Anda di halaman 1dari 1

Dapat disimpulkan bahwa setiap aliran dalam fllsafat modern menganggap Alkitab bisa salah.

Meskipun induktivisme, menganggap bahwa Alkitab bisa salah dalam perkara sejarah dan ilmu
pengetahuan. Materialisme menolak kenyataan sejarah dari mujizat-mujizat. Rasionalisme
menganggap bahwa Alkitab hanya berwibawa dalam hal-hal yang berhubungan dengan agama dan
tidak semua bagiannya adalah flrman Allah. Empirisme Skeptik menganggap bahwa
pernyataanpemyataan Alkitab tentang Allah tidak dapat diterima. Agnotisisime menganggap Alkitab
dapat salah dalam bidang fakta, tapi tidak dapat salah dalam perkaraperkara yang berhubungan
dengan agama dan penebusan. Eksistensialisme menganggap bahwa pcngilhaman Alkitab hanya
menyangkut perkara iman semata-mata, tidak semua bagiannya diilhamkan Allah. Kata-kata dalam
Alkitab tidak dapat memberi gambaran yang benar tentang Allah.

. Kritik historis meneliti Alkitab dari segi historis, bagaimana latar belakang terbentuknya Akitab.
Karena pendewaan akal dan pengabaian sisi supernatural, maka kesimpulannya pun adalah Alkitab
bisa salah. Sementara Neoortodoks berusaha kembali kepada pandangan Ortodoks mengenai
ketaksalahan Alkitab, tapi tidak berhasil. Bahwa berdiri di antara Liberalisme dan pandangan
Ortodoks, sambil menyalahkan keduanya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa semua yang dianggap tidak bersesuaian dapat dipahami. sehingga
menjadi bagian-bagian yang selaras. Perbedaanperbedaan justru menunjukkan kekayaan dan
kekhasan dari Alkitab.

Kesimpulan yang dapat dikemukakan mengenai pandangan Kaum Injili adalah bahwa pada
umumnya masih mempertahankan ajaran ketaksalahan Alkitab. Sekalipun pada tokoh-tokoh
tertentu yang mulai meninggalkan kepercayaan ini, tapi jumlah mereka tidak cukup untuk
mengatasnamakan Kaum Injili. Di Indonesia belum terdengar adanya seorang terkemuka dikalangan
Kaum Injili yang bersuara menyangkal ajaran ketaksalahan Alkitab. Pada umumnya Kaum Injili di
Indonesia tetap menerima Alkitab sebagai Firman Allah yang berwibawa, dan tak dapat salah. Pada
bagian

Sebagai kesimpulan, bahwa jika nabi-nabi berbicara atas nama Allah, hal itu berarti Allah yang
menjadi sumber setiap nubuatan Alkitab. Tapi tidak berarti bahwa setiap kata dari Kitab Suci itu
berasal dari Allah. Kata-kata tersebut adalah kata-kata dari penulis pihak manusia yang tidak
mungkin salah sebab dikendalikan oleh Roh Kudus.

Anda mungkin juga menyukai