Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL FISIOLOGI MANUSIA

ANALISIS PENGARUH POLA HIDUP TERHADAP KELAAINAN PADA STRUKTUR


DAN FUNGSI ORGAN YANG MENYEBABKAN GANGGUAN PADA SYSTEM
EKSKRESI SERTA KAITANNYA DENGAN TEKNOLOGI.

Kelas C

Kelompok 6

RAWINDY AULIA HAPSARI (E1A017062)

YUNISA SUCITRA (E1A017081)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. Majapahit 62 Mataram, NTB Kode Pos. 83125 Telp. (0370) 623873

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah yang berjudul:

“……………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………….”

Yang bertujuan untuk pengganti praktikum fisiologi manusia, telah disetujui oleh :

Mataram, Juni 2020


Coasst 1, Coasst 2,

(Kumala Ratna Dewi) (Zulhalifah)


NIM. E1A016032 NIM. E1A016084

Coasst 3,

(Qarina Asriani)
NIM. E1A016084
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan
zat gas. Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan
CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan
akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Sistem ekskresi merupakan proses
pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-
sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang bersifat toksik (racun) sehingga jika
tidak dikeluarkan dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh.
Organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada manusia meliputi kulit, ginjal,
paru-paru, dan hati

Pola hidup sehat adalah pilihan sederhana yang dapat dilakukan untuk
memperoleh hidup yang sehat. Atau dengan kata lain hidup dengan pola makan, pikiran,
kebiasaan dan lingkungan yang sehat. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa
gaya hidup sehat adalah adalah pola hidup sehat adalah jalan yang harus ditempuh untuk
memperoleh fisik yang sehat secara jasmani maupun rohani. Dengan hidup sehat, maka
tubuh kita akan terhindar dari berbagai gangguan atau penyakit. Apabila tubuh kita
terjangkit penyakit atau gangguan pada alat alat tubuh maka hal itu akan mengganggu
fungsi alat-alat tubuh tersebut. Seperti halnya penyakit atau gangguan yang terjadi pada
sistem ekskresi manusia.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengaruh pola hidup terhadap kelaainan pada struktur dan fungsi
organ yang menyebabkan gangguan pada system ekskresi serta kaitannya dengan
teknologi.
2. Untuk mengetahui kelainan system ekskresi.
BAB II

Pembahasan

A. Kelainan Pada Sistem Ekskresi Manusia

Kelainan dan penyakit yang menyerang sistem ekskresi dapat disebabkan oleh
banyak hal. Misalnya virus, bakteri, jamur. Beberapa kelainan pada sistem ekskresi
antara lain sebagai berikut:

