Anda di halaman 1dari 29

Hortensius F.

Mandaru, SSL
 Pertama, bentuknya “tidak biasa”  lebih
banyak narasi ttg Yunus. Nubuat tidak ada.
Pewartaannya Cuma 5 kalimat (Ibrani).
 Kedua, tokohnya  Yunus: “tidak lazim” utk
seorang Nabi. Ia tampil sbg tokoh „anti-nabi‟,
karikatur seorang nabi.
 “Pesan kenabian”  dalam keseluruhan cerita!
 Naratif  periode Asiria (abad ke-8):
2Raj.14-23-28: Zaman Yeroboam II, 782 –
753 SM.
 Historis  periode post-Pembuangan
(sezaman dgn Yoel dan Obajah).
 Tiga pokok: banyak humor & ironi, tema
utama: sikap terhadap bangsa-bangsa lain,
wawasan kritis terhadap “semangat
keagamaan”.
 A. Yunus ditugasi & lari (1:1-3)
 B. Yunus dan para pelaut-kafir (1:4-16)
 C. Yunus berdoa syukur (1:17-2:10)
 A1. Yunus ditugasi lagi & taat (3:1-3a)
 B1. Yunus dan penduduk-kafir Niniwe (3:3b-10)
 C1.Yunus berdoa „ngamuk‟ (4:1-4)

 D. Yunus diajari TUHAN tentang belas-kasih


(4:5-11)
 3 adegan sejajar
 Adegan terakhir (D)  klimaks.
 Kata-kata TUHAN menjadi “kata akhir” 
pertanyaan retoris: untuk Yunus dan
Pembaca.
 Menjadi sudut pandang/penilaian normatif
utk cerita ini.
 “Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin
Amitai” (1:1). Rumusan yg standar. Yunus tidak
disebut “nabi”. Sinyal?
 Nomen est omen: “Nama adalah pratanda”.
Yunus berarti “merpati” (Ibrani: Yonah), yang
umumnya menjadi simbol ketulusan.
 Kid 1:15 “Betapa cantik engkau, manisku,
sungguh cantik engkau, bagaikan merpati
matamu”  pembawa pesan cinta!
 “bin Amitai”  kebenaran-Ku.
 TUHAN: “bangun, pergilah ke Niniwe…!”
 Yunus langsung “bangun”… tetapi untuk
“melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan
TUHAN”. Kejutan pertama seorang nabi tidak
taat perintah TUHAN.
 Disuruh ke Timur (Niniwe), Yunus malahan
berlari ke arah Barat (Tarsis). Seorang nabi
berbuat persis terbalik dari perintah TUHAN.
Jarak ke Niniwe sekitar 850 km, sedangkan ke
Tarsis sekitar 3 kali lipat dari jarak itu!
 3 simbol totalitas: Yunus ingin lari dari TUHAN
sejauh mungkin; ia ingin bebas dari misi-Nya
secara total! Sampai 3 kali nama “Tarsis”
diulang, Niniwe 1 x saja! Preferensi Yunus!
 Tarsis di barat  tempat matahari tenggelam,
simbol kegelapan dan maut!
 Mampukah Yunus lari? Rencana TUHAN gagal
karena utusan-Nya memberontak?
 “kemanakah aku dapat pergi menjauhi roh-
Mu, kemanakah aku dapat lari dari hadapan-
Mu” (Mzm.139:7; bdk.Am 3:8).
 Yunus “turun” (TB. “pergi”) ke Yafo, “turun”
(TB: “naik”) ke kapal, lalu “turun” ke bagian
kapal yang paling bawah, untuk berbaring dan
tidur (Ibr.wayeradam: bunyinya mirip dengan
“yarad”) disana (1:5).
 Selanjutnya Yunus semakin turun: diturunkan
ke laut dan turun ke dalam mulut ikan besar!
 Dalam perut ikanpengalaman “turun”
(Ibr.yarad) ke dasar gunung-gunung/bumi, yaitu
jurang maut .
Arah pelarian Yunus, secara horisontal
maupun vertikal, mengarah kepada kematian.

