Sabar Terhadap Yang Keras Hati Yunus 4:1-11 Jumlah perceraian di Indonesia 10%.

Di 2006, 5 tahun yang lalu, kira-kira perceraian baru 100k, sekarang 2011, kira-kira 200k, dari jumlah pernikahan 2,000k. Apa penyebab paling banyak perceraian? Selingkuh, 50%. Menyebabkan sakit hati, tidak dapat mengampuni. Sakit hati dan balas dendam mendorong pembunuhan dan pembunuhan mempunyai sejarah seumur hidup manusia, Kain membunuh adiknya, Esau mau membunuh Yakub, Absalom membunuh saudaranya. Mari kita melihat pelarian diri Yunus, karena dari ia sakit hati sampai ia mengeraskan hatinya. Yunus 1:13 berlangsung cepat. Yunus disuruh ke Niniwe, Ibukota Neo Assyrian, sebuah kota perdagangan dari Timur dan Barat, dengan penduduk yang jahat. Besarnya menurut penggalian, ada jalan sepanjang 12 km dari batu-batu halus dan tempat pemujaan dewa Isahtar yang besar. Kota luasnya 7km2, dengan 100-150k penduduk, dibangun jaman Kejadian 10:11. Letak Niniwe 800 km dari Yerusalem. Jarak Tarsus ke Niniwe sekitar 500 km. Kampung halamannya adalah di Gath-Kepher, 20 km di barat laut Galilea. Waktu itu Neo Assyrian sudah mengalahkan Israel, di bawah Raja Yeroboam, 786 BC, dan Yunus adalah nabi kerajaan, dengan posisi yang tinggi, ia pasti mengalami hidup enak, walaupun negaranya di bawah tekanan. Sepanjang sejarah Israel dicatat di Alkitab, hanya ada 2 nabi yang disuruh pergi ke tanah asing: Elia dan Yunus. Apa alasan Yunus tidak mau pergi ke Niniwe? Dapat ditafsirkan karena beberapa macam: 1. Masalah eksklusifitas Israel. Yunus tidak rela Niniwe bertobat dan diselamatkan, karena cinta kasih Yahweh haruslah diberikan pada Israel semata, bukan pada bangsa lain, seperti Farisi. 2. Yunus bisa takut untuk pergi ke Niniwe (Josephus). Ingat dia seorang nabi untuk Raja Yeroboam, (2 Raja-raja 14:25). 3. atau karena Yunus sudah sebegitu sakit hatinya, dengan kejahatan Niniwe hingga mereka haruslah dihukum. Yunus tidak mau mengampuni. Lihatlah perceraian di negara kita 10%, di USA, marriage rate vs divorce rate 2:1, atau 50%, berarti upaya pengampunan pasangan suami istri sangat rendah. Yang penting adalah hukuman untuk pasangan. Pertanyaannya jika Yunus bisa menurunkan api dari langit, apakah ia akan membakar kota Niniwe? Mari kita melihat Yunus melarikan diri karena ia tidak bisa mengampuni Niniwe, mungkin ia sakit hati. Nama Yunus berasal dari akar kata Yanah = to mourn/complain. Yunus sungguh melarikan diri ke Tarsus dalam pasal 1-2, ada 4x kata go down. Yunus turun ke Yafo, turun ke kapal, turun ke dalam kapal (1:6) dan turun ke laut (2:6), sungguh ia mau melarikan dari dari Tuhan.

