Anda di halaman 1dari 21

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

PT EAST WEST SEED INDONESIA (EWINDO) adalah perusahaan benih


sayuran terpadu pertama di Indonesia yang memiliki komitmen sebagai Sahabat
Petani yang paling baik.  EWINDO menghasilkan benih sayuran berkualitas
terbaik melalui kegiatan pemuliaan tanaman yang didukung oleh teknologi yang
canggih dan mumpuni untuk meningkatkan pendapatan petani.
Dalam pengembangan benih EWINDO menempatkan tenaga ahli profesional
yang telah berpengalaman di bidang pemuliaan tanaman dan perbenihan. Hasil
penelitian dan pengembangan benih sayuran ini diproduksi, diproses dan dikemas
serta dipasarkan untuk petani Indonesia dengan merek dagang Cap Panah Merah.
Lebih dari tiga dekade EWINDO selalu menyediakan benih yang sehat
dengan kemurnian genetika tinggi serta daya kecambah yang baik untuk
mendapatkan hasil yang tinggi sesuai dengan permintaan konsumen dan menjadi
kunci sukses petani Indonesia.
EWINDO mempunyai wilayah binaan yang terdiri dari beberapa daerah.
Termasuk Desa Silinduk Kab. Simalungun. Adapun komuditi di dalamnya yang
dtermasuk adalah jagung manis varietas secada.
Metode dalam budidaya adalah Non Organic sehingga petani masih
menggunakan pupuk kimia dan penyemprotan menggunakan pestisida. Luas lahan
pertanaman adalah 2 rante. Harga Jagung manis berkisar RP 3000-4000 /kg dan
panen 70 HST.

B. Hasil Kegiatan

Adapun hasil kegiatan yang telah dilakukan selama PKL I adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan Agribisnis Jagung Manis
Adapun perencanaan yang termasuk dalam budidaya ini adalah :
a. Siapkan lahan dan sistem pengolahan
Lokasi lahan yang digunakan adalah di Desa Silinduk kabupaten Simalungun
Provinsi Sumatera Utara. Dengan luas lahan seluas dua rante.
b. Pilih benih varietas unggul
Benih yang digunakan adalah benih bersertifikat yaitu varietas Secada
c. Tentukan musim/waktu tanam
Waktu tanam yaitu pada 4 Februari 2020
d. Penanaman, pemeliharaan dan panen
Kebutuhan benih untuk lahan seluas dua rante adalah 1 kg, Kebutuhan pupuk
yaitu Mutiara 4 kg, Urea 5 kg dan Ponska 7 kg, Pemeliharaan dilakukan
setiap hari. Perkiraan waktu panen adalah 9 – 12 April 2020
e. Tentukan arah pemasaran
Jagung konsumsi pasar lokal dan regional serta jagung permintaan pabrik.

Sistem Agribisnis adalah semua aktivitas mulai dari pengadaan dan


penyaluran sarana produksi sampai kepada pemasaran produk-produk yang
dihasilakan oleh usaha tani dan agroindustri yang saling terkait satu sama lain.
Agribisnis memiliki 4 subsistem, terdiri dari :

Subsistem
Pengadaan Subsistem Subsistem
Subsistem
Barang dan Pengolahan Pemasaran
Usahatani
Sarana Hasil Pertanian Hasil Pertanian
Produksi

Subsistem Jasa Layanan Pendukung


(Koperasi, Bank, Dsb)

