Pertemuan Pertama
Kasih Allah Menggerakkan
Evangelisasi Diri
(Yun. 1:1-17)
PEMBUKA
Setelah menyampaikan deskripsi singkat terkait situasi dan tema, pendamping mengajak
peserta memulai pertemuan pertama dengan ritus pembuka.
Lagu Pembuka
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.
Yunus
Penulis lagu: Wawa Lukman
Yunus diutus Tuhan
Pergi ke Niniwe
Dia malah pergi
Ke Kota Tarsis (Yunus tidak taat)
Yunus maunya sendiri
Tidak bisa diatur
Dia naik kapal
Gelombang menghantamnya (byur, byur, byur, byur)
*Karna Yunus, satu kapal bermasalah
Karna Yunus, semua orang jadi resah
Karna Yunus, ia harus dilempar ke laut
Karna tak taat, Yunus dimakan ikan besar (hap hap)
Back to: *
Link lagu: https://bit.ly/Lagu_Yunus
Tanda Salib
P: Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar
Pendamping menyampaikan pengantar singkat berikut sebelum pembacaan teks Kitab Suci.
Sahabat, Remaja Katolik yang terkasih dalam Tuhan, dalam pertemuan minggu pertama ini,
kita diajak untuk merenungkan dan mendalami subtema, “Kasih Allah Menggerakkan
Evangelisasi Diri.” Tema ini direnungkan dan didalami bersama dengan membaca dan
mendiskusikan kisah Nabi Yunus. Kita tahu bahwa Nabi Yunus dipanggil Allah untuk
membawa pesan Allah kepada orang-orang Niniwe, tetapi ditolaknya dengan melarikan diri.
Dia tidak mau membantu Allah menyelamatkan orang-orang Niniwe yang berperilaku jahat
dan penuh dosa karena dia menginginkan agar Allah menghukum mereka.
Sahabat, Remaja Katolik yang baik, Yunus itu sebenarnya orang yang baik. Dia adalah orang
yang beriman kepada Allah. Dia bersama dengan bangsanya juga sudah mengalami dikasihi
dan diselamatkan oleh Allah. Namun, dia tidak mau kasih dan keselamatan itu dibagikan
kepada orang-orang dari bangsa lain.
Doa Pembuka
P: Marilah kita berdoa.
Allah Bapa sumber kasih dan keselamatan kami, syukur dan terima kasih atas semua
kebaikan-Mu untuk kami, para Remaja Katolik. Kehadiran-Mu sungguh kami rasakan
dalam diri orang tua, teman, dan para sahabat. Saat ini kami hendak merenungkan firman-
Mu yang menjadi pelita bagi langkah kami. Bukalah hati dan budi kami agar kami
tergerak untuk membagikan pemahaman dan pengalaman kami tentang kasih dan
pengampunan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami, yang
hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
U: Amin.
PENDALAMAN KITAB SUCI
Pembacaan Teks
Teks Kitab Suci dapat dibacakan oleh seorang peserta dengan suara lantang dan jelas, dapat
pula dibaca bersama-sama sesuai keadaan.
Yunus 1:1-17
1Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, 2“Pergilah segera ke Niniwe, kota
yang besar itu, serukanlah peringatan terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai
kepada-Ku.” 3Tetapi, Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan
TUHAN. Ia pergi ke Yafo dan mendapati di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke
Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama mereka
ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN. 4Namun, TUHAN menurunkan angin ribut ke laut,
lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir saja hancur. 5Awak kapal ketakutan,
masing-masing berteriak-teriak kepada ilahnya. Mereka membuang ke dalam laut segala
muatan kapal itu untuk meringankannya. Sementara itu, Yunus telah turun ke bagian kapal
yang paling bawah, berbaring di situ, dan tertidur nyenyak. 6Datanglah nakhoda menemuinya
dan berkata: “Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah
kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan memperhatikan kita, sehingga kita tidak binasa.”