 Pesan tersiratnya cukup jelas: melarikan


diri/menjauh dari TUHAN, akan membuat hidup
kita terus “menurun” menuju maut dan
kebinasaan!
 Cerita megalomania: semuanya besar, kolosal
dan berlebihan. Yunus diutus ke Niniwe “kota
besar” (1:2; 3:2,3; 4:11), luasnya 3 hari
perjalanan, berarti sekitar 90 km. TUHAN
mengirim angin ribut (harafiah: “angin besar”)
dan badai besar (1:4, 12), orang-orang di kapal
“sangat ketakutan” (1:10,16). Ada juga ikan
besar (2:1), dan akhirnya Yunus “sangat gusar”
(4:1).
 Siapkan pembaca utk Kasih Allah yg “besar”!
 Yunus diutus ke Niniwe ibu kota Asyur!
 Bangsa Asyur amat kejam, genocide.
Penindas & Musuh Israel yg melegenda!
 Yunus ingin laksanakan keadilan lewat
“hukum pembalasan”: yg jahat dihukum, yg
benar diberkati (teologi deuteronomis,
tradisi-besar PL).
 Yunus malah “diajari” bangsa “kafir”: para
pelaut sibuk berdoa utk menyelamatkan
nyawa, Yunus malahan tidur nyeyak.
 Nahkoda kapal yg menyuruh Yunus berdoa. Si
“kafir” yg ingatkan nabi akan tugasnya!
 Yunus akui statusnya sbg org Ibrani yang
“takut akan TUHAN” ironi: ia sedang lari dr
TUHAN. Pelarian yg tidak mungkin Allah yg
menjadikan lautan dan daratan!
 Setelah laut tenang“Orang-orang itu menjadi
sangat takut kepada TUHAN, lalu
mempersembahkan kurban sembelihan kepada
TUHAN serta mengikrarkan nazar” (1:16).
 Tanggapan penduduk Niniwe: pertobatan
nasional (manusia & binatang). Padahal
pewartaan Yunus hny 5 kata/TB jadi 7 kata:
“Empat puluh hari lagi Niniwe
akan dijungkirbalikkan”. Kerja minimal, hasil kolosal!
 Allah tidak jadi menghukum! Yunus malahan menjadi
sangat gusar dan marah (4:1). Ia pindah ke luar kota
menunggu hukuman atas kota Niniwe. Ia mau TUHAN
yang berubah, bukan dirinya! Pewartaan sukses,
tetapi si Pewarta stress. Misi berhasil, si nabi malah
sedih!
 Yunus semakin marah krn pohon jaraknya
kering akibat ulat. Dijadikan ilustrasi oleh
TUHAN utk mengubah cara-pandang (meta-
noia) Yunus.