Gambar 1. Subsistem Agribisnis


2. Proses Produksi Agribisnis Jagung Manis
Proses budidaya jagung manis yang dilakukan yaitu sebagai berikut :
a. Persiapan Lahan
Dalam persiapan lahan pertanaman jagung manis usahakan lahan tidak
tergenang air.Bersihkan tanaman-tanaman gulma yang tersisa, kemudian
melakukan pengolahan tanah menggunakan handtractor.
Untuk menanam jagung manis Anda bisa menanam jagung pada lahan bekas
sawah atau membuat lahan baru dengan membuat bedengan. Apabila
menggunakan lahan bekas sawah, usahakan agar lahan tidak tergenang air,
kemudian bersihkan tanaman-tanaman gulma yang tersisa. Lakukan pengolahan
tanah menggunakan handtractor setelah selesai selanjutnya adalah membuat
bedengan. Bedengan bisa dibuat dengan ukuran lebar sekitar 1 meter dengan
tinggi 20-30 cm, jarak antar bedengan 30 cm dan dalam satu bedengan terdapat 2
larikan untuk ditanami jagung.
Untuk pemupukan awal menggunakan pupuk kandang yang berasal dari
kotoran ayam dan kotoran sapi atau kambing. Campurkan kedua jenis pupuk
tersebut dengan perbandingan 1:1. Pada pupuk dari kotoran ayam banyak
mengandung unsur nitrogen yang cepat terurai, sedangkan pupuk kandang dari
kotoran sapi atau kambing banyak mengandung unsur kalium (K) dan pospat (P).
Dengan kombinasi keduanya akan memberikan banyak asupan unsur hara yang
dibutuhkan oleh jagung untuk bisa tumbuh dengan subur.
b. Persiapan Benih
Mutu benih yang bersifat kualitas memegang peranan penting dan
peningkatan produksi, mutu benih meliputi mutu fisik, genetik fisiologis benih.
Benih yang digunakan adalah benih cap panah merah sebanyak 1 kg varietas
secada.
c. Pembuatan Lobang Tanam
Pembuatan lubang Komoditas untuk tanaman jagung, jarak tanaman 70 x 25
cm. Setelah itu dilakukan penunggalan sedalam 2 - 3 cm.
d. Penanaman
Setelah lahan tanam selesai disiapkan selanjutnya adalah melakukan
persiapan untuk menanam jagung manis. Cara menanam jagung yang paling
efektif adalah dengan cara di tugal. Buatlah lubang pada larikan dengan
kedalaman 2-3 cm, kemudian masukan 1 butir bibit jagung. Setelah itu tutup
lubang dengan menggunakan kompos dan siram dengan air agar kelembaban
tanah terjaga.
Dalam dua rante lahan memerlukan bibit jagung manis sekitar 1 kg. Untuk
jarak tanam jagung manis yang baik sekitar 60-75 cm, jarak tersebut adalah jarak
ideal untuk mengatur jumlah populasi jagung di lahan. Jagung manis akan
berkembang dengan baik bila dalam satu hektar lahan hanya ditumbuhi sekitar
34.000-37.000 tanaman jagung.
e. Pemupukan
Pada pemupukan terdapat beberapa tahap. Adapun tahapan dalam pemupukan
adalah sebagai berikut :
1. Pemupukan dasar
Pada pemupukan dasar, dosis pupuk yang tepat untuk tanaman jagung manis
terdiri dari 500 kg petroganik, 150 kg phonska, dan 75 kg urea untuk setiap
hektare. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditugali persis di samping benih
dalam barisan tanaman dengan jarak sekitar 10-15 cm. Tujuan dari pemupukan
ini, yakni menyediakan unsur hara yang cukup bagi pertumbuhan benih jagung
manis.
2. Pemupukan susulan tahap pertama
Proses pemupukan susulan kali pertama ini dapat dikerjakan ketika umur
tanaman jagung manis sudah mencapai 15 HST (Hari Setelah Tanam). Adapun
pupuk-pupuk yang digunakan antara lain 7 kg phonska, 5 kg urea dan 10 kg
mutiara masing-masing per dua rante .
Dengan memberikan ketiga pupuk ini, diharapkan pertumbuhan tanaman jagung
manis akan semakin subur. Selain itu, tanaman jagung manis juga mempunyai
daya tahan yang lebih kuat dari serangan hama dan penyakit.
3. Pemupukan susulan tahap kedua
Untuk pemupukan susulan tahap kedua, pekerjaannya dilaksanakan pada wakt
tanaman jagung manis telah menginjak usia 30 HST (hari setelah tanam).
f. Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari yang bertujuan mencegah
tanaman layu. Apabila musim kemarau penyiraman dilakukan setiap
hari.Penyiraman menggunakan selang air apabila tidak ada hujan dan air berasal
dari bendar
g. Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk mengendalikan gulma di sekitar tanaman yang
dilakukan sebanyak 3 kali. Penyiangan pertama dilakukan pada umur 21 hst
dengan cara mencabut gulma. Penyiangan ke 2 dilakukan umur 42 hst dengan
menggunakan kored. Yang dimaksud penyiangan adalah membrantas atau
membuang gulma bagi tanaman yang dibudidayakan. Akibatnya daun menjadi
berimbang, cara pengendalian yaitu dengan mencabut rumput-rumput yang
tumbuh di sekitar tanaman guna mengatasi persaingan unsur hara pada tanaman.
h. Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan dilakukan 7 hst dengan cara meninggalkan satu tanaman yang
pertumbuhannya baik. Sedangkan penyulaman dilakukan apabila tanaman pada
lubang tanam tidak ada yang tumbuh atau mati.
i. Pembumbunan
Pembumbunan dimaksudkan untuk memperkokoh berdirinya tanaman dan
mendekatkan unsur hara. Pembumbunan dilakukan secara bersamaan dengan
penyiangan ke 2 yaitu pada umur 42 HST.
j. Pengendalian Hama dan Penyakit
Untuk mencegah serangan hama pada awalnya pertumbuhan dan tanaman
diberikan insektisida Furadan 3G pada saat tanam sebanyak 20 kg/ha (9 gr/petak)
yang di berikan pada lubang tanam. Pengendalian hama selanjutnya dengan
menyemprotkan insektisida decis 2,5 EC dengan konsentrasi 2 ml/liter, larutan
yang diberikan pada umur 20 hst, 27 hst dan 33 hst.
k. Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 70 hst yang ditandai
dengan kelobot sudah bewarna kuning, bijinya sudah cukup keras dan mengkilap,
apabila ditusuk dengan kedua ibu jari biji tersebut tidak berbekas.
l. Pasca Panen
Kelobot jagung di bagian terluar dibuang sebanyak dua lapis lalu jagung
kemudian dikemas. Pengemas jagung manis digunakan dan disesuaikan dengan
tujuan pasar. Jika dijual di pasar tradisional, pengemasan biasanya menggunakan
