MIFTAHUL HUDA
YAYASAN MISTARI MIFTAH MUBAROK
NO. AHU : 0013234.AH.01.04 TAHUN 2017
Kp. Rancasari Rt. 002/005 Desa Pasirgaok Kec. Rancabungur Kab. Bogor
PERMOHONAN IJIN OPERASIONAL
PONDOK PESANTREN
MIFTAHUL HUDA
Bersama ini kami Pengurus Pondok Pesantren Miftahul Huda yang beralamat di Kp.
Rancasari Rt. 002/005 Desa Pasirgaok Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor, mengajukan
permohonan ijin Operasional kepada Bapak Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bogor,
sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :
Demikian permohonan ini di buat, besar harapan kami agar kiranya Bapak mengabulkan
permohonan ini.
Ketua Yayasan
Mistari Miftah Mubarok
Sopiah Sya’diah
Mengetahui :
Kepala Desa Pasirgaok Kepala KUA
Kecamatan Rancabungur
Bersama ini kami Pengurus Pondok Pesantren Miftahul Huda yang beralamat di Kp.
Rancasari Rt. 002/005 Desa Pasirgaok Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor, mengajukan
permohonan ijin Operasional kepada Bapak Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bogor,
sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan :
Demikian permohonan ini di buat, besar harapan kami agar kiranya Bapak mengabulkan
permohonan ini.
Dasar :
1. Surat dari Ketua Yayasan Mistari Miftah Mubarok Nomor : 001/ YMMM / II /
2020
Tanggal 03 Pebruari 2020 Perihal Rekomendasi Izin Operasional PONPES
MIFTAHUL HUDA Kp. Rancasari Rt. 002/005 Desa Pasirgaok Kecamatan
Rancabungur Kabupaten Bogor.
2. Surat Kepala Desa Pasirgaok Nomor : 400 / /II/ 2020 tanggal,03 Pebruari
2020 perihal Rekomendasi Izin Operasi Ponpes MIFTAHUL HUDA
3. Surat Kantor Urusan Agama Kecamatan Rancabungur Nomor : ……./KUA. …… .
……. . ……/PW.C1 / / 2020 Tanggal 3 Maret 2020 Perihal Rekomendasi.
Atas dasar tersebut, pada prinsipnya kami tidak keberatan dan mendukung
untuk Merekomendasikan Ponpes MIFTAHUL HUDA tersebut selama memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Melengkapi semua perizinan yang di tetapkan berdasarkan peraturan
yang ada;
2. Melengkapi Proses belajar mengajar agar berpedoman kepada aturan
dan Perundang-undangan yang berlaku;
3. Tidak di perkenankan mengadakan kegiatan belajar sebelum semua
ketentuan persyaratan Administrasi di penuhi;
4. Didalam proses belajar mengajar tetap menjaga kelestarian, ketertiban
serta kebersihan lingkungan;
5. Didalam proses kegiatan agar membantu masyarakat yang tidak mampu
secara ekonomi dan dapat di berikan keringanan dan kemudahan.
CAMAT RANCABUNGUR
Nomor : B 156 /KUA. …... . ….. . ……/PW. ……/ 2020 Rancabungur, 3 Maret 2020
Lampiran :-
Perihal : Rekomendasi
Kepada YTH
Kepala Kantor Menteri Agama Kab. Bogor
Cq. Kasi. PK Pontren
Di –
Bogor
Assalammu’alaikum Wr. Wb
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Tembusan :
1. Yth. Kemenag Kab. Bogor
2. Yth. Camat Rancabungur
3. Yth. Kepala Desa Pasirgaok
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
KECAMATAN RANCABUNGUR
KANTOR DESA PASIRGAOK
Alamat : Jln. Raya Atang Sanjaya No. 16 RT. 003/001 – Bogor16250
Emaill :desapasirgaok@yahoo.com
SARIFUDIN
Tembusan :
1. Yth. Camat Rancabungur
2. Yth. Kepala KUA Kec. Rancabungur
3. Arsip
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara yuridis, pesantren telah memasuki fase yang cukup mengembirakan. Hal ini ditandai
dengan telah masuknya nomeklatur pesantren dalm Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
system pendidikan Nasional Pasal 30 ayat 4 berbunyi,”Pendidikan keagamaan berbentuk
pendidikan Diniyah, pesantren, pasraman, pabhaja, samanera, dan bentuk lain yang sejenis” Dalam
pasal tersebut di sebutkan bahwa pesantren berfungsi sebagai satuan pendidikan yang
mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan
nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama (taffaquh fidding ). Bahkan eksistensi
pesantren di kukuhkan dalam peraturan pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang pendidikan
agama dan pendidikan keagamaan. Sebagai turunan dari peraturan pemerintah Nomor 55 tahun
2007 telah diterbitkan Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang pendidikan
keagamaan Islam yang berbicara khusus diantaranya tentang nomenklatur pondok pesantren.
