Kelas : PSIK 2B
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafa'atnya di akhirat nanti.
Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya,baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Promosi Kesehatan
dengan tepat waktu.
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,penyusun
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,supaya makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Dosen Promosi Kesehatan kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL...................................................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PIDATO
1. Pengertian Pidato.................................................................................................
2. Jenis- jenis Pidato................................................................................................
3. Metode Pidato......................................................................................................
4. Persiapan Pidato...................................................................................................
5. Menulis Naskah Pidato........................................................................................
6. Menguraikan Isi Pidato........................................................................................
7. Struktur Isi Pidato................................................................................................
8. Menyusun Naskah Pidato....................................................................................
9. Penyuntingan Naskah Pidato...............................................................................
10. Penyempurnaan Naskah Pidato............................................................................
11. Penyampaian Pidato.............................................................................................
12. Tempo, Dinamik, dan Warna Suara.....................................................................
B. CERAMAH
1. Prengertian Ceramah............................................................................................
2. Macam-macam Ceramah.....................................................................................
3. Komponen Ceramah............................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, jenis, metode, persiapan pidato ?
2. Bagaimana cara menulis naskah, menguraikan isi, struktur, menyusun naskah,
penyuntingan naskah, penyempurnaan naskah, penyampaian pidato serta tempo,
dinamik, warna suara dalam berpidato?
3. Apa pengertian, macam-macam dan komponen ceramah ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertin, jenis, metode, persiapan pidato
2. Untukmengetahui cara menulis naskah, menguraikan isi, struktur, menyusun
naskah, penyuntingan naskah, penyempurnaan naskah, penyampaian pidato serta
tempo, dinamik, warna suara dalam berpidato
3. Untuk mengetahui pengertian, macam-macam dan komponen ceramah
BAB II
PEMBAHASAN
A. PIDATO
1. Pengertian Pidato
Pidato adalah kegiatan berbicara satu arah di depan umum untuk
menyampaikan pikiran, gagasan, gambaran atau suatu masalah kepada
pendengar untuk mencapai suatu tujuan tertentu, misalnya untuk bermusyawarah,
memberikan rujukan. Pidato dapat disampaikan dalam situasi formal dan non
formal melalui rangkaian kata yang tersusun sistematis dengan bahasa lisan
sebagai media utama yang bertujuan memberi pamahaman atau informasi dengan
rasa percaya diri untuk mempengaruhi pendengar agar mengikuti ajakan
pembicara secara sukarela.
Fungsi pidato adalah menyampaikan informasi kepada pendengarnya,
mendidik, mempengaruhi, menghibur pendengar, sebagai propaganda,
mempermudah komunikasi serta menciptakan suatu keadaan yang kondusif
dimana hanya perlu satu orang yang melakukan orasi/pidato tersebut.
2. Jenis-jenis Pidato
Berdasarkan tujuannya, pidato dapat digolongkan menjadi beberapa jenis sebagai
berikut :
a) Pidato Informasi
Pidato informasi adalah pidato yang dilakukan dengan tujuan
menginformasikan, memberitahukan atau menjelaskan sesuatu. Suasana
yang serius dan tertib benar-benar dibutuhkan pada jenis pidato ini,
perhatian akan dipusatkan pada pesan yang akan disampaikan. Dalam hal
ini, orang yang berpidato haruslah orang yang dapat berbicara dengan
jelas, sistematis, dan tepat isi agar informasi yang disampaikan benar-
benar terjaga keakuratannya. Dengan demikian, pendengar akan berusaha
menangkap informasi dengan sungguh-sungguh.
Contoh pidato informasi adalah berikut ini : Pidato Ketua
Umum Pemilu tentang hasil pemilihan suara
b) Pidato Persuasi
Pidato Persuasi adalah pidato yang bertujuan meyakinkan pendengar
tentang sesuatu. Pada jenis pidato ini, orang yang berpidato benar-benar
dituntut memiliki keterampilan berbicara yang baik karena dia bertugas
untuk mengubah sikap pendengarnya dari tidak setuju menjadi setuju dan
tidak mau membantu jadi mau membantu, orang yang berpidato harus
melandaskan isi pembicaraannya pada argumentasi yang nalar, logis,
masuk akal, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Contoh pidato persuasi adalah sebagai berikut :
1) Pidato pimpinan partai di daerah yang kurang menyenangi partai
tersebut.
c) Pidato Aksi
Pidato aksi adalah pidato yang bertujuan untuk menggerakkan. Pada
pidato jenis ini, orang yang berpidato haruslah orang yang berwibawa,
tokoh idola atau panutan masyarakat yang memiliki keterampilan
berbicara dan pandai membangkitkan semangat.
