Anda di halaman 1dari 25

KISAH-KISAH

TELADAN ASHABUL
KAHFI
Nama: Faradilla Lakoro, S.Pd.I

Bidang Studi : Akidah Akhlak 2.1

Nama Sekolah : MIN 2 Manado

Alamat Sekolah : Jl. Merdeka Bailang, Kec. Bunaken, Kota Manado

Tahun : 2022
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul

tentang Kisahkisah Teladan Ashabul Kahfi menggunakan metode Problem Bassed

Learning dengan keadaan sehat

Modul materi Ajar ini berisi tentang beberapa masalah yang saya temukan

mengenai kisah-kisah teladan khususnya mengenai Ashabul Kahfi yang terdiri

dari 2 problem.

Penulis menyadari bahwa modul ajar ini masih banyak kekurangan baik isi

maupun susunannya. Semoga modul ajar ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi

penulis juga bagi para pembaca.

Sekian dari saya mohon maaf bila banyak kesalahan

Wassalamualaiqum Wr. Wb

Penulis

Faradilla Lakoro, S.Pd.I

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................1


DAFTAR ISI......................................................................................................................2
1 PENDAHULUAN .....................................................................................................3
A. Deskripsi Materi Pokok Bahan Ajar .......................................................................3
B. Relevansi Pokok Materi .........................................................................................6
C. Petunjuk Belajar .....................................................................................................6
2 KEGIATAN BELAJAR ...........................................................................................10
A. Capaian Pembelajaran ..........................................................................................10
B. Sub Capaian Pembelajaran ...................................................................................11
C. Uraian Materi dan Sub Materi ..............................................................................11
D. Forum Diskusi .......................................................................................................20
E. Remedial ..............................................................................................................22
3 PENUTUP ...............................................................................................................23
F. Rangkuman ..........................................................................................................23
G. Tes Formatif .........................................................................................................23

2
1 PENDAHULUAN
A. Deskripsi Materi Pokok Bahan Ajar

1. Biografi Ashabul Kahfi

Ashabul Kahfi adalah tujuh pemuda yang mendapat petunjuk dan beriman
kepada Allah Swt., yang menyelamatkan iman dan tauhid mereka dengan cara
melarikan diri dari kekejaman raja Dikyanus yang memaksa untuk menyembah
berhala di lingkungan istananya. Lalu para pemuda tersebut tertidur lelap dalam
gua selama 309 tahun. Banyak yang berpendapat lokasi gua terdapat di Yordania
perkampungan Al-Rajab atau dalam Al-Quran di sebut Al- Raqim,2 yang berjarak
1.5 km dari kota Abu A„landa dekat kota Amman- Yordania. Raja Abdullah ke 2
(Raja Yordania) telah meresmikan untuk mendirikan di muka gua Ashabul Kahfi
masjid dan ma„had yang diberi nama ―Masjid Ashabul Kahfi. Nama nama
pemuda Ashabul Kahfi adalah Maksalmina, Martinus, Kastunus, Bairunu,
Danimus, Yathbunus dan Thamlika adapun anjingnya bernama Qithmir. Allah
berfirman dalam surah al-Kahfi [18]: 13- 14:

ُّ‫طنَب َع ٰلً قُلُ ْىبِ ِه ْم اِذْ قَب ُم ْىا فَقَبلُ ْىا َربُّنَب َرة‬
ْ َ‫ق اِنَّ ُه ْم فِحْيَةٌ ٰا َمنُ ْىا بِ َربِّ ِه ْم َو ِزدْ ٰن ُه ْم هُد ًۖي َّو َرب‬
ِ ّ ِّۗ ‫ص َعلَي َْك نَبَبَهُ ْم بِ ْبل َح‬ ُّ ُ‫نَ ْح ُن نَق‬
‫طب‬ ً ‫ط‬ َ ‫ع َى ۟ا ِم ْن د ُْونِ ٖٓه ا ِٰل ًهب لَّقَدْ قُ ْلنَب ٖٓ اِذًا َش‬ ُ ْ‫ض لَ ْن نَّد‬ ِ ‫اْل ْر‬ َ ْ ‫ت َو‬ ِ ‫السَّمٰ ٰى‬

Artinya

Kami menceritakan kepadamu (Nabi Muhammad) kisah mereka dengan


sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada
Tuhan mereka dan Kami menambahkan petunjuk kepada mereka.

Kami meneguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu berkata, “Tuhan
kami adalah Tuhan langit dan bumi. Kami tidak akan menyeru Tuhan selain Dia.
Sungguh, kalau kami berbuat demikian, kami telah mengucapkan perkataan yang
sangat jauh dari kebenaran.”

Sejarah kuno mencatat adanya beberapa masa penindasan agama di


kawasan Timur kuno yang terjadi dalam kurun waktu yang berbeda. Dari
beberapa peristiwa tersebut ada dua masa yang mereka anggap penting, salah
satunya berkaitan dengan kisah Penghuni Gua ini.

3
Pada mulanya adalah Dikyanus yang merupakan penyembah berhala yang
sangat fanatik. Ia menyebar mata- mata ke seluruh negeri Syam untuk mengetahui
orang-orang yang tidak menyembah berhala. Jika mereka ditemukan maka akan
diseret ke hadapan Dikyanus kemudian di seret ke alun-alun untuk dipenggal.

Dikyanus adalah manusia berhati batu. Ia tertawa lebar menyaksikan jerit


dan tangisan keluarga korban dan disaksikan oleh seluruh penduduk Syam. Setiap
kali kaisar Romawi mengabarkan bahwa dia sangat senang dengan kepemimpinan
Dikyanus, Dikyanus segera menggelar pesta besar.

Suatu hari Dikyanus, mengadakan pesta pernikahan besar. Dia


mengundang seluruh rakyatnya untuk hadir tanpa terkecuali. Seluruh penduduk
diperintahkan agar menghias rumahnya dengan lampu-lampu yang cantik. Hari
yang dinanti nanti itu pun tiba. Orang-orang berkumpul di sekitar istana yang
dikelilingi sebuah parit yang sangat lebar. Mereka menari dan bernyanyi bersama.
Sementara itu para menteri memadati istana.

