ACHMAD
DIPONEGORO
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
3. Pemeriksaan Fisik
Bangkitan kejang
Saat suhu tubuh(suhu rektal)>38°C
Disebabkan oleh proses ekstrakranial
Usia 1bulan–5tahun
Pemeriksaan cairan serebrospinal dalam batas normal
4. Kriteria Diagnosis Kejang demam yang berlangsung singkat (kurang dari 15
menit),
Bentuk kejang umum (tonik dan atau klonik)
tidak berulang dalam waktu 24 jam.
Bukan kejang demam:
Ada riwayat kejang tanpa demam
<1bulan
<6bulan atau>5tahun:pikirkan infeksi SSP atau Epilepsi
disertai demam
Pernah kejang tanpa demam,kemudian kejang saat
demam
5. Diagnosis Kerja Kejang demam simpleks
Kejang Demam Kompleks.
6. Diagnosis Banding Infeksi susunan saraf pusat
Ad vitam = ad bonam
10. Prognosis Ad sanationam = ad bonam
Ad fungsionam = ad bonam
1. Poesponegoro HD, Widodo DP, Ismael S. Konsensus
kejang demam. UKK neurologi PP-IDAI. Jakarta : Balai
11. Kepustakaan Penerbit IDAI; 2005.
2. Soetomenggolo TS. Kejang Demam dan Penghentian
Kejang. In : Pusponegoro HD, Passat J, Mangunatmadja,
Widodo DP, Soetomenggolo TS, Ismael S, penyunting.
Neurologi Anak dalam praktek sehari-hari. Jakarta : Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ; 1995.
h. 209-21.
3. IDAI. Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam.
Jakarta:Balai penerbit IDAI.2016.
4. Freidman JN; Canadian Paediatric Society, Acute
Care Commitee. Emergency management of the paediatric
patient with generalized convulsive status epilepticus.
Paediatr Child Health 2011;16(2);91-97.
CLINICAL PATHWAY
KEJANG DEMAM SIMPLEKS
RSUD DOKTER ACHMAD DIPONEGORO
No. RM:
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl.Masuk jam
Diagnosa Masuk RS Tgl.Keluar jam
Kode ICD: hari
Penyakit Utama Lama rawat
Kode ICD:
Penyakit Penyerta Rencana Rawat
Kode ICD: /
Komplikasi R.Rawat/Klas
Kode ICD: Ya/Tidak
Tindakan Rujukan
Dietary Counseling and Surveillance Kode ICD: Z71.3
HARI PENYAKIT
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT
1 2 3 4 5 6 7
1. ASESMEN AWAL
a. Hand Hygiene
c. EDUKASI Pengisian formulir
b. Menjaga kebersihan makanan dan
KEPERAWATAN informasi dan edukasi
peralatan makanan
terintegrasi oleh pasien dan
c. Penanganan awal saat kejang atau keluarga
Informasi Obat Meningkatkan kepatuhan
pasien meminum/
d. EDUKASI FARMASI
Konseling Obat menggunakan obat
PENGISIAN
FORMULIR
INFORMASI DAN Lembar Edukasi Terintegrasi DTT Keluarga/Pasien
EDUKASI
TERINTEGRASI
9. TERAPI MEDIKA MENTOSA
RL
a. CAIRAN INFUS
Varian
Obat pulang
Diazepam 0,3 /KgBB/Hari
b. OBAT ORAL
Paracetamol 10-15 mg/KgBB/kali beri
10.TATALAKSANA/INTERVENSI (TLI)
a. TLI MEDIS
b. TLI
Mengacu pada NIC
KEPERAWATAN
Bentuk makanan,
kebutuhan zat gizi
c. TLI GIZI
disesuaikan dengan usia
dan kondisi klinis anak
Sesuai dengan hasil
d. TLI FARMASI Rekomendasi kepada DPJP
monitoring
11. MONITORING & EVALUASI (Monitor Perkembangan Pasien)
Asesmen Ulang & Review Verifikasi
a. DOKTER DPJP
Rencana Asuhan
Umum
14. KRITERIA Status pasien/tanda vital
PULANG sesuai dengan PPK
Khusus
15. RENCANA Resume Medis dan Keperawatan Pasien membawa Resume
PULANG/
Penjelasan diberikan sesuai dengan Perawatan/ Surat Rujukan
EDUKASI
keadaan umum pasien / Surat Kontrol/Homecare
PELAYANAN
Surat pengantar kontrol saat pulang.
