( Bab 6, 7, 8, 9, 10 )
Disusun Oleh :
2019
Bab 6
Desain Penelitian : Sebuah Tinjauan
Pada intinya, penelitian adalah proyek dan alat manajemen proyek, seperti metode
jalur kritis (critical path method – CPM) yang dapat digunakan untuk
menggambarkan langkah yang berurutan dan simultan serta untuk memperkirakan
penjadwalan dan waktu untuk setiap aktivitas atau tahap penelitian.
Deskripsi Desain Penelitian
Kategori Pilihan
Tingkat di mana pertanyaan telah diselesaikan Studi eksploratif
Studi formal
Metode pengumpulan data Pengamatan
Studi komunikasi
Kategori Pilihan
Kemampuan peneliti untuk menghasilkan pengaruh Eksperimental
dalam varibel yang diteliti Ex post facto
Tujuan penelitian Pelaporan
Deskriptif
Kausal
Eksplanatori
Prediktif
Dimensi waktu Cross sectional
Longitudinal
Cakupan topik luas dan dalamnya penelitian Kasus
Studi statistik
Lingkungan penelitian Lingkungan lapangan
Penelitian laboratorium
Simulasi
Persepsi partisipan terhadap aktivitas penelitian Rutinitas aktual
Rutinitas yang dimodifikasi
Penjelasannya
B. Studi Deskriptif
Studi deskriptif hanya membutuhkan keahlian penelitian seperti studi
kausal, dan harus menuntut standar tinggi yang sama untuk desain dan
pelaksanaan penelitian. Studi deskriptif yang paling sederhana fokus pada
pertanyaan atau hipotesis univariat yang terkait yang kita tanyakan seperti
ukuran, bentuk, distribusi, atau keberadaan variabel.
C. Studi Kausal
Elemen penting dalam hubungan penyebab (causation) adalah bahwa A
“menghasilkan” B atau A “memaksa” terjadinya B. Secara empiris, kita
tidak menunjukkan hubungan kausalitas A-B dengan pasti. Alasannya
adalah kita tidak “menunjukkan” hubungan kausal secara deduktif.
Berbeda dengan kesimpulan deduktif, kesimpulan empiris merupakan
penarikan kesimpulan-kesimpulan induktif. Dengan demikian, kesimpulan
adalah pernyataan probabilitas bahwa A “menghasilkan” B berdasarkan
apa yang diobservasi dan diukur.
Dalam menguji hipotesis kausal, kita membutuhkan tiga jenis bukti berikut:
1. Kovarians antara A dan B
2. Urutan waktu perubahan kejadian sesuai arahan hipotesis
3. Tidak ada penyebab B lain yang memungkinkan
Bab 7
Penelitian Kualitatif
Kualitatif Kuantitatif
Fokus Penelitian -Memahami dan -Menggambarkan, menjelaskan, dan
menginterpretasikan memprediksi
Keterlibatan -Tinggi; peneliti merupakan -Terbatas; keterlibatan peneliti dikontrol
Peneliti partisipan atau katalisator untuk mencegah terjadinya bias
Tujuan Penelitian -Pemahaman yang mendalam -Menggambarkan atau memprediksi,
pengembangan teori mengembangkan dan menguji teori
Desain Sampel -Non-probabilitas; purposive -Probabilitas
Ukuran Sampel -Kecil -Besar
Desain Penelitian -Dapat mengembangkan atau -Ditentukan terlebih dahulu sebelum
melakukan koreksi selama memulai proyek
proyek berjalan -Menggunakan metode tunggal atau
-Sering kali menggunakan metode campuran
berbagai metode secara simultan -Konsistensi merupakan hal yang paling
atau berurutan penting
-Konsistensi tidak diharapkan -Melibatkan salah satu dari pendekatan
-Melibatkan pendekatan cross section atau pendekatan longitudinal
longitudinal
Persiapan -Penugasan pendahuluan adalah -Tidak ada persiapan yang dilakukan untuk
Partisipan hal yang umum menghindari terjadinya bias dari partisipan
Kualitatif Kuantitatif
Jenis Data dan -Verbal atau deskripsi bergambar -Deskripsi verbal
Persiapan -Disederhanakan menjadi kode -Disederhanakan menjadi bentuk kode
verbal (terkadang dengan angka untuk dianalisis dengan komputer
