A. Gambaran Umum
B. Hasil Kegiatan
Adapun hasil kegiatan yang telah dilakukan selama PKL I adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan Agribisnis Jagung Manis
Adapun perencanaan yang termasuk dalam budidaya ini adalah :
a. Siapkan lahan dan sistem pengolahan
Lokasi lahan yang digunakan adalah di Desa Silinduk kabupaten Simalungun
Provinsi Sumatera Utara. Dengan luas lahan seluas dua rante.
b. Pilih benih varietas unggul
Benih yang digunakan adalah benih bersertifikat yaitu varietas Secada
c. Tentukan musim/waktu tanam
Waktu tanam yaitu pada 4 Februari 2020
d. Penanaman, pemeliharaan dan panen
Kebutuhan benih untuk lahan seluas dua rante adalah 1 kg, Kebutuhan pupuk
yaitu Mutiara 4 kg, Urea 5 kg dan Ponska 7 kg, Pemeliharaan dilakukan
setiap hari. Perkiraan waktu panen adalah 9 – 12 April 2020
e. Tentukan arah pemasaran
Jagung konsumsi pasar lokal dan regional serta jagung permintaan pabrik.
Subsistem
Pengadaan Subsistem Subsistem
Subsistem
Barang dan Pengolahan Pemasaran
Usahatani
Sarana Hasil Pertanian Hasil Pertanian
Produksi
Managing Director
2. Pendapatan
TR = P x Q
Keterangan:
Keterangan:
Jadi keuntungan yang di dapat adalah sebesar 1.072.000 rupiah yang artinya
usaha tidak mengalami kerugian.
a. BEP Pendapatan
= Biaya Tetap
= Rp. 700.000
1 – RP. 1.028.000 / Rp. 2.800.000
= Rp. 700.000
0,6
= 1.166.000
Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat diperoleh pendapatan sebesar
1.166.000 rupiah usaha tani tidak menghasilkan keuntungan dan tidak mengalami
kerugian.
b. BEP Produksi
= Rp. 1.728.000
4000/kg
= 432 kg
Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat diperoleh produksi sebesar 432 kg
usaha tani tidak menghasilkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian.
c. BEP Harga
= Rp. 1.728.000
700 Kg
= 2.500 /kg
Artinya, untuk mencapai titik balik modal jumlah produksi 700 Kg dan harga
jual 2500/kg Rupiah. Jika jumlah produksi kurang dari itu, maka sudah pasti rugi.
Begitu juga dengan harga jual, jika produk di jual dibawah harga 2500 rupiah
maka akan rugi.
= 1,6
Artinya, setiap penambahan modal 1 rupiah akan mendapatkan untung 1,6
rupiah, maka usaha yang dijalankan mengalami keuntungan atau layak untuk
dikembangkan.
b. Pembahasan
Perencanaan adalah keseluruhan proses perkiraan dan penentuan secara
matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Secara sederhana dapat disimpulkan
bahwa perencanaan merupakan suatu proses perumusan tentang apa yang akan
dilakukan dan bagaimana pelaksanaannya.
Berdasarakan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa binaan
PT.EWINDO sudah melakukan perencanan dengan baik. Dimana sebelum
memulai kegiatan produksi Kebun sudah membuat rencana-rencana yang harus
dicapai dalam proses produksi, cara penanaman, segmen pasar serta pemasaran.
Sehingga mampu melakukan budidaya tanaman jagung manis dengan baik dan
benar, bagi mahasiswa mampu menjadi suatu peluang usaha di bidang pertanian.
Yang dimaksud dengan pelaksanaan adalah tindakan untuk mencapai
sasaran-sasaran agar sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha organisasi.
Berdasarkan pengertian tersebut PT.EWINDO dalam pelaksanaannya sudah
langsung menyusun tugas dan tanggungjawab setiap karyawan, dimana tugas dan
tanggungjawab mengacu kepada tujuan dan sasaran yang telah direncanakan.