LANJUTAN
VARIAN
, ,
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verivikasi
( ) ( ) ( )
RSUD DOKTER
ACHMAD
DIPONEGORO
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
3. Pemeriksaan Fisik
Bangkitan kejang
Saat suhu tubuh(suhu rektal)>38°C
Disebabkan oleh proses ekstrakranial
Usia 1bulan–5tahun
Pemeriksaan cairan serebrospinal dalam batas normal
4. Kriteria Diagnosis Kejang demam yang berlangsung singkat (lebih dari 15
menit)
Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum
didahului kejang Parsial
Berulang> 1x dalam waktu 24 jam.
Bukan kejang demam:
Ada riwayat kejang tanpa demam
<1bulan
<6bulan atau>5tahun:pikirkan infeksi SSP atau Epilepsi
disertai demam
Pernah kejang tanpa demam,kemudian kejang saatdemam
5. Diagnosis Kerja Kejang demam Kompleks
Kejang Demam Simpleks.
6. Diagnosis Banding Status epileptikus
Infeksi susunan saraf pusat
Pemeriksaan laboratorium rutin dikerjakan untuk
mengevaluasi sumber infeksi penyebab demam,atau
7. Pemeriksaan Penunjang keadaan lain yang dapat menjadi penyebab kejang
Misalnya pemeriksaan darah perifer,elektrolit (Na,K,Cl,
Ca) dan gula darah.
Punksi lumbal dilakukan untuk menegakkan atau
menyingkirkan kemungkinan meningitis.Jika yakin klinis
bukan meningitis, maka punksi lumbal tidak perlu
dilakukan.
Mengingat manifestasi klinis meningkuti sering tidak
jelas pada bayi,maka punksi lumbal pada bayi usia kurang
dari 12 bulan sangat dianjurkan,pada bayi usia 12-18
bulan dianjurkan,dan bayi usia lebih dari 18 bulan tidak
rutin dilakukan.
EEG tidak direkomendasikan karena tidak dapat
Memprediksi berulangnya kejang atau memperkirakan
Risiko epilepsi dikemudian hari.Pemeriksaan EEG dapat
Dilakukan pada kejangdemam takkhas,misalnya pada
anak usia >6tahun atau kejang demam fokal.
Foto X ray kepala dan neuro pencitraan seperti computed
tomography(CT) atau magnetic resonance imaging(MRI)
tidak rutin dilakukan, hanya dilakukan jika ada indikasi,
seperti kelainan neurologik fokal menetap (misalnya
hemiparesis),paresisn.VI(n.abdusens)-bola mata tidak
dapat melirik ke lateral, dan adanya papil edema
8. Tata Laksana Umumnya kejang berlangsung singkat dan berhenti
sendiri.
Pengelolaan pertama di rumah diberikan diazepam per
rektal dosis 5mg untuk berat badan sama atau kurang dari
12kg,dan dosis 10mg untuk berat badan lebih dari
12kg.Jika setelah pemberian diazepam per rektal kejang
belum berhenti,dapat diulang dengan dosis sama setelah
selang waktu 5menit.Jika setelah dua kali pemberian
diazepam perrektal masih belum berhenti,dianjurkan ke
rumah sakit.
Pengelolaan dirumah sakit,biasanya diruang gawat
darurat,diberikan diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgbb
diberikan dalam waktu 3-5menit(kecepatan2mg/menit),
dosis maksimal 10mg.Jika masih tetap kejang,berikan
fenitoin intravena20mg/kgbbdalam 50mllarutan garam
fisiologis dengan kecepatan 1mg/kgbb/menit atau<50
mg/menit.Jika berhenti maka dosis fenitoin selanjutnya
(dosis pemeliharaan)4-8mg/kgbb/haridimulai12jam
setelah dosis awal maximum pemberian fenitoin 1000
mg/hari.Jika kejang masih belum berhenti diberikan
fenobarbital intravena 20mg/kgbb,dimasukkan perlahan >
10 menit.Jika berhenti maka dosis fenobarbital
selanjutnya 5 mg/kgbb/hari dibagi dalam dua kali
maksimum pemberian 600mg/hari, maka dinamakan
refrakter status epileptikus dan harus dirawat di ruang
intensif, menggunakan obat pelumpuh otot.