bantuan komputer)
Analisis Data -Analisis yang dilakukan oleh -Analisis dengan komputer metode
manusia diikuti dengan statistika dan matematika lebih
menggunakan komputer atau mendominasi
pengkodean manusia, terutama -Analisis mungkin berlangsung selama
non kuantitatif proyek berjalan
-Memaksa peneliti untuk melihat -Mempertahankan kejelasan perbedaan
kerangka kontekstual dari antara fakta dan pendapat
fenomena menjadi sesuatu yang
dapat diukur, perbedaan antara
fakta dan pendapat tidak begitu
jelas
-Selalu dilakukan terus menerus
selama proyek dilaksanakan
Pengetahuan dan -Tingkat pemahaman yang lebih -Dibatasi oleh kesempatan untuk
Makna dalam adalah sebuah norma; menyelidiki responden dan kualitas dari
ditentukan dari jenis dan jumlah instrumen pengumpulan data asli
pertanyaan respon bebas -Pengetahuan mengikuti pengumpulan
-Partisipasi peneliti dalam data dari data entry, dengan membatasi
pengumpulan data kemampuan untuk mewawancarai kembali
memungkinkan pengetahuan para partisipan
dapat dibuat dan diuji selama
proses berlangsung
Keterlibatan -Boleh ikut berpartisipasi dengan -Jarang sekali berkomunikasi dengan
Ssponsor melakukan observasi terhadap partisipan baik secara langsung atau tidak
Penelitian penelitian secara langsung atau langsung
merekam wawancara
Perubahan -Ukuran sampel yang lebih kecil -Ukuran sampel yang lebih besar,
Umpan Balik membuat pengumpulan data memperpanjang waktu pengumpulan data;
lebih cepat karena kemungkinan metode melalui internet dapat
perubahan yang lebih singkat mempersingkat perubahan, namun tidak
-Pengetahuan dikembangkan tepat untuk beberapa penelitian
selama penelitian dilakukan, -Perkembangan pengetahuan terjadi
mempersingkat analisis data mengikuti proses pengumpulan data dan
data entry memperpanjang proses
penelitian; software untuk wawancara
memperbolehkan beberapa perhitungan
tanggapan selama pengumpulan data
berlangsung
Pengamanan -Penggunaan fasilitas dengan -Progres penelitian sering kali diketahui
Data akses terbatas lebih mutlak dan oleh kompetitor;kompetitor mengumpulkan
ukuran sampel lebih kecil pengetahuan untuk beberapa studi
berbasis lapangan yang terlihat
B. Penelitian Aksi
Penelitian aksi dirancang untuk menyelesaikan masalah yang kompleks dan
praktis dengan sedikit aspek yang diketahui sehingga tidak ada heuristis yang
diketahui.
VI. Menggabungkan Metodologi Kualitatif dan Kuantitatif
Empat strategi umum untuk menggabungkan metodologi dalam penelitian bisnis
adalah:
1. Studi kualitatif dan kuantitatif dapat dilakukan secara bersamaan
2. Studi kualitatif dapat berlangsung pada saat beragam alur dari studi
kuantitatif dilakukan, mengukur perubahan perilaku dan sikap dari waktu ke
waktu
3. Studi kualitatif dapat mendahului studi kuantitatif, dan studi kualitatif kedua
dapat dilakukan setelah studi kuantitatif untuk mencari klarifikasi lebih lanjut
4. Studi kuantitatif dapat mendahului studi kualitatif
Bab 8
Studi Observasi
I. Manfaat Observasi
Observasi memenuhi persyaratan penelitian ilmiah ketika observasi
dilaksanakan secara spesifik untuk menjawab pertanyaan penelitian yang
direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, menggunakan
pengawasan yang tepat, dan memberikan laporan yang andal dan valid
mengenai apa yang terjadi. Fleksibilitas observasi membuat observasi
menjadi metode utama yang sangat diperlukan dan suplemen untuk metode
lain. Observasi meliputi seluruh cakupan pengawasan aktivitas serta kondisi
perilaku dan nonperilaku.