Tidak lama kemudian muncullah Dikyanus dan mempelai wanitanya yang


disambut meriah dengan sorak tepuk tangan. Dikyanus kemudian duduk dengan
khusyuk di hadapan berhala yang berada di tengah-tengah istana. Suasana menjadi
senyap. Dikyanus menyembah berhala itu lalu kemudian menyerahkan
sesembahan lalu kembali bersujud pada patung yang terbuat dari emas itu. Dia
kemudian duduk dalam singgasananya menyaksikan para menteri dan rakyatnya
yang silih berganti menyembah berhala. Tiba-tiba Dikyanus terlihat gugup dan
gelisah, dan berkata: Menteri, mana Martius dan Nairawis? Tanpa mereka
sadari Martius dan Nairawis ternyata telah meninggalkan pesta lebih awal.

Martus dan Nairawis adalah dua orang dari ketujuh Ashabul Kahfi. Ketika
Martius pulang ke rumahnya ia langsung berhadapan dengan ayahnya dengan
wajah merah padam. Martius segera menghindar namun ayahnya menarik ke arah
bajunya dan memarahi anaknya atas kekecewaan terhadap perilakunya sewaktu
berada di istana. Martius kemudian mengurung diri di kamarnya, menangis
tersedu- sedu. Ia merasa diasingkan oleh seluruh penduduk negeri bahkan oleh
ayahnya sendiri yang amat ia sayangi yang bernama Nasthas, salah seorang

4
menteri dari Dikyanus. Sedangkan, Nairawis ialah anak dari menteri kepercayaan
Dikyanus yaitu Kaludius.

Sementara itu, di rumah Maksalmina, seorang pengikut ajaran Nabi Isa as,
yang sangat tidak suka dengan pemerintahan Dikyanus tiba-tiba rumahnya
diketuk. Maksalmina membukakan pintu. Ternyata yang ia temui ialah Martius,
sahabat yang sepaham dengannya. Mereka berdialog dengan peristiwa yang baru
saja menimpa negerinya. Mereka berdua ialah orang-orang yang kehilangan orang
yang mereka sayangi dari peristiwa tragis itu. Tidak lama mereka bercakap-cakap.
Pintu rumah kembali diketuk. Ternyata mereka adalah Nairawis dan Dainamus.

Dainamus ialah seorang pedagang yang selalu tertindas dalam


ketidakadilan oleh para pedagang besar orang-orang Romawi. Mereka berempat
terlibat dalam pembicaraan yang serius, hingga akhirnya mereka memutuskan
untuk lari dari kota yang penuh dengan kenistaan dan jauh dari Tuhan. Keesokan
harinya terdengar kabar bahwa putra dari Dikyanus tewas terbunuh di sungai.
Pembunuhnya ialah Hawawi Narthusia seorang pengikut Nabi Isa As. Ia segera
ditangkap dan disiksa di hadapan Dikyanus. Ketika sedang mengawasi penyiksaan
ini, mata-mata Dikyanus mengatakan kepada Dikyanus, Tuan, aku pernah melihat
pemuda ini bersama Martius dan Nairawis beserta para pemuda lainnya. Aku
khawatir mereka bersekongkol menyiapkan rencana licik ini. Mereka
menyebarkan bahwa tuan adalah orang sesat kerena menyembah berhala. Mereka
juga mengatakan bahwa Anda kejam dan sewenang-wenang. Aku khawatir
mereka berusaha menggulingkan Tuan dari jabatan terhormat ini. Mendengar
perkataan ini, Dikyanus geram. Pergi dan tangkap mereka sekarang juga, jangan
kembali jika kau tidak berhasil menangkapnya!

Di antara para pejabat Dikyanus, ada yang simpati terhadap nasib Martius
dan Nairawis. Kabar ini pun tersampaikan ke telinga Martius. Mereka berenam
sepakat untuk melarikan diri ke negeri terdekat ar-Raqim. Di sinilah cikal bakal
pelarian pemuda Ashabul Kahfi. Dalam pelarian mereka kemudian beristirahat
dalam sebuah gua. Mereka tidak henti-hentinya meminta perlindungan kepada
Allah Swt. Allah Swt. Menjadikan gua ini tampak menyeramkan sehingga siapa
pun yang medekati gua ini, akan terbesit ketakutan dan tak berani memasukinya.

5
Ketujuh pemuda dan seeokor anjing ini akhirnya tertidur selama 309 tahun
dengan izin Allah Swt. sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. al- KahfI [18]:

ِ ‫ط ذ َِرا َع ْي ِه ِب ْبل َى‬


‫ص ْي ِِّۗد َل ِى‬ ٌ ‫بل َۖوك َْلبُ ُه ْم َبب ِس‬ َ َ‫ات ْال َي ِمي ِْن َوذ‬
ِ ‫ات ال ِ ّش َم‬ َ َ‫ظب َّوهُ ْم ُرقُ ْىد ٌ َّۖونُقَ ِلّبُ ُه ْم ذ‬ ً ‫َوج َ ْح َسبُ ُه ْم ا َ ْيقَب‬
‫ث ِم ْن ُه ْم ُر ْعبًب‬َ ْ‫ارا َّولَ ُم ِلئ‬ َ ‫ث َعلَ ْي ِه ْم لَ َىلَّي‬
ً ‫ْث ِم ْن ُه ْم فِ َر‬ َّ ‫ا‬
َ ‫طلَ ْع‬

Artinya

Engkau mengira mereka terjaga, padahal mereka tidur. Kami membolak-


balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedangkan anjing mereka membentangkan
kedua kaki depannya di muka pintu gua. Seandainya menyaksikan mereka, tentu
engkau akan berpaling melarikan (diri) dari mereka dan pasti akan dipenuhi rasa
takut terhadap mereka.

