Oleh,
RIZKY DESRIANI NAINGGOLAN
21052111014
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
PENULISAN NEHEMIA
Kitab Nehemia berisi tentang riwayat Nehemia yang dipercaya
ditulis oleh dirinya sendiri dalam bentuk menyerupai Autobiografi.
Menurut tradisi, kitab ini ditulis antara tahun 431 SM – 430 SM. Kitab
ini mengungkapkan kehidupan bangsa Israel di Yerusalem setelah
pulang dari pembuangan Babel. Di bawah kepemimpinan sebagai
"bupati" (pakhat), bangsa Israel berhasil membangun kembali tata
agama dan politik, membangun kembali Tembok kota yang mengelilingi
Yerusalem dan mengadakan upacara pembaruan perjanjian antara umat
Israel dan TUHAN.
Nehemia adalah orang Yehuda, tetapi pada saat itu ia ada di istana
raja di puri Susan, dan menjabat sebagai juru minuman Raja (Nehemia
1:11b). Kota ini ada di luar wilayah Kanaan, dan ada di bawah
kekuasaan raja kafir. Nehemia adalah orang yang saleh, penuh doa dan
bergantung pada Allah. Ia tidak takut pada apapun, kecuali Allah. Ia
menasihati orang-orang Yahudi agar tidak menyerah pada rencana jahat
musuh-musuh mereka. Ciri lain dari kesalehan Nehemia yang menonjol
ialah inisiatif dan semangat yang menandai misinya. Rasa bersatu
dengan bangsanya mendorong Nehemia untuk segera bertindak. Ia
menaruh perhatian kepada hal-hal praktis dan mempertimbangkan
situasi dengan cermat sebelum bertindak. Nehemia adalah orang yang
tegas, tetapi tidak pernah memaksa. Ia perhatian kepada kaumnya,
sampai bersedia mengorbankan kepentingannya sendiri. Pandangannya
tentang komunitas mencakup pria maupun wanita.
Israel masuk ke dalam pembuangan pada tahun 722 BCE, dan Yehuda
menyusul masuk ke dalam pembuangan pada tahun 587 BCE. Misi
Nehemia ke Yehuda mendapat kewenangan dari perlindungan takhta
Persia, sebagaimana misi Zerubabel pada tahun 538 BCE, dan Ezra 458
BCE. Pada saat itu, Nehemia masih hidup dalam pembuangan, dan ia
hidup ditengah-tengah orang kafir. Penunjukan Nehemia sebagai
gubernur provinsi Yehuda memberi dia kesempatan untuk berhubungan
dengan para pembesar di wilayah-wilayah tetangga dan dengan
pemimpin komunitas Yahudi yang bakal diajak bertindak. Meskipun
sudah hampir satu abad setelah orang Yahudi kembali dari pembuangan
di Babel, mereka tetap hidup sebagai bangsa yang hancur, suatu keadaan
yang dilambangkan dengan kehancuran tembok disekeliling Yerusalem,
pusat mereka. Pada awal kitab ini, kita mendapati memoir Nehemia.
Nehemia sedang berada di Susan, tempat tinggal musim dingin Raja
Artahsasta, yang dilayaninya. Ia bertemu dengan sekelompok orang
Yahudi, dengan alasan yang tidak jelas. Mungkin mereka memohon
bantuan takhta Persia atau kepada Nehemia, atau bisa juga mereka
sedang dalam urusan perjalanan rutin dalam wilayah kekaisaran dan
sekaligus sebgai jalinan komunikasi informal antara orang Yahudi di
Yehuda, maupun orang Yahudi di tempat lain. Di antara rombongan itu,
ada adik dari Nehemia, yang bernama Hanani. Tidak dijelaskan secara
rinci, apakah Hanani merupakan saudara kandung Nehemia atau bukan.
Kabar dari Yehuda itu sangat buruk dan menyedihkan hatinya. Nehemia
mengajak komunitas Yahudi di Yerusalem untuk mengakui hubungan
antara kota dengan diri mereka, untuk menghadapi situasi secara jujur
dan menetapkan penilaian yang jelas, untuk bertindak secara konstruktif.
Ia meyakinkan mereka bahwa usaha itu jelas merupakan panggilan Allah
dan juga mendapat dukungan dari Kaisar. Dan bangsa itu menjawab
dengan sepenuh hati. Musuh-musuh Nehemia juga beraksi, seperti
Gesyem: memimpin orang Arab, menguasai wilayah seberang Yordan,
Edom, dan Neget (sebelah selatan dan tenggara Yehuda). Ada juga
Sanbalat dan Tobia. Sanbalat adalah bupati Samaria, sikapnya ini
pastinya karena alasan politik, karena Samaria tidak lagi mengatur
Yehuda.
GENRE
Dalam teks Nehemia ini kita melihat keadaan Yerusalem yang
merupakan bait Allah telah runtuh,dan membuat orang israel tidak
aman.sehingga Nabi Nehemia memiliki niat untuk membangun tembok
Yerusalem .Jadi saya menentukan genrenya adalah sebagai
sejarah(history).Sub-genrenya pengajaran hikmat dan kebijaksanaan
dalam sebuah perjuangan.