1. Gangguan Pada Hati, beberapa contoh diantaranya;


a. Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang umumnya disebabkan oleh virus.
Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan
lingkungan, menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis, dan tidak
menggunakan jarum suntik untuk pemakaian lebih baik satu kali. Penderita
hepatitis mengalami perubahan warna kulit dan putih mata menjadi berwarna
kuning. Urine penderita pun berwarna kuning, bahkan kecokelatan seperti teh.
b. Sirosis Hati
Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya
jaringan parut dan kerusakan sel-sel normal hati. Sirosis hati sering terjadi pada
peminum alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri, serta komplikasi
hepatitis. Karena hati merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi vital,
sirosis hati akan menimbulkan beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran,
koma, dan bahkan kematian. Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab
utamanya, pemulihan fungsi hati sampai transplantasi hati.
2. Gangguan Pada Ginjal, beberapa contoh diantaranya;
a. Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah ketidakmampuan ginjal menjalankan fungsinya,
akibatnya zat-zat yang seharusnya dapat dikeluarkan melalui ginjal menjadi
tertumpuk di dalam darah. Salah satu contohnya adalah timbulnya uremia, yaitu
peningkatan kadar urea di dalam darah. Kadar urea darah yang tinggi dapat
menimbulkan keracunan dan mengakibatkan kematian. Gagal ginjal antara lain
disebabkan oleh nefritis. Penyakit ini dapat diatasi dengan dua alternatif. Pertama
melakukan dialisis ginjal (cuci darah) yang diIakukan secara rutin. Kedua dengan
transplantasi (cangkok) ginjal dari donor. Cangkok ginjal dapat dilakukan jika ada
kecocokan antara organ donor dan jaringan penderita sehingga tidak terjadi
penolakan.
b. Diabetes Melitus
Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit pada sistem ekskresi
yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal karena kekurangean
hormon insulin. Kelebihan glukosa darah akan dikeluarkan bersama urine.
Diabetes melitus pada anak diatasi dengan penyuntikan insulin secara rutin.
Diabetes melitus pada orang dewasa dapat diatasi dengan mengatur diet, olahraga,
dan pemberian obat-obatan penurun kadar glukosa darah.
c. Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan
urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang
bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak
terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak
albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini
disebabkan oleh kekurangan protein, penyakit ginjal, dan penyakit hati.
3. Gangguan Pada Paru-paru, beberapa contoh diantaranya;
a. Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru adalah tumor berbahaya yang tumbuh di paru-paru.
Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru, namun
kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang
menyebar ke paru-paru. Kanker paru-paru merupakan penyebab utama dari
kematian akibat kanker.
b. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat
menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang
luas. Menghirup serat asbes dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut
(fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak
dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya.
c. Pneumonia
Pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary
alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer
menjadi inflame dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat disebabkan oleh
beberapa penyebab, termasuk infeksi olehbakteria, virus, jamur, atau parasit.
4. Gangguan Pada Kulit
a. Jerawat
Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan
produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan
saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Peradangan pada kulit terjadi jika
kelenjar minyak memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan sehingga
terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dan pembentukan komedo
(whiteheads) dan seborhoea. Apabila sumbatan membesar, komedo terbuka
(blackheads) muncul sehingga terjadi interaksi dengan bakteri jerawat.
b. Eksim
Eksim adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit
tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang
paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering
dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai
muncul pada masa anak anak terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun.
c. Kanker Kulit
Kanker kulit adalah jenis kanker yang paling sering dijumpai. Paparan
terhadap sinar matahari yang berlebihan dapat memicu timbulnya kanker kulit.
Penyakit ini lebih sering menyerang orang dengan kulit berwarna terang yang
lebih sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan
menggunakan tabir surya atau membatasi lamanya kulit terpapar sinar matahari.

B. Teknologi Yang Berhubungan Dengan Sistem Ekskresi


Ada beberapa teknologi yang berhubungan dengan sisitem ekskresi. Teknologi itu
antara lain:
1. Test Pack Hepatitis
Selama ini orang hanya tahu untuk mendeteksi penyakit hepatitis melalui tes
darah di laboratorium yang harganya sangat mahal. Karenanya banyak orang yang
tidak pernah melakukan pemeriksaan. Diharapkan dengan adanya alat tes hepatitis
yang cepat dan murah, seseorang bisa mendapatkan perawatan lebih awal.
2. Radioterapi
Radioterapi adalah sebuah teknik terapi bagi para penderita kanker. Radioterapi
telah mengalami teknik radiasi yang berkembang dari sejak pertama kali
diperkenalkan sampai saat ini. Kegunaan radioterapi adalah sebagai berikut:
a. Mengobati
b. Mengontrol
c. Mengurangi gejala
3. Hemodialisis
Hemodialisis adalah salah satu pengobatan gagal ginjal, bila jiwa telah terancam
oleh gagal ginjal. Tujuan untuk mengambil atau mengeluarkan cairan yang berlebihan
dan sisa metabolisme yang biasanya dikeluarkan oleh ginjal. Prinsipnya adalah darah
pasien dialirkan melalui pipa dengan dinding membran semi permeabel → ginjal
artifisial → transfer toksin dan cairan: air, molekul kecil menembus dinding, molekul
besar (protein) tidak.
4. Scanning Laser Hair Removal System
Laser hair removal bekerja dengan mengirimkan sinar laser ke folikel rambut
dengan energi yang cukup untuk menghancurkan akar, tanpa mempengaruhi daerah
sekitarnya. Bekerja pada kulit kepala yang bermasalah.