B. Relevansi Pokok Materi


Dalam Relevansi Pengembangan Pokok materi ada beberapa hal yang harus
diselesaikan pertama adalah Pertama Cara Menjelaskan Kepada peserta didik
tentang kisah Ashabul Kahfi yang terdapat di dalam Al-Qur‟an.
Kedua adalah Referensi kisah ashabul Kahfi selain Al-Qur‟an yang masih
terbatas sehingga hal ini menjadi penyebab dan melatar belakangi masalah yang
saya hadapi yang termuat dalam dua pembahasan pokok
1. Bagaimana Penjelasan kisah Ashabul Kahfi di dalam Al-Qur,an?
2. Apa sajakah referensi yang menjelaskan tentang Ashabul Kahfi selain Al-
Qur,an?
C. Petunjuk Belajar
A. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN 1
1. Pendahuluan (10 menit)
 Membuka pembelajaran dengan dengan salam, Asmaul Husna dan
berdo‟a bersama.
 Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa kehadiran.
 Memberikan motivasi pentingnya materi kisah keteladanan Ashabul
Kahfi
 Guru melakukan refleksi pembelajaran sebelumnya.

6
 Memberikan appersepsi pembelajaran
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati:
 Membaca buku tentang kisah keteladanan Ashabul Kahfi
Menanya:
 Memberi tanggapan tentang kisah yang dibaca tentang Membaca buku
tentang kisah keteladanan Ashabul Kahfi
Mengeksplorasi:
 Menggali informasi tentang cerita keteladanan Askahbul Kahfi
Mengasosiasikan:
 Menyusun cerita secara sistematis tentang kisah keteladanan Askahbul
Kahfi
Mengkomunikasikan:
 Menceritakan secara runtut tentang kisah Ashabul kahfi
3. Penutup (10 menit)
 Guru dan peserta didik melaksanakan refleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
 Melakukan penguatan materi pelajaran hari ini.
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut.
 Menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran berikutnya yaitu
contoh orang/tokoh yang meneladani sifat Ashabul Kahfi.
 Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.
PERTEMUAN 2
1. Pendahuluan (10 menit)
 Membuka pembelajaran dengan dengan salam, Asmaul Husna dan
berdo‟a bersama.
 Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa kehadiran.
 Memberikan motivasi pentingnya materi kisah keteladanan Ashabul
Kahfi.
 Guru melakukan refleksi pembelajaran sebelumnya.

7
 Memberikan appersepsi pembelajaran
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati:
 Membaca buku tentang kisah keteladanan Ashabul Kahfi
Menanya:
 Memberi tanggapan tentang kisah yang dibaca tentang Membaca buku
tentang kisah keteladanan Ashabul Kahfi
Mengeksplorasi:
 Menggali informasi tentang cerita keteladanan Askahbul Kahfi
Mengasosiasikan:
 Membuat resume tentang kisah keteladanan Askahbul Kahfi
Mengkomunikasikan:
 Menceritakan secara runtut tentang kisah Ashabul kahfi
Penutup (10 menit)
 Guru dan peserta didik melaksanakan refleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
 Melakukan penguatan materi pelajaran hari ini.
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut.
 Menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran berikutnya yaitu
contoh orang/tokoh yang meneladani sifat Ashabul Kahfi.
 Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.
PERTEMUAN 3
1. Pendahuluan (10 menit)
 Membuka pembelajaran dengan dengan salam, Asmaul Husna dan
berdo‟a bersama.
 Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa kehadiran.
 Memberikan motivasi pentingnya materi kisah keteladanan nabi
sulaiman dan umatnya
 Guru melakukan refleksi pembelajaran sebelumnya.
 Memberikan appersepsi pembelajaran

8
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (10 menit)
Mengamati:
 Membaca buku tentang kisah keteladanan Ashabul Kahfi
Menanya:
 Memberi tanggapan tentang kisah yang dibaca tentang Membaca buku
tentang kisah keteladanan Ashabul Kahfi
Mengeksplorasi:
 Menggali informasi tentang cerita keteladanan Askahbul Kahfi
Mengasosiasikan:
 Membuat resume tentang kisah keteladanan Askahbul Kahfi
Mengkomunikasikan:
 Menceritakan secara runtut tentang kisah Ashabul kahfi
3. Penutup (60 menit)
 Guru dan peserta didik melaksanakan refleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
 Melakukan penguatan materi pelajaran hari ini.
 Melakukan Ulangan Harian
 Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.

9
2 KEGIATAN BELAJAR
A. Capaian Pembelajaran
1) Kompetensi Inti
a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
b. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
c. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
d. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

2) Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5. Menganalisis kisah 3.5.1. Menjelaskan kisah Ashabul Kahfi


keteladanan Ashabul 3.5.2. Memberikan contoh tentang tauladan dari
Kahfi kisah Ashabul Kahfi
1.5. Menghayati keteladan
Ashabul Kahfi
2.5. Menghayati kisah
keteladanan Ashabul
Kahfi

10
4.5. Menceritakan kisah 4.5.1.Menceritakan secara runtut tentang kisah
keteladanan Ashabul Ashabul kahfi
Kahfi

B. Sub Capaian Pembelajaran


a. Pertemuan 1
Setelah peserta didik mengamati, menanya, mengeksplorasi, menalar dan
merefleksi tentang Kisah Keteladanan Ashabul Kahfi, diharapkan peserta
didik mampu : 3.5.1. Menjelaskan kisah Ashabul Kahfi
b. Pertemuan 2
Setelah peserta didik mengamati, menanya, mengeksplorasi, menalar dan
merefleksi tentang Kisah Keteladanan Ashabul Kahfi, diharapkan peserta
didik mampu : 3.5.2. Memberikan contoh tentang tauladan dari kisah
Ashabul Kahfi
c. Pertemuan 3
Setelah peserta didik mengamati, menanya, mengeksplorasi, menalar dan
merefleksi tentang Kisah Keteladanan Ashabul Kahfi, diharapkan peserta
didik mampu : 4.5.1.Menceritakan secara runtut tentang kisah Ashabul
kahfi
C. Uraian Materi dan Sub Materi

