Nama Bangunan :
Nama Pemilik/Pemohon :
Lokasi :
No. Pendaftaran :
Tanggal Pemeriksaan :
DPMPTSP
*) Diisi oleh Pemohon
Kesesuaian*) DPMPTSP Catatan
No. Item Pemeriksaan Dokumen Persyaratan Dokumen Dokumen Yang Diajukan *)
Sesuai Tidak Verifikasi Data
2 3 4 5 6 Yes No 7
I. Administrasi
1. Pertanahan
1.1. Status hak atas tanah 1. Keabsahan status hak atas tanah Status tanah: □ □
1. □ Hak milik
2. □ Hak guna bangunan
3. □ Hak guna usaha
4. □ Hak sewa
5. □ Hak lainnya,
1.2 Kondisi Tanah 2. Data kondisi/situasi tanah Dokumen Pernyataan No. □ □
1.3 Bebas Sengketa 3. Ada pernyataan bahwa tanah tersebut
tidk dalam status sengketa
1.4 Kesesuaian pemilik tanah dan 4. Pemilik tanah dan pemilik bangunan
bangunan berbeda, harus ada dokumen perjanjian
tertulis Pemilik tanah: ….....
Pemilik bangunan : …..... Perjanjian
2. Bangunan
2.1 Bukti kepemilikan bangunan Dokumen kepemilikan bangunan No. Dokumen:…....
Bentuk Dokumen:….......
2.2 Data pemilik Data pemilik, meliputi:
4. Cagar Budaya
4.1 Keberadaan Bangunan
Terdapat bangunan cagar budaya di atas site
4.2 Arahan Tim Cagar Budaya Dokumen Arahan Tim Cagar Budaya (bila ada)
No. Dokumen : …...
Yang menetapkan :
KESEKRETARIATAN TABG
*) Diisi oleh Pemohon
Kesesuaian*) DPMPTSP Catatan
No. Item Pemeriksaan Dokumen Persyaratan Dokumen Dokumen Yang Diajukan *)
Sesuai Tidak Verifikasi Data
2 3 4 5 6 Yes No 7
II. DOKUMEN PERENCANAAN
1. Laporan Perencanaan Menjelaskan peruntukan dan intensitas Peruntukan : …...................
bangunan (KDB, KLB, KDH)
KDB :….............................
KLB:…..............................
KDH:….............................
2. Pra Rencana
*) Diisi oleh Pemohon
Kesesuaian*) DPMPTSP Catatan
No. Item Pemeriksaan Dokumen Persyaratan Dokumen Dokumen Yang Diajukan *)
Sesuai Tidak Verifikasi Data
2.1. Gambar peta situasi
5. Kedalaman pondasi
5. Gambar gerbang
…...........................,……/….../20…
Sekretariat,
*) Diisi oleh Pemohon
Kesesuaian*) DPMPTSP Catatan
No. Item Pemeriksaan Dokumen Persyaratan Dokumen Dokumen Yang Diajukan *)
Sesuai Tidak Verifikasi Data
Tim Ahli Bangunan Gedung Kota Banjarmasin
……...........................................
FORM VERIFIKASI
4) Hotel
a. Bintang 5 dan 4, setiap 5 kamar : 1 mobil
b. Bintang 3 dan 2, setiap 7 kamar : 1 mobil
c. Bintang 1 ke bawah, setiap 10 kamar : 1 mobil
5) Theater
a. Klas A-I, setiap 7 kursi : 1 mobil
b. Klas A-II, setiap 10 kursi : 1 mobil
c. Klas B, setiap 15 kursi : 1 mobil
6) Rumah Makan/Hiburan
a. Klas I, setiap 10 m² lantai bruto : 1 mobil
b. Klas II, setiap 20 m² lantai bruto : 1 mobil
7) Perdagangan/Pasar
a. Tingkat kota, setiap 100 m² : 1 mobil
b. Tingkat wilayah, setiap 200 m² : 1 mobil
c. Tingkat lingkungan, setiap 400 m² : 1 mobil dan 3 parkir pick up
8) Rumah Sakit
a. VIP, setiap 1 tempat tidur : 1 mobil
b. Klas I, setiap 5 tempat tidur : 1 mobil
c. Klas II, setiap 10 tempat tidur : 1 mobil
9) Convention Hall
a. Padat, setiap 4 m² lantai bruto : 1 mobil
b. Tidak padat, setiap 10 m² lantai bruto : 1 mobil
10) Gelanggang Olah Raga
a. Setiap 15 kursi : 1 mobil
11) Perguruan Tinggi
a. Setiap 200 m² lantai bruto : 1 mobil
12) Pendidikan Dasar dan Menengah
a. Setiap 100 m² lantai bruto : 1 mobil
1.2. Parkir difabel 1) Rasio parkir difabel minimal 2% dari total Rasio parkir…....................................%, □ □
2) Jarak parkir terhadap ruang lobi maksimal 60 m jarak……........................................meter
2. Akses Kebakaran
2.1. Jalan sekeliling Alur akses berdasarkan volume bangunan gedung □ □
1) > 7.100 m³, minimal 1/6 keliling bangunan, Volume Bangunan….............................
2) > 28.000 m³, minimal 1/4 keliling bangunan,
3) > 56.800 m³, minimal 1/2 keliling bangunan,
4) > 85.200 m³, minimal 3/4 keliling bangunan,
5) > 113.600 m³, sekeliling bangunan.
2.2. Akses 1) Tinggi bebas pada jalur mobil masuk pemadam kebakaran tidak boleh Tinggi gerbang bila ada :……........meter
□ □
kurang dari 4,50 meter,
Lebar jalan :….................................meter
2) Lebar jalan akses kebakaran minimum 4,00 meter,
Radius putar :….............................meter
3) Radius putar akses pemadam kebakaran minimum 9,50 meter.
2.3. Lapis perkerasan 4) Ketinggian bangunan > 10 meter, dipersyaratkan adanya Lapis □ □
Perkerasan (hard standing) Tinggi bangunan :…......................meter
a. Ukuran lapis perkerasan minimum 6.00m x 15.00 m, mengikuti kriteria 1) / 2) Bila 1), maka
b. Posisi Lapis Perkerasan 2 < x > 10 meter dari pusat posisi akses
pemadam kebakaran, Lebar perkerasan :…...............meter dan
Data * DPMPTSP
No No. * Verifikasi Data
Item Pemeriksaan Item Perencanaan Arsitektur Y/No Nilai/Ket
Halaman Yes No
c. Lapis Perkerasan pada bangunan lebih tinggi dari 24 meter, harus
mampu panjang minimum…....................meter.
d. Kemiringan Lapis Perkerasan 1 : 8,3,
e. Panjang Lapis Perkerasan lebih dari 46 meter, harus disiapkan fasilitas
belokan (memutar kendaraan).
5)Ketinggian < 10 meter, harus ada area aoperasi lebar 4 meter pada
bukaan akses, dengan jarak 45 meter dari jalur akses mobil pemadam
kebakaran.
2.4. Jarak antar bangunan Jarak antar bangunan □ □
1) Tinggi < 8 m jarak minimal 3 meter, Jarak antara bangunan :…….........meter,
2) Tinggi 8 < x < 14, jarak 3 < x < 6 meter,
3) Tinggi 14 < x < 40, jarak 6 < x < 8 meter, Tinggi bangunan :….......................meter
4) Tinggi > 40, jarak > 8 m.
2.5. Hidran site
II. KESELAMATAN DAN KEMUDAHAN AKSES
1. Akses petugas 1) Harus tersedia akses masuk bagi petugas pemadam kebakaran, siap
kebakaran dibuka dan bebas hambatan, ukuran bukaan min 85 cm lebar x 100 cm □ □
tinggi, posisi max 100 cm dari lantai, Ketinggian bangunan :…...............meter
2) Jumlah bukaan akses minimal 2 atau setiap luas lantai 620 m² harus □ □
ada 1 bukaan, Luas lantai :….................meter per segi
Data * DPMPTSP
No No. * Verifikasi Data
Item Pemeriksaan Item Perencanaan Arsitektur Y/No Nilai/Ket
Halaman Yes No
3) Letak bukaan akses sedemikian tidak berdekatan (min 30 m) dan □ □
harus berlawanan arah.
2. Saf Kebakaran
2) Luas per lantai > 600 meter persegi atau dengan ketinggian 7,5 meter
terdapat pada bangunan, lif petugas tidak diwajibkan, Luas lantai :…..................meter per segi
3) Lantai basement dengan luas lebih dari 900 m²
(atau luas setiap lantai lebih dari 500 m²),
dengan jumlah lantai lebih atau sama dengan dua lantai, maka harus
memiliki saf kebakaran yang tidak dipersyaratkan dengan lif petugas.
2.2. Jumlah Saf 1) Luas lantai < 900 m² minimal 1 buah saf, □ □
Jumlah saf bangunan 2) Luas lantai 900 m² < luas < 2000 m² minimal 2 buah saf, Luas bangunan…...............meter per segi
berdasarkan luas layanan, 3) Tambah 1 buah saf pada setiap penambahan luas 1500 m²
2.3. Jarak antar saf Masing-masing saf memiliki wilayah layanan dengan radius maksimal Jarak layanan saf □ □
38 meter.
2.4. Letak saf 1) Posisi berada pada pusat bangunan dari setiap lantai,
2) Tidak lebih dari 60 meter dari lobi,
3) Jarak layanan tidak lebih dari 38 meter.