Contoh pidato aksi adalah :
1) Pidato presiden Soekarno dalam menggerakkan rakyat
Indonesia untuk tetap memiliki semangat dalam berjuang
melawan penjajah.
2) Pidato Bung Tomo dalam mengerakkan pada pemuda
dengan cara membangkitkan semangat juang mereka pada
peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
3. Metode Pidato
Berdasarkan cara penyampaiannya terdapat 4 metode pidato, yaitu berikut ini :
a. Metode Impromptu
Metode impromptu adalah metode pidato berdasarkan kebutuhan
sesaat, tidak ada persiapan. Orang yang berpidato secara serta-merta
berbicara/berpidato berdasarkan pengetahuan dan kemahirannya.
Keuntungan :
1) Lebih mengungkapkan perasaan pembicara
2) Gagasan datang secara spontan
3) Memungkinkan pembicara terus berpikir
Kerugian :
Kerugian :
Kerugian :
Kerugian :
1) Meneliti Masalah, yang terdiri atas langkah-langkah (a), (b), dan (c).
2) Menyusun atau menulis naskah pidato , yang terdiri atas langkah-
langkah (d), (e) dan (f).
3) Latihan oral, yaitu langah (g).
Bagian pendahuluan dan penutup tidak memuat inti pembicaraan atau isi
pidato sehingga tidak diuraikan secara terperinci disini tetapi dapat diihat
langsung pada contoh naskah pidato setelah bahasan isi selesai dibicarakan. Jadi,
yang akan dijelaskan secara terperinci adalah bagian isi pidato.
7. Struktur Isi Pidato
Struktur isi pidato adalah rangkaian isi pidato dari awal sampai akhir.
Ada beberapa cara merangkai isi pidato, antara lain :
a. Alur Dasar Pidato
1) Tahap perhatian
Tahap perhatian adalah tahap pertama yang dilakukan pembicara atau
orang dengan baik.
2) Tahap kebutuhan
Tahap yang dilakukan pembicara dalam menjelaskan pentingnya
masalah yang akan dibicarakan sehingga pendengar akan berusaha
memahami masalah atau hal-hal peting yang disampaikan pembicara.
3) Tahap penyajian
Tahap penyajian merupakan tahap pembicara menyajikan materi
pidato yang telah dipersiapkan melalui naskah atau kerangka pidato.
b. Pola Organisasi Pidato
1) Pola urutan
Ada dua macam pola urutan yang digunakan untuk menyusun isi
pidato, yaitu :
a) Urutan Kronologis
Kronologis adalah susunan isi yang dimulai dari periode atau data
tertentu, bergerak maju atau mundur secara sistematis.
b) Urutan ruang
Urutan ruang adalah susunan isi yang berurutan berdasarkan
kedekatan fisik satu dengan yang lainnya.
2) Pola sebab
Organisasi pidato yang menggunakan pola sebab bergerak sebagai
berikut :
a) Dari suatu analisis sebab di saat ini bergerak kearah analisis akibat
di masa yang akan datang.
b) Dari deskripsi kondisi disaat ini bergerak ke arah analisis sebab-
sebab yang memunculkannya
3) Pola topik
Organisasai pidato yang menggunakan pola topik dilakukan apabila
materi yang dibicarakan lebih dari satu periode atau kelompok.
8. Menyusun Naskah Pidato
a. Membatasi subjek untuk mencocokkan waktu yang tersedia, menjaga
kesatuan dan kepaduan pidato
b. Menyusun ide pokok menurut tahap-tahap urutan alur dasar pidato (perhatian,
kebutuhan, kepuasan dan lain-lain) atau menurut salah satu pola organisasi
(misalnya, urutan kronologis, urutan ruang).
c. Memasukkan dan menyusun submateri yang berhubungan di setiap ide pokok
d. Mengisi materi pendukung yang memperkuat atau membuktikan ide.
e. Memeriksa draft kasar, untuk meyakinkan bahwa subjek telah cukup terekam
dan mencerminkan tujuan khusus pidato.