Saat demam diberikan parasetamol dengan dosis 10-15
mg/kgbb/kali diberikan 4 kali sehari.Obatlain:ibuprofen
dengan dosis 5-10mg/kgbb/kali,3–4kali sehari.
Diazepam oral 0,3-0,5mg/kgbb/hari dibagi tiap 8jam saat
demam.
Pengobatan rumat diberikan jika kejang lama>15menit,
ada kelainan neurologis nyata sebelum atau sesudah
kejang misalnya paresis Todd,cerebral palsy,retardasi
mental, hidrosefalus, dan adanya kejang fokal.
Pengobatan rumat dipertimbangkan jika ada kejang
berulang dua kali atau lebih dalam 24jam,terjadi pada
bayi<12bulan,kejang demam ≥4kali/tahun.Pilihan
pertama saat ini ialah asam valproat dengan dosis 15-40
mg/kgbb/haridibagi2-3 dosis atau fenobarbital3-4
mg/kgbb/hari dibagi dalam 1-2 dosis. Pengobatan
diberikan sampai 1 tahun bebas kejang,kemudian
dihentikan bertahap dalam 1-2 bulan
Orangtua sering panik menghadapi kejang karena
merupakan peristiwa yang menakutkan.
9. Edukasi (Hospital Health Edukasi antara lain:meyakinkan bahwa kejang demam
Promotion) terutama umumnya mempunyai prognosis baik,
memberitahukan cara penanganan kejang,memberi
informasi tentang risiko kejang berulang,pemberian obat
pencegahan memang efektif tetapi harus diingat risiko
efek samping obat.
Jika anak kejang,lakukan hal berikut:tetap tenang dan
tidak panik,kendorkan pakaian yang ketat terutama sekitar
leher,jika tidak sadar posisikan anak telentang dengan
kepala miring,bersihkan muntahan atau lendir di mulut
dan hidung jika ada.Walaupun ada risiko lidah
tergigit,jangan masukkan apapun kedalam mulut.Ukur
suhu tubuh,catat lama dan bentuk/sifat kejang,tetap
bersama anak selama kejang,berikan diazepam per rektal.
Jangan diberikan jika kejang telah berhenti.Bawa ke
Dokter atau rumah sakit jika kejang berlangsung ≥5menit.
Ad vitam = ad bonam
10. Prognosis Ad sanationam = ad bonam
Ad fungsionam = ad bonam
No. RM:
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl.Masuk jam
Diagnosa Masuk RS Tgl.Keluar jam
Kode ICD: hari
Penyakit Utama Lama rawat
Kode ICD:
Penyakit Penyerta Rencana Rawat
Kode ICD: /
Komplikasi R.Rawat/Klas
Kode ICD: Ya/Tidak
Tindakan Rujukan
Dietary Counseling and Surveillance Kode ICD: Z71.3
HARI PENYAKIT
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT
1 2 3 4 5 6 7
1. ASESMEN AWAL
a. Hand Hygiene
c. EDUKASI Pengisian formulir
b. Menjaga kebersihan makanan dan
KEPERAWATAN informasi dan edukasi
peralatan makanan
terintegrasi oleh pasien dan
c. Penanganan awal saat kejang atau keluarga
Informasi Obat Meningkatkan kepatuhan
pasien meminum/
d. EDUKASI FARMASI
Konseling Obat menggunakan obat
PENGISIAN
FORMULIR
INFORMASI DAN Lembar Edukasi Terintegrasi DTT Keluarga/Pasien
EDUKASI
TERINTEGRASI
9. TERAPI MEDIKA MENTOSA
RL
a. CAIRAN INFUS
Varian
Obat pulang
Asam valproat 15-40 mg/KgBB/Hari
b. OBAT ORAL
Paracetamol 10-15 mg/KgBB/kali beri
10.TATALAKSANA/INTERVENSI (TLI)
a. TLI MEDIS
b. TLI
Mengacu pada NIC
KEPERAWATAN
Bentuk makanan,
kebutuhan zat gizi
c. TLI GIZI
disesuaikan dengan usia
dan kondisi klinis anak
Sesuai dengan hasil
d. TLI FARMASI Rekomendasi kepada DPJP
monitoring
11. MONITORING & EVALUASI (Monitor Perkembangan Pasien)
Asesmen Ulang & Review Verifikasi
a. DOKTER DPJP
Rencana Asuhan
Umum
14. KRITERIA Status pasien/tanda vital
PULANG sesuai dengan PPK
Khusus
15. RENCANA Resume Medis dan Keperawatan Pasien membawa Resume
PULANG/
Penjelasan diberikan sesuai dengan Perawatan/ Surat Rujukan
EDUKASI
keadaan umum pasien / Surat Kontrol/Homecare
PELAYANAN
Surat pengantar kontrol saat pulang.