2.5. Persyaratan teknis saf 1) Saf memiliki ketentuan TKA dinding 2 jam, TKA…..............................jam □ □
2) Lebar tangga minimal 1,20 meter (bersih), Lebar tangga…...............meter □ □
3) Pintu eksit saf lantai dasar membuka keluar, □ □
2.6. Saf Basemen Apakah salah satu dari kedalaman basemen bangunan > 10 meter atau Kedalaman basemen…................meter
luas lantai basement > 500 meter persegi ada, maka:
1) Jumlah saf basement, memenuhi syarat, Luas lantai basemen….................meter □ □
2) Jarak antara saf basement, memenuhi syarat, per segi □ □
2.7. Persyaratan teknis saf 1) Saf memiliki ketentuan TKA dinding 2 jam, Luas lantai basemen……….............meter
basemen 2) Lebar tangga minimal 1,20 meter (bersih), per segi □ □
3) Terdapat lif kebakaran dalam saf, □ □
4) Pintu eksit saf lantai dasar membuka keluar > 500 meter persegi ada, □ □
maka:
1) Jumlah saf basemen, memenuhi syarat, □ □
2) Jarak antara saf basemen, memenuhi syarat
2.8. Tangga kebakaran 1) Seluruh dinding tangga kebakaran harus mempunyai tingkat Tingkat ketahanan api….................Jam
ketahanan api 2 jm kecuali bagian sisi terluar minimal mempunya TKA □ □
1 jam,
2) Terdapat tanda/petunjuk yang standar pada tangga kebakaran serta □ □
fungsi dan indikasi lantainya,
3) Jalan terusan eksit harus terlindung dengan sistem sprinkler otomatis Kondisi petunjuk ketersediaan dan…....
atau mempunyai tingkat ketahanan api minimal sama dengan tangga □ □
kebakaran,
4) Gedung setinggi > 20 m atau memiliki basemen sedalam > 10 m
harus memiliki saf tangga kebakaran yang dilengkapi dengan lif □ □
kebakaran,
5) Komplek pembelanjaan harus dilengkapi dengan saf tangga untuk □ □
pemadam kebakaran,
Tinggi bangunan….....................meter
6) Bangunan tidak bersprinkler harus memiliki 1 saf tangga kebakaran □ □
untuk setiap luas 900 m² dari luas lantai bangunan dengan tinggi > 20 m,
7) Bangunan bersprinkler harus memiliki min 1 saf kebakaran untuk luas Kedalaman lantai besemen……......meter
< 900 m², dan 2 saf untuk luas > 900 m² s.d 200 m². Selanjutnya 1 saf □ □
setiap penambahan 1500 m.
8) Penempatan saf tangga kebakaran max 60 m diukur dari pintu masuk □ □
ke lobi pemadam kebakaran.
9) Tangga kebakaran harus mempunyai 2 pegangan (hand rail), untuk □ □
dewasa dan anak-anak dengan ketinggian 60 cm,
10) Lebar tangga kebakaran minimal 120 cm bersih, □ □
11) Tinggi anak tangga maksimal 18 cm. □ □
3. Sarana Evakuasi 1)Pintu keluar darurat dapat dilihat dengan jendela □ □
Rumah Tinggal dan 2) Tersedianya jalur evakuasi, □ □
Rumah Deret 3) Tersedianya kelengkapan tanda arah (mudah dan jelas), □ □
4) Manajemen penanggulangan bencana/darurat. □ □
4. Lif Kebakaran
□ □
1) Sumber daya untuk motor lif harus dihubungkan dengan genset, Sumber daya…....................................
□ □
2) Seluruh dinding saf harus memiliki tingkat ketahanan api min 2 jam, Tingkat ketahanan api….......................
5. Hubungan Horizontal
5.1. Akses eksit koridor Bangunan
1) berpenghuni
Harus memiliki lebih
tangga eksitdari
dan30koridor
orang eksit
: dengan tingkat □ □
ketahanan api minimal 1 jam, Jumlah penghuni….......................orang □ □
2) Bila bangunan lebih dari 3 lantai maka koridor eksit harus □ □
mempunyai TKA minimal 2 jam, TKA…..................... Jam
3) Bila ruang dengan beban hunian s.d 50 atau lebih pintu eksit harus □ □
membuka ke arah luar,
4)Pintu yang membuka ke arah koridor eksit tidak boleh melebihi
setengah lebar koridor yang disyaratkan (120 cm),
5) Pintu eksit harus mudah dibuka dari sisi dalam. □ □
Data * DPMPTSP
No No. * Verifikasi Data
Item Pemeriksaan Item Perencanaan Arsitektur Y/No Nilai/Ket
Halaman Yes No
5.2. Bukaan penyelamat 1) Tersedia minimal dua buah bukaan penyelamat □ □
2) Jarak antar bukaan penyelamat kurang dari 30 meter panjang lurus □ □
dan sisi dinding luar,
3) Apakah persyaratan teknis bukaan penyelamat memenuhi syarat □ □
teknis, dengan jarak masing-masing 1/2 jarak diagonal ruang.
5.3. Kapasitas dan Jumlah 1) Kapasitas total sarana jalan keluar untuk setiap lantai harus
sarana jalan keluar cukupuntuk beban huniannya yang mengacu pada faktor beban hunian, □ □
5.4. Jarak tempuh ke eksit 1) Lintasan bersama, ujung buntu dan batas jarak tempuh sesuai Tabel
1.5 dimana batas jarak tempuh max 45 m jika tidak berspinkler dan max □ □
76 m jka ruangan berspinkler,
2) Jarak ujung buntu adalah max 6,1 m jika tidak berspinkler dan max □ □
15 m jika berspinkler disesuaikan dengan fungsi bangunannya
Data * DPMPTSP
No No. * Verifikasi Data
Item Pemeriksaan Item Perencanaan Arsitektur Y/No Nilai/Ket
Halaman Yes No
5.5 Koridor buntu Terdapat koridor/jalan buntu dengan jarak :
……........................meter
□ □
5.6 Pintu Ruang dengan daya tampung lebih dari 50 orang, pintu harus membuka Jumlah penggunaan ruang di atas 50 orang,
ke arah luar. terdiri dari : R1…...............Arah □ □
buka….................
5.7 Lebar pintu a) Lebar pintu utama minimal 90 cm, □ □
b) Lebar bebas pintu lainnya minimal 80 cm, Lebar pintu utama…...................meter □ □
c) Bila pintu terdiri dari dua pintu salah satu pintu harus memiliki lebar □ □
minimal 80 cm,
d) Pintu bebas hambatan
5.8 Eksit Jumlah eksit bangunan berdasarkan jumlah penghuni/pengguna, Jumlah penghuni berdasarkan lantai….. □ □
a) Jumlah penghuni lantai < 500 minimal 2 buah eksit, …...........................orang
b) Jumlah penghuni 500 < penghuni < 1000 minimal 3 buah eksit,
c) Jumlah penghuni > 1000 minimal 4 buah eksit. Jumlah eksit…….....................buah
5.9 Jarak pintu eksit Apabila dipersyaratkan dua buah pintu eksit maka jarak kedua pintu □ □
eksit tersebut minimal 1/2 jarak diagonal ruang. Jarak diagonal ruang……..............meter
5) Jarak antar tangga untuk eksit radius max 25 m untuk bangunan tidak Lebar bordes……...............................cm. □ □
bersprinkler, dan radius max 40 m untuk bangunan bersprinkler.
7. Hubungan vertikal di atas 5 lantai :
7.1 Tangga
□ □
1) Lebar tangga minimal 120 cm bersih, Lebar……...............................................m,
2) Kecuali untuk hunian kurang dari 50 orang, lebar minimum adalah 90 Tinggi anak tangga….........................m, □ □
cm,
3) Tinggi anak tangga 10 s.d 18 cm, Kedalaman anak tangga….................cm, □ □
4) Minimum kedalaman anak tangga 28 cm, □ □
5) Tinggi minimum ruang tangga 2.00 m Tinggi ruang tangga….........................m □ □
6) Ketinggian maksimum antara bordes 3.70 m, □ □
7) Tinggi rel pegangan tangga 86 s.d 96 cm, Tinggi rel pegangan tangga…...........cm □ □
8) Lebar bordes ≥ dari lebar tangga. □ □
Lebar bordes……................................cm
Lif
7.2 □ □
1) Bangunan lebih dari 4 lantai minimal 1 buah lif, Jumlah lif……...................................buah,
□ □
2) Lebar lobi lif minimal 185 cm, Lebar lobi lif…….................................cm,
3) Ukuran minimal ruang lif 1,40 x 1,40 cm. Ukuran ruang lif……...........................cm □ □
7.3 □ □
Ram 1) Lebar ram minimum 120 cm bersih, Lebar ram……....................................cm,
2) Kemiringan ram; □ □
a. Ram di dalam bangunan 1 : 8 (7°), Kemiringan ram…….............................% □ □
b. Ram di luar bangunan 1 : 10 (6°), □ □
c. Kemiringan ram arah lebar 1 : 12, □ □
d. Lebar ram difabel minimal 80 cm, □ □
e. Lebar perputaran 180 ram minimal 120 cm, □ □
f. Ram kendaraan 1 : 7 □ □
III. KESEHATAN
1. Sistem Penghawaan (indikator Permen PU No. 29/PRT/M/2006, SNI 03-6390-2000, SNI 03-
6572-2001)
Data * DPMPTSP
No No. * Verifikasi Data
Item Pemeriksaan Item Perencanaan Arsitektur Y/No Nilai/Ket
Halaman Yes No
Penilaian dilakukan terhadap kualitas udara dalam ruangan, yang
meliputi perencanaan dari pada parameter; kelembaban udara relatif
40% s.d 60%, suhu udara 20,5 °C s.d 27,1 °C, dan kandungan CO,
kecepatan aliran udara maksimum 0,25 m/dtk.