7 Kemudian mereka berkata satu sama lain, “Marilah kita membuang undi, supaya kita
mengetahui, karena siapa malapetaka ini menimpa kita.” Mereka pun membuang undi dan
undi itu jatuh pada Yunus. 8 Kata mereka kepadanya, “Beritahukanlah kepada kami, karena
siapa malapetaka ini menimpa kita. Apa pekerjaanmu dan dari mana asalmu? Apa negerimu
dan dari bangsa mana engkau?” 9 Sahutnya kepada mereka, “Aku orang Ibrani; aku takut
akan TUHAN, Allah Semesta Langit, yang menjadikan lautan dan daratan.” 10 Orang-orang
itu sangat ketakutan dan berkata kepadanya, “Apa yang telah kaulakukan?” Orang-orang itu
mengetahui bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN, sebab hal itu telah
diberitahukannya kepada mereka. 11 Mereka bertanya, Apa yang harus kami lakukan
padamu, supaya laut mereda terhadap kami?” 12 Sahutnya kepada mereka, “Angkatlah aku
campakkan aku ke dalam laut supaya laut mereda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku
tahu bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu.” 13 Orang-orang itu justru
mendayung untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab
laut semakin bergelora menyerang mereka. 14Mereka berseru kepada TUHAN, katanya, “Ya
TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini. Janganlah
Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, TUHAN,
telah berbuat seperti yang Kaukehendaki.” 15Kemudian mereka mengangkat Yunus, dan
mencampakkannya ke dalam laut. Laut pun berhenti mengamuk. 16Orang-orang itu menjadi
sangat takut kepada TUHAN, lalu mempersembahkan kurban sembelihan kepada TUHAN
serta mengikrarkan nazar. 17Atas penentuan TUHAN datanglah seekor ikan besar untuk
menelan Yunus. Yunus pun tinggal di dalam perut ikan itu selama tiga hari tiga malam.
P: Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Pendalaman Teks
Pendamping mengajak peserta untuk melihat kembali bacaan tadi secara perlahan-lahan
untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut.
Para sahabat, Remaja Katolik, yang dikasihi Allah. Mari kita mendalami kisah Nabi Yunus
dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Apa tugas yang diberikan Tuhan Allah kepada Nabi Yunus? Lihat ay. 2.
2. Mengapa Yunus melarikan diri ketika diutus ke Niniwe untuk me-wartakan pertobatan?
Lihat ay. 3.
3. Tunjukanlah perbedaan sikap antara para awak kapal dengan Yunus berhadapan dengan
badai besar dan kapal hampir saja karam? Lihat ay. 4-6.
4. Apa yang dilakukan para awak kapal untuk mengetahui siapa yang menjadi penyebab
terjadinya malapetaka? Lihat ay. 7
5. Apa yang harus dilakukan para awak kapal agar angin badai mereda dan laut menjadi
tenang? Lihat ay. 11-12, 15
Penjelasan Teks
Setelah mendengarkan diskusi dan jawaban peserta, pendamping memberikan penegasan atas
teks dengan menyampaikan beberapa poin berikut.
Para Sahabat, Remaja Katolik yang terkasih, terima kasih telah berusaha memahami teks dari
Kitab Nabi Yunus (1:1-17) serta membagikan pengertian masing-masing.
1. Tuhan menugaskan Nabi Yunus ke kota Niniwe, kota yang menjadi musuh dari bangsanya
sendiri. Dia diminta untuk menyerukan pertobatan karena mereka sudah banyak berbuat
jahat dan dosa di mata Allah. Kita bisa sejajarkan tugas yang diberikan kepada Yunus
dengan seorang yang diminta untuk mengajak orang yang memusuhi dan jahat sama kita
untuk bertobat agar hubungan menjadi baik kembali.
2. Yunus melarikan diri karena cara pandang dan perlakuannya kepada orang-orang Niniwe
berbeda dan bertentangan dengan cara pandang dan perlakuan Allah. Menurut Yunus,
orang-orang Niniwe yang dikenal sebagai penindas, perampok, dan penjahat yang harus
dihukum berat supaya ada keadilan. Namun, menurut Tuhan Allah yang pengasih dan
penyayang, mereka harus diampuni dan diselamatkan. Mereka tidak boleh dihukum
begitu saja, tetapi harus terlebih dahulu diwartakan pertobatan agar kesalahan dan dosa
mereka diampuni dan akhirnya diselamatkan.