LANJUTAN
VARIAN
, ,
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verivikasi
( ) ( ) ( )
RSUD DOKTER
ACHMAD
DIPONEGORO
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
STATUS EPILEPTIKUS
Status epileptikus kejang yang berlangsung terus menerus atau
kejang berulang tanpa disertai pulihnya kesadaran diantara kedua
kejang yang berlangsung selama 30 menit atau lebih.
1. Pengertian
Orangtua kejang
Orangtua sering panik menghadapi sering karena
panik menghadapi kejang karena
merupakan peristiwa yang menakutkan.
merupakan peristiwa yang menakutkan.
Health Edukasi
Edukasi antara lain:meyakinkan bahwa antara
kejang lain:meyakinkan
demam bahwa kejang demam
terutama umumnya mempunyai terutamaprognosis
umumnya baik,mempunyai prognosis baik,
memberitahukan cara penanganan memberitahukan
kejang,membericara penanganan kejang,memberi
informasi tentang risiko kejang informasi
berulang,pemberian
tentang risikoobat kejang berulang,pemberian obat
pencegahan memang efektif tetapi pencegahan
harus diingat
memang risiko
efektif tetapi harus diingat risiko
efek samping obat. efek samping obat.
Jika anak kejang,lakukan hal berikut:tetap
Jika anak kejang,lakukan
tenang dan hal berikut:tetap tenang dan
tidak panik,kendorkan pakaiantidak yangpanik,kendorkan
ketat terutama pakaian yang ketat terutama
sekitar leher,jika tidak sadar posisikan
sekitar leher,jika
anak telentang
tidak sadar posisikan anak telentang
dengan kepala miring,bersihkan dengan
muntahan kepala
atau miring,bersihkan
lendir di muntahan atau lendir di
mulut dan hidung jika ada.Walaupun
mulut dan ada hidung
risiko lidah
jika ada.Walaupun ada risiko lidah
tergigit,jangan masukkan apapun tergigit,jangan
kedalam mulut.Ukur
masukkan apapun kedalam mulut.Ukur
suhu tubuh,catat lama dan bentuk/sifat
suhu tubuh,catatkejang,tetap
lama dan bentuk/sifat kejang,tetap
bersama anak selama kejang,berikan
bersama
diazepam
anak selama
per rektal.
kejang,berikan diazepam per rektal.
Jangan diberikan jika kejang Jangan
telah berhenti.Bawa
diberikan jikakekejang telah berhenti.Bawa ke
Dokter atau rumah sakit jika kejang
Dokter
berlangsung
atau rumah ≥5menit.
sakit jika kejang berlangsung ≥5menit.