1.1 Bukaan ventilasi 1) Jumlah bukaan ventilasi tidak kurang dari 5% luas ruang yang □ □
membutuhkan ventilasi, Rasio bukaan…......................................
2) Ruang dapur memiliki cerobong asap ke luar, □ □
3) Bangunan parkir memiliki sistem ventilasi mekanik minimal 2/3 □ □
volume udara ruang pada ketinggian maksimal 60 cm dari lantai,
4) Gas buang parkir basemen tidak mengganggu udara bersih pada □ □
lantai/ruang di atasnya,
5) Jumlah bukaan ventilasi tidak kurang dari 5% luas ruang yang □ □
membutuhkan ventilasi,
6) Ruang dapur memiliki cerobong asap ke luar, □ □
7) Bangunan parkir memiliki sistem ventilasi mekanik minimal 2/3 □ □
volume udara ruang pada ketinggian maksimal 60 cm dari lantai,
8) Gas buang parkir basemen tidak mengganggu udara bersih pada □ □
lantai/ruang diatasnya,
2. Sistem Pencahayaan
(Indikator SNI 03-6197-2000 Konservasi energi pada sistem
pencahayaan, SNI 03-6197-2000, SNI 03-2396-2001, SNI 03-6575-
2001)
Data * DPMPTSP
No No. * Verifikasi Data
Item Pemeriksaan Item Perencanaan Arsitektur Y/No Nilai/Ket
Halaman Yes No
2.1 Perencanaan 1) Koridor mendapat cahaya langit sekurang-kurangnya 0,30 m² untuk Besarnya cahaya langit yang masuk
pencahayaan alami dan setiap panjang lorong 5 meter, diperkirakan…..................................... □ □
besarnya iluminasi,
mencakup pemeriksaan 2) Tangga umum sekurang-kurangnya mendapat cahaya 0,75 m² untuk
setiap 1/2 tinggi lantai. □ □
terhadapperencanaan
tingkat pencahayaan
sesuai dengan aktivitas
yang dikerjakan dalam
ruangan dan jalur
sirkulasi pada bangunan
gedung.
2.2 Bukaan Pastikan untuk bangunan hunian, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan
bangunan pelayanan umum harus memiliki bukaan untuk pencahayaan Hasil Periksa bukaan…........................... □ □
alami.
2.3 Pencahayaan 1) Tingkat iluminasi sesuai dengan persyatatan teknis, □ □
Tingkat iluminasi:……..............................
2) Konsumsi energi sesuai dengan persyaratan teknis, Konsumsi energi……............................... □ □
4) Daya maksimum, □ □
Jenis lampu yang digunakan…..............
5) Penggunaan lampu, □ □
3.1 Air Limbah Periksa gambar sistem plambing, apakah sesuai dengan SNI 03-7065-
2005, Tata cara perencanaan sistem plambing mengenai sistem plambing □ □
air limbah, terpisah atau tercampur.
1) Sistem pengaliran atau pembuangan.
3.3 Periksa penyaluran air hujan dari atap dengan ukuran didasarkan SNI
Air Hujan 03-6481-2000.
Periksa ketersediaan sumur/bidang resapan dan apakah sesuai dengan
SNI 03-2459-1991 dan SNI 03-2453-1991 tentang Spesifikasi dan Tata
Cara Perencanaan Sumur Resapan air hujan dilahan perkarangan, untuk
jarak SR terhadap bangunan lain dapat ;
1) sistem penyaluran air hujan bila drainase kota tersedia, □ □
2) sistem penyaluran air hujan bila drainase kota tida tersedia. □ □
4. Sistem Air Bersih □ □
1) Sumber air bersih,
2) Sistem distribusi. □ □
5. Bahan Bangunan
5.1 Tidak mengandung racun
Tidak mengandung bahan berbahaya/beracun; Mencakup pemeriksaan
terhadap kondisi fisik kandungan bahan beracun dan berbahaya yang □ □
mungkin ada dalam bahan bangunan yang akan digunakan , cek
dokumen spesifikasi teknis.
5.2 Aman Aman bagi pengguna bangunan □ □
5.3 Tidak berdampak 1) Tidak menimbulkan efek silau terhadap lingkungan, □ □
terhadap lingkungan 2) Tidak menimbulkan efek peningkatan suhu lingkungan sekitar, □ □
3) Mempertimbangan prinsip-prinsip konservasi energi, □ □
□ □
4) Mewujudkan bangunan yang serasi dan selaras dengan lingkungan.
5.4 1) Sesuai dengan kebutuhan, □ □
Bahan Bangunan Lokal 2) Memperhatikan kelestarian lingkungan, □ □
IV. KENYAMANAN
1. Kenyamanan Gerak
(indikator Bangunan Kantor Pemerintah : Permendagri no 7/2006, □ □
Bangunan Rumah Tinggal Kepmen PU no 306/KPTS/1989)
1) Kecukupn luasan ruangan per jiwa untuk beraktivitas pokok dalam □ □
fungsi bangunan,
2) Kecukupan luasan sirkulasi untuk beraktivitas dalam fungsi □ □
bangunan;
a. Pertimbangan fungsi ruang, □ □
b. Jumlah pengguna, □ □
c. Perabot/peralatan, □ □
d. Aksesibilitas ruang. □ □
2. Hubungan antar Ruang □ □
Catatan:
Berdasarkan hasill pemeriksaan melalui dokumen perencanaan dan perancangan, dengan ini dinyatakan
bahwa dokumen
Demikian perencanaan
pemeriksaan dokumendan ini
perancangan
dilakukan bangunan di atas
dengan penuh dinyatakan
tanggung MEMENUHI/
jawab TIDAK
dan profesional,
Kabupaten/Kota,…...................................... 20……......
Pemeriksa,
Tim Ahli Bangunan Gedung Kota Banjarmasin
FORM VERIFIKASI
4) Hotel
a. Bintang 5 dan 4, setiap 5 kamar : 1 mobil
b. Bintang 3 dan 2, setiap 7 kamar : 1 mobil
c. Bintang 1 ke bawah, setiap 10 kamar : 1 mobil
5) Theater
a. Klas A-I, setiap 7 kursi : 1 mobil
b. Klas A-II, setiap 10 kursi : 1 mobil
c. Klas B, setiap 15 kursi : 1 mobil
6) Rumah Makan/Hiburan
a. Klas I, setiap 10 m² lantai bruto : 1 mobil
b. Klas II, setiap 20 m² lantai bruto : 1 mobil
7) Perdagangan/Pasar
a. Tingkat kota, setiap 100 m² : 1 mobil
b. Tingkat wilayah, setiap 200 m² : 1 mobil
c. Tingkat lingkungan, setiap 400 m² : 1 mobil dan 3 parkir pick up
8) Rumah Sakit
a. VIP, setiap 1 tempat tidur : 1 mobil
b. Klas I, setiap 5 tempat tidur : 1 mobil
c. Klas II, setiap 10 tempat tidur : 1 mobil
9) Convention Hall
a. Padat, setiap 4 m² lantai bruto : 1 mobil
b. Tidak padat, setiap 10 m² lantai bruto : 1 mobil
10) Gelanggang Olah Raga
a. Setiap 15 kursi : 1 mobil
11) Perguruan Tinggi
a. Setiap 200 m² lantai bruto : 1 mobil
12) Pendidikan Dasar dan Menengah
a. Setiap 100 m² lantai bruto : 1 mobil
1.2. Parkir difabel 1) Rasio parkir difabel minimal 2% dari total Rasio parkir…........%, jarak….....meter □ □
2) Jarak parkir terhadap ruang lobi maksimal 60 m
RESUME PERENCANAAN PEMOHON DPMPTSP TABG PEMKO BANJARMASIN
No Item Perencanaan Arsitektur (DIISI OLEH Data * Verifikasi Data Verifikasi Data
ITEM PEMERIKSAAN RUJUKAN Rekomendasi Item Rekomendasi Perencanaan Catatan
PEMOHON) Y/No Nilai/Ket Y/No Sesuai Tidak
2. Akses Kebakaran
2.1. Jalan sekeliling Alur akses berdasarkan volume bangunan gedung Volume Bangunan □ □
1) > 7.100 m³, minimal 1/6 keliling bangunan,
2) > 28.000 m³, minimal 1/4 keliling bangunan,
3) > 56.800 m³, minimal 1/2 keliling bangunan,
4) > 85.200 m³, minimal 3/4 keliling bangunan,
5) > 113.600 m³, sekeliling bangunan.
