pada permukaan zat-zat
asing seperti serbuk sari dan jaringan yang dicangkokkan. Sel B dan sel T terspesialisasi
bagi jenis antigen yang berlainan dan melakukan aktivitas pertahanan yang berbeda
namun saling melengkapi (Baratawidjaja 1991: 13; Campbell,dkk 2000: 77).

Antigen adalah sebuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam
menghasilkan antibodi. Antigen biasanya berupa protein atau polisakarida, tetapi dapat
juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten) yang bergabung dengan
protein-pembawa atau carrier.

Antigen merupakan zat kimia asing yang bila masuk ke dalam tubuh dapat
merasangsang tubuh kita untuk menghasilkan suatu protein, yaitu imonoglobulin (Ig,
antibody). Antibody secara spesifik dapat bereaksi terhadap antigen tersebut.

Istilah spesifik berarti antigen A akan bereaksi dengan antibody A tetapi tidak akan
bereaksi dengan antibody B. Antigen juga dapat merangsang jaringan limfotik
memproduksi sel-sel khusus yaitu T-limfosit untuk menghancurkan antigen tersebut.

Antigen mungkin zat asing dari lingkungan seperti bahan kimia, bakteri, virus, atau
serbuk sari. Antigen juga dapat terbentuk dalam tubuh, seperti toksin bakteri atau sel-
sel jaringan.

Antigen ditemukan di permukaan seluruh sel, tetapi dalam keadaan normal, sistem
kekebalan seseorang tidak bereaksi terhadap selnya sendiri. Sehingga dapat dikatakan
antigen merupakan sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam
produksiantibodi.

Antigen biasanya protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul Iainnya.
Permukaan bakteri mengandung banyak protein dan polisakarida yang bersifat antigen,
sehingga antigen bisa merupakan bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker, dan
racun.

KARAKTERISTIK / SIFAT

3
1. Keasingan
Kebutuhan utama dan pertama suatu molekul untuk memenuhi
syarat sebagai imunogen adalah bahwa zat tersebut secara genetik
asing terhadap hospes.
2. Sifat-sifat Fisik
Agar suatu zat dapat menjadi imunogen, ia harus mempunyai
ukuran minimum tertentu, imunogen yang mempunyai berat
molekul yang kecil, respon terhadap hospes minimal, dan fungsi zat
tersebut sebagai hapten sesudah bergabung dengan proten-proten
jaringan.
3. Kompleksitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas imunogen meliputi
sifat fisik maupun kimia molekul.
4. Bentuk-bentuk (Conformation)
Tidak adanya bentuk khas dari molekul tertentu yang imunogen.
Polipeptid linear atau bercabang, karbohidrat linear atau
bercabang, serta protein globular, semuanya mampu merangsang
terjadinya respon imun.
5. Muatan (charge)
Imunogenitas tidak terbatas pada molekuler tertentu; tidak terbatas
pada molekuler tertentu, zat-zat yang bermuatan positif, negatif,
dan netral dapat imunogen. Namun demikian imunogen tanpa
muatan akan memunculkan antibodi yang tanpa kekuatan.
6. Kemampuan masuk
Kemampuan masuk ke sesuatu kelompok determinan pada sistem
pengenalan akan menentukan hasil respon imun.

STRUKTUR ANTIGEN
1. BAKTERI

4
Struktur sel bakteri dapat dikatakan masih sangat
sederhana.Pada setiap sel bakteri terdapat beberapa komponen
penting, yaitu dinding sel, membrane sel, sitoplasma, dan bahan
inti serta beberapa organel sel. Organel tertentu, misalnya
flagellum, pilus, kapsul, dan endospora, mungkin hanya dimiliki
oleh jenis bakteri tertentu dan tidak dimiliki oleh jenis bakteri
lainnya.
Bahan Inti (DNA Kromosom)
Bahan inti bakteri tersusun oleh asam deoksiribonukleat
(deoxyribonucleic acid/DNA) atau disebut juga DNA
kromosom. Sebagian besar bakteri hanya memiliki satu
DNA kromosom berutas tunggal yang berbentuk sirkuler
(cincin). DNA kromosom membawa gen-gen yang
penting untuk mengatur proses-proses yang terjadi di
dalam sel bakteri. Bahan inti bakteri terdapat di dalam
suatu bagian yang menyerupai inti yang disebut nukleoid.
Nukleoid sel bakteri tidak memiliki membrane atau
dinding inti sel dan nukleolus
Plasmid
Umumnya bakteri memiliki plasmid, yaitu suatu DNA di
luar DNA kromosom yang berbentu cincin. Plasmid berisi
gen-gen penting untuk pertahanan sel bakteri terhadap
lingkungannya yang tidak mnguntungkan. Plasmid
terdapat dalam sitoplasma
Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang bersifat koloid dan
berisi semua molekul ataupun zat yang diperlukan dalam
proses metabolism untuk menunjang kehidupan sel. Di
dalam sitoplasma sel bakteri terdapat ribosom, mesosom,
dan plasmid.
Ribosom
Ribosom merupakan organel sel yang berfungsi untuk
sintesis protein. Ribosom terdapat pada semua sel,tetapi
ribosom organism prokariota berbeda strukturnya dengan
ribosom organism eukariota
Mesosom
Mesosom merupakan daerah membrane sitoplasma
yang mengalami pelipatan. Mesosom diperkirakan

