Anda di halaman 1dari 2

Nama : Erynt Cahyani Lagasi

NIM. : 1218007

Jurusan : Pendidikan Agama Kristen

Penafsiran Exegetis
1.) Kritik sastra :Bahasa yang digunakan dalam pembacaan firman Tuhan ini lebih
banyak menggunakan majass yakni majas hiperbola dan metafora, sehingga para
pembaca harus mencari tahu dengan benar apa arti kata-kata itu sehingga mereka
tidak salah tafsir
2.) Konteks historis : Kitab Nahum ditulis untuk memperingati jatuhnya kota Niniwe, ibu
kota bangsa Asiria (2 Raja-raja 19:36; Yunus 1:2; Yunus 3:1).[6][9] Nabi
Nahum bernubuat terhadap Asyur antara tahun 663, ketika
tentara Asyurbanipal mengalahkan tentara Mesir dan menjatuhkan ibu kotanya serta
tahun 612, ketika Niniwe direbut orang Babel.[10] Ada kemungkinan Nahum
berkarya di tengah-tengah bangsa Israel, ketika Asyur masih di puncak kekuasaan.
Asyur memerintah dengan keras dan kejam melalui serangkaian tindakan dan
peraturan yang ketat.[10] Hal ini nyata dengan tindakan Asyur yang memindahkan
penduduk-penduduk jajahan mereka dari negeri asal mereka ke negeri yang jauh
(kebanyakan diantaranya mati di tengah jalan), memusnahkan bangsa-bangsa yang
berani memberontak, menuntut pajak yang berat, dan tidak berkompromi terhadap
pembatalan perjanjian [4][5] Ini terlihat jelas dalam penggambaran kerajaan Asyur
yang negatif di kitab ini: digambarkan bersikap seperti seekor singa betina yang
menerkam rezeki rakyat sebagai mangsa untuk anak-anaknya (2:12); pedagangnya
seperti belalang pelompat banyaknya (3:16) yang memakan habis keperluan orang
yang dijajah; para penjaganya seperti belalang pindahan dan para pegawainya seperti
kawanan belalang yang hinggap pada tembok-tembok pada waktu dingin (3:17) yang
menindas rakyat; Niniwe merupakan kota penumpah darah yang selalu merampas dan
tiada henti menerkam (3:1); Niniwe seperti perempuan sundal yang cantik parasnya
dan ahli dalam sihir (3:4).[10] Dalam kondisi yang demikian, Nahum tampil,
bernubuat, dan memberitahukan tentang Allah serta mengajar orang-
orang Yehuda untuk menanti-nantikan Tuhan, sekalipun masyarakat berada di dalam
situasi yang suram.
3.) Konteks dekat : Mulai dari Nahum pasal 1-Nahum pasal 3, menceritakan tentang
penghukuman yang Tuhan jatuhkan kepada Niniwe, alasan mengapa mereka dihukum
dan bagaimana proses kejatuhan mereka
4.) Konteks jauh : Tentang kota Niniwe juga bisa kita baca dalam kitab Yunus.
5.) Konteks Budaya : Budaya masa nabi Nahum
6.) Apparatus :
1. Kereta :
Nahum 3:2 Dengar, lecut cambuk dan derak-derik roda! Dengar, kuda lari
menderap, dan kereta meloncat-loncat!
Yeremia 51:21 dengan engkau Aku menghancurkan kuda dan
pengendaranya, f  dengan engkau Aku menghancurkan kereta g  dan
penunggangnya,
2. Permaisuri :
Nahum 2:7 Permaisuri dibawa ke luar dan ditelanjangi dan dayang-dayangnya
mengerang, mengaduh  seperti suara merpati sambil memukul-mukul dada. 
Kid 6:8 Permaisuri x  ada enam puluh, selir y  delapan puluh, dan dara-dara tak
terbilang banyaknya.

Pintu
3.
Nahum 2:6
Pintu-pintu x  di sungai-sungai 1  telah dibuka, dan istana menjadi
gempar.
Kel 40:28
Digantungkannyalah tirai z  pintu Kemah Suci.
4. Niniwe
Nah 1:1
Ucapan ilahi a  tentang Niniwe 3 . b  Kitab penglihatan c  Nahum, orang
Elkosh.
Yun 3:3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman
Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya 1 , tiga hari
perjalanan luasnya

5. Singa
Ayub 4:10 Singa mengaum, g  singa meraung--patahlah h  gigi singa-
singa i  muda
Nahum 2:11
Di mana gerangan persembunyian c  singa dan gua singa-singa muda 1 ,
tempat singa pulang pergi, tempat anak singa, di mana tidak ada yang
mengganggunya?

Anda mungkin juga menyukai