1) Tinggi bebas pada jalur mobil masuk pemadam kebakaran tidak Tinggi gerbang bila ada :….........meter
2.2. □ □
Akses boleh kurang dari 4,50 meter,
2) Lebar jalan akses kebakaran minimum 4,00 meter, Lebar jalan :…...............meter
3) Radius putar akses pemadam kebakaran minimum 9,50 meter. Radius putar :…...............meter
2.3. 4) Ketinggian bangunan > 10 meter, dipersyaratkan adanya Lapis □ □
Lapis perkerasan Perkerasan (hard standing) Tinggi bangunan :…...............meter
a. Ukuran lapis perkerasan minimum 6.00m x 15.00 m, mengikuti kriteria 1) / 2) Bila 1), maka
b. Posisi Lapis Perkerasan 2 < x > 10 meter dari pusat posisi akses
pemadam kebakaran, Lebar perkerasan :…...............meter dan
c. Lapis Perkerasan pada bangunan lebih tinggi dari 24 meter, harus
mampu panjang minimum…...............meter.
d. Kemiringan Lapis Perkerasan 1 : 8,3,
e. Panjang Lapis Perkerasan lebih dari 46 meter, harus disiapkan
fasilitas belokan (memutar kendaraan).
5)Ketinggian < 10 meter, harus ada area aoperasi lebar 4 meter pada
bukaan akses, dengan jarak 45 meter dari jalur akses mobil pemadam
kebakaran.
2.4. Jarak antar bangunan Jarak antar bangunan □ □
1) Tinggi < 8 m jarak minimal 3 meter, Jarak antara bangunan :….........m,
2) Tinggi 8 < x < 14, jarak 3 < x < 6 meter, Tinggi bangunan :…...............meter
3) Tinggi 14 < x < 40, jarak 6 < x < 8 meter,
4) Tinggi > 40, jarak > 8 m.
2.5. Hidran site
II. KESELAMATAN DAN KEMUDAHAN AKSES
1. Akses petugas kebakaran 1) Harus tersedia akses masuk bagi petugas pemadam kebakaran, siap
dibuka dan bebas hambatan, ukuran bukaan min 85 cm lebar x 100 cm □ □
tinggi, posisi max 100 cm dari lantai, Ketinggian bangunan :…..............meter
2) Jumlah bukaan akses minimal 2 atau setiap luas lantai 620 m² harus □ □
ada 1 bukaan, Luas lantai :…..............meter per segi
3) Letak bukaan akses sedemikian tidak berdekatan (min 30 m) dan □ □
harus berlawanan arah.
Bila jumlah lantai bangunan lebih dua lantai sampai dengan
2. terpenuhinya kedua kriteria pada point 2.1 terpenuhi, maka point 1.
Saf Kebakaran menjadi tidak dipersyaratkan, dan point 2. menjadi dipersyaratkan.
Saf kebakaran bangunan atas 1) Ketinggian bangunan > 20 meter dilengkapi dengan lif petugas
2.1. □ □
atau, Ketinggian bangunan :…..............meter Bila Ya… maka cek point 2
2) Luas per lantai > 600 meter persegi atau dengan ketinggian 7,5 Luas lantai :…..............meter per segi
meter terdapat pada bangunan, lif petugas tidak diwajibkan,
3) Lantai basement dengan luas lebih dari 900 m²
(atau luas setiap lantai lebih dari 500 m²),
dengan jumlah lantai lebih atau sama dengan dua lantai, maka harus
memiliki saf kebakaran yang tidak dipersyaratkan dengan lif petugas.
2.2. Jumlah Saf 1) Luas lantai < 900 m² minimal 1 buah saf, Luas bangunan…...................m² □ □
Jumlah saf bangunan berdasarkan luas 2) Luas lantai 900 m² < luas < 2000 m² minimal 2 buah saf,
layanan, 3) Tambah 1 buah saf pada setiap penambahan luas 1500 m²
2.6. Apakah salah satu dari kedalaman basemen bangunan > 10 meter atau
Saf Basemen luas lantai basement > 500 meter persegi ada, maka: Kedalaman basemen…................meter
1) Jumlah saf basement, memenuhi syarat, Luas lantai basemen…..........meter
2) Jarak antara saf basement, memenuhi syarat, persegi □ □
2.7. Persyaratan teknis saf basemen 1) Saf memiliki ketentuan TKA dinding 2 jam, Luas lantai basemen…..........meter
2) Lebar tangga minimal 1,20 meter (bersih), persegi □ □
3) Terdapat lif kebakaran dalam saf, □ □
4) Pintu eksit saf lantai dasar membuka keluar > 500 meter persegi □ □
ada, maka:
1) Jumlah saf basemen, memenuhi syarat, □ □
2) Jarak antara saf basemen, memenuhi syarat
2.8. Tangga kebakaran 1) Seluruh dinding tangga kebakaran harus mempunyai tingkat Tingkat ketahanan api….................Jam
ketahanan api 2 jm kecuali bagian sisi terluar minimal mempunya □ □
TKA 1 jam,
2) Terdapat tanda/petunjuk yang standar pada tangga kebakaran serta □ □
fungsi dan indikasi lantainya,
3) Jalan terusan eksit harus terlindung dengan sistem sprinkler Kondisi petunjuk ketersediaan dan…....
otomatis atau mempunyai tingkat ketahanan api minimal sama dengan □ □
tangga kebakaran,
4) Gedung setinggi > 20 m atau memiliki basemen sedalam > 10 m
harus memiliki saf tangga kebakaran yang dilengkapi dengan lif □ □
kebakaran,
5) Komplek pembelanjaan harus dilengkapi dengan saf tangga untuk □ □
pemadam kebakaran,
6) Bangunan tidak bersprinkler harus memiliki 1 saf tangga kebakaran Tinggi bangunan….........meter
untuk setiap luas 900 m² dari luas lantai bangunan dengan tinggi > 20 □ □
m,
7) Bangunan bersprinkler harus memiliki min 1 saf kebakaran untuk Kedalaman lantai besemen…......meter
luas < 900 m², dan 2 saf untuk luas > 900 m² s.d 200 m². Selanjutnya 1 □ □
saf setiap penambahan 1500 m.
8) Penempatan saf tangga kebakaran max 60 m diukur dari pintu □ □
masuk ke lobi pemadam kebakaran.
9) Tangga kebakaran harus mempunyai 2 pegangan (hand rail), untuk □ □
dewasa dan anak-anak dengan ketinggian 60 cm,
10) Lebar tangga kebakaran minimal 120 cm bersih, □ □
11) Tinggi anak tangga maksimal 18 cm. □ □
3. Sarana evakuasi rumah tinggal dan rumah 1)Pintu keluar darurat dapat dilihat dengan jendela □ □
deret 2) Tersedianya jalur evakuasi, □ □
3) Tersedianya kelengkapan tanda arah (mudah dan jelas), □ □
4) Manajemen penanggulangan bencana/darurat. □ □
4. Lif kebakaran 1) Sumber daya untuk motor lif harus dihubungkan dengan genset, Sumber daya….............. □ □
2) Seluruh dinding saf harus memiliki tingkat ketahanan api min 2 □ □
jam, Tingkat ketahanan api…...................
5. Hubungan horizontal
5.1. Akses eksit koridor Bangunan
1) berpenghuni
Harus memiliki lebih
tangga dari
eksit dan30koridor
orang :eksit dengan tingkat Jumlah penghuni…............orang □ □
ketahanan api minimal 1 jam, TKA….......... Jam □ □
2) Bila bangunan lebih dari 3 lantai maka koridor eksit harus □ □
mempunyai TKA minimal 2 jam,
3) Bila ruang dengan beban hunian s.d 50 atau lebih pintu eksit harus □ □
membuka ke arah luar,
4)Pintu yang membuka ke arah koridor eksit tidak boleh melebihi
setengah lebar koridor yang disyaratkan (120 cm),
5) Pintu eksit harus mudah dibuka dari sisi dalam. □ □
5.2. Bukaan penyelamat 1) Tersedia minimal dua buah bukaan penyelamat □ □
2) Jarak antar bukaan penyelamat kurang dari 30 meter panjang lurus □ □
dan sisi dinding luar,
3) Apakah persyaratan teknis bukaan penyelamat memenuhi syarat □ □
teknis, dengan jarak masing-masing 1/2 jarak diagonal ruang.
5.3. Kapasitas dan Jumlah sarana jalan keluar 1) Kapasitas total sarana jalan keluar untuk setiap lantai harus
cukupuntuk beban huniannya yang mengacu pada faktor beban □ □
hunian,
2) Jumlah dan lebar tangga eksit dihitung berdasarkan faktor beban
hunian dan faktor kapasitas, □ □
3) Lebar minimum koridor / sarana jalan keluar adalah 91,5 cm, □ □
4) Bukaan pintu untuk sarana jalan ke luar harus sedikitnya memiliki
lebar bersih 80 cm (32 inci), □ □
5) Jumlah sarana jalan keluar minimal 2 buah. □ □
6) Untuk beban hunian 500 orang s.d 1000 orang minimal 3 buah,
untuk beban hunian lebih dari 1000 orang min 4 buah sarana jalur □ □
keluar.
5.4. Jarak tempuh ke eksit 1) Lintasan bersama, ujung buntu dan batas jarak tempuh sesuai Tabel
1.5 dimana batas jarak tempuh max 45 m jika tidak berspinkler dan □ □
max 76 m jka ruangan berspinkler,
2) Jarak ujung buntu adalah max 6,1 m jika tidak berspinkler dan max □ □
15 m jika berspinkler disesuaikan dengan fungsi bangunannya
5.5 Koridor buntu Terdapat koridor/jalan buntu dengan jarak :
….......meter
□ □
5.6 Pintu Ruang dengan daya tampung lebih dari 50 orang, pintu harus Jumlah penggunaan ruang di atas 50 orang,
membuka ke arah luar. terdiri dari : R1…...............Arah □ □
buka….................