Agar penampilan pidato dapat berhasil dapat berhasil dan menarik, maka
diperlukan adanya variasi langgam atau gaya tertentu.Gaya atau langgam yang sering
timbul dalam suatu penampilan pidato antara lain seperti berikut ini:
a. Langgam Agama
Langgam agama mempunyai suara yang terkadang naik dan kemudian
menurun dengan gaya ucapan yang lambat dan ceremonis. Pada umumnya
langgam semacam ini sering ditampilkan oleh para khatib, muballig, dan
sebagainya dalam pidato kerohanian.
b. Langgam Agiator
Langgam agiator dikemukakan secara agresif dan terbanyak digunakan
dalam pertemuan-pertemuan atau rapat-rapat umum, yang bersifat
propaganda politis. Biasanya juga langgam ini dipakai untuk mencetuskan
sentimen di kalangan massa sesuai dengan konsep propaganda. Di dalam
hal ini jiwa massa akan dikuasai dan digiring ke arah tujuan yang
diinginkan .
c. Langgam Konversasi
Langgam konversasi merupakan langgam yang paling bebas, jelas,
tenang dan terang, yang sering digunakan dalam pertemuan-pertemuan
atau rapat-rapat yang yang sifatnya terbatas. Langgam ini banyak
persamaannya dengan orang yang sedang berbicara biasa dan sering kali
dilakukan pada pertemuan-pertemuan yang serius.
d. Langgam Didaktik
Langgam didaktik adalah langgam yang sifatnya mendidik kepada para
pendengar, seperti seorang guru yang sedang mengajar kepada siswanya.
Langgam ini bersifat menggurui, sehingga sering meimbulkan rasa kurang
enak jika ditujukan kepada pendengar yang merasa lebih pandai daripada
pembicara. Langgam ini tepat dipakai pada waktu berpidato kepada
pendengar yang usianya lebih muda daripada pembicara.
e. Langgam Sentimentil
Langgam sentimentil ini biasanya dipakai secara efektif dan banyak
berguna di dalam pertemuan umum dengan jalan mengemukakan
kepuasan-kepuasan atau kekecewaan-kekecewaan dengan penuh perasaan.
Segi positif langgam ini adalah akan menyenangkan si pendengar bila
berisi tentang kepuasan-kepuasan atas keberhasilan, tetapi segi negatifnya
akan menimbulkan sentimen jika berisi tentang kekecewaan atau
keprihatinan-keprihatinan atas kejadian sosial di sekitar kita.
f. Langgam Teater
Langgam teater adalah langgam berpidato yang penuh dengan gaya
dan mimik seperti yang diperankan oleh para aktor atau aktris dalam
teater. Di dalam hal ini pembicara berpidato dengan akting lengkap dengan
gerak wajah (mimik), gerak lengan, gerak kepala, dan pemakaian vokal
lengkap dengan tekanan dan intonasinya seperti dalam pementasan
panggung sandiwara.
B. CERAMAH
1. Pengertian Ceramah
Ceramah dalam kamus bahasa Indonesia adalah pidato yang bertujuan untuk
memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk, sementara ada audiensi yang bertindak
sebagai pendengar. Dengan melihat kepada pengertian diatas, ceramah dapat diartikan
sebagai bentuk dari dakwah yaitu dakwah bil-kalam yang berarti menyampaikan
ajaran-ajaran, nasehat, mengajak seseorang dengan melalui lisan.
2. Macam-Macam Ceramah
a. Ceramah umum
Ceramah adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat dan
petunjuk-petunjuk, sementara ada audiens yang bertindak sebagai pendengar.
Sedangkan umum adalah keseluruhan untuk siapa saja, khalayak ramai,
masyrakat luas, atau lazim. Jadi ceramah umum adalah pidato yang bertujuan
untuk memberikan nasehat kepada khalayak umum atau masyarakat luas. Di
dalam ceramah umum ini keseluruhannya bersifat menyeluruh, tidak ada
batasan-batasan apapun baik dari audiens yang tua maupun muda, materinya
juga tidak ditentukan, sesuai dengan acara.
b. Ceramah khusus
Pengertian ceramah sudah dipaparkan seperti yang diatas akan tetapi
kali ini akan dipaparkan pengertian dari ceramah khusus itu sendiri yang mana
khusus adalah tersendiri,istimewa, tak ada yang lain, jadi ceramah khusus itu
sendiri berarti cermah yang bertujuan untuk memberikan nasehat-nasehat
kepada mad’u atau khalayak tertentu dan juga bersifat khusus baik itu materi
maupun yang lainnya. Sedangkan dalam ceramah khusus banyak batasan-
batasan yang dibuat mulai dari audiens yang sesuai dengan yang diinginkan
dan materi juga yang menyesuaikan dengan keadaan. Contoh: Peringatan Hari
Besar Islam (PHBI) seperti Is ra’miraj, maulid nabi, bulan puasa dll.