STUKTUR TEKS
1.Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta,
ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat
anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih,
yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja,
2.bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun
engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat
takut.
3.Jawabku kepada raja: "Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana
mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek
moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis
dimakan api?"
4.Lalu kata raja kepadaku: "Jadi, apa yang kauinginkan?" Maka aku
berdoa kepada Allah semesta langit,
5.kemudian jawabku kepada raja: "Jika raja menganggap baik dan
berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota
pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali."
6.Lalu bertanyalah raja kepadaku, sedang permaisuri duduk di
sampingnya: "Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah
engkau kembali?" Dan raja berkenan mengutus aku, sesudah aku
menyebut suatu jangka waktu kepadanya.
7.Berkatalah aku kepada raja: "Jika raja menganggap baik, berikanlah
aku surat-surat bagi bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat,
supaya mereka memperbolehkan aku lalu sampai aku tiba di Yehuda.
8.Pula sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman raja, supaya dia
memberikan aku kayu untuk memasang balok-balok pada pintu-pintu
gerbang di benteng Bait Suci, untuk tembok kota dan untuk rumah yang
akan kudiami." Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan
Allahku yang murah melindungi aku.
9.Maka datanglah aku kepada bupati-bupati di daerah seberang sungai
Efrat dan menyerahkan kepada mereka surat-surat raja. Dan raja
menyuruh panglima-panglima perang dan orang-orang berkuda
menyertai aku.
10.Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu,
mendengar hal itu, mereka sangat kesal karena ada orang yang datang
mengusahakan kesejahteraan orang Israel.
11.Maka tibalah aku di Yerusalem. Sesudah tiga hari aku di sana,
12.bangunlah aku pada malam hari bersama-sama beberapa orang saja
yang menyertai aku. Aku tidak beritahukan kepada siapa pun rencana
yang akan kulakukan untuk Yerusalem, yang diberikan Allahku dalam
hatiku. Juga tak ada lain binatang kepadaku kecuali yang kutunggangi.
13.Demikian pada malam hari aku keluar melalui pintu gerbang Lebak,
ke jurusan mata air Ular Naga dan pintu gerbang Sampah. Aku
menyelidiki dengan seksama tembok-tembok Yerusalem yang telah
terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya yang habis dimakan api.
14.Lalu aku meneruskan perjalananku ke pintu gerbang Mata Air dan ke
kolam Raja. Karena binatang yang kutunggangi tidak dapat lalu di
tempat itu,
15.aku naik ke atas melalui wadi pada malam hari dan menyelidiki
dengan seksama tembok itu. Kemudian aku kembali, lalu masuk melalui
pintu gerbang Lebak. Demikianlah aku pulang.
16.Para penguasa tidak tahu ke mana aku telah pergi dan apa yang telah
kulakukan, karena sampai kini aku belum memberitahukan apa-apa
kepada orang Yahudi, baik kepada para imam, maupun kepada para
pemuka, kepada para penguasa dan para petugas lainnya.
17.Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita
alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu
gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok
Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela."
18.Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan
Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja
kepadaku, berkatalah mereka: "Kami siap untuk membangun!" Dan
dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.
19.Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu,
dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka mengolok-olokkan dan
menghina kami. Kata mereka: "Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu
mau berontak terhadap raja?"
20.Aku menjawab mereka, kataku: "Allah semesta langit, Dialah yang
membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk
membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan
diingat di Yerusalem!"
GARIS BESAR 1. PERMOHONAN NEHEMIA (2:1-10)
NEHEMIA dihadapan Raja Artahsasta(2:1-3)
NEHEMIA diutus keyerusalem(2:4-10)
GARIS BESAR 2. TEKAT UNTUK MEMBANGUN KEMBALI
TEMBOK YERUSALEM (2:11-20)
NEHEMIA memeriksa tembok YERUSALEM (2:11-14)
NEHEMIA menyelidiki tembok YERUSALEM (2:15-20)
ANALISIS HISTORI
Yerusalem dalam Bahasa ibrani: י ְרּושָ ַלי ִםYerusyaláyim, merupakan
salah satu kota tertua di dunia, terletak di sebuah dataran tinggi di
pegunungan Yudea antara laut tengah dan laut mati. Raja Nebukadnezar
adalah Raja yang jahat dalam Alkitab. Pada tahun 586 SM, tentara
Nebukadnezar merobohkan tembok-tembok Yerusalem dan
menghancurkan kota (2 Raj. 25:8-21). Mereka membakar Bait Allah,
istana raja, dan sejumlah rumah yang masih tersisa di Yerusalem.
