Anda di halaman 1dari 2

PERTEMUAN TIGA BELAS – 2 NOV 2021

KITAB EZRA

Dalam Tanakh kuno, Ezra dan Nehemia dianggap satu kitab yang disebut Kitab Ezra.
Sedang Josephus dalam Againts Apiuon 1.8 dan Jerome dalam Preface to the
Commentary on Galatians juga menganggap kitab Ezra dan Nehemia itu satu unit.
Tanakh modern membagi dua yaitu : Kitab Ezra dan Kitab Nehemia. Selain itu
beberapa ahli menyanggah Kitab Ezra dan Nehemia satu unit karena daftar pada Ezra 2
dan Nehemia 7 itu pada dasarnya sama, maka sulit diterima jika daftar yang sama
dicantumkan dalam satu kitab.
Kitab Ezra tidak mencantumkan penulisnya. Namun Talmud menunjuk Ezra sebagai
penulisnya. Para Pakar modern setuju kalau Ezra memang penulis kitab ini dengan
menggunakan beragam dokumen (psl. 4:7-16), silsilah (psl. 2:1-70) dan memo pribadi
(psl. 7:27 – 9:15) sebagai sumbernya. Selain itu dari segi isi, Ezra merupakan tokoh
kunci dalam kitab ini.
Berdasarkan tatabahasanya, kitab ini mirip dengan papirus Aramaik abad kelima milik
kaum Yahudi di Elephantine, Mesir. Berdasarkan hal ini maka penulisan kitab ini pada
awal kehidupan Ezra yang sezaman dengan Nehemia (Neh. 8:1-9; 12:36). Ezra
mungkin menyelesaikan kitab ini ketika peristiwa psl. 10:17-44 tengah berlangsung di
saat Nehemia tiba di Yerusalem. Oleh karena itu penulisan kitab ini yaitu : 457 – 444
SM.
Tema Kitab ini yaitu pemulihan spiritual, moral dan sosial dari kaum Remnan yang
pulang dibawah kepemimpinan Zerubabel dan Ezra. Hal ini nyata dari isi kitab ini
dimana dalam kitab ini dipaparkan bagaimana Allah menggenapi janjinya untuk
memulangkan umatNya ke tanah perjanjian setelah 70 tahun di tempat pengasingan
sesuai dengan nubuatan para nabi. Hal ini dimulai dengan dekrit Koresh, Raja Persia
yang mengijinkan kaum Remnan pulang. Mereka begitu antusias untuk membangun
kembali puing-puing Bait Suci. Namun selama 18 tahun terhambat oleh gangguan
musuh-musuh dari utara. Akhirnya dekrit Darius mengijinkan gelombang kedua kaum
Remnan untuk pulang menyelesaikan pembangunan Bait Suci (Ezra 1 – 6). Dalam Ezra
7-10 juga dijelaskan tentang imam Ezra yang mengajar umat tentang hukum taurat dan
mereformasi kehidupan rohani bangsa.
Garis Besar Kitab Ezra antara lain: Pemulihan Dipimpin Zerubabel (psl. 1-6);
Pembaharuan dipimpin oleh Ezra (psl. 7-10);

1
KITAB NEHEMIA
Judul kitab ini didasarkan pada isi kitab ini yang menceritakan tentang Nehemia, juru
minum raja Persia. Kata Nehemia artinya ‘Yahwe menghibur’.
Banyak ahli menyakini bahwa Nehemia, kolega Ezra adalah penulis kitab ini. Hal ini
didasarkan pada psl. 1:1 yang berbunyi: “Perkataan Nehemia bin Hakhalya” . Selain itu
pemakaian kata ganti orang pertama dalam kisah kepulangan Bangsa Israel ke Tanah
Kanaan itu menunjuk kepada Nehemia sebagai pemimpin saat itu (psl. 1 – 7; 12:31 –
13:31).
Berdasarkan catatan sejarah, kitab Nehemia ini ditulis sekitar tahun 445-425 SM. Hal
ini sesuai dengan isi kitab tersebut dimana peristiwanya terjadi pada tahun-tahun
tersebut.
Tema kitab ini yaitu pemulihan spiritual, moral dan sosial kaum Israel. Kitab ini
sebenarnya melanjutkan sejarah bangsa Yahudi yang pulang dari pengasingan.
Nehemia yang adalah juru minum Artahsasta (Raja Persia) mengundurkan diri untuk
menjadi gubernur Yerusalem. Bersama dengan Ezra, Nehemia mulai membangun
kembali kota Yerusalem dengan memperbaiki Tembok Yerusalem yang telah hancur.
Tujuan penulisan kitab ini yaitu untuk menunjukkan tangan Allah yang menegakkan
umatNya di atas tanah air mereka sendiri setelah bertahun-tahun hidup dalam
pengasingan.
Garis besar kitab Nehemia antara lain: Rekontruksi tembok Yerusalem (psl. 1 – 7);
Persiapan rekontruksi (1-2); Reformasi umat Allah di Yerusalem (psl. 8 – 13).

Anda mungkin juga menyukai