karung plastik, goni, dan keranjang. Sementara, untuk pasar supermarket, jagung
manis biasa dikemas menggunakan plastik transparan.Jagung sebaiknya disimpan
di tempat dingin dengan temperatur 1-5°C untuk mempertahankan kandungan
gulanya agar bisa tahan lebih lama.
3. Teknologi, Organisasi dan Manajerial dalam Agribisnis Jagung Manis
Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk menghasilkan produk
yang berkualitas. Tujuan dari penerapan metode dalam berbisnis jagung manis
adalah untuk meningkatkan hasil produksi jagung manis. Selain itu, metode atau
teknik ini juga meningkatkan mutu dan kualitas berdasarkan metode yang
digunakan. Adapun metode yang diterapkan dalam agribisnis jagung manis dilihat
dari aspek sebagai berikut.
a. Teknologi yang Diterapkan dalam Agribisnis Jagung Manis
Metode yang diterapkan dalam produksi jagung manis pun dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu dengan cara manual atau tradisional dan dengan
menggunakan teknologi.
1. Penggunaan Benih Bersertifikat
Benih bersertifikat adalah benih yang proses produksinya melalui tahap sistem
sertifikasi benih dan telah memenuhi standar mutu, baik standar lapangan maupun
laboraturium untuk masing-masing komoditi dan kelas benih yang ditentukan.
Benih yang disebar ke petani merupakan benih berlabel biru. Pada kemasan akan
tertera berapa daya kecambah, masa berlaku benih, dll.
Penggunaan benih bermutu merupakan langkah awal menuju keberhasilan
dalam usahatani jagung. Gunakan benih bersertifikat dengan vigor tinggi.
Sebelum ditanam hendaknya dilakukan pengujian daya kecambah benih. Benih
yang baik adalah yang mempunyai daya tumbuh lebih dari 90%. Hal ini penting
karena dalam budidaya jagung tidak dianjurkan melakukan penyulaman tanaman
yang tidak tumbuh dengan menanam ulang benih pada tempat tanaman yang tidak
tumbuh. Pertumbuhan tanaman sulaman biasanya tidak normal karena adanya
persaingan untuk tumbuh, dan biji yang terbentuk dalam tongkol tidak penuh
akibat penyerbukantidak sempurna, sehingga tidak akan mampu meningkatkan
hasil.
Benih yang bermutu, jika ditanam akan tumbuh serentak pada saat 4 hari
setelah tanam dalam kondisi normal. Penggunaan benih bermutu akan lebih
menghemat jumlah benih yang ditanam.
Persiapan benih jagung dapat dilakukan dengan membuat sendiri maupun
dibeli dari penjual benih. Bila benih jagung dibuat sendri sebelum ditanam,
hendaknya diberi perlakuan benih (seed treatment) dengan metalaksil (umumnya
berwarna merah) sebanyak 2 gr (bahan produk) per 1 kg benih yang dicampur
dengan 10 ml air. Larutan tersebut dicamur dengan benih secara merata, sesaat
sebelum tanam. Perlakuan benih ini dimaksudkan untuk mencegah serangan
penyakit bulai yang merupakan penyakit utama pada jagung.Benih jagung yang
dibeli dari penjual benih pada umumnya sebelum dikemasan biasanya sudah
diperlakukan dengan metalaksil (warna merah) sehingga tidak perlu lagi diberi
perlakuan benih.
Empat kelas benih yaitu benih penjenis (BS), benih dasar (FS), benih pokok
(SS), dan benih sebar (ES) umumnya dikenal dalam sertifikasi benih di Indonesia.
Benih bersertifikat yang diproduksi harus berasal dari benih bersertifikat dengan
kelas-kelas yang lebih tinggi. Tetapi dalam produksi benih berlabel merah jambu
dapat menggunakan benih bersertifikat atau benih berlabel sebagai sumber benih.
Sumber benih yang digunakan harus memenuhi persyaratan berikut : (1) diketahui
asal-usulnya dan murni varietasnya, apakah benih bersertifikat atau tidak, dan (2)
harus bebas dari benih varietas lain, biji gulma dan penyakit terbawa benih.
2. Varietas Unggul Jagung
Varietas Unggul Jagung Varietas unggul baik hibrida maupun komposit,
berperan besar dalam peningkatan produksi, pengendalian hama dan penyakit,
sesuai dengan lingkungan serta keinginan petani. Makin banyak varietas yang
tersedia ditingkat petani, makin besar peluang mereka memilih varietas yang akan
dikembangkan. Varietas jagung yang ditanam perusahaan adalah varietas
secada.Ini Jagung manis hibrida, bisa ditanam di dataran rendah sampai
menengah, ukuran tongkol tanpa klobot 17 x 4,3 cm, silindris dan terisi penuh,
warna bulir kuning, manis dan enak. Bobot dengan klobot 280 g, panen umur 70 -
76 HSS.
3. Jarak Tanam
Populasi tanaman adalah salah satu cara untuk mendapatkan hasil optimum.
Kepadatan tanaman anjuran adalah 66.667 tanaman/ha, yang dapat dicapai dengan
jarak tanam antar baris 75 cm dan 20 cm dalam barisan dengan satu tanaman per
lubang atau 40 cm dalam baris dengan satu tanaman per lubang.
4. Dosis Pupuk
Dosis Pupuk Pemupukan secara berimbang dan rasional merupakan kunci
utama keberhasilan peningkatan produktivitas jagung. Dalam praktek pemupukan,
yang perlu diperhatikan adalah jenis pupuk dan takaran optimum pada jenis tanah
dan lingkungan tertentu.
b. Organisasi dan Manajerial dalam Agribisnis Jagung Manis
Organisasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam produksi atau
dalam agribisnis yang merupakan upaya dan harus dilakukan untuk menciptakan
hasil produksi yang baik. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan
yang dikerjaan baik dari segi pembudidayaan hingga pemasaran. Organisasi ini
berarti serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam proses produksi dan setiap unit
kegiatan memiliki satu kepala/pemimpin yang akan bertanggung jawab dalam unit
kegiatan tersebut selama proses produksi berlangsung.
Untuk melaksanakan kegiatan disuatu perusahaan, terdapat struktur
organisasi dan tata cara kerja yang menghubungkan kerja sama antara satu bagian
dengan bagian yang lain. Sehingga jelas kedudukan, wewenang dan tanggung
jawab masing-masing bagian melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan
perusahaan, supaya berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun
struktur organisasi EWINDO adalah sebagai berikut

