Anda di halaman 1dari 2

Kisah Nabi Yunus AS

Kisah, cerita, dan Sejarah Nabi Yunus AS - Nama lengkapnya ialah Yunus bin Mata. Beliau
diutus Allah pada kaum Niwana yang mendiami negeri Maushil. Kaum ini sudah tidak lagi
menyembah Allah, namun berhala. Mereka menyukai perbuatan maksiat. Melihat hal ini nabi
Yunus merasa prihatin. la berusaha untuk menyadarkannya, namun hanya beberapa orang saja
yang mengikutinya.

Nabi Yunus diangkat dan diutus Allah untuk menegakkan keadilan dan mengajak pada jalan
kebenaran setelah berumur 33 tahun. Siang malam nabi Yunus melakukan dakwahnya. Namun
kaum Niwana yang ikut dan mengakui kerasulannya hanya beberapa orang saja. Allah akan
memberi peringatan pada kaumnya.

Seperti kaum kafir terdahulu, maka kaum ini tidak percaya dengan siksaan yang didatangkan
Allah. Setiap kali nabi Yunus berdakwah maka kaum Niwana selalu mengejeknya. Karena nabi
Yunus sudah merasakan kesulitan menghadapi kaumnya, maka iapun berdakwah sambil
memberi ancaman.

" Jika kalian tidak menghentikan penyembahan terhadap patung itu, niscaya Allah akan
menurunkan azab-Nya, "seru nabi Yunus suatu hari.

" Kapan datangnya azab yang diturunkan Tuhanmu itu, "tantang mereka. Tanpa pikir panjang
lagi nabi Yunus menjawab tinggal 30 hari lagi. Namun setelah dinanti-nanti kaum itu, azab yang
dijanjikan nabi Yunus belum ada juga. Hal ini membuat kegelisahannya. Sebab tidak mungkin
kaumnya akan mengejek lebih menyakitkan.

Di saat itulah turun wahyu Allah yang memberi tahu nabi Yunus bahwa azab akan diturunkan
kurang sepuluh hari lagi. Setelah mendapat wahyu itu, ia kembali pada kaumnya dan
mengatakan bahwa azab kurang sepuluh hari lagi. Mendengar ucapan nabi Yunus seperti itu
kaumnya malah mentertawakannya. Mereka bilang bahwa omongan nabi Yunus hanya bohong
belaka.

Sebelum azab itu diturunkan, nabi Yunus dan pengikutnya terlebih dahulu meninggalkan kota. la
takut akan terkena azab itu. Namun kepergiannya tidak mendapat
izin dari Allah, sehingga ia terpisah dari pengikutnya.

Setelah empat puluh hari, maka azab itupun datang. Mula-mula mendung yang hitam pekat
menaungi perkotaan. Melihat hal itu, semua kaum Niwana mencari nabi Yunus. Mereka berjanji
dalam hati akan meninggalkan sesembahannya dan beriman kepada Allah, Namun nabi Yunus
sudah berada jauh dari kota, sehingga tidak mendengar rintihan kaumnya.

Nabi Yunus berada di tepi laut. la sangat takut dengan kaumnya jika sampai menyiksa dirinya.
Sebentar-sebentar ia menoleh ke belakang. Di saat demikian ia tidak lagi memikirkan pengikut
yang diajaknya. la kebingungan, sebab hendak menghindar dari kaumnya yang sudah ada di
jalan lagi. Di depan mata terhampar lautan bebas.
Pada saat itulah Allah menolong dengan mengantarkan sebuah kapal. Mengapa demikian ?
Sebab kapal itu sebenarnya tidak menuju ke tempat nabi Yunus berdiri. Dengan serta merta nabi
Yunus masuk ke kapal tanpa sepengetahuan anak buah kapal.

Setelah itu berangkatlah kapal tersebut. Setiba ditengah lautan tiba-tiba datanglah ombak dan
badai. Kapal itu tampak oleng dan hendak tenggelam.

"Tidak seperti biasanya ada badai. Tentu ada pelarian yang telah menyusup di kapal ini, "kata
kapten kapal. Kemudian ia membuat undian. Semua penumpang diharapkan berkumpul. Setelah
diundi ternyata jatuh pada nabi Yunus. Hal ini dilakukan berulang kali, sehingga yakinlah kapten
kapal bahwa nabi Yunus orang pelarian.

" Demi keselamatan orang banyak, maka saya harap agar anda menceburkan diri ke laut. Sebab
kapal ini tidak mau ditumpangi orang pelarian, "kata kapten kapal pada nabi Yunus. Sebenarnya
ia tidak tega mengatakan demikian, namun apa boleh buat demi keselamatan semua penumpang
terpaksa ia mengatakan juga.

Nabi Yunus tidak dapat membela diri, akhirnya ia menjatuhkan diri ke laut bebas. Ternyata
benar kata-kata kapten kapal, sebab sepeninggal nabi Yunus lautan tenang kembali. Sungguh
malang nabi Yunus. Meskipun demikian Allah menyelamatkannya dari kematian. Tidak lama
setelah ia menceburkan diri datanglah seekor ikan hiu yang langsung menelannya. Semula nabi
Yunus tidak mengetahui kalau dirinya telah berada dalam perut hiu.
Setelah sadar bahwa ia berada di dalam perut hiu, serta merta mengucapkan doa. la baru
menyadari kekhilafannya yang telah pergi meninggalkan kaumnya tanpa seijin Allah. Do'a yang
dipanjatkan nabi Yunus itu telah diabadikan dalam Al Qur'an surat Al Anbiyaa' ayat 87.
Artinya: Tiada Tuhan yang patut dipuja kecuali Engkau satu-satunya. Maha Suci Engkau ya
Allah. Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang dzaiim. (Al Anbiyaa': 87)

Setelah ia berada di dalam perut hiu beberapa hari lamanya barulah Allah mengeluarkan dirinya.
Dengan tubuh yang lemah ia melangkah ke daratan. Allah memberi naungan berupa pohon labu.
Sehingga ia tampak pulih kembali dan Allah menyuruhnya untuk kembali pada kaumnya

Kaum Niwana menyambut kedatangan nabinya dengan penuh suka cita. Mereka menceritakan
bagaimana azab itu hendak ditimpakan kepadanya. Dan semenjak itulah kaum Niwana beriman
kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai