Anda di halaman 1dari 7

Lampiran :Keputusan Direktur Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman

No: 026/AKR/KE/VII/2022
tentang Pedoman Edukasi Asuhan Efektif Dengan Pasien dan Keluarga

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam pemberian pelayanan asuhan kepada pasien diperlukan saling kerjasama
antara pasien, keluarga dan staf klinis, untuk menimbulkan kerja sama yang baik maka
diperlukan komunikasi efektif dari staf klinis kepada pasien atau keluarga dimana
tujuannya agar pasien dan atau keluarga dapat mengerti apa yang hams dilakukannya
dalam bekerjasama guna mencapai keadaan yang lebih baik untuk pasien atau dengan
kata lain saling kooperatif
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana
dimaksud oleh pengirim pesan/ komunikator, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah
perbuatan oleh penerima pesan/komunikan dan tidak ada hambatan untuk hal itu. Untuk
mencapai komunikasi yang efektif maka disusun pedoman edukasi asuhan efektif
dengan pasien dan keluarga.

B. PENGERTIAN
1. Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari
seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain
tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran
informasi.
2. Media /saluran pesan (elektronik, lisan dan tulisan) adalah sarana komunikasi
dari komunikator kepada komunikan. Media berperan sabagai jalan atau saluran
yang dilalui isi pernyataan yang disampaikan pengirim atau umpan balik yang
disampaikan penerima. Pesan dapat berupa berita lisan, tertulis atau keduanya
sekaligus. Pada kesempatan tertentu, media dapat tidak digunakan oleh
pengirim yaitu saat komunikasi berlangsung atau tatap muka dengan efek yang
mungkin terjadi berupa perubahan sikap.
3. Penerima pesan/ komunikan (pasien, keluarga pasien, perawat, dokter,
admission,Adm) atau audience adalah pihak/ orang yang menerima pesan.
Penerima pesan berfungsi sebagai penerima berita. Dalam komunikasi, peran
pengirim dan penerima bergantian sepanjang pembicaraan. Tanggung jawab
penerima adalah berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan
memberikan umpan balik kepada pengirim.
4. Umpan balik adalah respon. Tindakan dari komunikan terhadap respon pesan
yang diterimanya.
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga


2. Strategi komunikasi dengan masyarakat, pasien dan keluarga, para komunitas
dan populasi yang dilayani di Rumah Sakit.
3. Memberikan Informasi kepada pasien dan keluarga tentang jenis asuhan dan
pelayanan serta akses untuk mendapatkan pelayanan

BAB III
KEBIJAKAN

Landasan hukum
1. UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. UU No. 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
4. Permenkes RI No.11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
BAB IV
TATA LAKSANA