Bagaimana perasaan orang israel yang tinggal di Yerusalem selama
bertahun-tahun tanpa tembok Yerusalem? tentu merasa tidak
aman. fokus kitab Nehemia adalah pembangunan kembali tembok
Yerusalem. Kedua kitab menekankan pentingnya pemulihan rohani dan
komitmen kepada Allah dan Firman-Nya.Nehemia, yang hidup sezaman
dengan Ezra, melayani sebagai juru minuman Artahsasta I (raja Persia)
ketika ia menerima kabar bahwa orang buangan yang kembali ke
Yehuda dari Babel dan Persia sedang dalam kesulitan dan tembok
Yerusalem masih berupa puing. Setelah mendoakan keadaan Yerusalem,
Nehemia diberi kuasa oleh Raja Artahsasta untuk pergi ke Yerusalem
sebagai gubernur dan membangun kembali tembok-tembok kota. Selaku
pemimpin yang diilhami, ia mengerahkan orang-orang sebangsanya
untuk membangun kembali seluruh tembok kota dalam 52 hari saja
sekalipun terjadi pertentangan yang gigih. Nehemia menjadi gubernur
selama 12 tahun; setelah kembali beberapa waktu ke Persia, ia menjadi
gubernur Yehuda untuk masa bakti kedua (bd. Neh 2:1; Neh 13:6-
7).Imam Ezra membantu Nehemia dalam memajukan kebangunan dan
pembaharuan rohani di antara kaum sisa yang kembali; mungkin
Nehemia membantu Ezra menulis kitab ini. Kesesuaian kitab Nehemia
dengan sejarah diperkuat oleh aneka dokumen kuno yang ditemukan
pada tahun 1903 dan disebut Elephantine Papyri, yang menyebut nama
Sanbalat (Neh 2:19), Yohanan (Neh 12:23), dan penggantian Nehemia
sebagai gubernur sekitar tahun 410 SM.
ANALISA SASTRA
1.Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta,
ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat
anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih,
yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja,
2.bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun
engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat
takut.
3.Jawabku kepada raja: "Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana
mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek
moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis
dimakan api?"
4.Lalu kata raja kepadaku: "Jadi, apa yang kauinginkan?" Maka aku
berdoa kepada Allah semesta langit,
5.kemudian jawabku kepada raja: "Jika raja menganggap baik dan
berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota
pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali."
6.Lalu bertanyalah raja kepadaku, sedang permaisuri duduk di
sampingnya: "Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah
engkau kembali?" Dan raja berkenan mengutus aku, sesudah aku
menyebut suatu jangka waktu kepadanya.
7.Berkatalah aku kepada raja: "Jika raja menganggap baik, berikanlah
aku surat-surat bagi bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat,
supaya mereka memperbolehkan aku lalu sampai aku tiba di Yehuda.
8.Pula sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman raja, supaya dia
memberikan aku kayu untuk memasang balok-balok pada pintu-pintu
gerbang di benteng Bait Suci, untuk tembok kota dan untuk rumah yang
akan kudiami." Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan
Allahku yang murah melindungi aku.
9.Maka datanglah aku kepada bupati-bupati di daerah seberang sungai
Efrat dan menyerahkan kepada mereka surat-surat raja. Dan raja
menyuruh panglima-panglima perang dan orang-orang berkuda
menyertai aku.
10.Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu,
mendengar hal itu, mereka sangat kesal karena ada orang yang datang
mengusahakan kesejahteraan orang Israel.
11.Maka tibalah aku di Yerusalem. Sesudah tiga hari aku di sana,
12.bangunlah aku pada malam hari bersama-sama beberapa orang saja
yang menyertai aku. Aku tidak beritahukan kepada siapa pun rencana
yang akan kulakukan untuk Yerusalem, yang diberikan Allahku dalam
hatiku. Juga tak ada lain binatang kepadaku kecuali yang kutunggangi.
13.Demikian pada malam hari aku keluar melalui pintu gerbang Lebak,
ke jurusan mata air Ular Naga dan pintu gerbang Sampah. Aku
menyelidiki dengan seksama tembok-tembok Yerusalem yang telah
terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya yang habis dimakan api.
14.Lalu aku meneruskan perjalananku ke pintu gerbang Mata Air dan ke
kolam Raja. Karena binatang yang kutunggangi tidak dapat lalu di
tempat itu,
15.aku naik ke atas melalui wadi pada malam hari dan menyelidiki
dengan seksama tembok itu. Kemudian aku kembali, lalu masuk melalui
pintu gerbang Lebak. Demikianlah aku pulang.
16.Para penguasa tidak tahu ke mana aku telah pergi dan apa yang telah
kulakukan, karena sampai kini aku belum memberitahukan apa-apa
kepada orang Yahudi, baik kepada para imam, maupun kepada para
pemuka, kepada para penguasa dan para petugas lainnya.
17.Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita
alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu
gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok
Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela."
18.Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan
Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja
kepadaku, berkatalah mereka: "Kami siap untuk membangun!" Dan
dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.
19.Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu,
dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka mengolok-olokkan dan
menghina kami. Kata mereka: "Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu
mau berontak terhadap raja?"
