Nim : E1A017062
Kelas : C / VI
Umum : Untuk meningkatkan perkembangan bunga Krisan dan bebas dari penyakit
Khusus : Untuk mengetahui efek dari dua auksin yang berbeda (IBA dan NAA) pada regenarasi
in vitro planlet Krisan
•Metode Penelitian
1. Observasi
- Tanaman Krisan yang sehat dan tumbuh dengan baik diperoleh dari departemen florikultura,
PAU, Ludhiana, Punjab.
- Melakukan pengumpulan segmen nodal dari tanaman Krisan yang telah berumur 25-30 tahun
2. Eksperimen
SEGMEN NODAL
- Melakukan pencucian menggunakan teepol berkonsentrasi 0,1% kemudian dicuci di bawah air
mengalir selama setengah jam
-Melakukan sterilisasi menggunakan merkuri klorida berkonsentrasi 0,1% selama satu menit dan
kemudian dicuci tiga kali dengan air suling ganda untuk menghilangkan efek toksik merkuri
klorida
-Melakukan inokulasi dalam medium MS yang pH-nya diatur hingga 5,8 (sebelum diautoklaf )
-> Media MS dilengkapi dengan berbagai konsentrasi auksin
20 ml media MS
-Inisiasi pucuk maksimum terdapat pada pemberian IBA dengan konstentrasi 0.2 mg/L dan
diikuti dengan 0.5 mg/L
-Inisiasi pucuk minimum terdapat pada pemberian IBA dengan konsentrasi 0.8 mg/L
-Inisiasi pucuk maksimum terdapat pada pemberian NAA dengan konstentrasi 0.5 mg/L
•Kesimpulan
- Pemberian auksin IBA dan NAA dengan konsentrasi yang tepat dapat meningkatkan regenerasi
planlet Chrysanthemum morifolium sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman krisan.
- Semakin tinggi konsentrasi auksin IBA, maka kemampuan regenerasi planlet Krisan semakin
rendah.
- Pemberian auksin NAA menunjukkan hasil yang optimum pada konsentrasi 0,5 mg/L.