No. RM:
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl.Masuk jam
Diagnosa Masuk RS Tgl.Keluar jam
Kode ICD: hari
Penyakit Utama Lama rawat
Kode ICD:
Penyakit Penyerta Rencana Rawat
Kode ICD: /
Komplikasi R.Rawat/Klas
Kode ICD: Ya/Tidak
Tindakan Rujukan
Dietary Counseling and Surveillance Kode ICD: Z71.3
HARI PENYAKIT
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT
1 2 3 4 5 6 7
1. ASESMEN AWAL
a. Hand Hygiene
c. EDUKASI Pengisian formulir
b. Menjaga kebersihan makanan dan
KEPERAWATAN informasi dan edukasi
peralatan makanan
terintegrasi oleh pasien dan
c. Penanganan awal saat kejang atau keluarga
Informasi Obat Meningkatkan kepatuhan
pasien meminum/
d. EDUKASI FARMASI
Konseling Obat menggunakan obat
PENGISIAN
FORMULIR
INFORMASI DAN Lembar Edukasi Terintegrasi DTT Keluarga/Pasien
EDUKASI
TERINTEGRASI
9. TERAPI MEDIKA MENTOSA
RL
a. CAIRAN INFUS
Varian
B. INJEKSI
Diazepam iv 0.3-0.5 mg/KgBB (maks 10
mg)
Obat pulang
Paracetamol 10-15 mg/KgBB/kali beri
C. OBAT ORAL
10.TATALAKSANA/INTERVENSI (TLI)
a. TLI MEDIS
b. TLI
Mengacu pada NIC
KEPERAWATAN
Bentuk makanan,
kebutuhan zat gizi
c. TLI GIZI
disesuaikan dengan usia
dan kondisi klinis anak
Sesuai dengan hasil
d. TLI FARMASI Rekomendasi kepada DPJP
monitoring
11. MONITORING & EVALUASI (Monitor Perkembangan Pasien)
Asesmen Ulang & Review Verifikasi
a. DOKTER DPJP
Rencana Asuhan
VARIAN
, ,
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verivikasi
( ) ( ) ( )
RSUD DOKTER
ACHMAD
DIPONEGORO
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
Nefrolitiasis
6. Diagnosis Banding Epididimitis
Ad vitam = ad bonam
10. Prognosis Ad sanationam = ad bonam
Ad fungsionam = ad bonam
1. Konsensus Infeksi Saluran Kemih Pada Anak, Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI) Unit Kerja Kordinasi
11. Kepustakaan (UKK) Nefrologi Jakarta, 2011
CLINICAL PATHWAY
INFEKSI SALURAN KEMIH
RSUD DOKTER ACHMAD DIPONEGORO
No. RM:
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl.Masuk jam
Diagnosa Masuk RS Tgl.Keluar jam
Kode ICD: hari
Penyakit Utama Lama rawat
Kode ICD:
Penyakit Penyerta Rencana Rawat
Kode ICD: /
Komplikasi R.Rawat/Klas
Kode ICD: Ya/Tidak
Tindakan Rujukan
Dietary Counseling and Surveillance Kode ICD: Z71.3
HARI PENYAKIT
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT
1 2 3 4 5 6 7
1. ASESMEN AWAL
a. Hand Hygiene
c. EDUKASI Pengisian formulir
b. Menjaga kebersihan makanan dan
KEPERAWATAN informasi dan edukasi
peralatan makanan
terintegrasi oleh pasien dan
c. Pola hidup sehat atau keluarga
d. Minum air yang cukup
Informasi Obat Meningkatkan kepatuhan
pasien meminum/
d. EDUKASI FARMASI
Konseling Obat menggunakan obat
PENGISIAN
FORMULIR
INFORMASI DAN Lembar Edukasi Terintegrasi DTT Keluarga/Pasien
EDUKASI
TERINTEGRASI
9. TERAPI MEDIKA MENTOSA
RL
a. CAIRAN INFUS Varian
Obat pulang
Amoksisilin 20-40 mg/KgBB/hari dibagi
b. OBAT ORAL 3 dosis
Paracetamol 10-15 mg/KgBB/kali beri
10.TATALAKSANA/INTERVENSI (TLI)
a. TLI MEDIS
b. TLI
Mengacu pada NIC
KEPERAWATAN
Bentuk makanan,
kebutuhan zat gizi
c. TLI GIZI
disesuaikan dengan usia
dan kondisi klinis anak
Sesuai dengan hasil
d. TLI FARMASI Rekomendasi kepada DPJP
monitoring
11. MONITORING & EVALUASI (Monitor Perkembangan Pasien)
Asesmen Ulang & Review Verifikasi
a. DOKTER DPJP
Rencana Asuhan
Umum
14. KRITERIA Status pasien/tanda vital
PULANG sesuai dengan PPK
Khusus
15. RENCANA Resume Medis dan Keperawatan Pasien membawa Resume
PULANG/
Penjelasan diberikan sesuai dengan Perawatan/ Surat Rujukan
EDUKASI
keadaan umum pasien / Surat Kontrol/Homecare
PELAYANAN
Surat pengantar kontrol saat pulang.
LANJUTAN
VARIAN
, ,
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verivikasi
( ) ( ) ( )
RSUD DOKTER
ACHMAD
DIPONEGORO
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TUBERKULOSIS PARU
Tuberkulosis (TB) adalah infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis merupakan penyakit
sistemik yang dapat menyerang semua organ tubuh, tetapi paling
1. Pengertian sering mengenai paru-paru.
1. Gejala sistemik/umum
a. Berat badan turun atau naik dalam 2 bulan
sebelumnya atau terjadi gagal tumbuh meskipun
telah diberikan upaya perbaikan gizi yang baik dalam
waktu 1-2 bulan.
