Terbuang Namun Berharga Namun hari ini mari kita lihat peristiwa Yunus dari sisi yang lain.
ini mari kita lihat peristiwa Yunus dari sisi yang lain. Artinya, ada
(Yunus 1:1-17)
Saudara,
Salah satu kesulitan manusia selama hidup di dalam dunia adalah memahami
kehendak Tuhan. Kita kesulitan dengan bagaimana melihat apa rencana
Tuhan di dalam hidup kita. Mengapa kita harus mengerti kehendak Tuhan? Ya
Karena Dia ingin memperkenalkan diriNya kpd kita. Manusia yang
terbendung oleh dosa tidak mampu mengenal Allah, ada jurang yang dalam
dan lebar yang harus manusia lewati sampai pada tahap pengenalan Allah.
Sehingga, dalam keterbatasan manusia itu, harus ada inisiatif Allah untuk
memperkenalkan diri-Nya. Allah menyatakan diri-Nya melalui penyataan
umum dan khusus. Penyataan umum itu lewat alam semesta, pemeliharaan
manusia, sejarah. Ini semua menerimanya. Penyataan khusus, Allah
memperkenalkan diri-Nya di Alkitab dan juga melalui Tuhan Yesus.
Dan dari sekian banyak cara Allah memperkenalkan diri-Nya, kita akan
memberikan perhatian khusus pada kasus Yunus.
Dalam pengetahuan kita dari SM, yang kita tahu jika bicara tentang Yunus
adalah dia adalah seorang Nabi yang lari dari panggilan Tuhan untuk pergi ke
Niniwe. Lalu ditelan ikan besar selama 3 hari di dalam perut lalu dimuntahkan
dan akhirnya kembali ke Niniwe.
Konotasi negative Nama Yunus.
sesuatu fakta yang tidak semua orang sadari bahwa itu adalah pekerjaan
Allah.
Mari kita melihat d ari sisi Yunus sebagai manusia.
Ada banyak tafsiran yang mencoba untuk menjelaskan mengapa Yunus lari
dari panggilan Tuhan:
1. Sdr, Niniwe adalah ibukota kerajaan Asyur.
Bangsa Asyur sangat terkenal kekejamannya. Mereka bukan hanya
membunuh dalam medan perang, tapi setelah perang usai, mereka
menyerbu ke dalam kota, menyiksa rakyat dari musuh yang tersisa,
caranya pun sangat kejam. Orang ditelentangkan, diikat pada pasak,
lidahnya dicabut sampai ke akar-akar, yang lebih ngeri lagi orang itu
dikuliti sampai mati.  Dan untuk memberika sugesti kepda lawannya,
orang Asyur memajang kulit-kulit orang yang telah disiksanya di sep-
anjang tembok kota musuh tersebut, untuk menakuti-nakuti musuh
dan membuktikan betapa kuatnya Asyur. Salahkah Yunus lari dari
panggilan Tuhan?
Jikalau melihat dari sudut pandang ini, maka ada kemungkinan yang
bisa kita simpulkan bahwa Yunus takut pergi ke sana.
 
2. Karena ia muak dengan kejahatan Niniwe, ia diliputi kebencian oleh
dosa orang-orang Niniwe.  Baginya, Niniwe tidak pantas diselamatkan
(pasal 4).  Selain itu Yunus sangat kenal isi Kitab Suci, di kitab Suci
yang sudah ada sebelum Yunus menjadi nabi tercatat bahwa nantinya
bangsa Asyurlah yang akan menguasai Israel, menjadi alat Tuhan un-
tuk penghukuman bagi Israel. Banyak penafsir yang berpendapat hal
 ini pun menjadi salah satu alasan pelarian Yunus, karena sifat nas-
ionalis, cinta bangsa yang besar.
 
Namun apapun alasannya, tindakan ketidaktaatan Yunus tidak dibenarkan
oleh Tuhan. Tuhan berhak memberikan keselamatan kepada siapa yang Ia
mau. Konsekuensi ketidaktaatan Yunus: ia menderita fisik juga rohani.
Secara fisik ia harus menderita tenggelam dalam laut, berdiam dalam perut
ikan yang amis, gelap dan harus berebut oksigen dengan hewan besar itu
selama 3 hari, ini bukan pengalaman yang menyenangkan.  Karena selama itu
ia tidak tahu apakah ada harapan baginya untuk selamat setelah ditelan ikan
besar.
Secara rohani, ia kehilangan kepekaan terhadap Tuhan. Badai ini bukan badai
biasa. KEtakutan para awak kapal pun menjadi buktinya. Para awak kapal ini
sudah tentu adalah orang-orang yang berpengalaman. Mereka terbiasa
menghadapi badai. Namun kali ini badainya lebih keras sampai ketakutan.