1. Rangkaian Kisah Ashabul Kahfi yang terdapat di Dalam Al-Qur‟an


Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada
Allah, mereka terdiri dari tujuh orang (Maksimyanus, Martinus,
Dyonisius, Malkus, Konstantinus,dan Suresiyus) yang pergi untuk
mengasingkan diri kemudian memutuskan untuk meninggalkan kaum
mereka, karena kaum mereka menyembah selain Allah (syirik) sehingga
menyebabkan kaum mereka melakukan kedzaliman dan kebohongan.
Ditengah perjalanan mereka bertemu dengan seorang penggembala

11
Yemlikho (Yuhanis) berserta anjingnya Kitmir.1
Mereka hidup pada zaman Raja Diqyanus (249-251 M).2 Selain
itu mereka (Ashabul Kahfi) mendapat intimidasi dan ancaman dari Raja dan
kaumnya, karena Ashabul Kahfi ini pemuda yang tidak mau melemahkan
iman mereka dan tidak mau berkompromi mengikuti agama raja dan
kaumnya, meskipun diancam dengan intimidasi dan siksaan. Saat
penyiksaan menjadi meningkat mereka merasa terpaksa meninggalkan
kaum mereka.3 Oleh karena itu pemuda ini sepakat tinggal di satu tempat.
Mereka mengasingkan diri dan meninggalkan kota untuk pergi ke gunung
yang di dalamnya ada gua.
 Kisah Ashabul Kahfi ketika masuk gua
Adapun ringkasan runtutan cerita Ashabul Kahfi yaitu: Latar
belakang mereka masuk gua terdapat dalam surat Al-Kahfi ayat 13-16.
ً ُ ُ ْٰ ُ ٰ ٌ ْ ْ ُ َ َ َ َ َ َ ُّ ُ َ ْ َ
َ ْ ُ َّ َ
‫نح ُن نلص عل ْيك نباو ْم ِةالح ِقۗ ِانه ْم ِفت َيث ا َمن ْيا ِة َر ِب ِه ْم َو ِزدنه ْم ودىَّۖو َر َةعنا‬

َ ْ ُ ْ َ َّ ٰ ُ ۟ ُ ْ َّ َ َْ ُ
َّ ‫َع ٰلى ُك ُل ْيبه ْم ا ْذ َك ُام ْيا َف َلال ْيا َربُّ َنا َر ُّب‬
ٖٓ‫الس ٰم ٰي ِت َوالا ْر ِض ل ْن ندغ َيا ِم ْن د ْو ِن ٖٓه ِال ًىا للد كلنا‬ ِ ِِ

َّ َ ْ َ َ ْٰ ََ َ ُ ْ َ َ ً ٰ ُ ُ َ َّ َ َ َ ُ ٰٓ ً َ َ ً
‫ِاذا شععا وؤلا ِۤء ك ْي ُمنا اتخذ ْوا ِم ْن د ْو ِن ٖٓه ا ِل َىثۗل ْيلا َيأح ْين عل ْي ِى ْم ِب ُسلعنٍۢ َة ِينۗ ف َم ْن اظل ُم ِِم ِن‬

ُ ُ َ َ ْ َ ْ ‫ُ َ َّ ه‬ ْ ْ َ ‫ْ َٰ َ َ ه‬
ْ‫اّٰلل َفأوا الى الك ْىف َي ْج ُش ْر لك ْم َر ُّةكم‬
َ ‫اع َت َزل ُخ ُم ْي ُو ْم َو َما َي ْػ ُتد ْون الا‬ َ ً
‫اّٰلل ك ِذةاۗ واِ ِذ‬
ِ ‫افترى على‬
ِ ِ ٖٓ ِ

ً َ ْ ْ ُ ْ َ ْ ْ ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َّ ْ
‫ِمن رحد ِخه ويىيئ لكم ِمن ام ِركم ِمرفلا‬
ِ

Artinya
Kami menceritakan kepadamu (Nabi Muhammad) kisah mereka
dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang

1
Syahruddin El-Fikri, “ Situs-Situs Dalam Al-Qur’an : Dari Peperangan Daud MelawanJalut
Hingga Gua Ashabul Kahfi”, (Jakarta: Penerbit Republika, 2010), 272.
2
Al-Imam Al Hafizh Imanuddin Ad-Dimasqi, terj. Asmuni, “ Mukhtashar Al Bidayah Waan-Nihayah”,
(Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), 117
3
Imran N. Hosein, “ Surat Al-Kahfi Dan Zaman Modern”, (Kuala Lumpur, 2007), 152-

12
beriman kepada Tuhan mereka dan Kami menambahkan petunjuk kepada
mereka.
Kami meneguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu berkata,
“Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi. Kami tidak akan menyeru
Tuhan selain Dia. Sungguh, kalau kami berbuat demikian, kami telah
mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran.”
(Salah seorang dari para pemuda itu berkata kepada yang lain,)
“Mereka itu kaum kami yang telah menjadikan tuhan-tuhan (untuk
disembah) selain Dia. Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang
jelas (tentang kepercayaan mereka)? Maka, siapakah yang lebih zalim
daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?
Karena kamu juga telah meninggalkan mereka dan apa yang
mereka sembah selain Allah, maka berlindunglah ke dalam gua itu.
(Dengan demikian,) niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian
rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan bagimu sesuatu yang berguna
bagi urusanmu.”