20.Aku menjawab mereka, kataku: "Allah semesta langit, Dialah yang
membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk
membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan
diingat di Yerusalem!"
ANALISA KONTEKS
Nehemia akhirnya memohon izin kepada Raja Artahsasta untuk pulang
ke Yerusalem dalam beberapa waktu lamanya untuk membangun
kembali Yerusalem. Dia menunjukkan kesedihan pada wajahnya yang
sebenarnya tidak bisa ditoleransi di hadapan raja Persia. Pelayan yang
melayani dengan muka muram akan dipecat dan diganti dengan yang
lain. Tetapi ini risiko yang ditanggung Nehemia untuk mendapatkan
perhatian raja. Ternyata raja bukan saja tidak memecat dia, tetapi raja
bahkan mengizinkan dia pulang ke Yerusalem hingga beberapa lama
waktunya. Raja juga memberikan suplai bahan-bahan untuk membangun
kembali kota Yerusalem, dan bahkan mengirimkan beberapa panglima
perang Persia lengkap dengan pasukan mereka untuk melindungi
Nehemia dalam perjalanan dari Persia ke Israel. Ayat 10 mengatakan
bahwa setelah tiba di seberang sungai Efrat, Nehemia mendapatkan
tentangan dari para pemimpin di seberang barat sungai Efrat. Seorang
bernama Sanbalat dan seorang lagi bernama Tobia. Keduanya bukan
orang Israel. Sanbalat adalah gubernur Samaria dan dia adalah seorang
yang menyembah Tuhan tetapi dengan cara yang berbeda dengan yang
diatur di dalam firman Tuhan. Dia adalah seorang pengikut Tuhan
dengan kepercayaan sinkretis.
Setelah tiba di Yerusalem, tiga hari kemudian Nehemia mengamat-amati
kota itu dan segala kerusakan berat yang terjadi. Dalam ayat 17 Nehemia
membagikan visi kepada orang-orang Yahudi di Yerusalem. Dia
menceritakan segala sesuatu yang telah dibuat Allah bagi dia dan
bagaimana penyertaan Allah dengan murah mengiringi dia. Inilah yang
menjadi kekuatan Nehemia. Nehemia juga menunjukkan dirinya adalah
seorang pemimpin yang sangat baik. Dia tidak mengandalkan kekuasaan
untuk menundukkan dan memerintah orang lain. Dia mengandalkan
berbagi visi sehingga orang-orang lain tergerak untuk berjuang bersama-
sama dengan dia.
Tetapi tentangan mulai datang. Sanbalat dan Tobia mengancam bahwa
membangun kembali kota Yerusalem adalah ancaman terhadap otoritas
kerajaan Persia. Tetapi Nehemia terus menguatkan dirinya dan orang-
orang Yahudi lainnya dengan bersandar kepada Allah. Setiap tindakan
dan keputusan yang diambil Nehemia merupakan bagian dari rencana
Tuhan membangun kembali reruntuhan dan puing-puing Yerusalem.
Tuhan memberikan kemurahan hati pada beberapa raja Persia untuk
memberikan perlindungan bagi orang-orang Yahudi untuk membangun
kembali tanah mereka. Langkah demi langkah Tuhan mulai
mempersiapkan Israel untuk kedatangan Sang Mesias. Dia mengutus
kembali orang-orang buangan untuk pulang ke tanah perjanjian. Dia
mempersiapkan kembali komunitas umat Tuhan untuk membentuk
kembali kerajaan yang sudah terlalu lama memberontak kepada Dia.
Kota Yerusalem mulai dibangun dan setelah itu Bait Suci mulai
dibangun juga. Nehemia merupakan seorang yang dipakai Tuhan untuk
mendirikan kembali sisi politik dari kerajaan Israel. Jika Ezra dan
Zerubabel berkonsentrasi untuk membangun Bait Suci, maka Nehemia
membangun kembali tembok kota. Mengapa dua hal ini penting? Karena
pemulihan Israel akan berfokus kepada dua hal ini, yaitu ibadah dan
politik. Ibadah adalah karena Tuhan akan segera mengirim Sang Imam
Besar, yaitu Kristus, Anak Daud, untuk memulihkan kembali segala
kecemaran dalam kehidupan beribadah orang Israel. Tuhan juga ingin
tembok kota Yerusalem kembali berdiri sebagai simbol kekuatan politik
karena Tuhan akan segera mengirim Sang Raja penerus takhta Daud,
yaitu Kristus, Anak Daud.
TERJEMAHAN TEKS
TERJEMAHAN LAMA(IN-TL)
1.Bermula, maka pada sekali peristiwa, yaitu pada bulan Nisan tahun
yang kedua puluh dari pada kerajaan baginda raja Artahsasta, pada masa
adalah air anggur di hadapan baginda, bahwa aku mengambil air anggur
itu, lalu kupersembahkan dia kepada baginda; maka dahulu belum
pernah aku berduacita di hadapan baginda.