Managing Director

Research and HRD Finance Seed Operation Sales and


Development Marketing
Farm Crop Breeding

Gambar 2. Struktur Organisasi Ewindo

Berikut ini merupakan tugas dan tanggung jawab masing-masing struktur


organisasi :
a. Managing Director : Memberi saran kepada dewan direktur, memotivasi
karyawan dan menggerakkan perubahan dalam organisasi. Serta mengawasi
operasi organisasi setiap hari, bulan dan tahun.
b. Research and Development : melakukan penelitian, pemuliaan dan penemuan
varietas baru yang sesuaid dengan permintaan pasar, merencanakan,
melaksanakan dan melaporkan semua aktifitas research and development
untuk tujuan perbaikan dan pengembangan produk perusahaan. Serta
bertanggung jawab untuk mengembangkan produk baru dan proses produksi
yang lebih baik
c. HRD : Membuat kebijakan, bertanggung jawab mengelola dan
mengembangkan sumber daya manusia, bertanggung jawab penuh dalam
proses rekrutmen karyawan, melakukan seleksi, promosi, transfering dan
demosi pada karyawan yang dianggap perlu dan malakukan kegiatan
pembinaan dan pelatihan
d. Finence : Lebih fokus dalam tugas dan tanggung jawab pencarian,
pengelolaan, pngalokasian dana, dan melakukan pembayaran di perusahaan.
e. Seed Operation : memproduksi benih tanaman
f. Sales and Marketing : Bertugas menyiapkan konsep,alat strategi untuk
membuat konsumen tertarik dan melayani para konsumen agar produk laku
terjual.
Sedangkan untuk struktur organisasi daerah Sumbagut adalah