Apakah menurut Anda, Yunus sudah minta baik-baik seperti Abraham minta Sodom Gomora tidak dihancurkan, atau ia sudah berdebat dengan Tuhan seperti Ayub berbantahan, atau ia sudah menolak seperti Musa ketika disuruh ke Mesir? Mengapa Yunus melarikan diri? Di tahun 2010, di US, ada 1,600k remaja di atas umur 10 tahun melarikan dari rumah per tahun. Alasan utamanya adalah stress, bisa karena korban percekcokan orang tua atau pertengkaran dengan orang tua. Dari jumlah tersebut 1:3 akan terlibat prostitusi dalam 48 jam. Mungkin Yunus sudah minta baik-baik, berdebat, menolak, namun tidak diceritakan. Mungkin Yunus akhirnya karena semua itu depresi, sakit hati, dan akhirnya melarikan diri disuruh Tuhan ke tempat yang ia tidak mau. Dalam seluruh kitab Yunus, tiga kali diindikasikan bahwa Yunus marah raah dan ingin mati. Pertama: Yunus meminta para pelaut melemparkannya ke laut. Selanjutnya dua kali dikatakan bahwa lebih baik aku mati saja (4:9). Total bunuh diri di Indonesia, hanya 15 per 100k atau kira-kira 38k-45k per tahun, 8% dari jumlah bunuh diri 550k di dunia. Di Jepang bunuh diri adalah 24 per 100k atau 30k per tahun, meningkat 20% tiap tahun. Alasan no.1 adalah karena depresi, di Indonesia karena kemiskinan. Paling menarik dari kisah ini adalah (4:4), Tuhan bertanya, layakah engkau begitu marah? Tidak ada jawaban Yunus. Yunus tidak berdiam diri di depan Tuhan, tidak membela diri sebagai jawaban, malah pergi meninggalkan Tuhan. Lebih lagi ia masih ingin kehendaknya sendiri yang terjadi. Coba bayangkan anak yang kehendaknya bertentangan dengan orang tuanya, kemudian sang ibu yang bertanya kepada anaknya, layakah engkau begitu marah? tapi ia berjalan keluar meninggalkannya si ibu. Apa rasanya? Yang Yunus lakukan adalah melihat ke arah Niniwe sambil berharap penghukuman terjadi. Di dunia ini ada yang disebut psikopat. 15-20% psikopat membunuh, selebihnya berpenampilan biasa. Psikopat adalah orang dengan gangguan kepribadian yang dicirikan dengan tidak adanya perasaan bersalah sedikitpun ketika melanggar sebuah norma maupun aturan. Psikopat juga identik dengan perilaku kejam dan tidak kenal takut. Ia bisa membunuh tanpa rasa bersalah. Di USA, jumlahnya sekitar 2-3 juta orang psikopat. Apakah Yunus cenderung psikopat? Pastinya se-sakit jiwa apapun Yunus, Tuhan masih ingin Yunus belajar dan sadar, bahwa Tuhan mengasihi Niniwe. Setelah itu Tuhan menumbuhkan sukkah. Kata sukkah (Ibrani) menunjuk kepada tempat hewan bernaung untuk sementara (Kej 33.1-7) atau tentara yang perlu tempat teduh di medan perang (1 Raja 20.12-16). Tujuannya memang untuk tempat berteduh, seperti di Sand Jun, Australia ada pohon-pohon di tengah pada pasir, rasanya sangat sejuk. Seperti Tuhan menyuruh ikan besar! Menelan Yunus, sekarang Tuhan menyuruh pohon untuk tumbuh. Setelah itu sekali lagi Tuhan menyuruh ulat untuk makan pohon jarak. The largest of the worm-like caecilians adalah ulat Thomson's Caecilian (Caecilia thompsoni), panjangnya 1.5 m dan beratnya hampir 1 kg.

Kitab ini menceritakan kuasa Tuhan atas hewan besar, sampai hewan kecil seekor ulat, angin sampai tumbuhan, menyampaikan adanya intervensi Tuhan atas tiap kejadian yang Yunus alami, dan Tuhan bertindak untuk mendisiplinkan Yunus melalui ulat memakan tumbuhan sampai mati dan meniupkan angin panas, bukan panas matahari, sampai ia pingsan dan ingin mati. Kisah yang sama seperti Elia (1 Raja 19.4). Temperatur terpanas di Basra, Iraq adalah 52 derajat C, Kuwait 35.5 derajat C. Di US, Juli 2011, dilaporkan 13 orang meninggal karena heat wave, 38 derajat C. Mungkin saat itu Tuhan sengaja mengajar Yunus untuk tahu bagaimana rasanya tidak enak, lebih daripada sekedar hati yang sangat tidak suka (4.1). Celakanya, Yunus tidak belajar, tapi malah ingin sekalian mati dan ia pikir ia layak untuk itu. Kata mati menunjuk