Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Teman-teman hari ini saya akan bercerita tentang kisah nabi Nuh ALaihi Salam.

Nabi Nuh Alaihi Salam merupakan nabi yang melakukan dakwah selama 500 tahun .
Nabi Nuh di utus oleh Allah Subhanallahu Wata Alla di antara kaum penyembah berhala.
Nabi Nuh AS berdakwah dengan sekuat tenaga kepada kaumnya yang keras kepala.
Namun demikian, selama berdakwah ia hanya mendapatkan 70 hingga 80 pengikut saja.

Suatu ketika, Nabi Nuh berdoa kepada Allah SWT. Nabi Nuh berdoa supaya kaum nya diberi hidayah.
Allah SWT mengabulkan dan memerintahkan Nabi Nuh serta pengikutnya untuk membuat sebuah perahu besar.

Nabi Nuh dan para pengikutnya yang setia akhirnya membuat perahu di atas bukit.
Mereka menebang pohon dan menggunakan kayu-kayu nya untuk membuat kapal.
Kaum Nabi Nuh AS yang keras kepala malah mengolok-olok pekerjaan tersebut. Mereka bahkan berani melempar
kotoran kepada Nabi Nuh dan para pengikutnya ketika mereka sedang membuat kapal.

Setelah perahu Nabi Nuh selesai, beliau kemudian mengajak seluruh kaumnya untuk masuk ke dalam perahu.
Nabi Nuh AS juga membawa serta seluruh jenis binatang. Masing-masing sepasang untuk setiap jenisnya.
Selain itu Nabi Nuh AS juga membawa benih tumbuh-tumbuhan.
Hal ini supaya kelak jenis hewan dan tumbuhan tersebut tetap bisa berkembang biak.

Page 1|3
Awan pun mulai mendung disusul dengan suara gemuruh halilintar. Hujan lebat pun turun amat lebatnya dan konon
tak kunjung reda , hingga akhirnya terjadilah banjir bandang.
Kapal Nabi Nuh AS mulai terangkat karena air mulai membanjiri daratan.
Tidak ada tempat yang aman dari banjir saat itu kecuali kapal Nabi Nuh AS.

Hujan turun selama empat puluh hari empat puluh malam.


Setelah itu, hujan perlahan mulai reda dan air perlahan mulai surut. Nabi Nuh AS dan para pengikutnya yang setia
turun dari kapal dan mulai membangun kehidupan yang baru. Mereka hidup dalam nuansa ketaatan dan
kesejahteraan dalam naungan Allah SWT.

Nabi Nuh AS memiliki 4 orang putra yaitu Syam, Khan, Yafits, dan Kan’an.
Pada saat banjir bandang terjadi, semua anak Nabi Nuh AS berada di dalam kapal, kecuali Kan’an.
Kan’an termasuk dalam kaum pembangkang yang menolak ajakan Nabi Nuh AS, ayahnya sendiri.

“Hai anakku, marilah ikut bersama kami. Janganlah engkau turut bersama orang-orang kafir” kata Nabi Nuh AS
mengajak Kan’an.

Namun dengan sombongnya, Kan’an menolak ajakan ayahnya. Saat banjir bandang semakin tinggi, Kan’an tak luput
ikut terombang-ambing. Dia hanya menggunakan sebilah kayu untuk tetap mengapung. Nabi Nuh AS sempat berteriak
memanggil anaknya tersebut agar naik ke atas kapal. “Naiklah ke perahu bersamaku,” ajak Nabi Nuh AS. Akan tetapi,
Kan’an tetap menolak dan terus berenang ke arah gunung.

Page 2|3
Akhirnya dia pun ikut tenggelam bersama dengan orang-orang durhaka lain yang menentang ajaran Nabi Nuh AS.

Nabi Nuh AS sangat bersedih dan menyesali sikap putranya yang tetap keras sampai saat terakhir menjelang ajalnya.
Allah SWT kemudian mengingatkan dan menghibur Nabi Nuh AS meski putranya adalah keluarga sendiri, namun dia
termasuk kafir karena menentang ajarannya.

Dari kisah Nabi Nuh AS kita diajarkan banyak pesan moral. Yaitu kesabaran dalam berdakwah dan mengajak orang
lain dalam hal kebaikan dilakukan dengan penuh kasih sayang serta selalu tawakal kepada Allah SWT dalam
menghadapi kesulitan.

Di sisi lain, janganlah meniru sikap Kan’an dan kaum Nabi Nuh AS yang tidak mau untuk diajak bertobat dan tetap
memilih menjadi kafir hingga azab merenggut nyawa mereka. Setiap orang akan mendapatkan balasan yang setimpal
dan sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan.

Demikianlah teman-teman kisah tentang Nabi Nuh AS

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Page 3|3

Anda mungkin juga menyukai