5.7 Lebar pintu a) Lebar pintu utama minimal 90 cm, Lebar pintu utama…..........meter □ □
b) Lebar bebas pintu lainnya minimal 80 cm, □ □
c) Bila pintu terdiri dari dua pintu salah satu pintu harus memiliki □ □
lebar minimal 80 cm,
d) Pintu bebas hambatan
5.8 Eksit Jumlah eksit bangunan berdasarkan jumlah penghuni/pengguna, Jumlah penghuni berdasarkan lantai….. □ □
a) Jumlah penghuni lantai < 500 minimal 2 buah eksit, …........orang
b) Jumlah penghuni 500 < penghuni < 1000 minimal 3 buah eksit, Jumlah eksit….............buah
c) Jumlah penghuni > 1000 minimal 4 buah eksit.
5.9 Jarak pintu eksit Apabila dipersyaratkan dua buah pintu eksit maka jarak kedua pintu □ □
eksit tersebut minimal 1/2 jarak diagonal ruang. Jarak diagonal ruang…..........meter
Jarak antara pintu…...........meter.
5.10 Jarak layanan pintu eksit Jarak layanan setiap pintu eksit maksimum adalah 38 m atau luas Jarak terjauh layanan pintu eksit….........meter
layanan maksimum 930 m². □ □
6.2 1) Lebar tangga min 90 cm bersih, dan min 120 cm bersih untuk □ □
Tangga bangunan umum, Lebar tangga…..........cm,
2) Tinggi anak tangga min 10 cm max 18 cm. Lebar anak tangga min □ □
28 cm, Tinggi anak tangga…............cm,
3) Lebar bodes min selebar tangga, Lebar anak tangga….............cm, □ □
4) Tinggi bersih area tangga min 200 cm, Lebar bordes…............cm □ □
7.2 Lif 1) Bangunan lebih dari 4 lantai minimal 1 buah lif, Jumlah lif….....buah, □ □
2) Lebar lobi lif minimal 185 cm, Lebar lobi lif…......cm, □ □
3) Ukuran minimal ruang lif 1,40 x 1,40 cm. Ukuran ruang lif…........cm □ □
7.3 Ram 1) Lebar ram minimum 120 cm bersih, Lebar ram….......cm, □ □
2) Kemiringan ram; Kemiringan ram….........% □ □
a. Ram di dalam bangunan 1 : 8 (7°), □ □
b. Ram di luar bangunan 1 : 10 (6°), □ □
c. Kemiringan ram arah lebar 1 : 12, □ □
d. Lebar ram difabel minimal 80 cm, □ □
e. Lebar perputaran 180 ram minimal 120 cm, □ □
f. Ram kendaraan 1 : 7 □ □
II. KESEHATAN
1. (indikator Permen PU No. 29/PRT/M/2006, SNI 03-6390-2000, SNI
Sistem Penghawaan 03-6572-2001)
Penilaian dilakukan terhadap kualitas udara dalam ruangan, yang
meliputi perencanaan dari pada parameter; kelembaban udara relatif
40% s.d 60%, suhu udara 20,5 °C s.d 27,1 °C, dan kandungan CO,
kecepatan aliran udara maksimum 0,25 m/dtk.
1.1 1) Jumlah bukaan ventilasi tidak kurang dari 5% luas ruang yang □ □
Bukaan ventilasi membutuhkan ventilasi, Rasio bukaan….........
2) Ruang dapur memiliki cerobong asap ke luar, □ □
3) Bangunan parkir memiliki sistem ventilasi mekanik minimal 2/3 □ □
volume udara ruang pada ketinggian maksimal 60 cm dari lantai,
4) Gas buang parkir basemen tidak mengganggu udara bersih pada □ □
lantai/ruang di atasnya,
5) Jumlah bukaan ventilasi tidak kurang dari 5% luas ruang yang □ □
membutuhkan ventilasi,
6) Ruang dapur memiliki cerobong asap ke luar, □ □
7) Bangunan parkir memiliki sistem ventilasi mekanik minimal 2/3 □ □
volume udara ruang pada ketinggian maksimal 60 cm dari lantai,
8) Gas buang parkir basemen tidak mengganggu udara bersih pada □ □
lantai/ruang diatasnya,
2. Sistem Pencahayaan (Indikator SNI 03-6197-2000 Konservasi energi pada sistem
pencahayaan, SNI 03-6197-2000, SNI 03-2396-2001, SNI 03-6575-
2001)
2.2 Bukaan Pastikan untuk bangunan hunian, pelayanan kesehatan, pendidikan, Hasil Periksa bukaan….......
dan bangunan pelayanan umum harus memiliki bukaan untuk □ □
pencahayaan alami.
2.3 Pencahayaan 1) Tingkat iluminasi sesuai dengan persyatatan teknis, Tingkat iluminasi:…....... □ □
2) Konsumsi energi sesuai dengan persyaratan teknis, Konsumsi energi…....... □ □
3) Perencanaan sistem pencahayaan, Daya listrik…....... □ □
4) Daya maksimum, Jenis lampu yang digunakan…........ □ □
5) Penggunaan lampu, Daya lampu di luar bangunan…........ □ □
6) Daya maksimum yang diijinkan, □ □
7) Daya pencahayaan buatan di luar bangunan. □ □
3. Sistem Sanitasi
(Indikator Permen PU No. 29/PRT/M/2006, Permenkes RI.
492/Menkes/Per/VI/2010) Periksa gambar sistem plambing, apakah
sesuai dengan SNI 03-6481-2000, Sistem plambing 2000 dan SNI 03-
7065-2005, Tata cara perencanaan sistem plumbing mulai dari sumber
air minum darimana, dan perpipaan serta peralatan plambing yang
digunakan.
3.1 Air Limbah Periksa gambar sistem plambing, apakah sesuai dengan SNI 03-7065-
2005, Tata cara perencanaan sistem plambing mengenai sistem □ □
plambing air limbah, terpisah atau tercampur.
1) Sistem pengaliran atau pembuangan.
Kenyamanan Pengkondisian Udara (indikator SNI 03-6390-2000, SNI 03-6196-2000, dan SNI 03-6572-
4. □ □
2001)
Mencakup pemeriksaan perencanaan Suhu udara (T˳), Kelembaban
udara (RH), dan Kecepatan angin (v˳), pada setiap ruang yang □ □
direncanakan.
1) Sistem pengkondisian udara, □ □
2) Prinsip penghematan energi, □ □
3) Prinsip kelestarian lingkungan, □ □
4) Perkiraan beban pendingin. □ □
Catatan:
Berdasarkan hasill pemeriksaan melalui dokumen perencanaan dan perancangan, dengan ini dinyatakan bahwa dokumen
perencanaan dan perancangan
Demikian pemeriksaan dokumenbangunan di atas dengan
ini dilakukan dinyatakan MEMENUHI/
penuh TIDAK
tanggung jawab MEMENUHI*) ketentuan keandalan
dan profesional,
Kabupaten/Kota,…...................................... 20……......
Pemeriksa,
Tim Ahli Bangunan Gedung Kabupaten/Kota
PEMERIKSAAN DOKUMEN PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG
Dinas Pekerjaan Rumah dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin
Tahun Anggaran..........
SNI 1726:2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan non Gedung
a. Permodelan struktur menggunakan software komputer (model dimasukkan dalam laporan dan sertakan soft copy (file) permodelan)
a. Permodelan struktur menggunakan software komputer (model dimasukkan dalam laporan dan sertakan soft copy (file) permodelan)
TABG
PEMKO BANJARMASIN
Verifikasi Data Rekomendasi
Rekomendasi Item
Y/No Perencanaan Catatan
TABG
PEMKO BANJARMASIN
Verifikasi Data Rekomendasi
Rekomendasi Item
Y/No Perencanaan Catatan
PERMENPU NO. 6/PRT/M/2007 :
Tanggal 16 Maret 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan
2 3 4 5 6 7 8 9
1 BEBAN RENCANA
a V axial-max, ton
b V axial-min, ton
c Mx, tm
d My, tm
2 TYPE DUKUNG PONDASI
a End Bearing
b Friction
3 PEMERIKSAAN DD TANAH
a Layout Titik Uji lapangan
b Sondir/ CPT
Pelaksana : ………………………………………………….
Kedalaman max, m
Jumlah Titik Uji
qc ujung, kg/cm2
c Bor Dalam + NSPT
Pelaksana : ………………………………………………….
Kedalaman max, m
Jumlah Titik Uji
NSPT ujung
d Bor Dangkal
Pelaksana : ………………………………………………….
Kedalaman max, m
Jumlah Titik Uji
e Uji Lab-Properties Tanah
Pelaksana : ………………………………………………….
Jumlah Tabung DS
Jumlah Tabung UDS
KepMenLH Nomor Kep-52/ MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel.
KepMenLH Nomor Kep-112 th. 2003 tentang Baku Mutu Limbah Air Limbah Domestik.
Peraturan Pemerintah No. 74 th 2001 tentang Pengelolaan B3.
SNI 03-6481 Sistem Plambing
SNI 03-7065 Tata cara perencanaan sistem Plumbing.