2. Anamnesis b. Demam lama (> 2minggu dan/atau berulang tanpa
sebab yang jelas (bukan demam tifoid, infeksi
saluran kemih, malaria, dan lain-lain). Demam
umumnya tidak terlalu tinggi.
c. Keringat malam hari dapat terjadi, namun apabila
tidak disertai gejala TB lainnya maka buka gejala
spesifik untuk TB paru.
d. Batuk lama > 2 minggu, bersifat non-remitting (tidak
pernah reda atau intensitas semakin lama semakin
parah dan sebab lain batuk telah dapat disingkirkan).
Batuk tidak membaik dengan pemberian antibiotika
atau obat asma.
e. Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain
2. tanyakan apakah ada kontak erat dengan penderita TB
paru dewasa. Yang dimaksud kontak erat adalah tinggal
serumah atau sering kontak dengan penderita TB paru
tersebut.
Pada sebagian.besar kasus tidak dijumpai kelainan yang khas.
- Antopometri: Gizi kurang atau gizi buruk
- Suhu subfebris dapat ditemukan pada sebagian pasien.
- Pembesaran KGB multiple, tidak nyeri tekan dan
konfluens (saling menyatu)
3. Pemeriksaan Fisik
Pneumonia
6. Diagnosis Banding Infeksi HIV
Ad vitam = ad bonam
10. Prognosis Ad sanationam = ad bonam
Ad fungsionam = ad bonam
No. RM:
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl.Masuk jam
Diagnosa Masuk RS Tgl.Keluar jam
Kode ICD: hari
Penyakit Utama Lama rawat
Kode ICD:
Penyakit Penyerta Rencana Rawat
Kode ICD: /
Komplikasi R.Rawat/Klas
Kode ICD: Ya/Tidak
Tindakan Rujukan
Dietary Counseling and Surveillance Kode ICD: Z71.3
HARI PENYAKIT
1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
HARI RAWAT
1 2 3 4 5 6 7
1. ASESMEN AWAL
a. Hand Hygiene
c. EDUKASI Pengisian formulir
b. Menjaga kebersihan makanan dan
KEPERAWATAN informasi dan edukasi
peralatan makanan
terintegrasi oleh pasien dan
c. Pola hidup sehat atau keluarga
d. Etika batuk
Informasi Obat Meningkatkan kepatuhan
pasien meminum/
d. EDUKASI FARMASI
Konseling Obat menggunakan obat
PENGISIAN
FORMULIR
INFORMASI DAN Lembar Edukasi Terintegrasi DTT Keluarga/Pasien
EDUKASI
TERINTEGRASI
9. TERAPI MEDIKA MENTOSA
a. CAIRAN INFUS Varian
Obat pulang
INH 10 mg/KgBB/hari
b. OBAT ORAL
Rifampicin 15 mg/KgBB/Hari
Obat pulang
Pirazinamid 35 mg/KgBB/hari Obat pulang
10.TATALAKSANA/INTERVENSI (TLI)
a. TLI MEDIS
b. TLI
Mengacu pada NIC
KEPERAWATAN
Bentuk makanan,
kebutuhan zat gizi
c. TLI GIZI
disesuaikan dengan usia
dan kondisi klinis anak
Sesuai dengan hasil
d. TLI FARMASI Rekomendasi kepada DPJP
monitoring
11. MONITORING & EVALUASI (Monitor Perkembangan Pasien)
Asesmen Ulang & Review Verifikasi
a. DOKTER DPJP
Rencana Asuhan
Umum
14. KRITERIA Status pasien/tanda vital
PULANG sesuai dengan PPK
Khusus
15. RENCANA Resume Medis dan Keperawatan Pasien membawa Resume
PULANG/
Penjelasan diberikan sesuai dengan Perawatan/ Surat Rujukan
EDUKASI
keadaan umum pasien / Surat Kontrol/Homecare
PELAYANAN
Surat pengantar kontrol saat pulang.
LANJUTAN
VARIAN
, ,
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana
Verivikasi
( ) ( ) ( )