Oleh:
2020
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. Majapahit 62 Mataram, NTB Kode Pos. 83125 Telp. (0370) 623873
LEMBAR PENGESAHAN
“………………………………………………………………………………………
……..
…………………………………………………………………………………………
….”
Yang bertujuan untuk pengganti praktikum fisiologi manusia, telah disetujui oleh :
Coasst 3,
(Qarina Asriani)
NIM. E1A016084
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………..i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................1
B. Tujuan ...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Anemia ..............................................................................................3
B. Klasifikasi Anemia .........................................................................................4
C. Macam-macam Anemia ..................................................................................4
D. Etiologi Anemia ..............................................................................................5
E. Fisiologi/patologi Anemia ..............................................................................7
F. Tanda dan Gejala Anemia ...............................................................................7
G. Penatalaksanaan/Penangaanan Anemia ........................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................12
B. Saran .............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Anemiaatau kurang darah adalah suatu kondisi di mana jumlah sel
darah merah (Hemoglobin) dalam sel darah merah berada di bawah normal.
Hemoglobinyang terkandung di dalam Sel darah merah berperan dalam
mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian
tubuh. Seorang pasien dikatakan anemia apabila konsentrasi Hemoglobin (Hb)
pada laki-laki kurang dari 13,5 G/DL dan Hematokrit kurang dari 41%, Pada
perempuan konsentrasi Hemoglobin kurang dari 11,5 G/DL atau Hematocrit
Anemia ( bahasa Yunani) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah
atau jumlah hemoglobin (proteinpembawa oksigen) dalam sel darah merah
berada di bawah normal.Sel darah merah mengandung hemoglobin yang
memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan
mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan kulit dan membran
mucosa pucat, dan pada test laboratorium didapatkan Hitung Hemoglobin(Hb),
Hematokrit(Hm), dan eritrosit kurang dari normal. Rendahnya kadar hemoglobin
itu mempengaruhi kemampuan darah menghantarkan oksigen yang dibutuhkan
untuk metabolisme tubuh yang optimal.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut
oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh . keadaan ini sering
menyebabkan energi dalam tubuh menjadi menurun sehingga terjadi 5L atau
lemah, lesu, lemas, lunglai, dan letih. Dalam hal ini orang yang terkena anemia
adalah orang yang menderita kekurangan zat besi. Seseorang yang menderita
anemia akan sering mengalami keadaan pusing yang sedang hingga berat
dikarenakan Meningkatnya penghancuran sel darah merah, Pembesaran limpa,
Kerusakan mekanik pada sel darah merah, Reaksi autoimun terhadap sel darah
merah : Hemoglobinuria nokturnal paroksismal, Sferositosis herediter,
Elliptositosis herediter. Seseorang yang sering mengalami anemia di sebabkan
karena pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi.
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan
kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke
atau serangan jantung.
B. TujuanPenulisan
1. Tujuan Umum
Mampu memahami secara umum tentang anemia
2. Tujuan Khusus
Memahami hal-hal yang berkaitan dengan anemia yaitu :
a) Definisi
b) Klasisfikasi
c) Macam-macam
d) Etiologi
e) Patofisiologi
f) Tanda dan gejala
g) Penatalaksanaan/Penanganan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Anemia
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel
darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel
darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin
yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan
mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya
jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah,
sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang
diperlukan tubuh (kamus bahasa indonesia). Berikut pengertian anemia menurut
para ahli diantaranya :
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan
komponen darah, eleman tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan
untuk pembentukan sel darah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas
pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe anemia dengan beragam
penyebabnya.Anemia definisi besi adalah anemia yang disebabkan oleh
kurangnya mineral FE sebagai bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit
Anemia secara umum adalah turunnya kadar sel darah merah atau
hemoglobin dalam darah (Anonim). Anemia dapat diketahuui dengan adanya
pemerisaan darah lengkap laboratorium.
1. Nilai Hb normal
a) Pria : 13.8 - 17.2 gram/dl
b) Wanita : 12.1 – 15.1 gram/dl
2. Nilai Hb anemia
a) Pria : <13.8 – 17.2 gram/dl
b) Wanita : <12.1 – 15.1 gram/dl
(WHO.2008)
B. Klasifikasi Anemia
Anemia jenis ini di sebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel-
sel darah merah baru. Untuk itu di perlukan pemeriksaan :
C. Macam-macam Anemia
1. Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat
sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut:
a) Tidak anemia dengan Hb lebih dari 11gr%
b) Anemia ringan dengan Hb 9-10gr%
c) Anemia sedang dengan Hb 7-8gr%
d) Anemia berat dengan Hb kurang dari 7gr%
4) Keracuanan timah
3) Hipotiroid
4) Kecanduan alkohol
d) Anemia megaloblastik
e) Anemia hemolitik
f) Anemia aplastik
g) Anemia Hipoplastik
E. Fisiologi/patologi
1. Fisiologi dan patologi
Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (hypervolemia)
merupakan hasil dari peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel darah merah)
yang beredar dalam tubuh. Tetapi peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume
plasma peningkatannya jauh lebih besar sehingga menberikan efek yaitu
konsentrasi HB berkurang dari 12 mg/10 ml.