SNI 06-6373-2000 Tata Cara Pemilihan dan Pemasangan Ven Pada Sistem Plambing
SNI 6773:2008 Spesifikasi Unit Paket Instalasi Pengolahan Air
SNI 6774-2008 Tata cara perencanaan unit paket Instalasi Pengolahan Air
2 PLAMBING
1. Diagram Satu Garis Sistem Pemipaan Air Bersih
2. Diagram satu Garis Sistem Pemipaan Air Panas
4. Diagram Satu Garis Sistem Talang Tegak dan Saluran Air Hujan
5. Diagram Satu Garis Sistem IPAL
6. Diagram Treatment untuk Air Limbah
7. Denah Instalasi Pemipaan Air Bersih masing-masing Lantai
8. Denah Instalasi Pemipaan Air Panas masing-masing Lantai
9. Denah Instalasi Pemipaan Air Bersih, Air Kotor, dan Tata Letak
Roof Tank Lantai Atap
4 AIR KOTOR
1. Denah Instalasi Pemipaan Air Kotor, Kotoran, Vent dan Saluran
Air Hujan Site Plan
2. Denah Instalasi Pemipaan Air Kotor, Kotoran, Vent dan Talang
Tegak Air Hujan masing -masing Lantai
3. Denah Instalasi Pemipaan Air Kotor, Kotoran, Vent dan Talang
Tegak Lantai Atap
4. Denah Instalasi Roof Drain dan Pemipaan Air Hujan Atap
5. Detail dan Potongan CWT dan Rumah Pompa
6. Detail dan Potongan IPAL
7. Detail dan Potongan Roof Tank
8. Detail Peralatan
9. Detail Sanitary
7 TATA UDARA
1. Diagram Satu Sistem VAC
2. Denah Instalasi Tata Udara masing-masing Lantai
3. Denah Instalasi Pemipaan masing-masing Lantai
4. Daftar Peralatan Unit AC
5. Daftar Peralatan Unit Fan
8 ELEKTRIKAL
1. Single Line Diagram Utama Eletrikal
2. Blok Diagram Satu Garis Sistem Elektrikal
3. Tabel Beban Elektrikal
4. Denah Instalasi Catu Daya dan Kabel Tray masing-masing Lantai
5. Denah Instalasi Lampu dan Stop Kontak masing-masing Lantai
6. Wiring Diagram Lampu dan Stop Kontak masing-masing Lantai
7. Detail dan Potongan Pentanahan Pengaman
8. Wiring Diagram Panel Utama dan masing-masing Lantai
9. Denah Power House
10. Diagram Pemipaan Pompa Bahan Bakar
9 PENTANAHAN SISTEM
1. Denah Satu Garis Pentanahan Sistem
2. Gambar Pentanahan Elektrikal, Elektonika
3. Gambar Pentanahan Penangkal Petir
10 PENANGKAL PETIR
1. Denah Instalasi Penangkal Petir Tampak Depan
2. Denah Instalasi Penangkal Petir Tampak Belakang
3. Denah Instalasi Penangkal Petir Tampak Kiri
4. Denah Instalasi Penangkal Petir Tampak Kanan
11 ELEKTRONIKA
1. Diagram Satu Garis Sistem Fire Alarm
2. Diagram Satu Garis Sistem Sound System
3. Diagram Satu Garis Sistem Integrasi Triple Play (Telepon, Data
dan MATV )
4. Denah Instalasi Fire Alarm masing-masing Lantai
5. Denah Instalasi Fire Alarm Lantai Atap
6. Denah Instalasi Sound System Site Plan
7. Denah Instalasi Sound System masing-masing Lantai
8. Denah Instalasi Sound System Lantai Atap
9. Denah Instalasi Triple Play masing-masing Lantai
10. Denah Instalasi Triple Play Lantai Atap
11. Detail Standar Fire Alarm
12. Detail standar Sound System
13. Detail Standar Telepon
14. Detail standar CCTV
FORM MEKANIKAL & ELEKTRIKA
Peraturan Menteri PU No. 26/PRT/M/2008 th. 2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
SNI 03-6572 Tata cara perencanaan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan
gedung.
SNI 03-6573 Tata Cara Perencanaan Sistem Transportasi Vertikal Dalam Gedung ( LIF ).
SNI 05-7052 Syarat-syarat umum konstruksi lift penumpang yang dijalankan dengan motor traksi
tanpa kamar mesin.
SNI 03-1735 Tata Cara Perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan
bahaya kebakaran pada bangunan gedung.
SNI 03-1746 Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sarana Jalan Keluar untuk Penyelamatan
Terhadap Bahaya Kebakaran.
KepMenLH Nomor Kep-52/ MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel.
KepMenLH Nomor Kep-112 th. 2003 tentang Baku Mutu Limbah Air Limbah Domestik.
SNI 06-6373-2000 Tata Cara Pemilihan dan Pemasangan Ven Pada Sistem Plambing
SNI 6774-2008 Tata cara perencanaan unit paket Instalasi Pengolahan Air
2 PLAMBING
3 AIR BERSIH
1. Diagram Satu Garis Sistem Pemipaan Air Bersih
2. Diagram satu Garis Sistem Pemipaan Air Panas
3. Diagram Satu Garis Sistem Pemipaan Air Kotor, Kotoran dan Vent
4. Diagram Satu Garis Sistem Talang Tegak dan Saluran Air Hujan
5. Diagram Satu Garis Sistem IPAL
6. Diagram Treatment untuk Air Limbah
7. Denah Instalasi Pemipaan Air Bersih masing-masing Lantai
8. Denah Instalasi Pemipaan Air Panas masing-masing Lantai
9. Denah Instalasi Pemipaan Air Bersih, Air Kotor, dan Tata Letak
Roof Tank Lantai Atap
4 AIR KOTOR
1. Denah Instalasi Pemipaan Air Kotor, Kotoran, Vent dan Saluran
Air Hujan Site Plan
2. Denah Instalasi Pemipaan Air Kotor, Kotoran, Vent dan Talang
Tegak Air Hujan masing -masing Lantai
3. Denah Instalasi Pemipaan Air Kotor, Kotoran, Vent dan Talang
Tegak Lantai Atap
4. Denah Instalasi Roof Drain dan Pemipaan Air Hujan Atap
5. Detail dan Potongan CWT dan Rumah Pompa
6. Detail dan Potongan IPAL
7. Detail dan Potongan Roof Tank
8. Detail Peralatan
9. Detail Sanitary
7 TATA UDARA
1. Diagram Satu Sistem VAC
2. Denah Instalasi Tata Udara masing-masing Lantai
3. Denah Instalasi Pemipaan masing-masing Lantai
4. Daftar Peralatan Unit AC
5. Daftar Peralatan Unit Fan
8 ELEKTRIKAL
1. Single Line Diagram Utama Eletrikal
2. Blok Diagram Satu Garis Sistem Elektrikal
FORM MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
DPMPTSP
Verifikasi Data
Y/No
FORM K3
TABG Bidang K3
b. Hidran ditempatkan di halaman gedung dan pasokan air se-kurang2 nya 38 ltr/detik
pada tekanan 3,5 bar serta mampu mengalirkan air min selama 30 menit
d. Setiap pintu pada sarana jalan keluar harus dari jenis engsel sisi atau pintu ayun
e. Sarana jalan keluar termasuk tangga darurat min.leber nya 915 mm dan utk beban
hunian 500 - 1000 org min. berjumlah 3nbuah dan untuk beban hunian lebih 1000 org
minimun berjumlah 4 buah.
f. APAR ( Alat Pemadam Api Ringan) dg berat tdk melebihi dari 18 kg berat kotor
APAR ditempatkan tdk lebih dari 1,5 m dari atas lantai dan untuk APAR lebih dari 18
kg harus ditempatkan tdak lebih 1 m di atas lantai. Jarak tempuh maksimum APAR
adalah 23 m.
Nama Bangunan
Nama Pemilik/Pemohon
Lokasi
No. Pendaftaran
Tanggal Pemeriksaan
Penanggung Jawab Perencanaan
No. Lisensi Kerja / No. SKA
SITE
RESUME PERENCANAAN PEMOHON DPMPTSP TABG PEMKO BANJARMASIN
No Item Perencanaan Arsitektur (DIISI OLEH Data * Verifikasi Data Verifikasi Data
ITEM PEMERIKSAAN RUJUKAN Rekomendasi Item Rekomendasi Perencanaan Catatan
PEMOHON) Y/No Nilai/Ket Y/No Sesuai Tidak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I. SITE PLAN
1. Parkir
1.1. Rasio Parkir 1) Hunian bersusun Fungsi :….......................... □ □
a. Rusun umum (mendapat fasilitas dari pemerintah) : 1 SRP untuk setiap
sarusun Klas/Tipe :….........
b. Rusun komersial : Luas Bruto :…........m
i. 1 SRP untuk setiap 2 sarusun dengan luas <30 m² Unit :…..............
ii. 2 SRP untuk setiap 3 sarusun dengan luas 30 m² - 70 m² Jumlah parkir :…......mobil
iii. 2 SRP untuk setiap 1 sarusun dengan luas >70 m²
2) Hunian tidak bersusun
a. 1 mobil per rumah, di luar ROW
3) Industri
a. Pabrik atau per gudangan
iv. Luas sampai dengan 2000 m² setiap 200 m² lantai bruto : 1 parkir truk
Luas 2000 < x < 5000, : minimal 10 truk
vi. Luas > 5000, : minimal 17 truk
b. Perkantoran setiap 100 m² lantai bruto: 1 mobil,
c. Pertokoan/Perdagangan, setiap 60 m² lantai bruto : 1 mobil,
c. Lapis Perkerasan pada bangunan lebih tinggi dari 24 meter, harus mampu panjang minimum…...............meter.
d. Kemiringan Lapis Perkerasan 1 : 8,3,
e. Panjang Lapis Perkerasan lebih dari 46 meter, harus disiapkan fasilitas
belokan (memutar kendaraan).