C. Gaya Hidup Sehat Untuk Menghindari Penyakit Pada Sistem Ekskresi

Banyak yang dapat kita lakukan untuk hidup secara sehat supaya dapat terhindar
dari berbagai macam penyakit pada sistem ekskresi. Gaya hidup sehat yang dapat kita
lakukan diantaranya:

1. Olah Raga
Untuk menghindari penyakit pada sistem ekskresi dapat dilakukan olah raga
secara rutin dan teratur. Olah raga yang teratur (tidak terlalu berat) akan lebih
berdampak positif bagi tubuh dibandingkan dengan olah raga berat namun tidak
teratur. Misalnya, melakukan jalan santai setiap pagi atau bersepeda 1-2 jam setiap
minggu.
2. Mengurangi Makanan yang Berlemak
Makanan berlemak akan menyebabkan kandungan kolesterol dalam darah
meningkat. Untuk itu, sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung lemak
jangan sampai berlebihan.
3. Mengonsumsi Air Putih
Mengonsumsi air putih yang cukup, menghidari konsumsi jamu atau herbal yang
tidak jelas, menghidari konsumsi obat-obatan secara sembarangan (tanpa resep dokter)
merupakan hal sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi potensi munculnya
penyakit ekskresi terutama pada ginjal.
4. Berhenti Merokok
Dilihat dari sudut pandang manapun merokok akan selalu merugikan tubuh.
Karena rokok dengan kandungan nikotinnya dalam proses jangka waktu lama akan
merusak organ-organ penting tubuh, baik paru-paru, kulit, jantung maupun ginjal.
5. General Checkup
Gagal ginjal dapat dicegah melalui pemeriksaan kesehatan (medical checkup)
secara rutin, termasuk pemeriksaan urin dan darah. Memeriksakan gangguan ginjal
seperti kencing batu, prostat dapat mecegah munculnya gagal ginjal.
BAB III

Penutup

1. Kesimpulan
a. Pola hidup sehat adalah pilihan sederhana yang dapat dilakukan untuk memperoleh
hidup yang sehat. Atau dengan kata lain hidup dengan pola makan, pikiran, kebiasaan
dan lingkungan yang sehat. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa gaya
hidup sehat adalah adalah pola hidup sehat adalah jalan yang harus ditempuh untuk
memperoleh fisik yang sehat secara jasmani maupun rohani. Banyak yang dapat kita
lakukan untuk hidup secara sehat supaya dapat terhindar dari berbagai macam
penyakit pada sistem ekskresi seperti rajin olah raga, banayak minum air, berhenti
merokok, dll.
b. Kelainan dan penyakit yang menyerang sistem ekskresi dapat disebabkan oleh banyak
hal. Misalnya virus, bakteri, jamur. Adapun berbagai penyakit yang menyerang
system ekskresi seperti hepatitis, gagal ginjal, diabetes, jerawat, kanker kulit,
pnomunia, dll.
2. Saran
Bagi para pembaca yang ingin mengetahui lebih jelasnnya mengenai Pengaruh
pola hidup terhadap kelaainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan
gangguan pada system ekskresi serta kaitannya dengan teknologi, agar mencari lagi
referensi yang lain karena tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan artikel ini,
masih banyak kekurangan yang perlu disempurnakan.
Daftar Pustaka

Carpenito, L, J. 2009. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.

Irianto, Kus. 2004. Gizi Dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama Widya.

Price, S, A., Willson, L, M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6.
Jakarta: ECC.