3. Para awak kapal ketakutan dan berseru kepada ilah masing-masing. Mereka juga berusaha
menyelamatkan kapal dengan cara membuang isi muatannya dan berusaha membawa
kapal kembali ke darat. Sebaliknya, Yunus mencari ketenangan dan kenyamanan dengan
tidur nyenyak di bagian paling bawah kapal. Dia tidak peduli dengan situasi yang
menerpa, apalagi berdoa untuk memohon keselamatan kepada Tuhan.
4. Para awak kapal membuang undi untuk mengetahui siapa yang menjadi penyebab terjadi
malapetaka. Membuang undi bagi orang Israel dimaksudkan untuk mengenal petunjuk
dari Tuhan. Undian jatuh kepada Yunus, yang berarti bahwa dialah yang bersalah dan
berdosa sehingga terjadi malapetaka. Dia lalu mengakui dirinya sebagai penyebab terjadi
badai karena melarikan diri atau menjauhkan diri dari hadapan TUHAN. Dia melarikan
diri dari tugasnya untuk me-wartakan pertobatan kepada orang-orang Niniwe yang
menjadi musuh bangsanya dan yang melakukan banyak kesalahan dan dosa.
5. Para awak kapal harus membuang Yunus ke laut sesuai permintaannya. Setelah Yunus
dibuang, angin reda dan laut tenang. Nampaknya, supaya angin reda dan laut tenang
sehingga kapal bisa berlayar sampai tujuan, mereka harus membuang ‘sumber dosa’ yang
ada di kapal. Demikian pula persoalan dalam hidup kita bisa teratasi, jika kita membuang
segala dosa dan kesalahan kita. Dengan kata lain, kita harus memperbaiki diri terus
menerus dengan tidak boleh lari dari tugas yang diberikan oleh orang tua dan guru-guru
kita dan memohon bantuan Tuhan agar kita diberikan semangat dan ketekunan dalam
mengerjakannya.
Bapa Kami
PENUTUP
Pendamping mengajak peserta berdoa memohon bantuan Allah, agar me-reka sanggup
melaksanakan kehendak-Nya serta mampu mewujudkan niat pribadi untuk melakukan aksi
nyata.
Doa Penutup
P: Marilah kita berdoa.
Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas perlindungan-Mu terhadap kami dalam
kegiatan sharing iman ini. Melalui kegiatan ini, kami semakin mengerti dan menyadari
bahwa Engkaulah Allah sumber kasih dan keselamatan yang sejati. Seperti kepada Nabi
Yunus, Engkau memberikan kepercayaan untuk mewartakan pertobatan kepada orang-
orang Niniwe, demikian pula Engkau memberikan kepercayaan kepada kami, para
Remaja Katolik, untuk mewartakan pertobatan. Maka, bantulah kami agar terlebih dahulu
mewartakannya bagi diri kami sendiri. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U: Amin.
Berkat dan Pengutusan
P: Marilah kita memohon berkat Tuhan. Semoga Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama-lamanya.
P: Semoga kita sekalian dilimpahi berkat Allah yang mahakuasa. Dalam nama Bapa dan
Putra dan Roh Kudus.
U: Amin.
Lagu Penutup
Pilih lagu yang sesuai dengan tema.
Firman Tuhan Pelita bagi Kakiku
(terjemahan dari Thy Word,
oleh Michael W. Smith dan Amy Grant)
Firman-Mu pelita bagi kakiku, terang bagi jalanku.
Firman-Mu pelita bagi kakiku, terang bagi jalanku.
Waktu ku bimbang, dan hilang jalanku,
tetaplah Kau di sisiku.
Dan tak’kan ku takut, asal Kau di dekatku
besertaku selamanya.
Firman-Mu pelita bagi kakiku,
terang bagi jalanku.
Link lagu: https://bit.ly/FirmaMu_Plita_Bagiku_Kakiku
89
Pertemuan Pertama