Bahkan, pondok pesantren mendapatkan penegasan lebih lanjut melalui Peraturan menteri Agama
Nomor 18 Tahun 2014 tentang satuan pendidikan Maudalah pada Pondok pesantren. Diakuinya
pesantren sebagai salah satu bentuk pendidikan keagamaan Islam merupakan pengakuan
tersendiri terhadap eksistensi pesantren sebagai satuan pendidikan yang tidak”Lapuk” oleh
gerusan zaman, bahkan selalu adaplable dengan perkembangan yang ada. Tidak hanya itu sudah
sewajarnya, pemerintah mengakui peran besar pesantren yang telah melahirkan banyak tokoh
besar yang telah berperan dalam memajukan bangsa ini, mulai dari era pergerakan Nasional,
perjuangan Nasional perjuangan kemerdekaan hingga era sekarang. Tercatat KH. Hasyim Asyari,
KH. Zainal Musthafa, Wahid Hasyim, dan Abdurrahman Wahid adalah pribadi yang tidak dapat
dipisahkan dari lingkungan pesantren.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional ( Lembarab
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesian Nomor 4301
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4496 ) sebagaimana telah di ubah dengan peraturan pemerintah
Nomor 19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan ( Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2013 Nomor 71, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5410 )
3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769 )
4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang wajib Belajar ( Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4863 )
5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang pendanaan Pendidikan ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4864 )
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelengaraan
pendidikan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia 8 Nomor 5150 ) sebagai mana telah di ubah dengan
peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang perubahan atas peraturan pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan Pendidikan ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5157 )
7. Perturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang pembentukan dan Organisasi Kementrian
Negara sebagaimana telah beberapa kali di ubah terakhir dengan peraturan Presiden Nomor
13 Tahun 2014 tentang perubahan kelima atas peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009
tentang pembentukan dan Organisasi Kementrian Negara.
8. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan, Tugas, dan fungsi Kementrian
Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi eselon I Kementerian Negara
sebagaimana telah bebrapa kali di ubah terakhir dengan Perturan Presiden Nomor 135
Tahun 2014 tentang perubahan ke tujuh atas peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010
tentang kedudukan tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata kerja
Kementerian Agama ( Berita Negara republic Indonesia Tahun 2010 Nomor 592 ) sebagai
mana telah beberapa kali di ubah terakhir dengan peraturan Menteri Agama Nomor 10
Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama ( Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1114 );
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun2012 Tentang Tata Kerja Instansi Vertikal
Kementerian Agama ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 851 )
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam
( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 822 )
12. Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2014 Tentang satuan Pendidikan Muadalah pada
Pondok Pesantren ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 972 );
C. TUJUAN
Dalam Proses Penyelengaraan Pendidikan, Pondok Pesantren Miftahul Huda ingin mengembangkan
jiwa atau Karakteristik santri sebagai berikut :
1. Jiwa NKRI dan Nasionalisme
Jiwa kesatuan Negara republic Indonesia ( NKRI ) dan Nasionalisme merupakan Prinsip
kesatuan Republik Indonesia. Semua Lembaga Pendidikan, termasuk pondok pesantren, yang
berada di dalam wilayah terotorial NKRI harus menjungjung Nilai-nilai keindonesiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan persatuan yang di dasarkan atas NKRI, Pancasila, UUD 1945,
dan Bineka Tunggal Ika
2. Jiwa keilmuan
Jiwa Keilmuan ini melandasi pada seluruh Stakeholder dan civitas akademika pondok
pesantren untuk menimba, mencari, dan mengembngkan ilmu pengetahuan yang tidak henti.
Bagi kalangan pondok pesantren, mencari ilmu pengetahuan merupakan keharusan yang di
lakukan hingga meninggal dunia demikian juga dengan semangat untuk mengembangkan
dan menyebarkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat merupakan bagian dari ibadah
social sebagai pengejewantahan itikad meraih ilmu pengetahuan yang bermanfaat ( Alilm al-
nafi )
3. Jiwa Keikhlasan
Jiwa Keikhlasan yang tidak di dorong oleh ambisi apapun untuk memperoleh keuntungan
keuntungan tertentu tetapi semata-mata demi ibadah kepada Allah.
4. Jiwa Kesederhanaan
Sederhana Bukan Berarti Pasif, melarat, nrimo, dan miskin tetapi mengandung unsure
kekuatan dan ketabahan hati penguasaan diri dalam menghadapi segala kesulitan
5. Jiwa Ukhuah Islamiyyah
Ukhuah Islamiyyah yang demokratis ini tergambar dalam situasi dialogis dan akrab antar
komunitas pondok pesantren yang di praktekan sehari-hari.
6. Jiwa Kemandirian
Kemandirian disini bukanlah kemampuan dalam mengurusi persoalan-persoalan intern,
tetapi kesanggupan membentuk kondisi pondok pesantren sebagai Institusi pendidikan Islam
yang merdeka dan tidak menggantungkan diri pada bantuan dan pamrih pihak lain.
7. Jiwa Bebas
Bebas dalam memilih Alternatif jalan hidup dan menentukan masa depan dengan jiwa
besardan sikap Optimistis menghadapi segala problematika hidup berdasarkan Nilai-nilai
Islam. Kebebasan di sini juga berarti tidak terpengaruh atau tidak mau didikte oleh dunia
luar. 12 Fungsi ini senantiasa mendasari dalam sikap dan prilaku keberagamaan, pola piker,
dan kegiatan sehari-hari secara seimbang.
Didirikan pada tahun 1990 oleh Ustd. M Syamsu Romli dan Istrinya Siti Rosidah berdua
bercita-cita menjadikan pondok pesantren Miftahul Huda ini sebagai pusat pendidikan Islam
Khususnya untuk menyiapkan generasi Qurani yang menghapal Al-Qur’an dan unggul, berbudaya,
dan Islami dalam rangka merealisakan ajaran Islam rahmatan lil’alamin. Pondok pesantren
Miftahul Huda terletak di Kp. Rancasari rt. 002/005 Desa Pasirgaok Kecamatan rancabungur
Kabupaten BogorProvinsi Jawa Barat Indonesia. Latar belakang yang mendorong Ustd.M. Syamsu
Romli dan Istrinya Ustdzah Siti Rosidah mendirikan Pondok Pesantren Miftahul Huda yaitu pesan
dan nasehat dari Guru Ustd M. Syamsu Romli yaitu KH. Abdullah Mukhtar ( Pimpinan Pondok
Pesantren Anidzom Sukabumi ) untuk selalu mengamalkan dan mengembangkan ilmunya,
memotivasi dan memfasilitasi kegiatan dakwah di lingkungan masyarakat.
SUSUNAN PENGURUS
PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA
Kepala Bagian
PONDOK PESANTREN
MIFTAHUL HUDA
YAYASAN MISTARI MIFTAH MUBAROK
NO. AHU : 0013234.AH.01.04 TAHUN 2017
Kp. Rancasari Rt. 002/005 Desa Pasirgaok Kec. Rancabungur Kab. Bogor
SURAT PERNYATAAN
Nomor : 02 / YMMM / I / 2020
M. SYAMSU ROMLI
PENGASUH
PENGURUS
MUQODDIMAH
Rasuullah SAW telah membawa agama islam sebagai Rahmatan lil ‘alamin ( Rahmat
bagi alam ) dan ajarannya mendorong kegiatan pemeluknya untuk mewujudkan
kemaslahatan dan kesejahteraan hidup lahir batin di dunia dan akhirat.
Oleh karena itu Pondok pesantren Miftahul Huda merasa terpanggil untuk
mengorganisasi kegiatan-kegiatan dalam upaya mewujudkan peran, fungsi, dan cita-cita
yang di maksud.
Untuk Mewujudkan tujuan tersebut, maka disusunlah anggaran dasar dan anggaran Rumah
tangga Pondok Pesantren Miftahul Huda sebagai berikut :
ANGGARAN DASAR ( AD )
PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA
Pasal 1
Pasal 2
AQIDAH
Pondok Pesantren ini beraqidah Islam menurut Faham Ahlussunah Wal Jama’ah yang di
bangun oleh Abu Hasan Ali bin Ismail al Asy’ari dan Abu Mansur al Maturidi dengan
mengikuti salah satu Madzhab fikih yang empat, yaitu Maliki, Hanafi, Syafi’I dan Hambali.
Pasal 3
a. VISI
Menciptakan Generasi Qur’ani
b. MISI
- Mendidik Para santri untuk menghafal Al-Qur”an dan mengenal kitab salaf
- Mempersiapkan santri yang berakhlak Karimah dan Trampil
- Membekali santri untuk mampu melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih
tinggi
Pasal 4
Arti Lambang
Pasal 5
Arti Warna
Pasal 6
Kegiatan Pesantren
Pasal 7
Santri
a. Setiap orang menyatakan menjadi santri dan sanggup mematuhi anggaran dasar
dan anggaran Rumah tangga serta memenuhi syarat-syarat Administrasi.
b. Prosedur pendaftaran dan pemberhentian sebagai santri di atur dalam anggaran
rumah tangga
Pasal 8
Kepengurusan
Pasal 9
Struktur Pengurus
Pasal 10
Pasal 11
Macam-Macam Rapat
Pasal 12
Keuangan
Pasal 13
Perubahan
Anggaran dasar ini hanya dapat di rubah oleh keputusan rapat pengurus lengkap yang di
hadiri sekurang-kurangnya 2/3 pengurus lengkap dan di setujui oleh 2/3 jumlah anggota
yang hadi dengan persetujuan pengasuh
Pasal 14
Penutup
a. Segala sesuatu yang belum di atur dalam anggaran dasar ini, akan di atur dalam
anggaran Rumah tangga
b. Anggaran dasar ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 3 Maret 2020
Pimpinan / Pengasuh
BAB I
KETENTUAN
KEWAJIBAN, HAK DAN LARANGAN SANTRI
Pasal 1
Ketentuan Umum
Yang dimaksud :
Pasal 2
Pendaftar sebagai santri
1. Calon santri di antarkan oleh Orang tua/walinya atau Orang yang diberi kuasa oleh
Orang tua/walinya untuk menyerahkan kepada pengasuh pesantren
2. Calon santri tidak bersetatus sebagai santri pondok pesantren lain
3. Calon santri bebas dari berbagai daerah di Indonesia atau dari manca Negara yang
beragama Islam atau hendak masuk Islam
Pasal 3
Kewajiban Santri
1. Kewajiban Bersama
a. Tarhim
b. Jama’ah Sholat Fardhu terutama Subuh, Maghrib dan Isya
c. Halaqoh Tahfidzul Qur’an ba’da Ashar dan Subuh
d. Semua santri diwajibkan menetap dilingkungan pondok
e. Mengikuti kegiatan pondok dan Madrasah yang telah di tentukan
f. Menjaga nama baik pondok pesantren
g. Menjaga keamanan, Ketertiban dan kebersihan pondok pesantren
h. Membaca Surat Al-Kahfi dan Yasin setiap malam Jum’at
2. Kewajiban Perorangan
a. Bertempat tinggal di asrama dan komplek pesantren atau asrama lain yang
ditentukan oleh pengasuh atau pengurus
b. Mengutamakan kewajiban-kewajiban Agama
c. Shalat Jama’ah
d. Mematuhi peraturan pesantren
e. Menjaga Kebersihan
f. Mengikuti Pengajian
g. Rajin masuk Madrasah atau sekolah yang menempuh pendidikan formal