 Keadaan Ashabul Kahfi ketika berada di dalam Gua


Keadaan mereka dalam gua yang disebutkan dalam surat Al-Kahfi ayat 17-
18.
ُ َ َ َ ْ ُ ُ ْ َّ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َ ُ َ ٰ َّ ْ َ َ َ َ َ ْ َّ َ
‫ال َوو ْم‬
ِ ِ‫م‬ ‫الش‬ ‫ات‬‫۞ َوح َرى الشمس ِاذا ظلػج حزور غن كى ِف ِىم ذات الي ِمي ِن واِ ذا غرةج حل ِرضىم ذ‬

َ َ َ ََ ْ ْ َ ْ َ ُ‫ه‬ ‫ه‬ ٰ ْ َ ٰ ُ ْ
ً
‫اّٰلل ف ُى َي ال ُم ْىخ ِد َو َم ْن ُّيض ِلل فل ْن ِتجد له َولِ ًّيا ُّم ْر ِشدا‬ ‫ۗم ْن َّي ْى ِد‬
َ ‫اّٰلل‬ َ ْ َ
ِ ‫ِف ْي فجية ِمنهۗ ذ ِلك ِمن ا ٰي ِج‬

َ ْ َ ٌ َ ْ ُ ََُْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ُ َ ُ َّ ٌ ْ ُ ُ ْ ُ َّ ً َ ْ َ ْ ُ ُ َ ْ َ َ
‫اسط ِذ َراغ ْي ِه ِةال َي ِص ْي ِدۗ ل ِي‬ِ ‫الۖوكلتىم ة‬
ِ ‫م‬ ‫الش‬
ِ ‫ات‬‫وتحستىم ايلاظا ووم ركيدۖونل ِلتىم ذات الي ِمي ِن وذ‬

ْ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َّ َ َ َ َ ْ َ َّ
‫اظلػج عل ْي ِى ْم ل َيلحج ِمن ُى ْم ِف َر ًارا َّول ُم ِلخج ِمن ُى ْم ُرغ ًتا‬

Artinya
Engkau akan melihat matahari yang ketika terbit condong ke
sebelah kanan dari gua mereka dan yang ketika terbenam menjauhi
mereka ke sebelah kiri, sedang mereka berada di tempat yang luas di

13
dalamnya (gua itu). Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)
Allah. Siapa yang Allah memberinya petunjuk, dialah yang mendapat
petunjuk. Siapa yang Dia sesatkan, engkau tidak akan menemukan
seorang penolong pun yang dapat memberinya petunjuk.
Engkau mengira mereka terjaga, padahal mereka tidur. Kami
membolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedangkan anjing
mereka membentangkan kedua kaki depannya di muka pintu gua.
Seandainya menyaksikan mereka, tentu engkau akan berpaling melarikan
(diri) dari mereka dan pasti akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka.

 Suasana Ashabul Kahfi ketika bangun dari tidur


Suasana mereka ketika bangun tidur di jelaskan pada surat Al-
Kahfi ayat 19-20.
َ ْ َ ْ ُ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ ُ ْ ٌ َ َ َ ْ ُ َ َْ ْ َُ َ َ َ ْ ُ ٰ ْ ََ َ ٰ َ َ
‫وكذ ِلك ةػثنىم ِلحخساۤءليا ةحنىمۗ كال كاۤىِٕل ِمنىم كم ل ِبرخمۗ كاليا ل ِبرنا‬

َ ٰ ْ ُ َ ْ ُ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َ ْ َ ْ ُ ُّ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ً ْ َ
‫ييما او ةػض ييمۗ كاليا رةكم اعلم ِةما ل ِبرخمۗ فاةػريٖٓا احدكم ِةي ِر ِككم و ِذ ٖٓه ِالى‬

َّ َ ْ ُ َ َ ْ ََّ َ َ ْ َ ُ ْ ْ ْ ُ ْ َ ْ َ ً َ َ ٰ ْ َ َ ُّ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ
‫الم ِدين ِث فلحنظر ايىآٖ ازكى ظػاما فليأ ِحكم ِة ِرزق ِمنه ولحخلعف ولا يش ِػرن‬

َ ُ ُ َ ُ ُ ُ ََ
َّ ْ ْ ُ َّ ً َ َ ُ
‫ِةك ْم احدا ِانه ْم ِان َّيظ َى ُر ْوا عل ْيك ْم َي ْرج ُد ْيك ْم ا ْو ُي ِػ ْيد ْوك ْم ِف ْي ِمل ِخ ِى ْم َول ْن‬

ً َ ً ُ ُْ
‫حف ِلح ْيٖٓا ِاذا ا َةدا‬

Artinya
Demikianlah, Kami membangunkan mereka agar saling bertanya
di antara mereka (sendiri). Salah seorang di antara mereka berkata,
“Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?” Mereka menjawab, “Kita
berada (di sini) sehari atau setengah hari.” Mereka (yang lain lagi)
berkata, “Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini).
Maka, utuslah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan
membawa uang perakmu ini. Hendaklah dia melihat manakah makanan

14
yang lebih baik, lalu membawa sebagian makanan itu untukmu.
Hendaklah pula dia berlaku lemah lembut dan jangan sekali-kali
memberitahukan keadaanmu kepada siapa pun.
Sesungguhnya jika mereka (mengetahui dan) menangkapmu,
niscaya mereka akan melemparimu dengan batu atau memaksamu
kembali kepada agama mereka. Jika demikian, niscaya kamu tidak akan
beruntung selama-lamanya.”
 Perdebatan Penduduk Kota tentang waktu mereka di dalam Gua
Perdebatan dan sikap penduduk kota yang memperselisihkan
jumlah mereka tercantum dalam suratAl-Kahfi ayat 21-22
َ َ َ َّ ََّ َّ ٌّ َ ‫َ َ ٰ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ ْ َ ْ ََّ َ ْ َ ه‬
‫الساغث لا َر ْي َب‬ ‫اّٰلل حق وان‬ِ ‫وكذ ِلك اعثرنا علي ِىم ِليػل ُميٖٓا ان وعد‬

َ َ َ ْ َ ُ ُّ ً ْ ََ ُ ُ ََ ُ َ َْ َ ُ َ ََ ْ
‫ِف ْي َىاۚ ِاذ َيتنازغ ْين َةحن ُى ْم ا ْم َرو ْم فلاليا ْاةن ْيا عل ْي ِى ْم ُةج َياناۗ َربه ْم اعل ُم ِب ِه ْمۗ كال‬

ُ َ َ َّ
ْ‫الذيْ َن َغ َل ُت ْيا َعلٰٓى ا ْمرو ْم ل َجَّخخ َذَّن َع َل ْيى ْم َّم ْسج ًدا َس َي ُل ْيل ْي َن َذ ٰل َر ٌث َّراة ُػ ُى ْم َك ْل ُت ُىم‬
ۚ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