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses mengikuti perkembangan
kegiatan untuk menjamin jalannya pekerjaan dengan demikian dapat selesai
secara sempurna sebagaimana yang direncanakan sebelumnya dengan
pengoreksian beberapa pemikiran yang saling berhubugan. Pada binaan PT.
EWINDO untuk pengawasan karyawan melaksanakan pengawasan secara
langsung turun ke lapangan, memantau segala kegiatan yang ada di binaan PT.
EWINDO untuk mengoptimalkan segala kegiatan yang ada dilokasi tersebut.
Untuk pemasaran, binaan PT. EWINDO meminta agen ke lapangan
langsung untung melihat tanaman dan dilakukan system lelang panen, dan juga
menunggu pembeli atau konsumen untuk datang memetik langsung dilokasi.
Dimana pembeli telah terima bersih hasil panen. Jadi binaan PT. EWINDO
bertugas dari menanam, merawat hingga memanen. Akan tetapi, salah satu
permasalahan yang ada di binaan PT. EWINDO untuk bagian pemasaran adalah
harga. Dimana harga biasa untuk sistem lelang panen 2.500-3000, jika harga
dibawah itu kemungkinan terjadi kerugian yang merugikan. Untuk mengantisipasi
hal ini, hal yang harus dilakukan adalah melihat kondisi di pasaran, banyak atau
tidaknya jagung manis yang dijual. Bisa juga melihat kondisi seperti saat lebaran,
tahun baru, serta hari hari besar yang ada.
D. Pemasaran
Tingginya permintaan akan jagung manis saat ini, menjadikan beberapa petani
mulai beralih untuk membudidayakannya. Namun, sebelum melakukan budidaya
tersebut, petani terlebih dahulu harus mengetahui pasar utama yang dapat
digunakan untuk menampung hasil panennya nanti.
Berikut merupakan beberapa contoh pembeli potensial yang bisa menjadi
alternatif untuk membeli hasil panen petani jagung manis :
1. Jagung Konsumsi Pasar Lokal dan Regional
Kebutuhan pasar lokal biasanya terbatas pada jagung konsumsi di mana
dibutuhkan jagung yang memiliki bentuk yang seragam, serta rendemen atau bulir
muda yang penuh. Kebutuhan ini biasanya digunakan untuk konsumsi langsung
seperti pedagang sayur, jagung rebus, jagung bakar dan lainnya. Selain itu, juga
dibutuhkan jagung muda (baby corn) untuk masak tumis dan keperluan masak
lainnya.
Untuk konsumsi pasar ini, petani bisa menggunakan pola tanam standar
dimana mereka bisa melakukan panen secara bertahap. Pada label bibit biasanya
akan tertulis jenis jagung yang memiliki dua tongkol. Namun pada kenyataannya,
yang sering terjadi di lapangan adalah dalam satu batang bisa muncul tiga tongkol.
Nah, tongkol ketiga ini bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pasar baby
corn.
Panen tongkol yang ketiga dalam budi daya jagung manis akan memberikan
keuntungan dengan adanya pemasukan sebelum panen utama. Selain itu, panen
tongkol ketiga juga akan membuat tongkol jagung pertama dan kedua tumbuh
lebih baik dengan bulir penuh karena asupan nutrisi untuk tanaman akan hanya
digunakan oleh dua tongkol. Hasil panen secara langsung di jual ke pasar local
dan regional.
2. Jagung Permintaan Pabrik
Pabrik yang membutuhkan pasokan jagung biasanya adalah pabrik mie,
pabrik maizena, dan pabrik gula jagung. Apabila ada permintaan dari pabrik,
sebaiknya perhatikan keinginan pabrik secara spesifik, apakah pabrik
menginginkan jagung lokal atau jagung manis hibrida.
Bila pabrik menginginkan jagung manis, biasanya pihak pembeli akan
meminta jagung dengan kuantitas tertentu tanpa harus melihat bentuk yang
seragam dan menarik karena hanya akan digiling.