h. Sopan santun terhadap siapapun
i. Menjaga nama baik pesantren
j. Menghadiri ceramah,Khursus,Pelatihan,Pengajian, dan lain-lain madjlis yang
ditentukan oleh pengasuh /pengurus
Pasal 4
Hak-hak Santri
Pasal 6
Larangan-Larangan santri
BAB II
PENGURUS PESANTREN
Pasal 1
Struktur Pengurus
Pasal 2
Pengurus Harian
a. Pengurus harian terdiri atas Ketua, sekretaris, Bendahara dan beberapa anggota
b. Pengurus harian disesuaikan menurut kebutuhan yang pembentukannya berdasarkan
keputusan pengasuh
c. Pengurus harian merupakan inti dari pengurus pesantren
d. Pengurus harian sebagai pelaksana tertinggi dalam pesantren merupakan
penanggungjawab kebijakan dalam pengendalian pesantren dan pelaksana keputusan-
keputusan rapat pengurus yang bertanggung jawab kepada pengasuh
Pasal 3
Bidang
a. Bidang di pimpin oleh seorang kepala bidang dan bertanggung jawab kepada pengasuh
harian
b. Bidang merupakan pelaksana kebijakan pengurus harian dibentuk berdasarkan
kebutuhan
Pasal 4
Tugas dan Kewajiban Pengurus
Pasal 5
Hak Pengurus
Pengurus berhak :
a. Membuat Kebijakan sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART dan keputusan
pengurus pesantren yang lebih tinggi tingkatannya
b. Memberikan saran/koreksi kepada pengurus setingkat dan atau di atasnya dengan
sebaik-baiknya
Pasal 6
Syarat Menjadi Pengurus
a. Untuk menjadi pengurus, seorang calon harus berkelakuan baik serta di pandang
mampu atau ditunjuk oleh pengasuh
b. Memiliki komitmen untuk mengembangkan pesatren
Pasal 7
Pengesahan Pengurus
Pasal 8
Masa Jabatan
BAB III
RAPAT
Pasal 1
Macam-macam Rapat
Rapat-rapat di dalam pesantren terdiri dari :
Pasal 2
Rapat Pengurus Harian
Pasal 3
Rapat Pleno
BAB IV
KEUANGAN DAN ASRAMA
Pasal 1
Pengelolaan dan Laporan Keuangan
a. Setisp tshun pelajaran, pengurus pesantren wajib menyusun Anggaran Pendapatan dan
Belanja Pesantren
b. Keuangan Pesantren diperoleh dari :
1. Syariah santri
2. Hasil Pengembangan pesantren
3. Sumbangan yang tidak mengikat serta usaha-usaha lain yang halal
c. Pembelanjaan digunakan untuk :
1. Kegiatan pesantren yang besarnya sesuai dengan ketentuan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Pesantren
2. Keperluan yang langsung di tangani oleh pengasuh atau keperluan lain atas izin
pengasuh
3. Pengurus harian menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan kepada
rapat pengurus lengkap
Pasal 2
Asrama
BAB V
PENUTUP
a. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
ini akan diatur oleh pengurus
b. Anggaran Rumah Tangga ini akan dilakukan perubahan apabila ternyata terdapat
kekeliruan
c. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak di tetapkan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 3 Maret 2020
Pimpinan / Pengasuh
Bogor, ……………………………2020
Pihak Kedua ( II )/ Nazir Pihak Kesatu ( I )/ Wakif
Matrai
6000
: (…………………………………..)
2. Ketua Rw. 005 (…………………………….) 3. ANWAR FAUZI ( Anak )
SAMSUDIN : (…………………………………..)
4. RIFATUSY SYARIFAH ( Anak )
: (…………………………………..)
5. M. ZIKWAN SADA ( Anak )
Nomor : 593 / / I /2020
Tanggal : …. Januari 2020
Mencatat :
KEPALA DESA PASIRGAOK
SARIFUDIN