ُ ْ ُ
ْ‫َو َي ُل ْيل ْي َن َخ ْد َس ٌث َساد ُس ُى ْم َك ْل ُت ُى ْم َر ْج ًد ٍۢا ةال َغ ْحب َو َي ُل ْيل ْي َن َس ْت َػ ٌث َّو َذام ُن ُىم‬
ِ ِۚ ِ ِ

َّ َ ٌ َّ َ َ َ ْ ُ ْ ُ َُْ
ً‫ۗكل َّرب ْيٖٓ ا ْعل ُم ةػَّدته ْم َّما َي ْػل ُم ُى ْم الا َكل ْيل ەۗ َفلا ُح َمار ِف ْيى ْم الا م َراۤء‬ ‫كلتىم‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِِ ِ

ً ََ ْ ُ ْ ْ ْ ْ َ َ َ َّ ً َ
ࣖ ‫ۖولا ت ْسخف ِج ِفي ِىم ِمنىم احدا‬
‫اورا‬
ِ ‫ظ‬

Artinya
Demikian (pula) Kami perlihatkan (penduduk negeri) kepada
mereka agar mengetahui bahwa janji Allah benar dan bahwa
(kedatangan) hari Kiamat tidak ada keraguan padanya. (Hal itu terjadi)
ketika mereka (penduduk negeri) berselisih tentang urusan (penghuni
gua). Kemudian mereka berkata, “Dirikanlah sebuah bangunan di atas
(gua itu). Tuhannya lebih mengetahui (keadaan) mereka (penghuni
gua).” Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, “Kami

15
pasti akan mendirikan sebuah masjid di atasnya.”
Kelak (sebagian orang) mengatakan, “(Jumlah mereka) tiga
(orang). Yang keempat adalah anjingnya.” (Sebagian lain) mengatakan,
“(Jumlah mereka) lima (orang). Yang keenam adalah anjingnya,”
sebagai terkaan terhadap yang gaib. (Sebagian lain lagi) mengatakan,
“(Jumlah mereka) tujuh (orang). Yang kedelapan adalah anjingnya.”
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tuhanku lebih mengetahui jumlah
mereka. Tidak ada yang mengetahui (jumlah) mereka kecuali sedikit.”
Oleh karena itu, janganlah engkau (Nabi Muhammad) berbantah tentang
hal mereka, kecuali perbantahan yang jelas-jelas saja (ringan).
Janganlah engkau minta penjelasan tentang mereka (penghuni gua itu)
kepada siapa pun dari mereka (Ahlulkitab).

 Jumlah Waktu Ashabul Kahfi di dalam Gua


Lama waktu mereka di dalam gua disebutkan dalam surat Al- Kahfi ayat

َ ُ َْ َ ُ‫ه‬ ُ ً ْ ْ ُ َ ْ َ َْ َ َ َٰ ْ ْ َ ُْ ََ
25-26. ‫ولبريا ِف ْي كى ِف ِىم ذلد ِمائث ِس ِنين وازدادوا ِتسػا ك ِل اّٰلل اعلم ِةما‬
ِ

َ َ َّ ْ ْ ُ ْ ْ َُ َ ْ َْ َ ْ ْ َ
ْ َْ َ ٰ ٰ َّ ُ ْ َ َ ُْ َ
‫صر ِةه واس ِمعۗ ما لىم ِمن دو ِنه ِمن ِوليۗ ولا‬ ِ ‫ل ِبرياۚ له غحب السمي ِت والار ِضۗ اة‬

ً ََ ْ ُ ْ ُ ُْ
‫يش ِرك ِفي حك ِم ٖٓه احدا‬

Artinya
Mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah
sembilan tahun.
Katakanlah, “Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka
tinggal (di gua). Milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi.
Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya.
Tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia dan Dia tidak
mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan
keputusan.”

16
2. Referensi Kisah Ashabul Kahfi menurut pendapat beberapa Tafsir
a. Tafsir Al-Misbah.
Menurut Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Misbah, kisah Ashabul
Kahfi bukanlah satu-satunya peristiwa yang mengherankan dan
menakjubkan, karena masih banyak kejadian-kejadian luar biasa lainnya
selain Ashabul Kahfi. Dalam kisah Ashabul Kahfi ini terdapat kekuasaan
Allah dalam menghidupkan yang telah mati. Peristiwa yang yang dialami
Ashabul Kahfi tidaklah lebih menakjubkan dari tanda-tanda kekuasaan
kami yang lain, hanya saja tanda-tanda yang lain seringkali kamu sakasikan
sehingga keajaiban dan kekaguman kamu menjadi berkurang.

“Apakah kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan yang
mempunyai raqim itu, termasuk tanda-tanda kekuasaan kami yang
mengherankan”

Kata Ar-raqim dalam tafsir ini berarti tulisan, yakni tulisan-tulisan yang
memuat nama-nama para pemuda itu. Al-Biqa‟i memahaminya dalam arti
desa atau gunung tempat mereka berada ada juga yang memahami sebagai
nama anjing mereka. Pengarang tafsir al-Muntakhab yang terdiri dari
sekelompok. Ulama dan pakar Mesir berusaha mengungkap tempat dan
waktunya terjadinya peristiwa Ashabul Kahfi ini melalui isyarat-isyarat
Al-Qur‟an.

Tahun 1992, tim Ulama Mesir yang bernama "Lajnah al-Quran


wa al-Sunnah" yang berada dibawah naungan suatu komite negara Mesir
bernama "Al-Majlis al-'Ala li al-shub al Islamiyyah" menerbitkan sebuah
tafsir dalam 1 volume besar bernama Tafsir al-Muntakhab. Jadi berbeda
dengan tafsir-tafsir lain yang dibuat oleh perseorangan, kecuali Tafsir
Jalallain (Dua Jalal) yang ditulis dua orang ulama bernama depan Jalal
(Jalaludin Al Mahalli dan Jalaludin As Syuyuti), tafsir Al-Muntakhab
dibuat oleh sebuah tim. Jika dibandingkan di Indonesia, mungkin tafsir
ini hampir sama dengan tafsir yang ditulis oleh tim Departemen Agama
RI.

