PELAJARAN-PELAJARAN
DARI ALKITAB MENGENAI
PENGINJILAN KO CA
(Perjanjian Lama)
DUNIA KUNO-HENOKH
Teladan Paling Awal tentang Penginjilan Kota-Henokh
berjalan dengan Allah, dan tetap dia tidak hidup dalam ... kota
yang dikotori dengan ... kekerasan dan kejahatan-Manuscript 94,
1903 (Evangelism, 78).
Henokh Tidak Hidup dengan Orang Jahat-Dia (Henokh)
tidak membuat kediamannya dengan yang jahat. ... Dia menem
patkan dirinya dan keluarganya di mana suasana akan menjadi
semurni mungkin. Kemudian pada saat-saat tertentu dia pergi
kepada para penduduk dunia dengan pekabaran yang Allah beri
kan kepadanya. Sesudah menyampaikan pekabarannya, dia selalu
13
Pelayanan ke Perkotaan
membawa pulang bersama dengam dia ke tempat kediamannya
beberapa orang yang telah menerima peringatan-Manuscript 42,
1900 (Maranatha, 184).
Metode Henokh akan Menjadi Metode Kita--Rencana
rencana bijak akan dibuat, supaya pekerjaan dapat dilakukan
untuk keuntungan terbaik sebisa mungkin. Lebih dan lebih,
sebagaimana kejahatan meningkat di kota-kota besar, kita harus
mengerjakannya dari pusat-pusat tertentu. Inilah cara Henokh
berupaya di hari-hari sebelum air bah, ketika kejahatan tersebar
luas di setiap masyarakat yang banyak penduduknya, dan ketika
kekerasan ada di negeri-The Review and Herald, September 27, 1906.
SODOM
Kasih bagi Jiwa-Jiwa Memotivasi Doa Abraham-Meskipun Lot
telah menjadi penghuni di Sodom, dia tidak mengambil bagian da
lam kejahatan para penduduknya. Abraham berpikir bahwa di kota
yang banyak penduduknya itu pasti ada orang lain yang menyembah
Allah yang benar. Dan dalam sudut pandang ini dia bermohon, “Ja
uhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh
orang benar bersama-sama dengan orang fasik: ... Jauhlah kiranya
yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak
menghukum dengan adil?" Abraham bertanya bukan hanya satu
kali, tetapi banyak kali. Keberanian bertambah ketika permintaan
nya dikabulkan, dia teruskan sampai dia mendapat jaminan bahwa
bahkan jika ada sepuluh orang benar dapat ditemukan di dalamnya,
kota itu akan diampuni.
Kasih untuk jiwa-jiwa yang akan binasa menginspirasi doa
Abraham. Sementara dia benci akan dosa-dosa dari kota jahat itu,
dia rindu agar orang-orang berdosa dapat diselamatkan. Minatnya
yang dalam untuk Sodom menunjukkan kegelisahan yang kita
harus rasakan untuk orang-orang yang belum bertobat. Kita harus
membenci dosa, tetapi mengasihani dan mengasihi orang berdosa.
Di sekitar kita ada jiwa-jiwa yang sementara menuju kehancuran
14
Pelajaran-pelajaran dari Alkitab Mengenai Penginjilan Kota
tanpa harapan, seburuk seperti yang terjadi pada Sodom. Setiap
hari waktu percobaan beberapa orang sedang ditutup. Setiap jam
beberapa orang lewat menjauh dari jangkauan kemurahan. Dan
di manakah suara-suara peringatan dan desakan untuk meminta
orang berdosa itu menghindar dari malapetaka yang menakutkan
ini? Dimanakah tangan-tangan yang diulurkan untuk menarik dia
berbalik dari kematian? Dimanakah orang-orang yang dengan ke
rendahan hati dan iman yang tekun bermohon kepada Allah untuk
dia?—Patriarchs and Prophets, 139, 140 (1890).
Orang-orang Kristen Dapat Memberi Pengaruh Besar
di Kota-Kota-Jika Allah akan menyelamatkan Sodom hanya ka
rena sepuluh orang benar, apa jadinya pengaruh untuk kebaikan
yang mungkin terjadi sebagai hasil dari kesetiaan umat Allah jika
setiap orang yang mengakui nama Kristus juga dipakaikan de
ngan kebenaran-Nya?-Signs of The Times, 2 Mei 1895 (In Heavenly
Places, 104).
NINIWE
Banyak akan Menanggapi Panggilan Allah-Niniwe, mes
kipun telah menjadi jahat, tidak sepenuhnya diserahkan kepada
kejahatan. Ia yang “melihat semua anak manusia" (Mazmur 33:
13) dan "melihat segala sesuatu yang berharga" (Ayub 28: 10)
merasa di kota itu ada banyak yang sedang berusaha mencapai
sesuatu yang lebih baik dan lebih tinggi, dan yang jika diberikan
kesempatan untuk belajar tentang Allah yang hidup, akan menja
uhkan perbuatan jahat mereka dan menyembah Dia. Dan dengan
demikian dalam hikmat-Nya Allah menyatakan diri-Nya sendiri
kepada mereka dalam cara yang tidak dapat salah, untuk menun
tun mereka, jika mungkin, kepada pertobatan.