Areal Sales Maneger


Market Representatif

Product Chanelling Product


After Sales
Promotor Marketing Promotor
Servis Officer
Intro Officer

Gambar 3. Struktur Organisasi Ewindo wilayah Sumbagut

PT EWSI merupakan perusahaan swasta yang menggunakan fasilitas


Penanaman Modal Asing (PMA). Perusahaan ini dipegang oleh Managing
Director yang berkedudukan di Belanda. Managing Director ini membawahi
seluruh kegiatan baik produksi maupun manajemennya. Managing Director ini
dibantu 5 divisi yang terdiri dari Reseach and Development, Finance, Seed
Operation, Sales and Marketing, serta HRD.
Divisi Research and Development (R&D) terdiri dari farm dan crop breeding.
Divisi ini bertugas melakukan penelitian, pemuliaan, dan penemuan varietas baru
yang sesuai dengan permintaan pasar. Farm merupakan tempat menanam benih
dari breeder, lahan penelitian breeder, serta lahan pengujian tanaman yang sedang
diteliti. Selain itu, di dalam farm juga diproduksi benih tanaman yang tidak bisa
diproduksi di divisi Seed Operation
Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan
dalam membangun sebuah usaha yang salah satunya di bidang pertanian atau
agribisnis. Manajemen dalam usaha jagung manis meliputi beberapa aspek yaitu
sebagai berikut.
a. Planning (Perencanaan)
Mempersiapkan persiapan dalam proses budidaya tanaman jagung manis di
PT. East West Seed baik dari bahan maupun alat yang di butuhkan. Selain itu di
persiapkan juga kegiatan – kegiatan yang akan menunjang keberhasilan proses
budidaya tanaman jagung manis yang di sinkronisasikan dengan waktu yang tepat
dan sumber referensi yang terpercaya.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Mengelompokkan pembagian tugas sesuai dengan hak dan tanggung
jawabnya masing-masing berdasarkan keputusan yang di tetapkan oleh pemegang
jabatan tertinggi di PT. East West Seed, sehingga proses produksi jagung manis
dapat terlaksana dengan baik dan tersusun secara sistematis sesuai dengan SOP
perusahaan.
c. Actuating (Pelaksanaan)
Tindakan nyata dari perencanaan yang sebelumnya telah di sepakati dan di
laksanakan oleh pihak – pihak yang telah di beri tugas berdasarkan keputusan
yang sudah ada dan di sepakati sebelumnya oleh PT. East West Seed.
d. Controlling (Pengawasan)
Kegiatan pengawasan yang mengarah pada pelaksanaan kegiatan yang
sesuai dengan perencanaan, efektif dan efesiensinya pihak – pihak yang berperan
dalam proses produksi di PT. East West Seed.
Kesungguhan PT. EAST WEST SEED INDONESIA dalam manajement
mutu yang paripurna, telah mengantar PT EAST WEST SEED INDONESIA
mendapat sertifikat ISO 9001:2000 pada tahun 2004 dan menjadi salah satu
perusahaan pertanian pertama yang mengdapat sertifikat ISO 9001:2000 dan yang
pertama untuk industry benih di Indonesia.
Sertifikat ISO 9001:2000 yang sangat ini telah di upgrade menjadi ISO
9001:2008 semakin mengokohkan PT EAST WEST SEED INDONESIA pemain
utama produsen benih sayuran di Indonesia yang mengutamakan mutu tinggi dan
kepuasan konsumen, dengan penggunaan plasma nutfah asli Indonesia dalam
sebuah proses yang bersih dan bertanggung jawab. Mutu hari ini adalah reputasi
di kemudian hari, itulah semboyan tim Quality Assurance dalam melakukan
pengujian benih. Cermat dalam mengamati, teliti dalam menganalisa dan hati-hati
dalam penyimpulan adalah tugas rutin sehari-hari. Dengan dukungan fasilitas
yang lengkap dan lingkungan yang nyaman menjadikan karyawan bahagia
menjalankannya.

C. Analisis Usaha Tani


Ilmu usaha tani pada dasarnya memperhatikan cara petani memperoleh dan
memadukan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuannya, maka disiplin
induknya adalah ilmu ekonomi.
a. Analisi kelayakan usaha
1. Biaya Produksi
Biaya produksi sangat berpengaruh dalam agribisnis, pada tabel dibawah ini
akan dijelaskan biaya produksi dari budidaya jagung manis.