17
Prof Quraish Shihab, penterjemah Tafsir al-Muntakhab dalam
bahasa Indonesia, menyebutkan bila Tafsir ini sering mengurai dan
menulusuri dimensi sains Quran dalam uraiannya. Karenanya beberapa
kali QS mengutip Tafsir ini ketika mengurai dimensi sains Quran.
Termasuk diantaranya ketika membahas ayat 9 Surah al-Kahf yang
membahas tentang tempat dan waktu kejadian Ashabul Kahfi, para
penghuni gua, yang mashur itu.

Menurut Qurais Shihab Ashabul Kahfi adalah sekelompok anak


muda yang beriman kepada Allah, yang telah mengalami penindasan
agama sehingga mereka mengasingkan diri ke dalam sebuah gua yang
tersembunyi. Sementara itu, sejarah kuno mencatat adanya beberapa
masa penindasan agama di kawasan Timur Kuno yang terjadi dalam
kurun waktu berbeda. Dari beberapa peristiwa penindasan agama itu,
hanya ada dua masa yang mereka anggap penting dimana salah satunya
mereka nilai mempunyai kaitan dengan para penghuni Gua ini.

Peristiwa pertama terjadi pada masa kekuasaan raja-raja Saluqi


saat kerajaan diperintah oleh Antiogos IV. Antiogos dikenal sangat
fanatik terhadap peradaban dan kebudayaan Yunani Kuno sehingga
mewajibkan seluruh penganut Yahudi di Palestina untuk meninggalkan
agama Yahudi dan menganut agama Yunani Kuno. Antiogos mengotori
tempat peribadatan dengan meletakan patung Zeus, tuhan Yunani
terbesar, diatas altar dan pada waktu-waktu tertentu mempersembahkan
kurban berupa babi bagi Zeus. Bahkan Antiogos juga membakar habis
naskah Taurat tanpa ada yang tersisa.

Berdasarkan bukti historis ini, dapat disimpulkan bahwa Ashabul


Kahfi adalah penganut agama Yahudi yang bertempat tinggal di
Yerusallem Palestina. Dapat diperkirakan juga bahwa peristiwa
bangunnya mereka dari tidur panjang itu terjadi pada 126 M. Setelah
Romawi menguasai wilayah Timur, atau 445 tahun sebelum masa
kelahiran Rasulullah saw tahun 571 M.

18
Peristiwa kedua terjadi pada zaman Imperium Romawi saat
Kaisar Hadrianus berkuasa tahun 117-138 M. Kaisar Hadrianus
memperlakukan orang-orang Yahudi sama persis seperti yang pernah
dilakukan Antiogos. Tetapi pada 132 M orang Yahudi melawan dan
mereka bisa mengalahkan pasukan Romawi dan berhasil merebut
Yerusallem. Namun tiga tahun kemudian Hadrianus berhasil merebut
kembali Palestina dan mengalahkan orang Yahudi. Etnis Yahudi pun
dibasmi dan para pemimpin mereka dibunuh. Orang Yahudi yang masih
hidup dijual di pasar-pasar sebagai budak, simbol agama Yahudi
dihancurkan, ajaran dan hukum Yahudi dihapus.

Dari penuturan sejarah didapati kesimpulan yang sama bahwa


pemuda itu adalah penganut ajaran Yahudi. Tempat tinggal mereka bisa
jadi berada di kawasan Timur Kuno atau Yerusallem itu sendiri. Mereka
diperkirakan bangun dari tidur panjang kurang lebih 435 M atau 30 tahun
menjelang kelahiran Rasulullah.

Peristiwa pertama lebih mempunyai kaitan dengan Ashabul Kahfi


karena penindasan mereka lebih sadis. Adapun penindasan umat Kristiani
tidak sesuai dengan kelahiran Nabi Muhammad saw. Hanya saja
Quraishihab mengingatkan bahwa ayat-ayat yang menguraikan kisah
penghuni Gua, seperti halnya kisah al-Quran yang lain, tidak menyebut
siapa mereka atau di mana dan kapan terjadinya peristiwa itu. Hal
tersebut untuk lebih mengarahkan manusia kepada inti dan pelajaran
yang dapat ditarik dari kisah-kisah al-Quran.

3. Keteladanan yang bisa di ambil dari kisah Ashabul Kahfi


a. Semangat Spiritual
Awal mula mereka memasuki gua adalah dengan semangat
spiritual yang tinggi, dimana mereka rela meninggalkan keduniawian
demi menyelamatkan keimanan mereka. Mereka berlindung di dalam gua
itu dan memohon kepada Allah Swt, agar mencurahkan rahmatnya bagi
mereka di dalam gua. Allah Swt mengabulkan permohonan mereka
dengan ditidurkan di dalam gua. Allah Maha Tinggi merespon doa

19
mereka dengan membuat para pemuda tertidur dan dengan menutup
pendengaran mereka dari segala suara dunia luar. Dan dengan begitu,
mereka tidur selama bertahun-tahun.
Mereka tidak makan dan tidak minum. Allah swt membolak-
balikkan tubuh mereka sehingga tidak terjadi kerusakan. Mata mereka
pun dalam keadaan terbuka, serta anjing mereka menemanai meraka
dan menyimpuhkan kedua kakinya di depan gua. mereka pun bertanya-
tanya

“Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?)". Mereka menjawab: "Kita


berada(disini) sehari atau setengah hari".38

b. Berupaya mencari makanan halal

Mereka berupaya mencari makanan yang halal dan juga baik.


Mereka tidak menyadari bahwa mereka telah tertidur dalam waktu yang
cukup lama, mereka mengira hanya tidur beberapa jam saja.

c. Menyadari Kekuasaan Allah SWT

Ketika para pemuda itu telah bertemu dengan pemimpin negeri


kala itu, mereka menjelaskan kejadian yang mereka alami dan lamanya
mereka di dalam gua. kemudian barulah mereka menyadari bahwa semua
itu adalah kekuasaan Allah. Setelah itu mereka meninggal.