Tetapi Yunus ada di dalam kapal, tidur dengan nyenyak. Badai yang se-
demikian besarnya, hanya ditanggapi Yunus dengan: TIDUR! Ia tidak peka
bahwa badai itu datang dari Tuhan. Di ayat kedua bahkan dikatakan bahwa ia
jauh dari hadapan Tuhan.
Tapi saya ingin mengatakan bahwa Tuhan ingin berbuat sesuatu lewat
pelarian Yunus. Berbuat apa?
Sekarang saya tanya lagi, salahkah pelarian Yunus? Dalam pandangan
manusia: Salah! Tetapi tidak ingin lihat Yunusnya. Tetapi bagaimana Tuhan
bekerja di dalam hidup Yunus. Saya di sini melihat, kuasa dan kasih Tuhan.
Kasih Tuhan yang begitu besar dalam hidup Yunus. Bahkan dalam
pelariannya pun, Tuhan tetap memakai dia untuk menyelamatkan para awak
kapal tersebut. Tuhan peduli kepada 120.000 orang Niniwe, twtapi Tuhan
juga peduli kepada 10 orang awak kapal ini.
Apa bukti bahwa Tuhan memakai Yunus dalam pekerjaan besar ini?
1. TUHAN INGIN MENUNJUKKAN BAHWA DIA BERKUASA ATAS SEGALA
SESUATU
Hujan badai yang diturunkan oleh Tuhan: untuk menyatakan Allah
Israel yang berkuasa atas alam. Ini mengingatkan kepada Yunus
bahwa sejauh apapun Yunus lari dari hadapan Tuhan, ia tidak bisa
mengelak dari Tuhan atau bersembunyi dari Tuhan.
Para awak kapal melihat bahwa Tuhan Israellah yang berkuasa, bukan
allah yang disembah oleh mereka.
a. Kasus Penistaan Agama
b. Bandingkan dengan iman orang Kristen ketika gereja dibaka
atau kasus Bom Samarinda
Itulah iman oran Kristen. Harus memiliki tingkat yang lebih tinggi dari
orang lain. Bukan iman sembarangan:
 Keluarga yang bersyukur Karena Allah berkuasa
 Konsep Tritunggal
 Iman Abraham
 Ajaran Yesus
Iman orang Kristen itu: Allah berkuasa. Jadi semua ada di dalam
kendali Allah.
1. TUHAN INGIN MENUNJUKKAN BAHWA SEMUA PERISTIWA ADA
DALAM KENDALI TUHAN
Undian: mempertajam kepekaan Yunus atas panggilannya.
Saya percaya bahwa tidak ada sesuatupun yang kebetulan. Untuk
jumlah Undian ini sudah diatur oleh Tuhan. Jikalau hanya 6 oang saja
yang mengikuti undian, maka ia mempunyai peluang 1:6 untuk
menjadi korban undian. Semakin banyak orang ikut undian maka
semakin kecil peluangnya untuk terpilih. Tapi hasilnya? Yunuslah
yang terpilih. Amsal 16:33 mengatakan: Undi dibuang di pangkuan
tetapi setiap keputusannya berasal dari Tuhan. Bahkan di dalam
kasus Yunus, Tuhan tidak berbuat sesuatu yang KEBETULAN! Ini
hendak mengeaskan kepada Yunus bahwa ingatlah panggilanmu yang
mula-mula.
Seringkali kita melihat sebuah peristiwa itu kebetulan. Di sinilah kita
belajar memahami kehendak Tuhan: tidak ada sesuatupun di dunia ini
merupakan kebetulan.
2. TUHAN INGIN MENUNJUKKAN BAHWA PEKERJAAN TUHAN TIDAK
BISA DIHALANGI OLEH MANUSIA
Mari kita lihat sisi lain: para awak kapal. Para awak kapal ini adalah
orang-orang yang tidak percaya Tuhan. Dalam ayat 5 mengatakan
bahwa mereka berteriak kepada allahnya masing-masing (a huruf
kecil). Berarti jikalau saya berasumsi ada 10 orang awak kapal, maka
ada 10 nama allah yang diteriaki oleh para awak kapal. Lalu mereka
melihat Yunus terbaring tidur dengan nyenyak di dek kapal. Mereka
menyuruh Yunus untuk memanggil Allah Israel, siapa tau badai bisa
reda. Dan mereka membuang undi untuk menentukan siapa penyebab
badai itu terjadi. Lalu undi itu jatuh pada Yunus. Yunus dibuang ke laut
dan badai itu reda.
Di mana spesialnya para awak kapal? Di sini kembali membuktikan
bahwa logika perhitungan manusia sangat berbeda dengan cara
Tuhan!
Lihat kejadian berikutnya. Ayat 16 para awak kapal itu akhirnya
percaya Tuhan. Waktu saya pelajari bagian firman Tuhan ini, saya
mendapatkan sesuatu hal yang istimewa. Seandainya Yunus tidak lari
dari panggilan Tuhan, maka hanya 120.000 jiwa Niniwe yang
diselamatkan. Tetapi dengan larinya Yunus, maka ada 120.000 jiwa
Niniwe diselamatkan plus 10 orang awak kapal. Kita selalu bepikir
bahwa jumlah menjadi sebuah tolok ukur majunya sebuah pelayanan.