Tabel 1. Biaya Produksi luas 2 rante


Kegiatan Harga (Rp)
A. Biaya Tetap
1 Semprotan 400.000
2 Alat Pertanian (cangkul,sabit dan sewa 300.000
tractor)
Total Biaya Tetap 700.000
B. Biaya Tidak Tetap
3 Benih 1 kg 480.000
4 Pupuk (Mutiara 2 kg, Phonska 7 kg, 78.0000
Urea 5 kg)
5 Pestisida 120.000
6 Biaya Perawatan 200.000
7 Biaya Transportasi 50.000
8 Biaya Pengemasan 50.000
9 Biaya Panen 50.000
Total Biaya Tidak Tetap 1.028.000
Total Biaya Produksi (A + B) 1.728.000
Produksi 700 kg x 4000/Kg 2.800.000
Keuntungan 1.072.000

2. Pendapatan
TR = P x Q

Keterangan:

TR = Total pendapatan dari usaha (Rp)

P = Harga produk dari usaha (Rp)

Q = Total penjualan dari usaha (Rp)

TR = 700 KG × RP 4000 = RP 2.800.000


3. Keuntungan
Keuntungan merupakan hasil dari pendapatan diluar dari seluruh pengeluaran
atau modal.
π = TR – TC

Keterangan:

π = Keuntungan dari usaha (Rp)

TR = Total pendapatan (Rp)

TC = Total biaya dari usaha (Rp)

π = RP 2.800.000 – 1.728.000 = RP 1.072.000

Jadi keuntungan yang di dapat adalah sebesar 1.072.000 rupiah yang artinya
usaha tidak mengalami kerugian.

4. Break Even point atau BEP


Break Event Point (BEP) adalah suatu kondisi yang menggambarkan bahwa
hasil usahatani yang diperoleh sama dengan modal yang dikeluarkan. Dalam
kondisi ini, usaha tani yang dilakukan tidak menghasilkan keuntungan tetapi tidak
juga mengalami kerugian.

a. BEP Pendapatan

BEP pendapatan menggambarkan pendapatan minimal yang harus dihasilkan,


agar usaha tani tidak mengalami kerugian.

= Biaya Tetap

1 – Biaya Tidak Tetap / Pendapatan

= Rp. 700.000
1 – RP. 1.028.000 / Rp. 2.800.000

= Rp. 700.000
0,6
= 1.166.000
Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat diperoleh pendapatan sebesar
1.166.000 rupiah usaha tani tidak menghasilkan keuntungan dan tidak mengalami
kerugian.

b. BEP Produksi

BEP volume produksi menggambarkan produksi minimal yang harus


dihasilkan, agar usaha tani tidak mengalami kerugian.

= Total Biaya Produksi


Harga Jual

= Rp. 1.728.000
4000/kg
= 432 kg
Hasil ini menunjukkan bahwa pada saat diperoleh produksi sebesar 432 kg
usaha tani tidak menghasilkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian.
c. BEP Harga

BEP harga produksi menggambarkan harga terendah dari produk yang


dihasilkan. Apabila harga di tingkat petani lebih rendah daripada harga BEP,
maka usahatani akan mengalami kerugian.

= Total Biaya Produksi


Total Produksi

= Rp. 1.728.000
700 Kg

= 2.500 /kg
Artinya, untuk mencapai titik balik modal jumlah produksi 700 Kg dan harga
jual 2500/kg Rupiah. Jika jumlah produksi kurang dari itu, maka sudah pasti rugi.
Begitu juga dengan harga jual, jika produk di jual dibawah harga 2500 rupiah
maka akan rugi.

5. Analisis Return On Investment (ROI)


Return of Investment (ROI) adalah analisis untuk mengetahui keuntungan
usaha, berkaitan dengan modal yang telah dikeluarkan. Besar kecilnya nilai ROI
ditentukan oleh keuntungan yang dicapai dan perputaran modal.