Observasi Nonperilaku
1. Analisis catatan
2. Analisis kondisi fisik
3. Analisis proses fisik
Observasi Perilaku
1. Analisis nonverbal
2. Analisis linguistik
3. Analisis ekstralinguistik
4. Analisis spasial
A. Observasi Nonperilaku
1. Analisis catatan merupakan bentuk umum dari penelitian observasi. Analisis
ini dapat melibatkan catatan historis atau catatan saat ini serta catatan publik
atau privat. Catatan-catatan tersebut dapat berupa tulisan, bentuk cetak,
rekaman suara, gambar, atau rekaman video. Data statistik historis sering kali
dijadikan sumber utama dalam penelitian. Analisis catatan keuangan dan
data ekonomi menyediakan sumber data utama dalam penelitian.
2. Analisis kondisi fisik sering dilakukan dengan audit ketersediaan barang
dagang di toko, penelitian mengenai pemenuhan keamanan gedung pabrik,
analisis kondisi persediaan, dan analisis laporan keuangan.
3. Analisis proses atau aktivitas meliputi studi waktu/pergerakan dari proses
manufaktur dan analisis arus perdagangan dalam sistem distribusi, arus
dokumen dalam suatu kantor, dan arus keuangan dalam sistem perbankan.
B. Observasi Perilaku
1. Perilaku nonverbal merupakan bentuk paling umum dari keempat kategori
tersebut, yang meliputi gerakan tubuh, ekspresi motorik, dan bahkan tatapan
mata. Dengan kata lain, dapat mempelajari gerakan tubuh sebagai indikator
ketertarikan atau kejenuhan, kemarahan atau kesenangan dalam lingkungan
tertentu. Ekspresi motorik seperti gerak-gerik wajah dapat diobservasi
sebagai pernyataan emosi. Tingkat kedipan mata dapat dipelajari sebagai
indikator ketertarikan dengan informasi iklan. Perubahan tatapan mata
merupakan ketertarikan dalam studi perilaku antarpersonal.
2. Perilaku Linguistik adalah bentuk kedua yang sering digunakan untuk
observasi perilaku. Contoh perilaku linguistik meliputi proses interaksi yang
terjadi antara dua orang atau dalam suatu kelompok kecil. Bales menawarkan
sebuah sistem yang digunakan secara luas untuk mengklasifikasikan
interaksi linguistik.
3. Perilaku Ekstralinguistik terdapat empat dimensi aktivitas ekstralinguistik yaitu
(a) Vocal, yaitu nada, kerasnya suara, serta warna suara.
(b) Tempo, yaitu tingkat bicara, durasi pengucapan, dan ritme dalam
berbicara.
(c) Interaksi, yaitu kecenderungan untuk melakukan interupsi, dominasi, atau
sanggahan.
(d) Gaya bahasa verbal, yaitu keunikan kosa kata dan pengucapan, dialek,
serta karakteristik ekspresi.
Dimensi ini dapat menambah pemahaman substansial terhadap konten
linguistik dari interaksi antara atasan dan bawahan atau penjual dan pembeli.
4. Hubungan spasial khususnya bagaimana seseorang secara fisik
berhubungan dengan orang lain. Salah satu bentuk studi ini adlah proxemics,
yang berfokus pada bagaimana orang-orang mengatur teritori mereka dan
bagaimana mereka menjaga jarak antara dirinya dengan orang lain.
Terlepas dari hal tersebut, kebanyakan peneliti adalah subjek yang rentan
terhadap kelelahan, efek halo, dan kadang penyimpangan pengamat yang
mengarah pada kerusakan reliabilitas dan validitas sepanjang waktu sehingga
mempengaruhi kategori pengkodean. Masalah ini hanya bisa diatasi dengan
rekaman video yang intensif.
D. Pengumpulan Data
Rencana dalam pengumpulan data menjelaskan berbagai detail penugasan.
Intinya, rencana ini menjawab pertanyaan siapa, apa, kapan, bagaimana, dan
dimana.
V. Unobtrusive Measure
Sama seperti survei dan eksperimen, beberapa studi observasi khususnya
observasi partisipan mengharuskan pengamat untuk secara fisik hadir dalam
situasi penelitian. Hal ini berkontribusi pada respons reaktivitas suatu
fenomena di mana partisipan mengubah perilaku mereka dalam merespons
peneliti.
Disebut unobtrusive measures (pengukuran yang tak terlalu mencolok),
pendekatan ini mendorong bentuk kreatif dan imajinatif dari observasi tidak
langsung, pencarian arsip, dan variasi pada observasi sederhana dan
terencana.
