Anda di halaman 1dari 6

PENYAJIAN MAKANAN PADA BAYI

A. Menyusun Menu Makanan


Panduan mengatur jadwal makan bayi 6 bulan:

1. ASI – sesuai jadwal biasanya atau sesuai permintaan bayi

2. Bubur – 1 kali pada beberapa hari pertama, 2 kali pada minggu berikutnya, dan dapat

ditingkatkan menjadi 3 kali. Buatlah bubur dasar dari bahan beras. Secara bertahap,
tambahkan bahan makanan lain misalnya kaldu daging/ayam, merah telur, wortel parut,
puree sayuran, dll ke dalamnya.

3. Puree buah atau/dan snack berupa biskuit bayi yang dilumatkan di dalam susu – 1 kali

Panduan mengatur jadwal makan bayi 7-8 bulan:

1. ASI – sesuai permintaan bayi

2. Bubur kental / nasi tim lunak – 3 kali. Sama seperti pada saat berusia 6 bulan,
bubur/nasi
tim ditambahkan berbagai bahan makanan lain yang sudah diperkenalkan, sehingga si
bayi mendapat nutrisi yang lengkap. Cobalah menambahkan ayam cincang ke dalam
menunya, sehingga protein dan zat besi tidak hanya didapatkan dari kaldu saja.

3. Buah dan/atau snack berupa biskuit bayi – 2 kali. Buah tidak selalu harus berupa puree.

Beberapa buah yang lunak seperti pepaya dan alpukat bisa diberikan dalam bentuk
potongan kecil menggunakan sendok.
Panduan mengatur jadwal makan bayi 9-11 bulan:

1. ASI – sesuai sesuai permintaan bayi

2. Nasi / nasi tim lunak – 2 kali (makan siang dan makan malam)

3. Finger food (makanan yang kecil-kecil potongannya sehingga dapat diambil sendiri oleh

bayi) misalnya potongan buah, sayuran, roti, kentang, dll – 2 kali sebagai snack dan

sarapan.

B. Memilih Bahan Makanan


1. Beras
Beras adalah salah satu komponen untuk membuat MPASI bubur pada bayi. Untuk
mendapatkan zat zat bagus yang terkandung pada bubur, maka diperlukan juga beras
yang
berkualitas sebagai bahannya. Maka dari itu, ada tips untuk memilih beras yang
berkualitas, berikut ulasannya:
1. Beraroma segar. Beras yang baik akan beraroma pandan atau segar.
2. Berwarna jernih. Beras yang baik tidak kusam atau tidak memiliki warna kekuning-
kuningan.
3. Beras tetap wangi. Beras akan tetap wangi jika dibilas selama apapun dan sebelum
maupun sesudah dimasak.
4. Tidak ada benda asing. Saat membeli beras, harus diperhatikan kalau di dalam beras
tidak terdapat batu, potongan kaca, plastik, atau benda yang membahayakan tubuh
5. Tak banyak patahannya. Beras yang baik tidak rapuh sehingga tidak mudah patah.
6. Tak mengandung pemutih. Bila terasa pahit, berarti beras tersebut sudah diberi
pemutih.
7. Beras akan terus terasa pulen saat dimasak. Beras yang baik akan menghasilkan nasi
yang pulen, wangi dan berwarna putih mengkilat.
2.Sayuran
a. Wortel
1. Pilih wortel dengan kondisi yang baik. Carilah yang memiliki warna oranye yang
cerah,
halus, dan bagus. Pilih wortel yang masih memiliki daun hijau yang melekat, karena
ini cenderung menjaga wortel tetap dalam kondisi yang lebih baik dan lebih terasa
segar. Daunnya sendiri harus hijau segar dan cerah.
2. Perhatikan bentuk wortel yang dipilih. Usahakan untuk memilih wortel yang
berukuran
sedang yang ujungnya lancip.
3. Pilih wortel muda untuk mendapatkan rasa yang paling manis.
4. Hindari memilih wortel dengan noda atau retak, daun yang layu, tekstur lembek atau
seperti karet, atau wortel yang memiliki bagian hijau yang telah ‘terbakar matahari’
di
bagian atasnya
b. Buncis
1. Pilihlah buncis yang berwarna hijau cerah dan bertekstur halus, bebas dari bintik-
bintik coklat atau belang, bentuknya panjang dan lurus.
2. Buncis bisa bertahan hingga 7 hari sebelum diolah, jika disimpan dalam wadah
tertutup atau kantung plastic dalam kulkas.

3. Ayam
Masyarakat terutama ibu-ibu harus memperhatikan kondisi daging ayam sebelum dibeli.
Demi kesehatan, tentu saja kita harus memberikan makanan yang sehat dan terbaik bukan?
Berikut kami berikan ciri-ciri daging ayam yang baik dan segar.

1. Warna daging umumnya putih keabuan dan cerah


2. Warna kulit ayam biasanya putih kekuning-kuningangan dan bersih
3. Jika disentuh, daging terasa lembab tidak lengket
4. Serat daging ayam halus, mudah dikunyah dan digiling, mudah dicerna, serta
memiliki
flavor lembut
5. Konsistensi kurang padat
6. Diantara serat daging tidak terdapat lemak
7. Warna lemak ke kuning-kuningan dengan konsistensi lunak
8. Aroma daging ayam tidak menyengat, tidak berbau amis dan tidak busuk.

4. Tempe
1. Tempe berkualitas adalah tempe yang masih dalam keadaan baru dan segar. Tempe
bekualitas memiliki kedelai yang rapat dan padat. Anda bisa memilih tempe seperti
ini untuk diolah.
2. Pilihlah tempe yang masih segar dan baru. Tempe segar dan baru bisa dilihat dari
suhunya. Jika suhu tempe masih hangat dan aroma dari kedelai masih tercium, maka
itu tandanya tempe tersebut masih baru dan segar.
3. Pilihlah tempe yang memiliki serabut berwarna putih, tidak hitam atau tidak berwarna
gelap.
4. Tempe yang berbau dan berlendir merupakan tempe yang sudah basi dan tidak
berkualitas. Oleh sebab itu, hindari memilih tempe dengan keadaan seperti itu.
5. Pilih dan beli tempe yang berwarna putih. Jangan memilih tempe berwarna kuning,
karena bisa saja tempe tersebut mengandung pewarna

C. Mengolah Makanan
D. Menyajikan Makanan

Anda mungkin juga menyukai