5)Ketinggian < 10 meter, harus ada area aoperasi lebar 4 meter pada
bukaan akses, dengan jarak 45 meter dari jalur akses mobil pemadam
kebakaran.
2.4. Jarak antar bangunan Jarak antar bangunan
1) Tinggi < 8 m jarak minimal 3 meter, Jarak antara bangunan :….........m,
2) Tinggi 8 < x < 14, jarak 3 < x < 6 meter, Tinggi bangunan :…...............meter
3) Tinggi 14 < x < 40, jarak 6 < x < 8 meter,
4) Tinggi > 40, jarak > 8 m.
2.5. Hidran site
RESUME PERENCANAAN PEMOHON DPMPTSP TABG PEMKO BANJARMASIN
No Item Perencanaan Arsitektur (DIISI OLEH Data * Verifikasi Data Verifikasi Data
ITEM PEMERIKSAAN RUJUKAN Rekomendasi Item Rekomendasi Perencanaan Catatan
PEMOHON) Y/No Nilai/Ket Y/No Sesuai Tidak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
II. KESELAMATAN DAN KEMUDAHAN AKSES
1. Akses petugas kebakaran
1) Harus tersedia akses masuk bagi petugas pemadam kebakaran, siap
dibuka dan bebas hambatan, ukuran bukaan min 85 cm lebar x 100 cm
tinggi, posisi max 100 cm dari lantai, Ketinggian bangunan :…..............meter
2) Jumlah bukaan akses minimal 2 atau setiap luas lantai 620 m² harus ada □ □
1 bukaan, Luas lantai :…..............meter per segi
3) Letak bukaan akses sedemikian tidak berdekatan (min 30 m) dan harus
berlawanan arah.
2. Bila jumlah lantai bangunan lebih dua lantai sampai dengan terpenuhinya
kedua kriteria pada point 2.1 terpenuhi, maka point 1. menjadi tidak
Saf Kebakaran dipersyaratkan, dan point 2. menjadi dipersyaratkan.
Saf kebakaran bangunan atas
2.1.
1) Ketinggian bangunan > 20 meter dilengkapi dengan lif petugas atau, Ketinggian bangunan :…..............meter
2) Luas per lantai > 600 meter persegi atau dengan ketinggian 7,5 meter Luas lantai :…..............meter per segi
terdapat pada bangunan, lif petugas tidak diwajibkan,
3) Lantai basement dengan luas lebih dari 900 m²
(atau luas setiap lantai lebih dari 500 m²),
dengan jumlah lantai lebih atau sama dengan dua lantai, maka harus
memiliki saf kebakaran yang tidak dipersyaratkan dengan lif petugas.
2.2. Jumlah Saf 1) Luas lantai < 900 m² minimal 1 buah saf, Luas bangunan…...................m²
Jumlah saf bangunan berdasarkan luas 2) Luas lantai 900 m² < luas < 2000 m² minimal 2 buah saf,
layanan,
3) Tambah 1 buah saf pada setiap penambahan luas 1500 m²
7) Bangunan bersprinkler harus memiliki min 1 saf kebakaran untuk luas <
900 m², dan 2 saf untuk luas > 900 m² s.d 200 m². Selanjutnya 1 saf setiap
penambahan 1500 m. Kedalaman lantai besemen…......meter
8) Penempatan saf tangga kebakaran max 60 m diukur dari pintu masuk ke
lobi pemadam kebakaran.
9) Tangga kebakaran harus mempunyai 2 pegangan (hand rail), untuk
dewasa dan anak-anak dengan ketinggian 60 cm,
10) Lebar tangga kebakaran minimal 120 cm bersih,
11) Tinggi anak tangga maksimal 18 cm.
RESUME PERENCANAAN PEMOHON DPMPTSP TABG PEMKO BANJARMASIN
No Item Perencanaan Arsitektur (DIISI OLEH Data * Verifikasi Data Verifikasi Data
ITEM PEMERIKSAAN RUJUKAN Rekomendasi Item Rekomendasi Perencanaan Catatan
PEMOHON) Y/No Nilai/Ket Y/No Sesuai Tidak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
3. Sarana evakuasi rumah tinggal dan rumah 1)Pintu keluar darurat dapat dilihat dengan jendela
deret
2) Tersedianya jalur evakuasi,
3) Tersedianya kelengkapan tanda arah (mudah dan jelas), □ □
4) Manajemen penanggulangan bencana/darurat.
4. Lif kebakaran 1) Sumber daya untuk motor lif harus dihubungkan dengan genset, Sumber daya…..............
2) Seluruh dinding saf harus memiliki tingkat ketahanan api min 2 jam, Tingkat ketahanan api…...................
5. Hubungan horizontal
5.1. Akses eksit koridor Bangunan berpenghuni
1) Harus memiliki tanggalebih
eksitdari
dan30 orangeksit
koridor : dengan tingkat ketahanan Jumlah penghuni…............orang
api minimal 1 jam, TKA….......... Jam
2) Bila bangunan lebih dari 3 lantai maka koridor eksit harus mempunyai
TKA minimal 2 jam,
3) Bila ruang dengan beban hunian s.d 50 atau lebih pintu eksit harus
membuka ke arah luar,
4)Pintu yang membuka ke arah koridor eksit tidak boleh melebihi setengah
lebar koridor yang disyaratkan (120 cm),
5) Pintu eksit harus mudah dibuka dari sisi dalam.
5.2. Bukaan penyelamat 1) Tersedia minimal dua buah bukaan penyelamat
2) Jarak antar bukaan penyelamat kurang dari 30 meter panjang lurus dan
sisi dinding luar,
2) Jumlah dan lebar tangga eksit dihitung berdasarkan faktor beban hunian
dan faktor kapasitas,
3) Lebar minimum koridor / sarana jalan keluar adalah 91,5 cm,
4) Bukaan pintu untuk sarana jalan ke luar harus sedikitnya memiliki lebar
bersih 80 cm (32 inci),
5) Jumlah sarana jalan keluar minimal 2 buah.
6) Untuk beban hunian 500 orang s.d 1000 orang minimal 3 buah, untuk
beban hunian lebih dari 1000 orang min 4 buah sarana jalur keluar.
5.6 Pintu Ruang dengan daya tampung lebih dari 50 orang, pintu harus membuka ke
arah luar.
Jumlah penggunaan ruang di atas 50 orang, terdiri
dari : R1…...............Arah buka….................
5.7 Lebar pintu a) Lebar pintu utama minimal 90 cm, Lebar pintu utama…..........meter
b) Lebar bebas pintu lainnya minimal 80 cm,
c) Bila pintu terdiri dari dua pintu salah satu pintu harus memiliki lebar
minimal 80 cm,
d) Pintu bebas hambatan
5.8 Eksit Jumlah eksit bangunan berdasarkan jumlah penghuni/pengguna, Jumlah penghuni berdasarkan lantai…..
a) Jumlah penghuni lantai < 500 minimal 2 buah eksit, …........orang
b) Jumlah penghuni 500 < penghuni < 1000 minimal 3 buah eksit, Jumlah eksit….............buah
c) Jumlah penghuni > 1000 minimal 4 buah eksit.
5.9 Jarak pintu eksit
Apabila dipersyaratkan dua buah pintu eksit maka jarak kedua pintu eksit
tersebut minimal 1/2 jarak diagonal ruang. Jarak diagonal ruang…..........meter
Jarak antara pintu…...........meter.
5.10 Jarak layanan pintu eksit Jarak layanan setiap pintu eksit maksimum adalah 38 m atau luas layanan Jarak terjauh layanan pintu eksit….........meter
maksimum 930 m².
RESUME PERENCANAAN PEMOHON DPMPTSP TABG PEMKO BANJARMASIN
No Item Perencanaan Arsitektur (DIISI OLEH Data * Verifikasi Data Verifikasi Data
ITEM PEMERIKSAAN RUJUKAN Rekomendasi Item Rekomendasi Perencanaan Catatan
PEMOHON) Y/No Nilai/Ket Y/No Sesuai Tidak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
6. Hubungan vertikal di bawah 5 lantai
6.1 Jenis dan kapasitas Lif Kapasitas lif….....
1) Kapasitas lif untuk bangunan rendah dibawah 6 lantai : Kapasitas min 6
orang (300 kg) s.d orang (600 kg) dan kapasitas 15 orang (1000 kg),
2) Kapasitas lif untuk bangunan menengah 6 - 20 lantai : Kapasitas min 9
orang (600 kg) s.d kapasitas 18 orang (1250 kg),
3) Kapasitas lif untuk bangunan menengah tinggi 20 - 30 lantai : Kapasitas
min kapasitas 17 orang (1150 kg) s.d 26 orang (1800 kg),
6.2 1) Lebar tangga min 90 cm bersih, dan min 120 cm bersih untuk bangunan
Tangga umum, Lebar tangga…..........cm,
2) Tinggi anak tangga min 10 cm max 18 cm. Lebar anak tangga min 28 cm, Tinggi anak tangga…............cm,
3) Lebar bodes min selebar tangga, Lebar anak tangga….............cm,
4) Tinggi bersih area tangga min 200 cm, Lebar bordes…............cm
5) Jarak antar tangga untuk eksit radius max 25 m untuk bangunan tidak
bersprinkler, dan radius max 40 m untuk bangunan bersprinkler.