5
berfungsi dalam pembentukan dinding sel dan dalam
pembelahan sel
Endospora
Bakteri tertentu dapat membentuk struktur khusus yang
disebut endospora. Endospora merupakan struktur
/spora yang berdinding tebal dan sangat tahan terhadap
kondisi lingkungan yang jelek. Disebut endospora karena
dibentuk di dalam sel bakteri. Endospora akan tumbuh
menjadi sel vegetative jika berada di tempat sesuai.
Tidak seperti pada organism pembentuk spora lainnya,
endospora pada sel bakteri bukan merupakan alat
perkembangbiakan. Hal itu disebabkan satu sel bakteri
hanya menghasilkan sendospora, dan apabila sudah
berkecambah biasanya hanya menghasilkan satu sel
bakteri. Kemampuan bakteri untuk menghasilkan
endospora dapat hilang dan jika hilang, sulit untuk
tumbuh kembali
Membran
Sitoplasma Merupakan selaput yang membungkus
sitoplasma beserta isisnya, terletak di bawah dinding sel,
tetapi tidak terikat dengan dinding sel. Membrane plasma
tersusun atas lapisan lipoprotein yang bersifat
semipermiabel. Fungsi membrane plasma antara lain
untuk mengatur keluar masuknya zat-zat di dalam sel.
Selain itu, membrane plasma berfungsi sebagai tempat
perlekatan pangkal flagellum. Jika membrane plasma
pecah atau rusak, sel bakteri akan mati.
Dinding
Sel Dinding sel adalah bagian sel bakteri yang berfungsi
member bentuk dan kekuatan/perlindungan terhadap sel.
Dinding sel bakteri tersusun atas bahan peptidoglikan,
yaitu suatu molekul yang mengandung rangkaian amino
disakarida dan rantai peptida. Dinding sel relative kaku
dibanding bagian-bagian lainnya. Berdasarkan dinding
selnya bakteri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bakteri
gram positif dan bakteri gram negatif
Kapsul
Kapsul merupakan lapisan lender yang menyelubungi
dinding sel. Fungsinya untuk pertahanan diri dan
cadangan makanan. Tidak semua bakteri berkapsul.

6
Pili (fimbriae)
Pada permukaan sel bakteri Gram negative sering
terdapat banyak alat seperti benang-benang pendek
yang disebut pili (tunggal : pilus/fibria). Panjang pilus
mencapai 3 mikrometer dengan diameter sekitar
5mikrometer. Pili digunakan sebagai alat lekat pada
bakteri lain atau dengan bahan-bahan padat yang
merupakan makanan. Salah satu pili disebut sex pillus
(pilus kelamin) fungsinya sebagai penghubung dalam
perpindahan ,ateri genetic (DNA) ketika suatu bakteri
berkonjugasi. Umumnya, setiap sel bakteri hanya
memiliki 1 atau 2 pilus kelamin
Flagellum
Flagellum berfungsi membantu pergerakan bakteri
berdasarkan jumlah dan letak flagellum, bakteri dibagi
empat macam :
- Atrik, tidak memiliki flagellum
- Monotrik, memiliki satu flagellum pada salah satu ujung
sel bakteri
- Lofotrik memiliki dua atau lebih flagella pada salah satu
ujung sel Bakteri
- Amfitrik memiliki dua atau lebih flagella di kedua ujung
sel bakteri
- Peritrik memiliki flagella di selurur permukaan sel bakteri
2. VIRUS
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya
sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri. Karena itu pula,
virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Partikel virus
mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal
atau ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia
berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA
yang beruntai tunggal. Bahan genetik tersebut diselubungi lapisan
protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk bulat (sferik)
atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom
virus. Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya
disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus.
Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid
terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang

7
sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam
nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid
ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang,
dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung
lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada
dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi. Kapsid virus sferik
menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu
berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa
bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan
terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri
ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk
kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t
protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4,
butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk
heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan
lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam
penginfeksian sel. Partikel lengkap virus disebut virion. Virion
berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen
selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.
Penyakit Akibat Virus
- AIDS
- Hepatitis
- Influenza
- Herpes
- Lupus
- Demam berdarah
- Tifus
Jenis-Jenis Struktur Virus
• Virus Berselubung
• Virus Kompkeks
• Virus Telanjang
Perbandingan Ukuran Virus
PROTOZOA

8
Seperti yang kita ketahui bahwa protozoa dibagi menjadi 3
antara lain :
• protozoa mirip hewan
• protozoa mirip tumbuhan atau algae
• protozoa fungi protozoa mirip hewan kususnya flagellata.
Mastigophora atau lebih tenar dipanggil flagellata merupakan
salah satu kelompok protozoa yang memiliki flagel sebagai alat
geraknya, flagel adalah semacam bulu cambuk. Bulu cambuk
terletak pada bagian depan sel, ada juga yang berada di
belakang sel. Bila alat geraknya berada di depan sel maka saat
bergerak seperti menarik sel itu, sedangkan pada falgellata
yang memiliki alat gerak fi belakang maka gerakannya seperti
mendorong sel. Flagel tidak hanya sebagai alat gerak tetapi
juga sebagai alat pencipta gelombang di air sehingga
makanannya dapat mendekat ke mulutnya dan dapat dimakan.
Struktur tubuh Flagellata terdiri atas :
- Bintik mata dalam flagellata berfungsi sebagai alat
penglihatan, dapat membedakan gelap terangnya cahaya
saja, jadi bintik mata tersebut dapat menghantarkan
flagellata menuju tempat yang ada cahayanya untuk berfoto
sintesis ( kata temenku DERRY ).
- vakuola kontraktik, fungsinya sebagai tempat pembuangan
zat sisa yang berupa cairan ( kayak vagina/ penis kalau
manusia hahahaha ), ada nukleus atua inti sel, vakuaola
makanan, palikel.
- vakuola kontraktik, vakuola makanan berfungsi sebagai
mulut flagellata ( namanya agak mirip tapi fungsinya beda
sob ).
- Pelikel adalah suatu lapisan luar flagellata yang terbentuk
dari protein.
- Stigma adalah alat pernafasan pada flagellata dan juga
berfungsi sebagai pembakar nitrogen dalam tubuhnya.

Jenis-jenis Antigen

9
Secara garis besar antigen dapat di klasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu antigen
eksogen dan antigen endogen. Antigen eksogen adalah antigen-antigen yang disajikan
dari luar kepada hospes dalam bentuk mikroorganisme,tepung sari,obat-obatan atau
polutan. Antigen ini bertanggungjawab terhadap suatu spektrum penyakit manusia,
mulai dari penyakit infeksi sampai ke penyakit-penyakit yang dibenahi secara immologi,
seperti pada asma. Virus influenza misalnya yang merupakan penyebab utama epidemik
penyakit saluran pernapasan pada manusia, terdapat di alam dalam berbagai jenis
antigenic yang dikenal sebagai A, B, dan C.

Antigen endogen adalah antigen yang terdapat didalam tubuh dan meliputi antigen-
antigen berikut:antigen senogeneik (heterolog), antigen autolog dan antigen idiotipik
atau antigen alogenik (homolog). Antigen senogeneik adalah antigen yang terdapat
dalam aneka macam spesies yang secara filogenetik tidak ada hubungannya, antigen-
antigen ini penting untuk mendiagnosa penyakit. Kelompok-kelompok antigen yang
paling banyak mempunyai arti klinik adalah kelompok-kelompok antigen yang digunakan
untuk membedakan satu individu spesies dengan individu spesies yang sama.

Menurut sifat kimiawi, antigen dapat dibagi sebagai berikut:

a. Hidrat arang (polisakarida)

Hidrat arang pada umumnya imunogenik. Glikoprotein dapat menimbulkan respon


imun terutama pembentukan antibodi. Respon imun yang ditimbulkan golongan
darah ABO, mempunyai sifat antigen dan spesifisitas imun yang berasal dari
polisakarida pada permukaan sel darah merah.

b. Lipid

Lipid biasanya tidak imunogenik, tetapi menjadi imunogenik bila diikat oleh protein
carrier. Lipid dianggap sebagai hapten, sebagai contoh adalah sphingolipid.

c. Asam nukleat

Asam nukleat tdak imunogenik, tetapi menjadi imunogenik bila diikat oleh protein
carrier. DNA dalam bentuk heliksnya biasanya tidak imunogenik. Respon imun
terhadap DNA terjadi pada penderita dengan SLE.

d. Protein

Kebanyakan protein adalah imunogenik dan pada umunya multideterminan


univalent.

(Baratawidjaja 1991: 15)

10
Menurut ketergantungan terhadap sel T, antigen dapat dibagi sebagai berikut:

a. T dependent yaitu antigen yang memerlukan pengenalan oleh sel T dan sel B
untuk dapat menimbulkan respons antibodi. Sebagai contoh adalah antigen protein.

b. T independent yaitu antigen yang dapat merangsang sel B tanpa bantuan sel
Tuntuk membentuk antibodi. Antigen tersebut berupa molekul besar polimerik
yang dipecah di dalam badan secara perlahan-lahan, misalnya lipopolisakarida, ficoll,
dekstran, levan, dan flagelin polimerik bakteri. (Baratawidjaja 1991: 15).

Menurut spesifisitas, antigen dapat dibagi sebagai berikut:

a. Heteroantigen, yaitu antigen yang terdapat pada jaringan dari spesies yang
berbeda.

b. Xenoantigen yaitu antigen yang hanya dimiliki spesies tertentu.

c. Alloantigen (isoantigen) yaitu antigen yang spesifik untuk individu dalam satu
spesies.

d. Antigen organ spesifik, yaitu antigen yang dimilki oleh organ yang sama dari
spesies yang berbeda.

e. Autoantigen, yaitu antigen yang dimiliki oleh alat tubuh sendiri

(Baratawidjaja 1991: 14-15; Sell : 9–10).

Menurut epitop, antigen dapat dibagi sebagai berikut:

11
a. Unideterminan, univalen

Yaitu hanya satu jenis determinan atau epitop pada satu molekul.

b. Unideterminan, multivalen

Yaitu hanya satu determinan tetapi dua atau lebih determian tersebut ditemukan
pada satu molekul.

c. Multideterminan, univalen

Yaitu banyak epitop yang bermacam-macam tetapi hanya satu dari setiap
macamnya (kebanyakan protein).

d. Multideterminan, multivalen

Yaitu banyak macam determinan dan banyak dari setiap macam pada satu molekul
(antigen dengan berat molekul yang tinggi dan kompleks secara kimiawi).

(Baratawidjaja 1991: 14).

Selain itu antigen dibedakan menjadi antigen lengkap dan tidak lengkap. Antigen
lengkap adalah antigen yang dapat menginduksi baik respons imun maupun bereaksi
dengan produknya, sedangkan antigen tidak lengkap adalah tidak dapat
menginduksi respons imun namun dapat bereaksi dengan produksi respon imun
seperti antibodi. Sebenarnya penamaan antigen kurang tepat, yang lebih tepat
adalah imunogen. Antigen belum tentu imunogen, tetapi imunogen pasti antigen.

12
Secara umum, karakteristik antigen meliputi: (1) Substansi dengan berat molekul
10.000 atau lebih; (2) Hapten, atau substansi dengan ukuran kecil yang dikombinasi
dengan substansi berukuran besar (sebagai contoh garam metal yang diliputi protein
host); dan (3) Komposisi kimiawi-protein adalah sangat imunogenik, karbohidrat
imunogenik lemah, dan lipid non-imunogenik

13
BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
Setelah memperhatikan uraian tersebut maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa kewirausahaan adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola
pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggung
jawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan atau dapat juga diartikan
sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberikan nilai terhadap
tugas dan tanggung jawabnya.
Selain itu terdapat pula pendekatan nya yaitu dengan cara pengembangan
teknologi baru, penemuan pengetahuan baru, perbaikan produk dan jasa yang
sudah ada, penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa
yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit.
Dan terdapat pula ciri-ciri seorang wirausahawan yang berhasil dalam
menjalankan usahanya. Adapun ciri-ciri tersebut antara lain adalah memiliki visi
dan tujuan yang jelas, inisiatif dan selalu proaktif, berorientasi pada prestasi,
berani mengambil risiko, kerja keras, bertanggung jawab, komitmen pada
berbagai pihak.

14
DAFTAR PUSTAKA

Prima, Nanda dan Umi Amalia.2017. Kewirausahaan Laboratorium.:


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

15
16

Anda mungkin juga menyukai