IN RC BEAMS
BY USING ENERGYAPPROACH
Shahriar Shahbazpanahi and Chia Paknahad
2014
NUMERICAL MODE
Interface Elm, Energy Release, Stress Free,
Computer Implementation
CONCLUSION
REFERENCES
1 .
INTRODUCTION
INTRODUCTION
Pemodelan retak pada beton bertulang (RC), khususnya balok merupakan perilaku
non-linear yang sangat penting.
Mekanisme fraktur merupakan salah satu upaya yang dapat diteliti untuk
memprediksi retak pada balok RC.
Ada sedikit pengetahuan tentang bagaimana memprediksi retak pada balok RC.
Namun, banyak upaya signifikan telah dilakukan untuk mempelajari mekanisme
fraktur pada mode kegagalan balok RC (Prasada & Krishnamoorthy, 2002; Yang &
Chen, 2005).
INTRODUCTION (Co nt d)
Pendekatan energi adalah suatu model pendekatan untuk melihat perambatan retak
Laju pelepasan energi adalah energi yang dibutuhkan untuk membentuk retak
Kriteria pendekatan energi bergantung pada matriks kekakuan, perpindahan dan
geometri retak (Xie & Gerstle, 1995).
Dalam model ini, karena tegangan adalah fungsi dari celah retak, serta mencapai
kekuatan tarik pada ujung retakan, dan mengurangi hingga nol pada lubang kritisnya
(wc).
Model Zona Kohesif (CZM) dapat mensimulasikan FPZ dalam struktur, menggunakan
metode pelepasan gaya nodal dan dengan teknik inisiasi ketebalan nol (Yang & Liu,
2008)
INTRODUCTION (Co nt d)
Salah satu model elemen yang paling banyak digunakan adalah model zona kohesif
kontinu (CCZM).
Model elemen alternatif adalah model zona kohesif terpadu (DCZM) yang sangat
sederhana untuk diterapkan.
DCZM didasarkan pada gagasan dasar bahwa zona kohesif berperilaku seperti pegas.
Hasil DCZM cukup memuaskan dibandingkan dengan CCZM, terutama untuk tahap
sebelum retak (precracking) bila kekakuan memiliki nilai yang sangat besar (Xie &
Waas, 2006).
Dalam penelitian ini DCZM diterapkan karena metode ini mengurangi waktu
komputasi dan kompatibel dengan metode elemen hingga.
INTRODUCTION (Co nt d)
Dari sudut pandang elemen hingga, kekakuan FPZ harus dipilih dengan
tepat.
Secara praktik, zona kerusakan ini memiliki kekakuan yang berbeda
karena adanya keretakan mikro, bridging, percabangan yang
memanfaatkan energi dalam pertumbuhan retak.
Perkiraan laju pelepasan energi adalah gagasan dasar mekanika fraktur
nonlinear untuk mengetahui perambatan retak terhadap adanya
parameter beban dan kekakuan elemen.
Selain itu, tulangan baja yang berfungsi sebagai tulangan lentur juga
berfungsi untuk menahan adanya propagasi retakan pada balok RC
INTRODUCTION (Co nt d)