Anda mungkin juga menyukai

  • Lumbung Dan Lengge
    Lumbung Dan Lengge
    Dokumen6 halaman
    Lumbung Dan Lengge
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Kartu Kehadiran Les Privat Wins Group
    Kartu Kehadiran Les Privat Wins Group
    Dokumen3 halaman
    Kartu Kehadiran Les Privat Wins Group
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Jurnal PPL Rawindy
    Jurnal PPL Rawindy
    Dokumen6 halaman
    Jurnal PPL Rawindy
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Reflektif Perkenalan Diri
    Reflektif Perkenalan Diri
    Dokumen1 halaman
    Reflektif Perkenalan Diri
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • PPL Jurnal BLM Salse
    PPL Jurnal BLM Salse
    Dokumen1 halaman
    PPL Jurnal BLM Salse
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Sistem Pencernaan Manusia: Modul Ajar Biologi
    Sistem Pencernaan Manusia: Modul Ajar Biologi
    Dokumen19 halaman
    Sistem Pencernaan Manusia: Modul Ajar Biologi
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Materi Himpunan
    Materi Himpunan
    Dokumen9 halaman
    Materi Himpunan
    Sergio Trezequet
    Belum ada peringkat
  • ACARA2
    ACARA2
    Dokumen16 halaman
    ACARA2
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 4 - Tugas II Bioteknologi
    Kelompok 4 - Tugas II Bioteknologi
    Dokumen12 halaman
    Kelompok 4 - Tugas II Bioteknologi
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Artikel Fisman 3
    Artikel Fisman 3
    Dokumen10 halaman
    Artikel Fisman 3
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Lanjut
    Lanjut
    Dokumen5 halaman
    Lanjut
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Artikel Fisman 1
    Artikel Fisman 1
    Dokumen10 halaman
    Artikel Fisman 1
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Fisanku
    Fisanku
    Dokumen20 halaman
    Fisanku
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Ktria
    Ktria
    Dokumen2 halaman
    Ktria
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • A.Pembahasan: 1. Man (Manusia)
    A.Pembahasan: 1. Man (Manusia)
    Dokumen7 halaman
    A.Pembahasan: 1. Man (Manusia)
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • NAMA1
    NAMA1
    Dokumen1 halaman
    NAMA1
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • NAMA6
    NAMA6
    Dokumen1 halaman
    NAMA6
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • NAMA4
    NAMA4
    Dokumen21 halaman
    NAMA4
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • NAMA7
    NAMA7
    Dokumen5 halaman
    NAMA7
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • NAMA3
    NAMA3
    Dokumen5 halaman
    NAMA3
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • NAMA5
    NAMA5
    Dokumen2 halaman
    NAMA5
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • NAMA2
    NAMA2
    Dokumen2 halaman
    NAMA2
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Aktivitas Antag-WPS Office
    Aktivitas Antag-WPS Office
    Dokumen2 halaman
    Aktivitas Antag-WPS Office
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • NAMA
    NAMA
    Dokumen3 halaman
    NAMA
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Rawindy Aulia H (E1a017062) Fisman
    Rawindy Aulia H (E1a017062) Fisman
    Dokumen14 halaman
    Rawindy Aulia H (E1a017062) Fisman
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Tugas Fistum
    Tugas Fistum
    Dokumen2 halaman
    Tugas Fistum
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Hewan Dan Lingkungannya
    Hewan Dan Lingkungannya
    Dokumen13 halaman
    Hewan Dan Lingkungannya
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Ekologi Tumbuhan
    Pengertian Ekologi Tumbuhan
    Dokumen10 halaman
    Pengertian Ekologi Tumbuhan
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat
  • Revisi Makalah Botani Tumbuhan Rendah
    Revisi Makalah Botani Tumbuhan Rendah
    Dokumen17 halaman
    Revisi Makalah Botani Tumbuhan Rendah
    Rawindy Auliia Hapsarii
    Belum ada peringkat