Alat yang dipilih untuk pekerjaan ini adalah nabi Yunus bin
Amitai. Kepada-Nya datang firman Tuhan, “Bangunlah, pergilah
ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena
kejahatannya telah sampai kepada-Ku" (Yunus 1: 1, 2). ...
15
Pelayanan ke Perkotaan
17
Pelayanan ke Perkotaan
(Perjanjian Baru)
PIAGAM MISI KRISTUS
Pergi kepada Orang-Orang--Perintah Injil adalah piagam
misionari besar dari kerajaan Allah. Murid-murid haruslah bekerja
sungguh-sungguh untuk jiwa-jiwa, memberi semua orang undangan
rahmat. Mereka tidak boleh menunggu orang datang kepada me
reka, mereka harus pergi kepada orang-orang dengan pekabaran
The Acts of the Apostles, 28 (1911).
Pelayanan Kristus di Dunia Menggambarkan Perintah In
jil-Dia yang adalah terang dan kehidupan Injil menjelma menjadi
manusia dan diam di antara kita. Bersimpati dengan manusia, dia
memberi makan yang lapar, menyembuhkan yang sakit, dan pergi ke
seluruh kota di negeri melakukan kebaikan untuk manusia. Semua
pekerjaan kita harus dibuat dalam Kristus. Oleh mengambil bagian
sifat alami-Nya, para pengikut-Nya harus mengerjakan pekerjaan
Nya. Pelayanan Kristus bagi manusia adalah penjelasan dari perintah
agung-Nya kepada murid-murid, “Pergilah ke seluruh dunia, berita
kanlah Injil kepada segala makhluk”-Manuscript 1, 1908
YESUS, GURU UTAMA
Yesus Mengajar oleh Teladan-Adalah melalui kontak dan
hubungan pribadi Yesus melatih murid-murid-Nya. Seringkali Dia
mengajar mereka, duduk di antara mereka di sisi pegunungan; se
ringkali di tepi pantai, atau berjalan bersama mereka di sisi jalan,
Dia menyatakan rahasia-rahasia kerajaan Allah. Dia tidak berkhotbah
seperti orang-orang sekarang ini. Dimanapun hatinya terbuka untuk
menerima pekabaran Ilahi, dia membuka kebenaran-kenenaran dari
jalan keselamatan. Dia tidak menuntut murid-murid-Nya melakukan
ini atau itu, tetapi mengatakan, "Ikutlah Aku." Pada perjalanan-Nya
melalui desa dan kota Dia membawa mereka bersama-Nya, supaya
mereka dapat melihat bagaimana Dia mengajar orang-orang. Dia
menghubungkan minat mereka dengan minat-Nya, dan mereka ber
satu dengan Dia dalam pekerjaan itu, The Desire of Ages, 152 (1898).
18
Pelajaran-pelajaran dari Alkitab Mengenai Penginjilan Kota
TESALONIKA
Paulus Mengajarkan Kebenaran Berdasarkan Alkitab--Se
mentara dengan keberanian suci Paulus mengabarkan Injil di bait
suci di Tesalonika, luapan terang diberikan pada arti sebenarnya
dari upacara-upacara dan perayaan-perayaan yang berhubungan
dengan pelayanan bait suci. Dia membawa pemikiran dari para
pendengar-Nya kepada pelayanan Kristus di bumi dan pelayanan
Nya di bait suci surga, di saat ketika, sesudah menyelesaikan pe
kerjaan pengantaraan-Nya, Kristus akan datang kembali dalam
kuasa dan kemuliaan besar, dan mendirikan kerajaan-Nya di
bumi. Paulus adalah seorang yang percaya pada kedatangan Kris
tus yang kedua kali; begitu jelas dan mendesak dia membawakan
kebenaran-kebenaran mengenai peristiwa ini, sehingga pada pi
kiran dari banyak orang yang mendengar dibuat satu kesan yang
tidak akan pernah pudar.
Selama tiga Sabat berturut-turut Paulus berkhotbah kepada
orang-orang Tesalonika, memberi pertimbangan kepada mereka
dari Alkitab tentang kehidupan, kematian, kebangkitan, pekerjaan,
dan kemuliaan masa depan dari Kristus, "Anak Domba yang telah
disembelih sejak dunia dijadikan” (Wahyu 13: 8). Dia meninggi
kan Kristus, memberi pengertian yang benar tentang Dia yang
pelayanan-Nya adalah kunci yang membuka Kitab Suci Perjanjian
Lama, memberi akses kepada perbendaharaannya yang limpah.
Ketika kebenaran-kebenaran Injil dikabarkan di Tesalonika de
ngan kuasa yang hebat, perhatian jemaat-jemaat yang besar ditarik.
“Beberapa orang dari mereka menjadi yakin dan menggabungkan
diri dengan Paulus dan Silas dan juga sejumlah besar orang Yunani
yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit perempuan-perempuan
terkemuka"-The Acts of the Apostles, 228, 229 (1911),
ATENA
Yang Tidak Bergereja Jangan Diabaikan-Sementara me
nunggu Silas dan Timotius, Paulus tidak bermalas-malasan. Dia
23
Pelayanan ke Perkotaan
Definisi abad kesembilan belas: tanpa aturan atau tujuan; berubah-ubah, bercam
pur
24