kepada keadaan dia ingin sekali dan sudah putus asa untuk hidup, sama seperti yang dipakai si kapten (1.6) dan sang raja (3.9). Sepertinya ia agak manja, karena keinginan Yunus hanya karena kenikmatan hidupnya saja yang jauh menurun. Jumlah penduduk miskin di Indonesia Maret 2010, menurut BPS adalah 31.02 juta orang, dengan pengeluaran per bulan Rp.211,000. Mereka sangat dekat dengan depresi. Hampir 24 juta orang di seluruh dunia menderita gangguan skizofrenia dengan angka kejadian 7 per 1000 penduduk , (pada wanita dan pria sama ) diperkirakan terdapat 4 10 % resiko kejadian bunuh diri sepanjang rentang kehidupan penderita skizofrenia dan 40 % angka percobaan bunuh diri. Yunus bisa saja menderita skizofrenia. Menakjubkan, Tuhan mencintai dan memakai orang seperti Yunus sebagai nabinya, bukan hanya mencintai orang Niniwe, orang yang diluar eksklusifitas Israel. Menarik kaca di Christ Church Cathedral, di Oxford, Inggris, Yunus duduk di bawah tumbuhan, dan fokusnya adalah kota Niniwe. Kita melihat rumah, gedung, jalanan, dan ia tidak mengenal pertanyaan ini: Should I not care about Niniwe, that great city...? Apakah Anda tahu ada orang yang sakit hati di sekililing Anda dan bahkan ingin mati saja? Berapa banyak orang tidak mengampuni, sakit hati, keras hati, kecewa dan menyebabkan mereka membenci atau bunuh diri. Kesulitan ini tidak hanya dihadapi oleh orang biasa, tetapi oleh pendeta sekalipun. Jumlah bisnis leader yang selingkuh di Belanda adalah 25%, yang berarti membuat jumlah keluarga sukses tapi dibuat sakit hati oleh pasangannya. Persentasi pendeta bercerai di tahun 1996 Presbyterian Panel (PCUSA) adalah 20%, berarti 1/5 keluarga Kristen dari yang paling saleh sekalipun disakiti oleh pasangannya. Apakah kita tidak perhatian pada semua ini? Jika Anda ada di sebelah Yunus, apa yang Anda lakukan? Memberi hati yang mau mendengar? Tangan yang berkata sabar? Ingat kisah sister Mary Rose dan Kathy.

Cerita. Adik-adik, coba lihat kalau ada orang yang mulutnya tersenyum seperti ini. Berarti orang itu tidak lagi marah, tetapi lagi gembira. Kalau adik-adik melihat orang yang berjalan dengan menghentakan kaki, suaranya terdengar huh huh, dan mukanya jelek seperti ini. Berarti orang itu bukan lagi senang, tapi lagi marah. Bukan ayah ibu saja yang bisa marah, tapi juga bayi bisa marah loh, sama ibunya dia marah huh huh, dia lempar sendoknya ke lantai, plak, plak, oek oek, katanya menangis kalau tidak didengar. Eh tidak boleh ya anak-anak marah sama ibunya, apalagi adik bayi masih kecil suka marah-marah tidak boleh. Kalau kita melihat adik bayi seperti itu kita harus bantu ibu, ayo katakan bersama dan tepuk dengan lembut punggungnya: jangan marah, sabaaar. Di Alkitab, ada orang marah sekali, bukan sama ibunya, tapi sama Tuhan. Mukanya yang diperlihatkan jelek, kakinya di tendang-tendang ke tanah, hatinya kesal sekali karena Tuhan itu, tidak mau menuruti dia. Namanya Yunus. Mungkin kalau Tuti bawakan permen buat dia, maka dia akan dengan galak berkat, jangan dekat-dekat! Dia itu tidak mau bicara dengan orang-orang, dan naik sendirian ke atas bukit dengan keringat bercucuran dan nafas heh hoh terengah-engah. Yunus itu sebenarnya orang yang baik, dia percaya Tuhan, berdoa pada Tuhan, tapi marah juga pada Tuhan. Tidak boleh ya, kita marah sama Tuhan. Ayo katakan bersama dan tepuk dengan lembut punggungnya: jangan marah, sabaaar. Yunus lalu duduk di atas bukit, dengan sakit hati dan kesal menunggu kapan Tuhan mau mengabulkan keinginannya, yaitu: menghukum kota Niniwe. Mungkin ia pikir kilat dari langit membakar rumah-rumah atau sakit penyakit yang ganas membuat orang gatal-gatal seperti di Mesir, lalu meninggal. Tuhan tidak mau, karena Tuhan sayang sama kota Niniwe, tapi bagaimana cara mengajar Yunus untuk mengasihi orang lain, sekalipun ia jahat?