Bab 9
EKSPERIMEN
Eksperimen merupakan studi yang melibatkan intervensi dari peneliti melebihi apa
yang dibutuhkan untuk pengukuran. Bentuk umum dari intervensi ini adalah
memanipulasi beberapa variabel pada keadaan tertentu dan mengobservasi bagaimana
hal tersebut memengaruhi subjek yang diteliti.
Keuntungan
Kerugian
Kerugian yang paling utama dari metode ekperimen adalah proses artifisial
laboratorium. Kedua, generalisasi sampel nonprofitabilitas dapar menajdi masalah
meskipuk pengambilannya dilakukan secara acak. Ketiga, walaupun eksperimen tidak
terlalu mahal, banyak aplikasi eksperimen jauh melebihi anggaran metode
pengumpulan data lainnya.
MELAKUKAN EKSPERIMEN
Ada tujuh aktivitas yang harus dipenuhi peneliti agar eksperimen berjalan sukses :
Dalam eksperimen presentasi penjualan tersebut, variabel asing bisa muncul dalam
bentuk perbedaan usi, jenis kelamin, ras, pakaian, kemampuan komunikasi. Pada
dasarnya kita berfokus pada kontrol lingkungan, menjaga konsistensi lingkungan fisik
eksperimen.
Desain eksperimen berperan sebagai rencana posisi dan statistik untuk membentuk
hubungan antara perlakuan eksperimen dan observasi atau poin pengukuran dari
pelaku eksperimen dalam skema penelitan temporal.
Uji perintis digunakan untuk menemukan kesalah dalam desain dan kontrol yang
tidak tepat dari kondisi asing atau kondisi lingkungan, pra-pengujian instrumen
memperbolehkan adanya perbaikan sebelum pengujian akhir.
7. Menganalisis data
Validitas internal
Sejarah
o1 x o2
Maturasi
Perubahan juga dapat terjadi di dalam subjek yang merupakan fungsi dari lintasan
waktu dan tidak spesifik pada kejadian tertentu.
Pengujian
Pemlihan
Regresi statistik
Faktor ini terjadi khususnya ketika kelompok dipilih berdasarkan skor ekstremnya.
Mortalitas eksperimen
2. Penyetaraan kompensasi.
3. Persaingan kompensasi.
5. Sejarah lokal
VALIDITAS EKSTERNAL
Kondisi eksperimen sendiri mungkin saja memiliki pengaruh bias pada respons
subjek terhadap X. kondisi palsu tentu dapat menghasilkan hasil yang tidak
representatif untuk populasi yang lebih besar.
Desain Pra-Eksperimen
X dan O dalam diagram dibaca dari kiri ke kaan berdasarkan urutan waktu temporal
OXOO
⃗
waktu
Ketika perkalian X dan O secara vertikal satu sama lain, hal ini mengindikasikan bahwa
stimulus dan/atau observasi terjadi secara bersamaan.
X O
O
⃗
waktu ¿ q →¿
Baris paralel yang tidak terpisah dengan garis pembatas mengindikasikan bahwa
perbandingan kelompok telah disetarakan dengan proses randomisasi
X O
O
O X O
− − −
O
Penelitan After-Only
X O
Tindakan atau manipulasi variabel bebas Observasi atau pengukuran variabel terikat
Desain ini mengahadapi berbagai macam gangguan validitas internal dengan lebih
baik daripada penelitian after-only, tetapi desain ini masih tetap lemah.
O X O
Desain ini disajikan untuk dua kelompok, salah satu kelompok menerima stimulus
eksperimen, sementara kelompok lainnya disajikan sebagai pengontrol. Dalam kondisi
lapangan, bayangkan sebagai berikut : Kebakaran hutan atau bencan alam lain
merupakan tindakan eksperimen dan trauma psikologi yang dialami penduduk sekitar
adalah hasil yang diukur.
X O1
O2
Kekurangan utama dari desain pra-eksperimen adalah desain tersebut tidak dapat
memberikan perbandingan kelompok yang benar-benar setara.