D. Forum Diskusi
Guru melakukan penilaian peserta didik pada kegiatan “ Diskusi “.
I. Penilain kelompok yang maju/presentasi
 KELOMPOK1
No:
NamaSiswa:
Aspekyang dinilai
Skor Maks
Nilai Ketuntasan
TindakLanjut

20
abc
T BT R P
123
Keterangan:
 T : Tuntas mencapai nilai ....( disesuaikan dengan nilai KKM )
 BT : Belum Tuntas jika nilai yang diperoleh kurang dari nilai
KKM
 R : Remedial
 P : Pengayaan Aspek dan rubrik penilaian:

 Kejelasan dan kedalaman informasi


- Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan
kedalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 30.
- Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan
kedalaman informasi lengkap dan kurang sempurna, skor 20.
- Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan
kedalaman informasi kurang lengkap, skor 10.
 Keaktifan dalam diskusi
- Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor
30.
- Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 20.
- Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 10. c.
Kejelasan dan kerapian presentasi
- Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat
jelas dan rapi, skor40.
- Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan
rapi, skor 30. 3) Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan
dengan jelas dan kurang rapi,skor20.
- Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang
jelas dan tidak rapi, skor 10.

Nilai= a + b + c

 Penilaian individu peserta didik dalam diskusi


- Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai
karakter yang dimiliki peserta didik selama dalam proses
pembelajaran.
- Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki
boleh peserta didik dapat dilakukan dengan tabel berikut ini
NO Nama Jml. Tingkat Nilai Keterangan
Aktifitas Skor Penguasaan

21
 Keaktifan Kerjasama Disiplin
- 1 Apabila peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam Indikator.
- 2 Apabila sudah memperlihatkan perilaku tetapi belum konsisten
yang dinyatakan dalam Indikator.
- 3 Apabila sudah memperlihatkan perilaku dan sudah kosisten yang
dinyatakan dalam Indikator.
- 4 Apabila sudah memperlihatkan perilaku kebiasaan yang
dinyatakan dalam Indikator.

Catatan:

Penguasaan nilai disesuaikan dengan karakter yang diinginkan.

MK = 4 – 12

MB = 1- 11

MT = 8 - 10

BT = 4-7 Keterangan:

 BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-


tanda awal perilaku yangdinyatakan dalam Indikator).
 MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan
adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam Indikator tetapi
belum konsisten).
 MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan
berbagai tanda perilaku yangdinyatakan dalam Indikator Pencapaian dan
mulai konsisten).
 MK : Membudaya/kebiasaan (apabila peserta didik terus menerus
memperlihatkan

E. Remedial
Bagi siswa yang tidak memenuhi KKM maka wajib mengikuti
 Tes Formatif
 Tes Lisan

22
3 PENUTUP
F. Rangkuman
 Ashabul Kahfi adalah tujuh pemuda yang mendapat petunjuk dan beriman
kepada Allah Swt., yang menyelamatkan iman dan tauhid mereka dengan
cara melarikan diri dari kekejaman raja Dikyanus yang memaksa untuk
menyembah berhala di lingkungan istananya. Lalu para pemuda tersebut
tertidur lelap dalam gua selama 309 tahun.
 Menurut Qurais Shihab Ashabul Kahfi adalah sekelompok anak muda
yang beriman kepada Allah, yang telah mengalami penindasan agama
sehingga mereka mengasingkan diri ke dalam sebuah gua yang
tersembunyi.
 Sejarah kuno mencatat adanya beberapa masa penindasan agama di
kawasan Timur Kuno yang terjadi dalam kurun waktu berbeda. Dari
beberapa peristiwa penindasan agama itu, hanya ada dua masa yang
mereka anggap penting dimana salah satunya mereka nilai mempunyai
kaitan dengan para penghuni Gua ini
 Ashabul Kahfi memasuki gua adalah dengan semangat spiritual yang
tinggi, dimana mereka rela meninggalkan keduniawian demi
menyelamatkan keimanan mereka. Mereka berlindung di dalam gua itu dan
memohon kepada Allah Swt, agar mencurahkan rahmatnya bagi mereka di
dalam gua. Allah Swt mengabulkan permohonan mereka dengan
ditidurkan di dalam gua. Allah Maha Tinggi merespon doa mereka dengan
membuat para pemuda tertidur dan dengan menutup pendengaran mereka
dari segala suara dunia luar

G. Tes Formatif

- Kisah ashabul kahfi terjadi di negeri syam waktu diperintah kaisar romawi
yang bernama….
A. Raja Abrahah
B. Raja Diqyanius
C. Raja Jalut
D. Raja Firaun

- Sifat yang dapat kita teladani dari kisah Ashabul kahfi adalah…
A. murah hati
B. jujur
C. teguh pendirian
D. rendah hati

- Kisah Ashabul kahfi tercantum dalam al-qur‟an surat…


A. al-maidah

23
B. al-baqarah
C. al-hujurat
D. al-kahfi

- Hewan apakah yang mengikuti Ashabul kahfi bersembunyi didalam gua…


A. burung
B. kambing
C. anjing
D. Unta

- Selain menunjukkan kekuasaannya alasan Allah membangunkan kembali


para pemuda Ashabul kahfi adalah…
A. mengajak manusia untuk mencintai sesame
B. menunjukkan manusia tentang kekuasaan Allah
C. memberi kesempatan untuk bertaubat
D. menunjukkan manusia supaya mau bersedekah

- Jumlah pemuda Ashabul kahfi adalah…


A. 5 orang
B. 8 orang
C. 6 orang
D. 7 orang

- Ashabul kahfi merupakan kisah tujuh orang pemuda dan seekor anjing
yang ditidurkan oleh Allah Swt. selama….tahun
A. 350
B. 309
C. 300
D. 390

24

Anda mungkin juga menyukai