Revenue Cost Ratio (R/C) = TR


TC

Revenue Cost Ratio (R/C) = 2.800.000


1.728

= 1,6
Artinya, setiap penambahan modal 1 rupiah akan mendapatkan untung 1,6
rupiah, maka usaha yang dijalankan mengalami keuntungan atau layak untuk
dikembangkan.

b. Pembahasan
Perencanaan adalah keseluruhan proses perkiraan dan penentuan secara
matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Secara sederhana dapat disimpulkan
bahwa perencanaan merupakan suatu proses perumusan tentang apa yang akan
dilakukan dan bagaimana pelaksanaannya.
Berdasarakan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa binaan
PT.EWINDO sudah melakukan perencanan dengan baik. Dimana sebelum
memulai kegiatan produksi Kebun sudah membuat rencana-rencana yang harus
dicapai dalam proses produksi, cara penanaman, segmen pasar serta pemasaran.
Sehingga mampu melakukan budidaya tanaman jagung manis dengan baik dan
benar, bagi mahasiswa mampu menjadi suatu peluang usaha di bidang pertanian.
Yang dimaksud dengan pelaksanaan adalah tindakan untuk mencapai
sasaran-sasaran agar sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha organisasi.
Berdasarkan pengertian tersebut PT.EWINDO dalam pelaksanaannya sudah
langsung menyusun tugas dan tanggungjawab setiap karyawan, dimana tugas dan
tanggungjawab mengacu kepada tujuan dan sasaran yang telah direncanakan.
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses mengikuti perkembangan
kegiatan untuk menjamin jalannya pekerjaan dengan demikian dapat selesai
secara sempurna sebagaimana yang direncanakan sebelumnya dengan
pengoreksian beberapa pemikiran yang saling berhubugan. Pada binaan PT.
EWINDO untuk pengawasan karyawan melaksanakan pengawasan secara
langsung turun ke lapangan, memantau segala kegiatan yang ada di binaan PT.
EWINDO untuk mengoptimalkan segala kegiatan yang ada dilokasi tersebut.
Untuk pemasaran, binaan PT. EWINDO meminta agen ke lapangan
langsung untung melihat tanaman dan dilakukan system lelang panen, dan juga
menunggu pembeli atau konsumen untuk datang memetik langsung dilokasi.
Dimana pembeli telah terima bersih hasil panen. Jadi binaan PT. EWINDO
bertugas dari menanam, merawat hingga memanen. Akan tetapi, salah satu
permasalahan yang ada di binaan PT. EWINDO untuk bagian pemasaran adalah
harga. Dimana harga biasa untuk sistem lelang panen 2.500-3000, jika harga
dibawah itu kemungkinan terjadi kerugian yang merugikan. Untuk mengantisipasi
hal ini, hal yang harus dilakukan adalah melihat kondisi di pasaran, banyak atau
tidaknya jagung manis yang dijual. Bisa juga melihat kondisi seperti saat lebaran,
tahun baru, serta hari hari besar yang ada.

