• Letakkan kertas saring di atas gelas atau petridisk/cawan petri supaya bagian tengah
kertas tidak menyentuh sesuatu.
• Teteskan 1-2 tetes giemsa stok pada kertas saring. Tunggu sampai meresap dan
menyebar.
• Kemudian teteskan 3-4 tetes metanol absolut di tengah bulatan giemsa perlahan
dengan jarak waktu beberapa detik sampai garis tengah giemsa menjadi 5-7 cm, maka
akan terbentuk : - Lingkaran biru (methilen blue) di tengah - Lingkaran cincin ungu
(methilen azur) diluarnya, serta - Lingkaran tipis warna merah (eosin) pada bagian tepi.
Giemsa sudah rusak dan tidak boleh dipakai lagi, bila warna ungu atau merah tidak
terbentuk.
• Metanol digunakan untuk Fiksasi sediaan darah tipis. Uji Kualitas Methanol salah satu
cara uji kualitas adalah dengan mengukur berat jenis metanol dengan densitometer
(BJ=0,792 – 0,793). Penyimpanan metanol dilakukan dalam wadah tertutup pada suhu di
bawah titik didih (60o C).
PENGGUNAAN MIKROSKOP
Pemeriksaan Mikroskopik
ALAT Mikroskop Binokuler Mikroskop terdiri dari
1. Tabung okuler 2. Prisma 3. Pemutar lensa
objektif 4. Lensa objektif 5. Meja sediaan 6.
Kondensor dan diafragma 7. Cermin 8. Kaki
mikroskop atau landasan 9. Lensa okuler 10.
Pegangan mikroskop 11. Makrometer 12.
Mikrometer Keterangan
1 & 2(Tabung okuler dan Prisma): merupakan tempat prisma dan
lensa okuler
3(Pemutar Lensa objektif): berfungsi untuk mengatur pembesaran
SD yang diinginkan
4(Lensa objektif): harus mempunyai pembesaran 10x, 40x dan 100
x. Lensa tidak boleh dibersihkan dengan alkohol atau aseton.
Untuk pemeriksaan parasit malaria mula-mula digunakan lensa
objektif 10x untuk mencari lapangan pandang. Kemudian untuk
pemeriksaan parasitnya digunakan lensa objektif 100x. Pada
pembesaran lensa 100x, digunakan minyak imersi (immersion
oil). Setelah itu untuk memfokuskan lapangan pandang
digunakan mikrometer.
5(meja sediaan): berfungsi untuk menggeser SD ke kiri atau kanan,
ke depan atau belakang pada waktu melakukan pemeriksaan.
6(Kondensor dan diafragma): berfungsi memaksimalkan cahaya
yang jatuh ke lapangan pandang SD yang diperiksa. Bila
menggunakan sumber cahaya listrik bukan dari mikroskop, dapat
digunakan filter biru yang membuat lapangan pandang mikroskop
lebih putih (bukan kuning).
7(Cermin): digunakan untuk memantulkan cahaya dari sumber
cahaya listrik (lampu) atau cahaya matahari ke kondensor. Apabila
sumber cahaya dari lampu, digunakan permukaan cermin yang
datar. Sedangkan untuk sumber cahaya matahari, digunakan
cermin cekung.
8(Landasan mikroskop): harus diletakkan di tempat yang permukaannya
rata dan kuat, misalnya di atas meja. Landasan ini berfungsi untuk
menahan agar mikroskop tidak mudah goyah pada waktu dilakukan
pemeriksaan.
9(lensa okuler): untuk pemeriksaan SD malaria lensa okuler dapat
digunakan dengan pembesaran 10x.
10(pemegang mikroskop): digunakan untuk memegang mikroskop bila
akan dipindahkan ke tempat lain (dengan tangan kanan) dan dianjurkan
untuk mengangkat beserta landasannya (dengan tangan kiri).
11(Makrometer): digunakan untuk mencari secara cepat lapangan pandang
besar (LPB)
12(Mikrometer): digunakan untuk mendapatkan gambaran secara lebih
jelas (dengan lensa objektif yang lebih besar).
Penggunaan mikroskop untuk pemeriksaan
parasit malaria
• Sumber cahaya
Sumber cahaya yang baik merupakan salah satu syarat
untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang optimal.
Sumber cahaya dapat berasal dari cahaya matahari
maupun listrik. Sumber cahaya lain dapat menggunakan
baterai atau generator. Cahaya tidak boleh terlalu terang
atau terlalu gelap karena dapat mempengaruhi
pemeriksaan SD. Jika memakai sumber cahaya lampu
bohlam, maka perlu menggunakan filter. Sedangkan bila
memakai sumber cahaya lampu neon maka tidak perlu
menggunakan filter.
Pengaturan Cahaya
a) Letakkan SD di meja sediaan mikroskop
b) Atur cahaya dengan menaikkan kondensor dan membuka diafragma.
c) Amati SD melalui okuler dengan menggunakan lensa objektif 10 x.
Putar makrometer untuk memfokuskan lapangan pandang. Tidak
dianjurkan untuk langsung menggunakan lensa objektif 100x untuk
memfokuskan lapangan pandang.
d) Bila lapangan pandang sudah ditemukan/fokus, teteskan minyak
imersi pada lapangan pandang tersebut dan lensa objektif diputar
pada ukuran 100x.
e) Amati lapangan pandang tersebut, bila belum fokus, mikrometer
diputar sehingga lapangan pandang menjadi jelas. Tidak dianjurkan
menggunakan makrometer untuk memfokuskan lapangan pandang.
Penyimpanan mikroskop
a) Perlindungan terhadap debu dan kotoran
- Harus ditutup dengan kain bersih/cover mikroskop.
- Jika tidak dipakai dalam waktu lama harus dimasukkan
dalam kotak mikroskop dengan posisi lensa objektif 10x.
- Setelah mikroskop digunakan, lensa objektif dan okuler
masing-masing dibersihkan dengan kertas pembersih
lensa yang berbeda.
- Untuk membersihkan minyak imersi bisa menggunakan
eter alkohol dengan perbandingan 7 : 3.
Penyimpanan mikroskop
b) Perlindungan terhadap jamur
- Simpan ditempat yang kering. Penyimpanan dapat dilakukan
pada ruangan AC yang dipasang 24 jam terus menerus (tidak
termasuk AC yang hanya dinyalakan pada jam kerja).
- Apabila tidak tersedia fasilitas diatas, maka mikroskop
disimpan dalam kotaknya atau lemari.
- Mikroskop disimpan dalam lemari yang dipasang bola lampu
25-50 watt disesuaikan dengan ukuran lemari penyimpanan
dan dihidupkan terus menerus. Apabila disimpan dalam
kotak mikroskop, cukup dengan lampu 5 watt.
Penyimpanan mikroskop
- Apabila tidak ada fasilitas listrik maka mikroskop disimpan
dalam kotaknya yang diberi 400 gram silica gel.
- Jika mikroskop tidak digunakan dalam waktu yang cukup
lama, maka semua lensa obyektif dan okuler harus
disimpan terpisah dalam desicator atau toples kaca yang
diberi silica gel. Jika silica gel sudah berubah warna
menjadi merah muda dibandingkan dengan warna semula
(biru), maka dapat didaur ulang (dipanaskan) untuk
digunakan lagi.
- Jika lensa terkena jamur, lensa harus diservis langsung
pada pabrik pembuatnya.