Desain ini terdiri dari penambahan kelompok kontrol pada desain one-group-
prestest-posttest dan menetapkan subjek pada kelompok lain dengan prosedur acak
(R). Diagramnya adalah sebagai berikut
R O1 X O 2
R O3 O4
R X O1
R O2
E (O2 O1 ) E (O2 O1 )
Dalam kondisi lapangan, sering kali kita tidak dapat mengontrol variabel asing atau
tindakan eksperimen untuk menggunakan desain eksperimen yang sesungguhnya.
Karena kondisi stimulus terjadi dalam lingkungan yang alami, diperlukan eksperimen
lapangan.
Desain ini merupakan desain kuais-eksperimen yang kuat dan sering digunakan.
Desain ini berbeda dengan desain kelompok kontrol prestes-posttest karena kelompok
pengujian dan kelompok kontrol tidak ditetapkan secara acak. Diagram desain ini
digambarkan sebagai berikut :
Desain ini banyak digunakan saat kita tidak dapat mengetahui kapan atau kepada
siapa tindakan eksperimen akan ditujukan, tetapi kita dapat memutuskan kapan dan
kepada siapa dilakukan pengukuran. Dasar desainnya sebagai berikut :
R O1 (X)
R X O2
Bab 10
SURVEI
Tiga kondisi yang harus dipenuhi oleh partisipan agar survei berjalan dengan sukses
adalah :
Partisipan harus memiliki informasi yang menjadi tujuan dari pertanyaan investigatif
Partisipan harus yakin bahwa pengalaman tersebut akan menjadi hal yang
menyenangkan dan memuaskan
Partisipan harus yakin bahwa menjawab survei merupakan hal penting dan
bermanfaat untuk mereka lakukan
Ketika sponsor atau peneliti telah menetukan bahwa metode survei atau
wawancara merupakan pendekatan pengumpulan data yang tepat, berbagai macam
metode dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dari setiap individu.
SURVEI SELF-ADMINISTERED
Tidak ada bidang lain yang meraskan revolusi komputer sekuar area survei sefl-
administered. Kuesioner self-administered yang dikirimkan engan komputer
menggunakan intranet organisasi, internet atau jasa online melalui tablet dan telepon
genggam untuk menghubungi partispan mereka.
Biaya
Survei self-administered adalah jenis metode yang lebih rendah biayanya daripada
survei melalui wawancara personal. Hal ini dibenarkan dengan survei melalui surat
yang sama baiknya dengan survei yang dikirim melalui komputer dan survei intercept.
Aksesbilitas Sampel
Keterbatasan Waktu
Walaupun studi intercept secara relatif masih memaksa partisipan untuk merespons
dengan cepat, dalam survei melalui surat, partisipan memliki waktu yang lebih lama
untuk memperoleh informasi, berdiskusi dengan orang lain atau mempertimbangkan
jawaban dalam jangka waktu yang lebih lama daripada survei yang dilakukan melalui
telepon atau wawancara personal.
Anonimitas
Survei melalui surat biasanya dirasa lebih netral yang tidak memihak kepada
perseorangan, menyajikan sifat yang lebih anonim daripada model komunikasi yang
lain, termasuk metode lain untuk mendistribusikan kuesioner self-administered.
Cakupan Topik
Keterbatasan utama dari survei self-administered terletak pada tipe dan jumlah
informasi yang didapatkan. Para peneliti biasanya tidak memiliki ekspektasi untuk
memperoleh informasi dalam jumlah besar dan tidak dapat menggali topik lebih dalam.
Kertas amplop atau halaman depan faksimile mungkin terlihat seperti surat
‘sampah’ atau dibuang tanpa dibuka terlebih dahulu
Survei melalui wawancara personal adalah percakapan dua arah antara seorang
pewawancara dan seorang partisipan.
Nilai terbesar terletak pada kedalaman dan perincian informasi yang dapat
diperoleh. Hal tersebut jauh melampaui informasi yang diperoleh daro telepon dan studi
self-administered melalui surat atau komputer. Pewawancara juga dapat melakukan
lebih banyak hal untuk meningkatkan kualitas informasi yang didapatkan dibandingkan
dengan metode lain.
Penyedia layanan penelitian komersial bervariasi, mulai dari operasi layanan secara
penuh sampai dengan konsultan khusus. Pada saat kerahasiaan cenderung
memengaruhi keunggulan kompetitif, para manajer atau staff terkadang lebih memlih
untuk hanya menawarkan satu tahap proyek.