2.Maka titah baginda kepadaku: Mengapa maka suram mukamu sedang
tiada engkau sakit? ini tiada lain, melainkan dukacita juga! Maka pada
ketika itu ketakutanlah aku sangat.
3.Maka sembahku kepada baginda: Daulat tuanku sampai selama-
lamanya! Bagaimana gerangan tiada suram muka patik, sedang negeri,
tempat pekuburan nenek moyang patik, sudah rusak dan segala pintu
gerbangnyapun sudah habis dimakan api?
4.Maka titah baginda kepadaku: Apakah sekarang pintamu kepadaku?
Maka pada ketika itu aku meminta doa kepada Allah yang di sorga!
5.Lalu sembahku kepada baginda: Jikalau tuanku sudi dan tuanku
berkenan akan patik di hadapan hadirat tuanku, suruhkan apalah patik ke
tanah Yehuda, ke negeri tempat pekuburan nenek moyang patik, supaya
patik bangunkan dia pula.
6.Maka titah baginda kepadaku, sementara permaisuri adalah
bersemayam pada sisi baginda: Berapa lama kiranya perjalananmu itu
dan bilamana engkau akan kembali? Maka ridlalah baginda
menyuruhkan daku, setelah sudah kutentukan harinya.
7.Dan lagi sembahku kepada baginda: Jikalau tuanku sudi, hendaklah
kiranya dikaruniakan kepada patik beberapa surat kiriman kepada
penghulu-penghulu negeri di seberang sana sungai, supaya diberikannya
penghantaran kepada patik sehingga sampai patik di tanah Yehuda.
8.Dan lagi sepucuk surat kepada Asaf, penunggu taman tuanku, supaya
diberikannya patik beberapa batang kayu akan alang-alang pintu kota,
yang pada rumah itu dan akan pagar tembok negeri, dan akan rumah
yang patik duduk dalamnya kelak. Maka dikaruniakan baginda surat itu
kepadaku, sekadar tangan Allahku berlaku dengan baik atasku.
9.Hata, maka sampailah aku kepada segala penghulu negeri yang di
seberang sana sungai, lalu kusampaikanlah kepada mereka itu segala
surat kiriman baginda. Maka bagindapun sudah menyuruhkan sertaku
beberapa hulubalang dan orang berkendaraan.
10.Adapun serta Sanbalat, orang Horoni, dan Tobia, hamba Ammoni,
mendengar perkara itu, maka sangat seganlah keduanya akan hal ini,
yaitu adalah datang seorang yang menuntut baiknya bani Israel.
11.Hata, maka sampailah aku di Yeruzalem, lalu aku tinggal di sana tiga
hari lamanya.
12.Setelah itu maka bangunlah aku pada malam, yaitu aku dan beberapa
orang lainpun sertaku, maka seorang juapun tiada kuberi tahu barang
yang sudah diterbitkan Allah dalam hatiku, yang hendak kupengapakan
Yeruzalem, dan seekor binatangpun tiada sertaku melainkan yang
kukendarai itu.
13.Maka pada malam aku berjalan keluar dari pada pintu Lembah, serta
lalu dari pada mata air Naga langsung ke pintu Baja, maka aku periksa
baik-baik akan segala pagar tembok Yeruzalem, yang sudah terbelah-
belah, dan segala pintu gerbangnyapun, yang sudah habis dimakan api.
14.Maka berjalanlah aku langsung ke pintu Mata air dan ke kolam Raja,
tetapi bagi binatang itu tiada tempat akan berjalan dengan aku di
atasnya.
15.Maka pada malam itu juga berjalanlah aku naik dari pada lembah itu
sambil memeriksa baik-baik pagar temboknya, lalu baliklah aku dan
masuk pula dari pada pintu Lembah, demikianlah aku pulang.
16.Maka tiada diketahui oleh segala orang besar-besar ke mana aku
sudah pergi dan barang apa kuperbuat, karena sampai kepada masa itu
belum juga aku menyatakan barang seperkara kepada orang Yahudi dan
kepada segala imam dan orang bangsawan dan orang besar-besar dan
segala orang lain yang mengerjakan pekerjaan itu.
17.Maka pada masa itu kataku kepada mereka itu: Bahwa kamu melihat
kesukaran yang ada kita dalamnya, bagaimana Yeruzalem sudah rusak
dan segala pintu gerbangnyapun habis dimakan api; mari, biarlah kita
membangunkan pula pagar tembok Yeruzalem, supaya jangan lagi kita
menjadi suatu kecelaan.
18.Lalu aku memberi tahu mereka itu bagaimana tangan Allahku sudah
berlaku dengan baik atasku, dan lagi segala titah baginda yang dikatakan
baginda kepadaku. Maka sahut mereka itu: Baiklah kita bangkit dan
membangunkan dia pula! Demikianlah dikuatkannya tangannya bagi
perkara yang baik itu.