Untuk menyediakan keperluan tersebut, maka Petani tidak perlu memanen
tongkol jagung ketiga yang tumbuh. Selain itu, jagung yang tumbuh tidak
sempurna, seperti ompong dan dengan ukuran yang tidak maksimal pun tetap bisa
digunakan untuk menambah bobot jagung.Sementara itu, petani juga harus
meminta spesifikasi yang diinginkan oleh pabrik agar Petani bisa melakukan
panen tepat waktu dan memperoleh hasil yang optimal.Demikian penjelasan
tentang strategi pemasaran jagung manis, semoga Anda segera menemukan
pembeli potensial jagung manis yang tepat.
E. Permasalahan Dalam Agribisnis Jagung Manis
Adapun permasalahan yang dihadapi petani pada saat beragribisnis jagung
manis adalah:
1. Cara budidaya jagung manis yang kurang optimal, seperti halnya petani tidak
memperhatikan jenis tanah yang tidak sesuai dengan syarat tumbuh. Maka
dari itu solusinya ialah harus mencari informasi terkait syarat tumbuh jagung
manis agar nantinya para petani dapat meningkatkan hasil panennya.
2. Pada umumnya petani kurang memperhatikan ketersediaan air bagi tanaman
sehingga saat tidak ada hujan dalam waktu yang cukup panjang tanaman
akankekurangan air. Maka solusinya petani menyiapkan sumber air, sumur
atau bendar untuk mempermudah proses penyiraman.
3. Tidak tepatnya pengendalian hama yang sesuai dengan tahapan-tahapan
pengendaliannya. Solusinya adalah Penyuluh menganjurkan untuk lebih
memperhatikan tahapan pengendalian hama yang sudah ditetapkan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) 1 yang Mahasiswa laksanakan
di binaan PT. East West Seed Indonesia diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam kegiatan budidaya jagung manis yang dilakukan mahasiswa telah
mendapatkan ilmu dan keterampilan dimulai dari perencanaan persiapan
lahan tanam, penggunaan benih bersertifikat, penanaman, pemupukan,
pengendalian hama dan penyakit, pemanenan, Usaha budidaya jagung manis
merupakan usaha yang memiliki peluang dan nilai ekonomis yang tinggi
sehingga memberikan dorongan dan minat mahasiswa untuk
mengembangkannya.
2. Keberhasilan budidaya jagung manis sangat ditentukan oleh teknologi,
oraganisasi dan manajerial yang sesuai dengan syarat tumbuh jagung manis.
3. Mahasiswa telah mengetahui segmen pasar dari produksi jagung manis,
segmen pasar yang di tuju oleh binaan PT. East West Seed Indonesia adalah
masyarakat Kabupaten Simalungun dan Kota Medan.
4. Mahasiswa memahami permasalahan yang terjadi di binaan PT. East West
Seed Indonesia yaitu SDM yang masih rendah dalam keterampilan mengatasi
hama dan penyakit. Mengatasinya memberikan pelatihan kepada petani dan
mendatangkan tenaga ahli.
5. Dengan adanya kegiatan PKL 1 memberikn motovasi kepada mahasiswa
untuk melakukan kegiatan wirausaha,mahasiswa telah mengenali lingkungan
dan seitem pertanian di binaan PT. East West Seed Indonesia, serta inovasi
yang digunakan.
B. Saran
1. Usaha budidaya jagung manis harus lebih ditingkatkan guna mewujudkan
kebutuhan pasar yang semakin meningkat dan mengurangi penggangguran
saat ini.
2. Dalam usaha budidaya jagung manis lebih baik dikembangkan dalam skala
besar karena dapat menekan biaya produksi karena untuk biaya tetap usaha
ini dalam skala kecil maupun skala besar tidak jauh berbeda.
3. Dalam usaha budidaya jagung manis, diharapkan dapat membuka jasa
pelatihan yang terbuka bagi mahasiswa dan masyarakat umum.
4. Dalam usaha budidaya jagung manis ini, diharapkan dapat membuka cabang
di kota - kota lainnya dimulai dari sistem pembibitan hingga pengolahan
pasca panen, hal ini dikarenakan prospek keuntungan yang didapat cukup
menjanjikan.