D. Pemasaran
Tingginya permintaan akan jagung manis saat ini, menjadikan beberapa petani
mulai beralih untuk membudidayakannya. Namun, sebelum melakukan budidaya
tersebut, petani terlebih dahulu harus mengetahui pasar utama yang dapat
digunakan untuk menampung hasil panennya nanti.
Berikut merupakan beberapa contoh pembeli potensial yang bisa menjadi
alternatif untuk membeli hasil panen petani jagung manis :
1. Jagung Konsumsi Pasar Lokal dan Regional
Kebutuhan pasar lokal biasanya terbatas pada jagung konsumsi di mana
dibutuhkan jagung yang memiliki bentuk yang seragam, serta rendemen atau bulir
muda yang penuh. Kebutuhan ini biasanya digunakan untuk konsumsi langsung
seperti pedagang sayur, jagung rebus, jagung bakar dan lainnya. Selain itu, juga
dibutuhkan jagung muda (baby corn) untuk masak tumis dan keperluan masak
lainnya.
Untuk konsumsi pasar ini, petani bisa menggunakan pola tanam standar
dimana mereka bisa melakukan panen secara bertahap. Pada label bibit biasanya
akan tertulis jenis jagung yang memiliki dua tongkol. Namun pada kenyataannya,
yang sering terjadi di lapangan adalah dalam satu batang bisa muncul tiga tongkol.
Nah, tongkol ketiga ini bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pasar baby
corn.
Panen tongkol yang ketiga dalam budi daya jagung manis akan memberikan
keuntungan dengan adanya pemasukan sebelum panen utama. Selain itu, panen
tongkol ketiga juga akan membuat tongkol jagung pertama dan kedua tumbuh
lebih baik dengan bulir penuh karena asupan nutrisi untuk tanaman akan hanya
digunakan oleh dua tongkol. Hasil panen secara langsung di jual ke pasar local
dan regional.
2. Jagung Permintaan Pabrik
Pabrik yang membutuhkan pasokan jagung biasanya adalah pabrik mie,
pabrik maizena, dan pabrik gula jagung. Apabila ada permintaan dari pabrik,
sebaiknya perhatikan keinginan pabrik secara spesifik, apakah pabrik
menginginkan jagung lokal atau jagung manis hibrida.
Bila pabrik menginginkan jagung manis, biasanya pihak pembeli akan
meminta jagung dengan kuantitas tertentu tanpa harus melihat bentuk yang
seragam dan menarik karena hanya akan digiling.
Untuk menyediakan keperluan tersebut, maka Petani tidak perlu memanen
tongkol jagung ketiga yang tumbuh. Selain itu, jagung yang tumbuh tidak
sempurna, seperti ompong dan dengan ukuran yang tidak maksimal pun tetap bisa
digunakan untuk menambah bobot jagung.Sementara itu, petani juga harus
meminta spesifikasi yang diinginkan oleh pabrik agar Petani bisa melakukan
panen tepat waktu dan memperoleh hasil yang optimal.Demikian penjelasan
tentang strategi pemasaran jagung manis, semoga Anda segera menemukan
pembeli potensial jagung manis yang tepat.
E. Permasalahan Dalam Agribisnis Jagung Manis
Adapun permasalahan yang dihadapi petani pada saat beragribisnis jagung
manis adalah:
1. Cara budidaya jagung manis yang kurang optimal, seperti halnya petani tidak
memperhatikan jenis tanah yang tidak sesuai dengan syarat tumbuh. Maka
dari itu solusinya ialah harus mencari informasi terkait syarat tumbuh jagung
manis agar nantinya para petani dapat meningkatkan hasil panennya.
2. Pada umumnya petani kurang memperhatikan ketersediaan air bagi tanaman
sehingga saat tidak ada hujan dalam waktu yang cukup panjang tanaman
akankekurangan air. Maka solusinya petani menyiapkan sumber air, sumur
atau bendar untuk mempermudah proses penyiraman.
3. Tidak tepatnya pengendalian hama yang sesuai dengan tahapan-tahapan
pengendaliannya. Solusinya adalah Penyuluh menganjurkan untuk lebih
memperhatikan tahapan pengendalian hama yang sudah ditetapkan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) 1 yang Mahasiswa laksanakan
di binaan PT. East West Seed Indonesia diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam kegiatan budidaya jagung manis yang dilakukan mahasiswa telah
mendapatkan ilmu dan keterampilan dimulai dari perencanaan persiapan
lahan tanam, penggunaan benih bersertifikat, penanaman, pemupukan,
pengendalian hama dan penyakit, pemanenan, Usaha budidaya jagung manis
merupakan usaha yang memiliki peluang dan nilai ekonomis yang tinggi
sehingga memberikan dorongan dan minat mahasiswa untuk
mengembangkannya.
2. Keberhasilan budidaya jagung manis sangat ditentukan oleh teknologi,
oraganisasi dan manajerial yang sesuai dengan syarat tumbuh jagung manis.
3. Mahasiswa telah mengetahui segmen pasar dari produksi jagung manis,
segmen pasar yang di tuju oleh binaan PT. East West Seed Indonesia adalah
masyarakat Kabupaten Simalungun dan Kota Medan.
4. Mahasiswa memahami permasalahan yang terjadi di binaan PT. East West
Seed Indonesia yaitu SDM yang masih rendah dalam keterampilan mengatasi
hama dan penyakit. Mengatasinya memberikan pelatihan kepada petani dan
mendatangkan tenaga ahli.
5. Dengan adanya kegiatan PKL 1 memberikn motovasi kepada mahasiswa
untuk melakukan kegiatan wirausaha,mahasiswa telah mengenali lingkungan
dan seitem pertanian di binaan PT. East West Seed Indonesia, serta inovasi
yang digunakan.

B. Saran
1. Usaha budidaya jagung manis harus lebih ditingkatkan guna mewujudkan
kebutuhan pasar yang semakin meningkat dan mengurangi penggangguran
saat ini.
2. Dalam usaha budidaya jagung manis lebih baik dikembangkan dalam skala
besar karena dapat menekan biaya produksi karena untuk biaya tetap usaha
ini dalam skala kecil maupun skala besar tidak jauh berbeda.
3. Dalam usaha budidaya jagung manis, diharapkan dapat membuka jasa
pelatihan yang terbuka bagi mahasiswa dan masyarakat umum.
4. Dalam usaha budidaya jagung manis ini, diharapkan dapat membuka cabang
di kota - kota lainnya dimulai dari sistem pembibitan hingga pengolahan
pasca panen, hal ini dikarenakan prospek keuntungan yang didapat cukup
menjanjikan.

Anda mungkin juga menyukai