Namun di sini kita melihat bahwa tangan Tuhan bekerja di dalam
setiap keadaan! Apakah Tuhan peduli kepada orang Niniwe? Jelas!
Tapi Tuhan juga peduli kepada para awak kapal tersbut! Dan Tuhan
gunakan Yunus untuk jadi alat-Nya.
Bahkan di dalam Akitab dikatakan bahwa awak kapal ini bukan saja
menjadi percaya, tetapi lebih dari iru, mereka mengikrarkan nazar.
Nazar dalam Alkitab bukan sesuatu yang main-main. Nazar itu suatu
janji kita kepada Tuhan. Jadi para awak kapal itu bukan saja percaya,
tetapi hubungan intim dengan Tuhan itu terus ada.
Sehingga kita belajar dari sini, bahwa pekerjaan Allah jadi tidak
tergantung manusia. Jika Tuhan pelayanan atau pekerjaan ini jalan,
maka Ia bisa pakai siapa saja untuk meneruskan pekerjaan itu. Tetapi
jika Ia mau supaya kita yang melakukannya maka kita tidak bisa lari
ke mana-mana.

Aplikasi:
Selannjutnya saudara, saya sedang berbicara mengenai pemeliharaan Tuhan.
Tuhan sedang berbicara kepada kita bahwa dalam kondisi apapun, kita tetap
menjadi objek pemeliharaan-Nya. Dalam kondisi berpikir manusia biasa,
seringkali kita perhitungan dengan Tuhan. Tidak ke gereja, maka Tuhan
berhenti memberkati kita. Tidak berbuat kebaikan, maka Tuhan akan
berhenti berbuat baik kepada kita. Ketika kita taat, maka Tuhan akan menjauh
dari kita. TIDAK!
2 Timotius 2:11-13
"Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita
bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita
menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia
tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
Mari kita melihat cara Tuhan memperkenalkan diri-Nya kepada kita. Dia
selalu menyatakan diri-Nya melalui ketaatan yang ditunjukkan oleh orang-
orang pilihan-Nya. Namun bahkan di saat orang pilihan-Nya itupun tidak taat,
Tuhan tidak berhenti berkarya. Kisah Yunus menunjukkan kepad kita bahwa
seorang nabi yang ada pilihan Tuhan-pun bisa menunjjukkan pemberontakan
kepada Tuhan. Apakah TUhan melepaskan dan berhenti bekerja? Tidak! DIa
tetap pakai Yunus bahkan saat Yunus jauh dari hadapan Tuhan. Saya sedang
tidak mengajak saudara untuk belaku seperti Yunus, tidak usah taat sama
perintah Tuhan, toh Tuhan tetap pakai kita. Bukan itu yang saya maksud,
tetapi saya ingin kita semua yang ada di sini untuk melihat Tuhan yang
memiliki pekerjaan ini. Jangan sampai gagal focus, saudara. Fokus kepada
Tuhan. Tinggalkan semua hal yang mengganjal hati untuk bertemu Dia.
Satu hal yang pasti adalah tidak ada sesuatupun yang terlepas dari kehendak
Tuhan, bahkan burung pipit jatuh pun itu adalah kehendak-Nya. Sekarang
mari kita kembali kepada Tuhan.
Pelajaran berikutnya yang bisa kita ambil adalah:
Jika TUHAN sudah menetapakan pilihan-Nya untuk memakai kita, maka
pilihan itu akan terus berjalan. Jika saudara memutuskan hadir di sini, maka
itu adalah gerakan tangan Allah yang bekerja melalui ROh Kudus. Sehingga
jika Dia mau supaya kita melakukan perintah-Nya, berarti Dia mau kita yang
melakukannya bukan orang lain. Jikalau Tuhan mau supaya kita berbuat
kebaikan, maka Dia mau supaya kita yang melakukannya. Saya berharap
persekutuan Wasda ini di masa yang akan datang akan memberi dampak yang
besar terhadap bukan hanya orang-orang yang ada di dalam, namun juga
kepada orang-orang yang ada di luar. Dosa dan motivasi hati kita yang salah
tidaklah menjadi alasan bagi Tuhan untuk berhenti memelihara kita. Tuhan
menunjukkan kasih setiap saat untuk terus menyatakan pekerjaan-Nya. Tetap
berjalan dalam jalur Tuhan, serahkan apapun yang kita lakukan sekarang di
persekutuan ini kepada Tuhan. Pekerjaan ini adalah pekerjaan Tuhan, dan
jika kita ada di dalmnya, berarti Dia mau pakai kita. Bukan orang lain. Amin.