3. Komponen Ceramah
Komponen-komponen atau unsur-unsur ceramah sama saja dengan komponen-
komponen dakwah:
a. Da’i (penceramah)
Seorang da’i atau pencermah harus mengetahui bahwa dirinya adalah seorang
da’i atau penceramah, artinya sebelum menjadi penceramah perlu mengetahui apa
tugas dari pencermah, modal dan bekal itu sendiri atas apa yang harus dimiliki
oleh seorang pencermah.
b. Mad’u
Mad’u atau audiens merupakan sebagai penerima nasehat-nasehat. Audiens
bermacam-macam kelompok manusia yang berbeda mulai dari segi
intelektualitas, status ekonomi, status sosial, pendidikan, jenis kelamin dll.
c. Materi
Agar lebih menggugah pemikiran para audiens untuk mendengarkan materi-
materi yang diberikan oleh sang pencermah. Oleh sebab itu, harus dapat memiliki
bahan yang tepat atau menarik agar si mad’u tertarik, dan sesuai dengan pokok
acara, materi yang akan disampaikan harus betul-betul dikuasai sehingga
penampilan penuh keyakinan, tidak ragu, dan jangan sampai menghilangkan
konsentrasi dirinya sendiri. Dengan itu, materi harus disusun secara sisitematis,
dengan artian judul, isi, dan acara tersebut sifatnya betul-betul mempunyai
hubungan. Sehingga pembahasan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
d. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan secara lisan kepada audiens yang pada umumnya mengikuti secara
pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-
satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling
efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan
jangkauan daya beli dan paham audiens. Sedangkan metode dakwah adalah cara-
cara yang dipergunakan oleh seorang da’i guna menyampaikan materi. Sumber
metode ceramah adalah alquran dan hadis, menunjukkan begitu besar perannya
metode dalam berdakwah.
e. Media dakwah
Media adalah alat yang digunakan umtuk menyampaikan materi ceramah
kepada audiens. Berdakwah pada zaman sekarang tidak hanya bisa dilakukan oleh
para mubaligh di masjid, tetapi bisa dilakukan dengan banyak cara dan banyak
tempat banyak media yang bisa digunakan pada zaman sekarang sebagai media
dakwah seperti televisi, koran, majalah, buku, lagu dan internet. Hal ini seperti
yang dilakukan oleh beberapa grup musik nasyid yang menggunakan lagu sebagai
media dakwah.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berpidato sering dilakukan orang dari dulu sampai sekarang. Dalam
penataran-penataran, peringatan-peringatan, seminar, perayaan-perayaaan. Seseorang
yang memiliki kemampuan berpidato dalam forum- forum tersebut biasanya
mendapatkan tempat di hati para pendengarnya. Itulah sebabnya banyak orang ingin
memiliki keterampilan berbicara dengan baik agar sanggup memberikan berpidato di
hadapan masa dengan baik.
Ceramah dalam kamus bahasa Indonesia adalah pidato yang bertujuan untuk
memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk, sementara ada audiensi yang bertindak
sebagai pendengar. Dengan melihat kepada pengertian diatas, ceramah dapat diartikan
sebagai bentuk dari dakwah yaitu dakwah bil-kalam yang berarti menyampaikan
ajaran-ajaran,nasehat, mengajak seseorang dengan melalui lisan.
B. Saran
Setiap mahasiswa seharusnya bisa memahami pemahaman tentang pidato dan
ceramah dengan baik. Karena penerapan ilmu berpidato dan berceramah sangat
berguna dalam mengasah kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi. Setelah
mempelajari dan memahami makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
cara berpidato dan cara berceramah dengan baik dan dapat mengembangkan
kemampuan berpidato.
DAFTAR PUSTAKA
http://basando.blogspot.co.id/2012/07/ceramah-pengertian-metode-jenis-
komponen.html
http://mputmeygz-1b.blogspot.co.id/2012/12/bab-i pendahuluan-a.html