19.Demi Sanbalat, orang Horoni, dan Tobia, hamba Ammoni, dan Jesim,
orang Arab, mendengar hal itu, diolok-olokkannya dan dicelakannya
kami, katanya: Apa macam perbuatanmu ini? Maukah kamu
mendurhaka kepada yang dipertuan?Maka akupun menyahut kepada
mereka itu, kataku: Bahwa Allah yang di sorga juga kelak
menguntungkan pekerjaan kami ini, maka kami ini, hamba-Nya,
berbangkit hendak membangunkan pula; tetapi bagi kamu tiada
bahagian atau hak atau peringatan di dalam Yeruzalem!
II.EKSPOSISI NEHEMIA 2
PROLOG
Nehemia merupakan seorang yang menggabungkan dengan seimbang
iman kepada Allah dan perencanaan yang matang dan yang tunduk
kepada kehendak Allah dan waktu Allah. Dia percaya kepada Allah,
tetapi juga mempunyai rencana untuk dilakukan. Dia beriman kepada
Allah dan sadar akan kemampuan yang dia miliki, tetapi tetap
bergantung kepada Tuhan dengan doa, permohonan, dan puasa untuk
bergantung kepada Tuhan. Dia tidak mengandalkan kekuatannya sendiri,
tetapi Dia mengandalkan hanya Tuhan saja.
GARIS BESAR I. PERMOHONNEHEMIA (2:1-10)
A .NEHEMIA dihadapan Raja Artahsasta (2:1-3)
Nehemia mulai berdoa untuk bangsanya kepada Allah pada bulan Nisan
tahun kedua puluh (ayat1) dan pada bulan Nisan tahun kedua puluh dia
mendapatkan tanda-tanda dijawabnya doa. Itu berarti Nehemia harus
menunggu selama 4 bulan untuk mendapatkan jawaban atas doa yang
dipanjatkan kepada Allahnya. Selama 4 bulan itu juga dia terus
memanjatkan doanya. Menanti jawaban doa selama 4 bulan bukanlah
waktu yang singkat.
(ayat2) Oleh sebab itu Nehemia mulai merasa sedih hati karena doanya
belum dijawab.Selama ini dia selalu optimis menghadapi masalahnya
karena dia sungguh-sungguh berdoa.
(ayat3) Tetapi seiring berjalannya waktu, ia mulai putus asa dan
bertanya, “Kapan doaku akan dijawab oleh Tuhan?. Akhirnya harapan
akan terjawabnya doa mulai terbuka lewat pertanyaan raja kepada
Nehemia karena melihat wajahnya yang muram. Ada kesempatan bagi
Nehemia untuk mengungkapkan apa yang selama ini telah dia doakan
kepada Allahnya. Tetapi Nehemia menjadi sangat takut.Mengapa ia
takut ? Nehemia tahu bahwa seorang hamba tidak boleh memperlihatkan
wajah yang sedih atau muram dihadapan raja karena memberi kesan
tidak puas dengan raja. Selain itu, juga karena Nehemia tahu bahwa Raja
Artahsasta pernah menggagalkan pembangunan kembali tembok
Yerusalem pada awal pemerintahannya (Ezr. 4:23).Jadi permohonannya
untuk membangun kembali tembok tentu merupakan permohonan yang
terlalu berani. Meskipun demikian Nehemia mulai menjelaskan kepada
raja perihal pergumulannya selama ini.
B. NEHEMIA diutus keyerusalem(2:4-10)
(ayat4)Inilah saat yang sudah lama ditunggu-tunggu oleh Nehemia.
Allah sudah membukakan pintu bagi doanya. Allah sudah menjawab
doanya selama 4 bulan ini. Allah sudah menempatkan pikiran Raja
Artahsasta sedemikian rupa sehingga dia begitu terbuka untuk
menanggapi kerinduan Nehemia
Ketika kesempatan terbuka untuk menyampaikan kerinduannya kepada
raja,Nehemia tidak serta merta menceritakannya. Sebaliknya, ia
langsung berdoa memohon hikmat dari Tuhan di dalam memilih kata-
kata untuk mengetengahkan kerinduannya selama ini kepada raja.
Perhatikan! Doa yang disampaikan Nehemia disini berbeda dengan doa
dia sebelumnya (1:5-11).Doa Nehemia sebelumnya cukup panjang
sedangkan doanya disini singkat. Ini menunjukkan bahwa waktu yang
singkat dan pendek tidak membatasi diauntuk berdoa kepada Allah.
Sebaliknya, respon Nehemia ini menunjukkan kebergantungannya
kepada Allah. Ia mengikut sertakan Allah dalam setiap langkah
hidupnya.
