Anda di halaman 1dari 10

KISAH KE-8: BAHTERA NABI NUH A.

S
• Abdul Ghaffur (Hamba dari Yang Maha Pengampun)
• Keturunan ke-9 dari Adam AS.
• Ia diangkat menjadi nabi dan rasul pada usia 480 tahun.
• Seorang nabi yang tergolong di dalam nabi-nabi ulul azmi.
• Nabi Nuh berkahwin dengan Wafilah dan dikurniakan 4 orang
anak.
(Kanaan, Yafith, Sam, Ham)
• Fasih, tegas, bijaksana dan sabar dalam tindak-tanduknya
melaksanakan tugas risalahnya kepada kaumnya dengan penuh
kesabaran dan kebijaksanaan
• Nabi Nuh berada di tengah-tengah kaumnya selama 950 tahun
berdakwah menyampaikan risalah Tuhan
PENDAHULUAN
Kisah Nabi Nuh A.S diterangkan dalam Al-Quran sebanyak 43 tempat,
beberapa surah yang mulia banyak sekali yang menerangkan perutusan
risalahnya dan jalan dakwahnya, antaranya:
Al-A’raf, Hud, Al- Mu’Minun, As-Syu’ara’, Al-Qamar, Nuh

Nuh 71:1

Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan


perintah): “ Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya
azab yang pedih”.
RINGKASAN KISAH NABI NUH AS

Nabi Nuh adalah merupakan keturunan ke-9 dari Nabi


Adam AS.
Ia diangkat menjadi nabi dan rasul
pada usia 480 tahun. Ia menjalankan misinya selama
lima abad dan meninggal dalam usia 950 tahun.
Nabi Nuh terkenal sebagai nabi yang fasih berbicara,
bijaksana, dan sabra dalam menjalankan tugas
risalahnya. Namun demikian, ia hanya mendapatkan
pengikut antara 70 sampai 80 orang sahaja, itu pun
hanya dari kalangan orang-orang lemah.
Bahtera Nabi Nuh
Melihat kaumnya yang keras kepala,Nabi Nuh A.S berdoa
kepada Allah SWT supaya kaumnya itu ditimpa
musibah.Allah SWT mengabulkan doa Nabi Nuh AS dan
memerintahkan ia dan pengikutnya untuk membuat
bahtera. Segeralah Nabi Nuh AS danpengikutnya
membuat perahu di atas bukit. Kaumnya yang keras
kepala, termasuk seorang anaknya yang bernama Kana'an,
terus mengolok-olok perbuatan Nabi Nuh AS dan
kaumnya ini. Di antara mereka bahkan ada yang berani
buang kotoran di dalam kapal yang belum selesai dibuat
itu ketika Nabi Nuh dan pengikutnya tidak ada disana.
Namun akibatnya perut mereka yang buang kotoran itu
menjadi sakit. Tak seorang pun bisa
menyembuhkannya. Dengan merengek-rengek mereka
meminta Nabi Nuh untuk mengubatinya. Nabi Nuh hanya
menyuruh mereka membersihkan kapal yang mereka
kotori, setelah itu mereka
pun sembuh dari sakit perutnya.
Setelah perahu Nabi Nuh AS selesai, Nabi Nuh mengajak
seluruh pengikutnya naik ke atas kapal. Nabi Nuh juga
membawa seluruh jenis binatang masing-masing sepasang
untuk tiap jenis. Ini supaya semua jenis haiwan boleh
berkembang biak
dan tidak binasa.
Setelah itu, azab Allah SWT berupa banjir besar
yang dahsyat menghanyutkan seluruh kaumnya.
Putra Nabi Nuh AS, Kana'an, termasuk di antara
mereka. Dari atas kapal, didorong oleh hati
kecilnya, Nabi Nuh AS berteriak memanggil
anaknya dan menyuruhnya bertaubat, namun
Kana'an tetap menolak sehingga akhirnya ia pun
tenggelam.
Nabi Nuh AS sangat bersedih dan menyesali sikap
putranya yang tetap keras kepala sampai saat
terakhir menjelang ajalnya.
Ia menyampaikan kegundahan perasaannya ini
pada Allah SWT. Namun Allah SWT
memberinya peringatan, bahwa meskipun
putranya itu adalah keturunannya sendiri, tapi
ia termasuk kafir keranamengingkari
ajarannya.
Setelah kaum yang durhaka itu musnah, azab
Allah SWT pun berhenti. Kapal Nabi Nuh AS
tertambat di sebuah bukit. Kisah Nabi Nuh AS
termuat di Al Qur'an ayat 43 dan ayat 28 ayat
dalam surat Nuh.
ILUSTRASI GAMBAR BINATANG YANG TERDAPAT PADA ZAMAN
NABI NUH:
PENGAJARAN

 Umat manusia ketika zaman Nabi Nuh A.S sudah berada di tahap
tamadun paling tinggi dengan pencapaian pengetahuan dan teknologi
yang membanggakan. Dengan itu, Nabi Nuh A.S juga manusia bijak dan
berpengetahuan kerana baginda hidup dalam persekitaran tamadun yang
sangat maju dan berteknologi canggih.

 Justeru itu, melalui pengetahuan itu juga, Nabi Nuh A.S mampu
membina bahtera yang sangat besar, menguruskan haiwan-haiwan
semasa pelayaran, mengemudi bahtera serta memastikan semua
penumpang berada dalam keadaan sihat dan selamat. Nuh hidup dalam
persekitaran tamadun canggih. Ia canggih sebagaimana menyamai
kecanggihan pada hari ini. Manusia semakin disesatkan pada setiap
detik, kemurkaan Allah pula sedang menanti di setiap sudut apabila Dia
berkehendakkan azab ke atas manusia.

Anda mungkin juga menyukai