S E R I M E M B A N G U N M A N U S I A R O H A N I
M2. : DIPAKAI TUHAN UNTUK MENERUSKAN KASIH
A
llah memiliki rencana yang besar atas hidup kita. Persoalannya
adalah apakah hati kita cukup besar untuk menerima rencana
Allah tsb. Hati yang kerdil tidak akan dapat menerima dan
mengerjakan panggilan Tuhan. Penyebab hati yang kerdil adalah luka-
luka di masa lalu, tidak dapat mengampuni, kurang percaya diri dll.
Yunus 1:1-2  Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai,
demikian: “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah
terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.”  jujur kepada orang-orang bahwa dialah
Firman Tuhan datang kepada Yunus.., percayakah kita Firman Tuhan juga
bisa datang kepada kita? Setiap kejahatan manusia di bumi sampai kepada
Bapa di surga. Dan Bapa ingin memakai kita mempertobatkan mereka.
Yunus 1:3  Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari
hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal,
yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik
kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari
hadapan TUHAN.  Yunus berjalan kaki satu hari penuh kembali
Yunus lari dari panggilan Tuhan untuk mempertobatkan orang-orang
Niniwe, kenapa Yunus meninggalkan panggilan Tuhan? Ada dua
kemungkinan:
1 . YUNUS MASIH MENYIMPAN LUKA DALAM HATINYA TERHADAP
ORANG-ORANG NINIWE.
Orang Niniwe adalah bangsa Asyur, mereka adalah bangsa yang telah
menaklukkan kerajaan Israel ( 10 suku Israel ). Yunus merasa bahwa
mereka adalah musuhnya. Ada trauma/kebencian dalam hati Yunus.
2 . YUNUS MERASA MEREKA TIDAK LAYAK DIAMPUNI
Orang-orang Niniwe adalah penyembah berhala sehingga mereka
tidak layak untuk diampuni, sebaliknya layak dihukum Tuhan.
Kepahitan masa lalu dapat mempengaruhi respon hati kita terhadap
Firman Tuhan….
Meskipun Yunus menolak panggilan Tuhan, tetapi Tuhan tidak menyerah,
Dia tidak mengganti Yunus dengan orang lain yang lebih taat pada
FirmanNya. Bapa tidak memiliki sifat yang demikian, Dia tahu persis akan
pilihanNya…Dia sabar dan terus berusaha menarik kembali Yunus pada
rencanaNya. Bapa mengasihi Yunus.
Bagi teman teman yang diberkati lewat materi komsel ini, bisa menuliskan kesaksian atau hal hal apa
menyangkut yang di dapat lewat materi ini, dan bisa kirim via WA ke 0878 8005 2499
Maret 2023
Pertanyaan diskusi:
1. Apakah saat ini saya mengabaikan
panggilan Tuhan? Ceritakan keberatan-
keberatan hatimu.
2. Apakah saya lebih focus pada “pohon
jarak” saya (aktifitas pelayanan)
dari pada manusia yang menjadi sasaran
utama kasih Bapa? Ceritakan dengan jujur!
Dengan caraNya Yunus mengalami proses...
Dalam perjalanan ke Tarsis kapal Yunus
diterpa angin dan hampir tenggelam. Yunus
penyebab angin sakal itu. Respon Yunus yang
jujur membuka jalan Allah bekerja lebih jauh
dalam hidupnya. Atas penentuan Tuhan,
Yunus yang dilemparkan ke laut ditelan
ikan besar. Di sinilah Yunus bertobat. Di
dalam perut ikan( kegelapan) Yunus terbuka
pikirannya.
ke kota niniwe, dan menyampaikan pesan
Tuhan untuk mereka. Ketika orang-orang
Niniwe bertobat, dan Tuhan membatalkan
hukumanNya atas Niniwe, Yunus justru marah
dan kesal. Yunus melakukan panggilan Tuhan
tapi hatinya belum sembuh dari luka. Tuhan
menghibur Yunus dengan menumbuhkan
pohon jarak. Tapi atas penentuan Tuhan,
pohon itu mati dalam waktu semalam saja.
Tuhan berfirman kepada Yunus, atas kematian
pohon itu Yunus marah karena dia sayang
kepada pohon itu, Tuhan berkata tidakkah Dia
lebih sayang kepada Niniwe kota besar yang
berpenduduk 120.000 orang?
Perhatikan hidup kita, apakah saya lebih focus
kepada “pohon jarak”-ku dari pada manusia?
Kita dapat melayani acara tanpa ada kasih di
dalam hati kita. Manusia adalah sasaran kasih
Allah. Kasih Allah kepada manusia jauh lebih
besar dari apapun juga. Layanilah sesama
dengan hati yang penuh kasih.