7. Hubungan vertikal di atas 5 lantai :
7.1 Tangga 1) Lebar tangga minimal 120 cm bersih, Lebar…..........m,
2) Kecuali untuk hunian kurang dari 50 orang, lebar minimum adalah 90 cm, Tinggi anak tangga…............m,
3) Tinggi anak tangga 10 s.d 18 cm, Kedalaman anak tangga….............cm,
4) Minimum kedalaman anak tangga 28 cm, Tinggi ruang tangga….............m
5) Tinggi minimum ruang tangga 2.00 m Tinggi rel pegangan tangga…...........cm
6) Ketinggian maksimum antara bordes 3.70 m, lebar bordes…............cm
7) Tinggi rel pegangan tangga 86 s.d 96 cm,
8) Lebar bordes ≥ dari lebar tangga.
RESUME PERENCANAAN PEMOHON DPMPTSP TABG PEMKO BANJARMASIN
No Item Perencanaan Arsitektur (DIISI OLEH Data * Verifikasi Data Verifikasi Data
ITEM PEMERIKSAAN RUJUKAN Rekomendasi Item Rekomendasi Perencanaan Catatan
PEMOHON) Y/No Nilai/Ket Y/No Sesuai Tidak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
7.2 Lif 1) Bangunan lebih dari 4 lantai minimal 1 buah lif, Jumlah lif….....buah,
2) Lebar lobi lif minimal 185 cm, Lebar lobi lif…......cm,
3) Ukuran minimal ruang lif 1,40 x 1,40 cm. Ukuran ruang lif…........cm
7.3 Ram 1) Lebar ram minimum 120 cm bersih, Lebar ram….......cm,
2) Kemiringan ram; Kemiringan ram….........%
a. Ram di dalam bangunan 1 : 8 (7°),
b. Ram di luar bangunan 1 : 10 (6°),
c. Kemiringan ram arah lebar 1 : 12,
d. Lebar ram difabel minimal 80 cm,
e. Lebar perputaran 180 ram minimal 120 cm,
f. Ram kendaraan 1 : 7
II. KESEHATAN
1. (indikator Permen PU No. 29/PRT/M/2006, SNI 03-6390-2000, SNI 03-6572-
Sistem Penghawaan 2001)
Catatan:
Berdasarkan hasill pemeriksaan melalui dokumen perencanaan dan perancangan, dengan ini dinyatakan bahwa dokumen
perencanaan dan perancangan
Demikian pemeriksaan dokumen bangunan di atas
ini dilakukan dinyatakan
dengan penuhMEMENUHI/ TIDAK
tanggung jawab MEMENUHI*)
dan profesional, ketentuan keandalan bangunan
Kabupaten/Kota,…...................................... 20……......
Pemeriksa,
Tim Ahli Bangunan Gedung Kabupaten/Kota
*) Di isi oleh Pemohon
RESUME PERENCANAAN PEMOHON TABG PEMKO BANJARMASIN
No
Item Perencanaan Mekanikal Elektrikal dan Plambing Data * Verifikasi Data Rekomendasi Item Rekomendasi Perencana Catatan
1 PERATURAN DAN STANDAR MEP PADA GEDUNG
Undang-undang Rep. Indonesia No. 28 th. 2002 Tentang Bangunan Gedung.
Peraturan Menteri PU No. 26/PRT/M/2008 th. 2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem
Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
SNI 03-6572 Tata cara perencanaan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada
bangunan gedung.
SNI 03-6571 Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan Gedung.
SNI 03-6390 Konservasi Energi Sistem Tata Udara Bangunan Gedung.
SNI 03-6389 Konservasi Energi Selubung Bangunan Pada Bangunan Gedung.
RSNI T-04-2005 Pembuangan asap dan panas akibat kebakaran
SNI 03-6573 Tata Cara Perencanaan Sistem Transportasi Vertikal Dalam Gedung ( LIF ).
KepMenLH Nomor Kep-52/ MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Hotel.
KepMenLH Nomor Kep-112 th. 2003 tentang Baku Mutu Limbah Air Limbah Domestik.
SNI 06-6373-2000 Tata Cara Pemilihan dan Pemasangan Ven Pada Sistem Plambing
2 PLAMBING
3 AIR BERSIH
1. Diagram Satu Garis Sistem Pemipaan Air Bersih
2. Diagram satu Garis Sistem Pemipaan Air Panas
3. Diagram Satu Garis Sistem Pemipaan Air Kotor, Kotoran dan Vent
4. Diagram Satu Garis Sistem Talang Tegak dan Saluran Air Hujan
5. Diagram Satu Garis Sistem IPAL
6. Diagram Treatment untuk Air Limbah
7. Denah Instalasi Pemipaan Air Bersih masing-masing Lantai
8. Denah Instalasi Pemipaan Air Panas masing-masing Lantai
9. Denah Instalasi Pemipaan Air Bersih, Air Kotor, dan Tata Letak
Roof Tank Lantai Atap
4 AIR KOTOR
1. Denah Instalasi Pemipaan Air Kotor, Kotoran, Vent dan Saluran
Air Hujan Site Plan
2. Denah Instalasi Pemipaan Air Kotor, Kotoran, Vent dan Talang
Tegak Air Hujan masing -masing Lantai
3. Denah Instalasi Pemipaan Air Kotor, Kotoran, Vent dan Talang
Tegak Lantai Atap
4. Denah Instalasi Roof Drain dan Pemipaan Air Hujan Atap
5. Detail dan Potongan CWT dan Rumah Pompa
6. Detail dan Potongan IPAL
7. Detail dan Potongan Roof Tank
8. Detail Peralatan
9. Detail Sanitary
7 TATA UDARA
1. Diagram Satu Sistem VAC
2. Denah Instalasi Tata Udara masing-masing Lantai
3. Denah Instalasi Pemipaan masing-masing Lantai
4. Daftar Peralatan Unit AC
5. Daftar Peralatan Unit Fan
8 ELEKTRIKAL
1. Single Line Diagram Utama Eletrikal
2. Blok Diagram Satu Garis Sistem Elektrikal
3. Tabel Beban Elektrikal
4. Denah Instalasi Catu Daya dan Kabel Tray masing-masing Lantai
5. Denah Instalasi Lampu dan Stop Kontak masing-masing Lantai
6. Wiring Diagram Lampu dan Stop Kontak masing-masing Lantai
7. Detail dan Potongan Pentanahan Pengaman
8. Wiring Diagram Panel Utama dan masing-masing Lantai
9. Denah Power House
10. Diagram Pemipaan Pompa Bahan Bakar
9 PENTANAHAN SISTEM
1. Denah Satu Garis Pentanahan Sistem
2. Gambar Pentanahan Elektrikal, Elektonika
3. Gambar Pentanahan Penangkal Petir
10 PENANGKAL PETIR
1. Denah Instalasi Penangkal Petir Tampak Depan
2. Denah Instalasi Penangkal Petir Tampak Belakang
3. Denah Instalasi Penangkal Petir Tampak Kiri
4. Denah Instalasi Penangkal Petir Tampak Kanan
11 ELEKTRONIKA
1. Diagram Satu Garis Sistem Fire Alarm
2. Diagram Satu Garis Sistem Sound System
3. Diagram Satu Garis Sistem Integrasi Triple Play (Telepon, Data
dan MATV )
4. Denah Instalasi Fire Alarm masing-masing Lantai
5. Denah Instalasi Fire Alarm Lantai Atap
6. Denah Instalasi Sound System Site Plan
7. Denah Instalasi Sound System masing-masing Lantai
8. Denah Instalasi Sound System Lantai Atap
9. Denah Instalasi Triple Play masing-masing Lantai
10. Denah Instalasi Triple Play Lantai Atap
11. Detail Standar Fire Alarm
12. Detail standar Sound System
13. Detail Standar Telepon
14. Detail standar CCTV
FORM K3
TABG Bidang K3
IV. PANDUAN UNTUK KELENGKAPAN TEKNIS DOKUMEN PERENCANAAN K3
a. Lebar min akses jln Pemadam kebakaran 4 m, tinggi min.dari perkerasan 4,5
m Fungsi, fc’, fy, lokasi dan ketentuan durabilitas
d. Setiap pintu pada sarana jalan keluar harus dari jenis engsel sisi atau pintu
ayun
e. Sarana jalan keluar termasuk tangga darurat min.leber nya 915 mm dan utk
beban hunian 500 - 1000 org min. berjumlah 3nbuah dan untuk beban hunian
lebih 1000 org minimun berjumlah 4 buah.
f. APAR ( Alat Pemadam Api Ringan) dg berat tdk melebihi dari 18 kg berat
kotor APAR ditempatkan tdk lebih dari 1,5 m dari atas lantai dan untuk APAR
lebih dari 18 kg harus ditempatkan tdak lebih 1 m di atas lantai. Jarak tempuh
maksimum APAR adalah 23 m.