(ayat5) Selanjutnya Nehemia menyampaikan kerinduan hatinya kepada
raja.Nehemia tidak menyebut nama Yerusalem dalam permohonannya
kepadaraja tetapi dia menggunakan nama propinsi Yudea
(ayat6) Selanjutnya raja menanyakan 2 pertanyaan yangberhubungan
dengan jangka waktu yang dibutuhkan Nehemia, yaitu : (1) jangka
waktu yang dibutuhkan dalam perjalanan ke Yerusalem,dan (2) jangka
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan kembali
tembok Yerusalem. Pertanyaan raja ini secara tidak langsung
menunjukkan bahwa selama ini Nehemia adalah seorang pekerja yang
rajin dan baik. Oleh sebab itu raja tidak menghendaki Nehemia terlalu
lama meninggalkannya. Ini juga menunjukkan bahwa meskipun
Nehemia berada dalam pergumulan yang berat mengenai bangsanya, ia
tetap mengerjakan apa yang menjadi kewajibannya dengan penuh
tanggung jawab Nehemia menjelaskan rencananya kepada raja. Ia
menyebutkan suatu jangka waktu yang dibutuhkannya. Tidak disebutkan
berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh Nehemia, tetapi dari pasal 5:14
diketahui selama 12 tahun.Hal ini menunjukkan bahwa selama 4 bulan
Nehemia tidak hanya berdoa saja dan berpangku tangan menunggu
jawaban doa. Ia membuatrencana kerja termasuk didalamnya perkiraan
waktu yang dibutuhkan untukmembangun. Nehemia tidak melangkah
dengan iman yang membabi buta,tetapi ia sudah siap dengan
perencanaan waktu yang matang.
(ayat7) Nehemia telah mempersiapkan dengan matang proyek
pembangunan kembali tembok dan pintu-pintu gerbang Yerusalem. Dia
sudah memikirkan dan mempersiapkan apa yang akan dibutuhkan dalam
perjalanan agar tiba di Yerusalem dengan selamat. Nehemia meminta
surat jalan dari raja untuk setiap bupati ( secara literal berarti
“gubernur”disetiappropinsiyangdilewatinya.
(ayat8) Nehemia juga telah mengantisipasi kebutuhan kayu-kayu untuk
pembangunan kembali tembok Yerusalem dan pintu-pintu gerbangnya
bahkan sampai rumah yang akan didiaminya. Semua rencana ini
dipersiapkan Nehemia selagi dia berdoa selama 4 bulan. Suatu teladan
yang luar biasa bagi seseorang yang sedang menanti jawaban doa yang
dari Tuhan.Nehemia tidak menunggu jawaban doa sambil berpangku
tangan tidak berbuat apa-apa, tetapi ia mengisi waktu penantiannya
dengan merencanakan segala sesuatunya. Ia telah mengerjakan
pekerjaan rumahnya selagi menanti jawaban doa yang dari
Tuhan.Nehemia sungguh-sungguh menyadari bahwa semua yang terjadi
adalah karena kebaikan Tuhan semata. Kata “murah” berasal dari kata
Ibranibof(tob)yangsecaraliteralberarti“baik.”ApabilaTuhancampur
tangan dalam kehidupan ini, tidak ada seorangpun yang dapat
menghalangiNya, walau pemerintah sekalipun. Sebaliknya, Tuhan dapat
menggerakkan setiap orang untuk memberikan tanggapan sesuai dengan
yang dikehendakiNya.
(ayat9) Setelah mendapatkan restu dari Raja Artahsasta, maka
berangkatlah Nehemia menuju Yerusalem dikawal oleh pasukan
kerajaan Persia. Jarak antara Puri Susan dengan Yerusalem ± 800 mil
atau 1287 km. Perjalanan ke Yerusalem ini ditempuh oleh Nehemia
selama ± 2 – 3 bulan.Raja memberikan kepada Nehemia lebih dari apa
yang dimintanya. Raja bukan saja memberikan surat-surat dan balok-
balok kayu yang dibutuhkannya, tetapi raja juga memberikan panglima-
panglimanya dan tentara berkuda untuk menyertai perjalanannya. Raja
menanggapi permohonan Nehemia dengan luar biasa karena hatinya
berada dalam tangan Tuhan. Kemudian di sepanjang daerah yang
dilewatinya, dia menyerahkan surat-surat raja kepada setiap bupati.yang
artinya “gubernur.” Gubernur yang dimaksud disini adalah kepala
pemerintahan dari provinsi-provinsi kecil di daerah seberang sungai
Efrat, salah satunya gubernur Samaria, dimana Yerusalem berada.
(ayat10) Ketika dalam perjalanan, Nehemia menghadapi tantangan dari
Sanbalat danTobia. Kata “kesal” yang artinya “menjadi tidak senang.”
Mereka sangat tidak senang dengan maksud perjalanan Nehemia dan
mereka inilah yang nantinya akan sering mengganggu jalannya proyek
yang dikerjakanolehNehemia.Nama“Sanbalat”itusendiriberasaldari
bahasa Akkadian Sin-uballit yang artinya “Sin (dewa bulan)
memberikan hidup.” Dia adalah pemimpin politik di Samaria yang
menentang Nehemia. Sebuah informasi dari papyrus Elephantine
menyebutkan bahwa Sanbalat adalah gubernur Samaria. Ia berasal dari
Bet-Horon, dua kota kunci yang letaknya 24 km barat laut Yerusalem .