 Jadi: TUHAN “mendidik” sang nabi lewat


pohon-jarak dan ulat!
 Semangat-keagamaan mudah menjadi
fanatisme-sempit!
 Yunus, mirip Elia. Dua2nya nabi yg “lari”.
Dua-duanya fanatik pd iman tradisional:
Tuhan mengasihi yg saleh dan menghukum
yang jahat! Elia bantai 850 nabi Ba‟al.
 Hos 11 TUHAN lbh mengasihi dp
menghukum Israel.
 Yunus  kasih TUHAN juga keluar batas
Israel utk menjangkau bangsa “kafir”.
 Keadilan TUHAN tidak sama dengan keadilan
manusia!
 Dialah Allah Sang Pencipta  semua bangsa,
setiap insan, adalah ciptaan-Nya, yang
dikasihi-Nya!
 Konteks historis Yunus  post-Pembuangan.
Membentuk & menjaga identitas Yahudi di
tengah globalisasi Yunani. Pesan kitab Yunus:
jaga identitas, tanpa perlu membenci
bangsa-bangsa lain! (“kritik” thdp Ezr-Neh)
 Gema inter-tekstual
 Mat 8:23-27  Yesus meredakan badai.
Sebelumnya Ia tertidur, seperti Yunus. Para
murid (=nahkoda) membangunkan-Nya.
 Yesus meredakan badai dengan Firman-Nya.
 Ia berkuasa atas alam. Maka, Ia dapat
mewartakan KA kepada bangsa-bangsa
bukan Yahudi (Mat 8:28).
 Mat 12:39  Yunus dlm perut ikan 3 hari,
pralambang Yesus di kubur.
 Bedanya: „mukjizat‟ 3 hari di perut ikan
mendorong org Niniwe utk percaya kepada
pewartaan Yunus.
 Orang Yahudi justru tidak percaya kepada
Yesus, meski sudah wafat, dikuburkan dan
bangkit.
 Representasi sejarah Israel.
 Israel  “yonah”: merpati yg bodoh (Hos
7:11). Diperankan oleh Yunus!
 Kisah Yunus  gambaran kegagalan Israel
meneruskan “berkat TUHAN” kepada bangsa-
bangsa.
 Perjanjian Sinai (Kel 19:3-8): Israel akan
menjadi: milik kesayangan TUHAN, kerajaan
imam, dan bangsa yang kudus (Kel 19: 3-8).
 “Kerajaan Imam”: bangsa Israel akan
berfungsi sebagai imam atau perantara
antara TUHAN dan bangsa-bangsa lain.
Mereka akan membawa firman TUHAN
kepada seluruh umat manusia, dan ibadat
mereka kepada TUHAN akan dilakukan atas-
nama semua bangsa.
 Fungsi ini telah gagal dijalankan, seperti yg
dilukiskan dalam cerita Yunus!
 Karena itu Yunus ditenggelamkan  lawan dr
Exodus di Laut Teberau!
 Para pelaut yang membuangnya ke laut dan
pertobatan Niniwe yang membuatnya
“marah/iri”  peran bangsa-bangsa asing
untuk memurnikan dan mendewasakan iman
orang Israel (lewat Pembuangan dan
“membangkitkan cemburu”, Rom.11:14).
 Plot revelasi: membuka identitas TUHAN kepada
Yunus, bangsa-bangsa, kepada alam, dan
kepada Pembaca!
 Yunus berlari jauh  asumsinya: TUHAN terikat
pada wilayah Israel saja. Ternyata: Ia mengejar
Yunus sampai ke laut dan wilayah bangsa lain.
 TUHAN justru ditakuti para pelaut asing dan
ditaati penghuni Niniwe.
 TUHAN berkuasa atas alam dan makhluk lainnya:
angin ribut, ikan besar, pohon jarak, ulat dan
angin timur yg panas, semuanya “taat”!
 Identitas TUHAN sang Pengasih.
 Yunus: “aku tahu bahwa Engkaulah Allah yang
pengasih dan penyayang, panjang sabar dan
berlimpah kasih setia serta yang menyesal
atas malapetaka yang direncanakan” (4:2;
Bdk.Kel 34:6; Yoel 2:13; Mzm 86:15; 103:8;
11:4).
 Credo Israel ttg kasih TUHAN  Yunus tahu,
tetapi tidak mau meyakininya! Yunus ingin
TUHAN yang lain, yg tidak obral kasih dan
pengampunan, yg menghukum musuh Israel!
 Yunus gagal memahami pathos TUHAN,
kasih-Nya terhadap setiap insan.
 Akibatnya: ia memahami pesan TUHAN secara
negatif saja: “dijungkir-balikkan” dapat
berarti “menghancurkan” (paham Yunus) atau
“mengubah” (paham TUHAN). Niniwe memang
berubah, bertobat!
 Akhir: pertanyaan retoris. Pembaca harus
menjawabnya!
 “Engkau mengasihani pohon jarak itu,
padahal engkau tidak berjerih payah
atau menumbuhkannya. Ia tumbuh dalam satu
malam dan binasa dalam satu malam pula.
Bagaimana mungkin Aku tidak
mengasihani Niniwe, kota yang besar itu, yang
berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu
orang, yang tidak tahu membedakan tangan
kanan dari tangan kiri, beserta ternaknya yang
banyak?” (4:10-11).
 Pembaca belajar bersama Yunus utk memahami
dan menerima luasnya kasih TUHAN. Allah juga
mengasihi musuh-musuh kita! Identitas jangan
dibangun lewat tekankan perbedaan apalagi
umbarkan kebencian terhadap yg lain. TUHAN
tidak dapat dipenjara dalam agama, konsep dan
teologi!
 Pesan ekologis: belajar dari alam-ciptaan dan
mahkluk-makhluk non-manusia. Mereka
melindungi dan mendidik manusia ttg kasih
TUHAN.
 Kisah Yunus adalah cerita kita semua.
 Kita juga sering marah atau cemburu, bila
sesama (apalagi musuh) mengalami nasib
baik. Sebaliknya, kita juga lebih mudah
senang, bila sesama (apalagi musuh)
menderita (Schadenfreude). Yunus/kita mirip
si Sulung yang tidak senang saat adiknya
dipestakan sang Ayah (Luk 15:11-32), atau
pekerja yang marah karena mereka yang
terlambat mendapat upah yang sama (Mat
20:1-16).
 Bersama Yunus kita diajak untuk berani
kehilangan “pohon jarak”, zona nyaman,
andalan dan kesenangan sementara, untuk
menggantinya dengan Kasih yang tak
terbatas, kepada sesama dan segenap ciptaan
TUHAN.

Anda mungkin juga menyukai