A. Komunikasi Efektif dengan Pasien dan Keluarga


Pasien dan keluarga yang datang ke Rumah Sakit sejak admisi unit informasi
/PKRS dan unit pelayanan diberikan informasi tentang:
1. Staf klinis (dokter ruangan dan staff keperawatan) memberikan informasi
pada pasien dan keluarga tentang:
 DPJP dan PPA yang memberi asuhan
 Diagnosis (diagnosis kerja dan diagnosis banding) dan dasar
diagnosis
 Kondisi pasien
 Tindakan yang diusulkan
 Tata cara dan tujuan tindakan Manfaat dan resiko tindakan
 Nama orang yang mengerjakan tindakan Kemungkinan alternatif
tindakan
 Prognosis tindakan
 Kemungkinan hasil yang tidak terduga
 Kemungkinan bila hasil tidak dilakukan tindakan
 Rencana asuhan dan tindakan yang akan dialkukan dan berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan serta hasil asesmen
 Proses memberikan persetujuan tindakan (Informed consent),
risiko dan komplikasi yang dapat terjadi serta alternatif tindakan
anestesi dan rencana operasi Hasil yang diharapkan dari proses
asuhan dan pengobatan
 Kemungkinan hasil yang tidak terduga
 Hak pasien berpartisipasi dalam mengambil keputusan terkait asuhan
 Pasien yang tidak ingin mengetahui diagnosis penyakitnya dapat
berpartisipasi melalui :
• Anggota keluarga
• Teman
• Pengganti keluarga
2. Staf klinis (dokter ruangan dan staf keperawatan) memberitahu pasien dan
keluarga:
- Menjawab pertanyaan tentang kompetensi dan kewenangan PPA:
 Staf medis menerima, menangani, memberikan layanan klinis kepada
pasien sesuai dengan klasifikasinya
 Proses penetapan ulang staf medis dan kewenangan klinis sesuai
dengan hasil monitoring dan evaluasi berkelanjutan
 Identifikasi tanggung jawab pekerjaaan dan penugasan klinis staf
keperawatan berdasarkan hasil kedensial
 Identifikasi tanggung jawab pekerjaan dan penugasan klinis
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) berdasarkan hasil kredensial
 Menjawab pertanyaan tentang pengalaman kerja dan jangka waktu
bekerja di Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman
3. Pasien dan keluarga diberikan informasi bila ada penundaan dan atau
keterlambatan pelayanan dirawat jalan dan rawat Inap
 Rumah sakit mempertimbangkan kebutuhan klinis pasien dan
memberi tahu pasien jika terjadi penundaan dan keterlambatan
pelayanan pelaksanaan tindakan/pengobatan / pemeriksaan
penunjang diagnostik
 Pasien diberi informasi jika ada penundaan dan keterlambatan
pelayanan antara lain:
 Akibat kondisi pasien
 Jika pasien hams masuk dalam daftar tunggu, pasien diberi tahu
alasan penundaan dan kelambatan pelayanan dan diberi informasi
tentang alternatif yang tersedia sesuai kebutuhan klinis pasien dan
dicatat direkam medis pasien
4. Terdapat bukti pelaksanaan komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga:
a. Pelaksanaan tentang pemberian informasi di admisi, bagian
informasi/PKRS
b. Pelaksanaan tentang pemberian informasi dan edukasi dalam form
informasi dan edukasi pada rekam medis pasien
c. Materi tentang informasi dalam website, leaflet, brosur, bulletin, banner
dll.
B. Strategi Komunikasi dengan Masyarakat, Pasien dan Keluarga Para
Komunitas dan Populasi yang Dilayani di Rumah Sakit
1. Rumah Sakit Aisyiyah Pariaman adalah rumah sakit umum dengan tipe Kelas
D:
 Populasi yang dilayani seluruh usia
 Etnis: terutama suku bangsa Minangkabau dan etnis-etnis lain yang
bermukim di Suamtera Barat
 Agama: terutama beragama Islam dan agama-agama lainnya
 Tingkat pendidikan dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi
Bahasa: Bahasa Indonesia dan bahasa minang
 Hambatan komunkasi : bila terjasi hambatan komunikasi usahakan dari
staf yang mengerti/ paham bahasa daerah tersebut , jika tidak ada yang
paham maka pilihan terakhir didatangkan penerjemah dalam komunikasi
dengan pasien/ keluarga
2. Berdasarkan analisa data populasi yang dilayani, Rumah Sakit menetapkan
strategi komunikasi dengan masyarakat menggunakan pedoman edukasi
asuhan efdektif
3. Jenis informasi yang dikomunikasikan kepada masyarakat meliputi:
 Informasi tentang jenis pelayanan, waktu pelayanan, serta akses dan
proses untuk mendapatkan pelayanan. Bukti materi informasi dalam
bentuk brosur/ leaflet/ banner, website, call center/ SMS center, slide
show di TV internal/ LCD dll
 Informasi tentang kualitas pelayanan yang diberikan kepada publik dan
kepada sumber rujukan. Bukti materi informasi dalam bentuk brosur/
leaflet/ website, slide show di TV internal/ LCD dll

C. Memberikan Informasi Kepada Pasien dan Keluarga tentang Jenis Asuhan


dan Pelayanan serta Akses Untuk Mendapatkan Pelayanan
1. Tersedia informasi untuk pasien dan keluarga tentang asuhan pasien adn
keluarga, tentang asuhan dan pelayanan yang disediakan oleh Rumah Sakit,
dalam bentuk website dan brosur. Dibuktikan dengan website atau brosur yang
berisi daftar asuhan dan pelayanan yang disediakan di RS
2. Informasi untuk pasien dan keluarag juga menjelaskan akses terhadap pelayanan
yang disediakan oleh Rumah Sakit, dibuktikan dengan brosur/ leaflet/ banner/
slide show di TV internal berisi informasi akses terhadap pelayanan
3. Informasi alternatif asuhan pelayanan ditempat lain, apabila Rumah Sakit tidak
dapat menyediakan asuhan pelayanan yang dibutuhkan pasien , dibuktikan
dengan daftar faskes rujukan disertai perjanjian kerjasama.

BAB V
DOKUMENTASI

- Rekam medis
- Brosur/leaflet/barmer
- Dokumen perjanjian kerjasama (PKS) dengan faskes rujukan

Anda mungkin juga menyukai