Sedangkan nama “Tobia” berasal dari bahasa Ibrani yang artinya
“Yahweh adalah kebaikanku.” Dia adalah orang Amon dan bekerja
sebagai pelayan.
(ayat11) Akhirnya, sampailah Nehemia di Yerusalem. Setelah tiba di
Yerusalem, Nehemia tidak serta merta menyibukkan diri dengan
pelaksanaan tugas dan pekerjaan yang cepat. Ada 3 hari Nehemia
berdiam diri dan tidak melakukanapa-apa. Tidak dijelaskan dalam teks
apa yang dikerjakan oleh Nehemia selama 3 hari itu. Ada kemungkinan
dia istirahat dari perjalanan panjangnya. Tetapi sebagai pribadi yang
sedari awal pergumulannya senantiasa memperhadapkan setiap apa yang
dihadapinya kepada Allah dalam doa ( 1:4; 2:4), ada kemungkinan
selama 3 hari itu dia bergumul meminta petunjuk kepada Allah tentang
apa yang harus dia perbuat.
(ayat12) Setelah 3 hari berdiam diri bergumul dalam doa bersama
dengan Allah, Nehemia mendapatkan tuntunan dalam hal-hal tertentu.
Dari sini dia memulai aktivitasnya. Dia melakukan inspeksi secara diam-
diam pada malam hari terhadap tembok Yerusalem. Inspeksinya ini
tidak diberitahukan kepada orang lain sampai pada waktunya yang tepat.
Mengapa demikian? Nehemia menyadari bahwa waktunya belum tepat
untuk orang lain tahu. Karena apabila tahu, mungkin belum tentu setuju
dengan rencananya tersebut. Oleh sebab itu dia membuat penyelidikan
pribadi untuk mempersiapkan diri dalam memimpin orang-orang Yahudi
membangun tembok dan pintu gerbang nantinya.
(ayat13-16) Rute inspeksinya mulai dari pintu gerbang Lebak di sebelah
barat daya menuju ke pintu gerbang Sampah di sebelah tenggara dari
kota. Kemudian kepintu gerbang Mata Air di sebelah timur dan kembali
ke pintu gerbang Lebak lagi (lihat Peta Jerusalem in the Time of
Nehemiah). Nehemia melakukan inspeksi dengan seksama atas tembok
Yerusalem dan pintu-pintu gerbangnya. Ada 2 kali kata “menyelidiki”
disebut dalam ayat 13-15 ini. Kata“menyelidiki” yang artinya
“memeriksa,menggali,danmenjelajahiataumenyelidiki.”Jadi,Nehemia
bukan sekedar melihat dan mengamati secara umum, tetapi dia
melakukan penyelidikan atau pemeriksaan secara mendalam untuk
mendapatkan informasi tentang kondisi yang sesungguhnya dari tembok
dan pintu-pintu gerbang Yerusalem.Perhatikan! sebelum Nehemia
menyatakan rencananya kepada orang-orang Yahudi dan mendorong
mereka untuk bekerja membangun kembali tembok dan pintu gerbang
Yerusalem, dia terlebih dahulu membuat persiapan yang mendalam
mengenai kondisi lapangan. Setelah menyelesaikan inspeksi rahasianya,
Nehemia menemui bangsanya dan menyampaikan dorongan kepada
mereka untuk membangun tembok Yerusalem. Ia memilih kata-katanya
dengan hati-hati agar mendapatkan efek yang maksimum dari para
pendengarnya.
(ayat17) Pertama-tama Nehemia membukakan kepada orang-orang
Israel tentang faktakeadaan Yerusalem. Apa yang dia sampaikan ini
tentu merupakan hasil daripenyelidikan seksama yang dia lakukan
sebelumnya. Kata Ibrani yang samapada pasal 1:3 (yaitu “kemalangan
atau kesukaran” dan “dicela”) digunakankembali oleh Nehemia untuk
menjelaskan kondisi Israel dan Yerusalem.Keadaan orang-orang Israel
yang tanpa tembok membuat mereka tidakberdaya terhadap musuh dan
membawa ejekan dari bangsa-bangsa disekitarnya. Nehemia sungguh-
sungguh mengetahui masalah yang sedang dihadapi bangsanya ini dan
dia ingin bangsanya juga mengetahui hal itu. Sejak pertama kali
kedatangannya ke Yerusalem Nehemia belum pernah menyampaikan
misinya kepada orang-orang Israel (2:16 : orang Yahudi, paraimam, para
pemuka, para penguasa dan petugas). Tetapi sekaranglah saat yang tepat
untuk menyampaikan tujuan kedatangannya ke Yerusalem kepada
mereka. Ia mendorong orang-orang Israel untuk membangun Kembali
tembok Yerusalem dan pintu-pintu gerbangnya. Perhatikan! Nehemia
menggunakan kata ganti orang pertama jamak “kita alami,” “kita
bangun,”dan “kita tidak lagi dicela” untuk mendorong orang-orang
Yahudi. Apa maksudnya? Nehemia menyatukan dirinya dengan
kebutuhan yang dihadapi oleh mereka.