Pengenceran darah (Hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan
peningkatan volume plasma 30%-40% peningkatan sel darah merah 18-30 %
dan hemoglobin 19 % secara fisiologi hemodilusi untuk mengurangi beban kerja
jantung. Hemodilusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai
puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. bila hemoglobin itu sebelum sekitar
11 gr% maka terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia fisiologi dan
Hb akan menjadi 9,5 sampai 10 gr%
Kronik (menahun)
· Perdarahan hidung
· Wasir (hemoroid)
· Ulkus peptikum
· Kanker atau polip di saluran pencernaan
· Tumor ginjal atau kandung kemih
· Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
2. Berkurangnya pembentukan sel darah merah
· Kekurangan zat besi
· Kekurangan vitamin B12
· Kekurangan asam folat
· Kekurangan vitamin C
· Penyakit kronik
3. Meningkatnya penghancuran sel darah merah
· Pembesaran limpa
· Kerusakan mekanik pada sel darah merah
· Reaksi autoimun terhadap sel darah merah
· Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
· Sferositosis herediter
· Elliptositosis herediter
· Kekurangan G6PD
· Penyakit sel sabit
Selain itu terdapat gejala anemia ( kurang darah )yang paling sering di tunjukkan
antara lain sebagai berikut :
1. Kulit Wajah terlihat Pucat
Penderita anemia biasanya jelas terlihat pada wajah dan kulit yang terlihat
pucat.
2. Kelopak Mata Pucat
Selain wajah kelopak mata pasien yang mengalami kurang darah juga
terlihat pucat. ini merupakan salah satu gejala umum anemia. pemeriksaan
biasanya dilakukan dengan cara meregangkan kelopak mata. dan melihat warna
kelopak mata bagian bawah.
E. Penatalaksanaan/Penanganan
1. Penanganan
a) Bila Anda merasakan gejala anemia di atas dan orang-orang di
sekeliling Anda melihat Anda tampak pucat dan lelah, segeralah
berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan menanyakan kebiasaan makan
Anda dan obat yang sedang Anda minum. Anda lalu akan mendapatkan
pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan pemeriksaan penunjang lainnya
untuk menentukan apakah terdapat anemia dan apa penyebabnya.
b) Penanganan anemia tergantung pada penyebabnya. Bila penyebabnya
adalah kekurangan zat besi, dokter akan mencari tahu dan mengatasi
penyebab kekurangan tersebut. Suplemen zat besi dalam bentuk tablet
atau sirup mungkin diberikan. (Bila anemia disebabkan oleh masalah
penyerapan pasca- operasi gastrektomi, pemberian suplemen akan
diberikan secara intramuskular atau intravenal).
c) Pemulihan biasanya berlangsung enam hingga delapan minggu setelah
penanganan. Setelah anemia tertangani, Anda masih akan terus menerima
asupan suplemen zat besi hingga beberapa bulan untuk menjaga kondisi.
Tinja Anda akan berwarna hitam selama perawatan.
d) Bila anemia disebabkan penyakit tertentu, satu-satunya solusi adalah
menyembuhkan penyakitnya.
e) Anemia kronis yang ditandai dengan gejala parah seperti denyut jantung
cepat, nafas tersengal dan pingsan mungkin harus segera ditangani dengan
transfusi darah.
2. Penatalaksanaan
a) Mengatasi penyebab perdarahan kronik, misalnya pada ankilostomiasis
diberikan antelmintik yang sesuai.
b) Pemberian preparat Fe: fero sulfat 3 x 325 mg secara oral dalam
keadaan perut kosong, dapat dimulai dengan dosis yang rendah dan
dinaikkan bertahap. Pada pasien yang tidak kuat, dapat diberikan bersama
makanan.
Fero glukonat 3 x 200 mg secsra oral sehabis makan. Bila terdapat
intoleransi terhadap pemberian preparat Fe oral atau gangguan pencernaan
sehingga tidak dapat diberikan oral, dapat diberikan secara perenteral dengan
dosis 250 mg Fe (3 mg/kg BB) untuk tiap g% penurunan kadar Hb dibawah
normal.
Iron dekstran mengandung Fe 50 mg/ml, diberikan secara intramuskuler
mula-mula 50 mg, kemudian 100-250 mg tiap 1-2 hari sampai dosis total sesuai
perhitungan. Dapat pula diberikan intravena, mula-mula 0,5 ml sebagai dosis
percobaan. Bila dalam 3-5 menit tidak menimbulkan reaksi, boleh diberikan 250-
500 mg.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam
darah (Anonim).anemia dapat diketahuui dengan adanya pemerisaan darah
lengkap laboratorium. Pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan yang
dilakukan pada darah manusia dengan menghitung seluruh komponen pembentuk
darah. Banyak cara penangan yang dilakukan untuk mengatasi penyakit ini salah
satunya adalah pemberian fe, dan lain-lain.
B. Saran
Karena kesehatan adalah nikmat yang paling berharga yang diberikan oleh
Tuhan Maha Esa, maka dari itu keseharan perlu di pelihara, dan diertahankan.
Sebelum mengobati lebih baik mencegah.
DAFTAR PUSTAKA
Ani Seri, Luh. (2014). Anemia Defisiensi Besi Masa Prahamil dan Hamil. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta:Rhineka Chipta
Haryani, F. D., Darmono, S. S., & Rakhmawatie, M. D. (2012). Hubungan
Karakteristik, Tingkat Konsumsi Energi, Tingkat Konsumsi Protein, dan
Frekuensi Periksa Kehamilan dengan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil
Trimester II (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanaran
Semarang).Jurnal Kedokteran Muhammadiyah 1(3). ISSN 2301-8585