Anda di halaman 1dari 7

Nama : Yon Setiawan

Nim : 5182131006

Kelas : PTE-A 2018

Matkul: Elektromekanik

BAB VIII AKUISISI DATA

8.1 Pengantar

Akusisi data (data acquisition = DAQ) adalah proses memeperoleh data yang
diperlukan untuk keperluan tertentu. Saat ini komputer digunakan secara luas pda sistem
DAQ karena mempunyai beberapa kelebihan, antara lain media penyimpananyanhg lebih
kompak, akurasi data yang dihasilkan lebih baik, dapat digunakan pada kendali sistem real
time, dan data dapat di proses pada waktu lama setelah data diambil.

Pada gambar 8-1 sensor dan transducer bertugas untuk mengubah besaraan fisik yang
diukur menjadi sinyal elektrik. Sinyal elektrik tersebut disesuaikan levelnya dan bentuknya
pada pengondisi sinyal. Sinyal elektrik yang sudah dikondisikan ini masih berupa sinyal
analog, yang selanjutnya memasuki konverter A/D (analog ke digital) untuk diubah menjadi
sinyal digital yang akan diterima pada komputer.

Saat ini telah tersedia sistem akuisisi data untuk PC, berupa plug in boards yang
disebut kartu kontrol dan akuisisi data. Kartu tersebut menggunakan bahasa pemrograman
seperti C, FORTRAN, BASIC, PASCAL, dan DELPHI, terutama ASSEMBLY.
Pemrograman untuk akuisisi data yang terkenal ialah labview, biasanya terdapat fitur input
dan output yang tersedia misalnya I/O biner (kompatibel TTL), konversi D/A, pewaktu dan
pencacah, dan pengkondisi sinyal.

8.2 Sinyal

Sinyal adalah besaran fisik yang besar atau variasinya terhadap waktu memuat
informasi. Sistem akuisisi data mengukur berbagai aspek dari sinyal untuk memonitor dan
mengendalikan suatu sistem fisik. Informasi pada sinyal dapat berupa keadaan, laju
perubahan, level, bentuk ataupun frekuensi. Sinyal dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
sinyal analog dan sinyal digital.

Sinyal analog adalah sinyal kontinu terhadap waktu. Dalam rentang sinyal tertentu,
terdapat kemungkinan nilai data yang tidak terbatas. Pada dasarnya hampir semua sinyal
yang terdapat di alamadalah sinyal analog, misalnya temperature, tekanan, dan kecepatan
fluida.

Sinyal diskret adalah sinyal yang nilainya bertingkat tingkat. Dalam rentang sinyal
tertentu, kemungkinana nilai data yang ada hanyalah terbatas. Contoh sinyal/data diskret
adalah jumlah orang yang ada dalam kelas.
Sinyal cuplik waktu adalah sinyal yang telah mengalami proses pencuplikan
(sampling). Proses pencuplikan adalah proses pengambilan data yang dilakukan setiap selang
waktu tertentu. Untuk menggambarkan sinyal cuplik waktu dicontohkan suatu radar pada
bandara. Radar tersebut berputar kontinu dengan kecepatan putar tertentu yang tetap,
sehingga radar tersebut tidak bisa mengetahui posisi suatu pesawat pada setiap waktu.

Sinyal digital adalah sinyal cuplik waktu yang nilainya diskret. Sinyal ini biasannya
direpresentasekan menggunakan bilangan (numeric digit). Sinyal digital yang hanya
mempunyai 2 buah kemungkinan kedaan disebut sebagai sinyal biner. Kemungkinan kedaan
sinyal biner ini dapat berupa on/off, high/low, ataupun 0/1.

8.3 Proses konversi sinyal analog ke sinyal digital

Untuk dapat mengkonversi sinyal berupa tegangan analog menjadi sinyal digital
diperlukan beberapa komponen berikut :

 Buffer amplifier
 Low pass filter
 Sample and hold amplifier
 ADC
 Komputer

Sensor mengubah besaran fisik yang diukur menjadi tegangan analog. Untuk memperkuat
teganagan tersebut digunakan buffer amplifier. Rentang sinyal keluaran dari buffer amplifier
ini mendekati, namun tidak boleh melebihi, rentang tegangan input penuh dari ADC. Low
pass filter digunakan untuk menghilangkan komponen sinyal berfrekuensi tinggi yang tidak
diharapkan dari sinyal input yang biasannya merupakan derau. Nilai numerik dikonversikan
menjadi sinyal digital oleh konverter analog ke digital (analog-digital converter = ADC).
Output dari ADC berupa sinyal digital yang tersusun atas nilai dsikret pada setiap waktu
sample.

Untuk menentukan laju pencuplikan minimal digunakan teorema pencuplikan shanon


menyatakan bahwa kita perlu mengambil sampel sinyal dengana laju paling sedikit dua kali
frekuensi maksimum sinyal yang dicuplik. Dengan kata alain frekuensi sampling haruslah
lebih besar dari dua kali frekuensi maksimum sinyal.

Fs ¿ 2fmax

Fs adalah frekuensi pencuplikan dan batas minimum frekuensi yang diperlukan (2fmax)
disebut frekuensi nyquist. Komponen frekuensi maksimum adalah frekuensi harmonik
tertinggi sistem. Periode dari sinyal digital adalah

1
∆T=
F

Misal untuk laju sampling 5000 Hz, periode antara pencuplikan adalah 0,2 ms.
8.4 Konverter analog ke digital

Suatu konverter analog ke digital (analog to digital converter = ADC) adalah piranti
yang mengkonversikan suatu tegangan analog menjadi kode digital. Output dari ADC dapat
langsung diantarmukkakan dengan piranti digital, misalnya mikrokontroler dan komputer.
Sinyal input analog yang umu diterima ADC adalah berupa tegangan. Resolusi, Q tergntung
pada jumlah keadaan yang mungkin pada output, N dan rentang tegangan input (sering
disebut sebagai tegangan referensi), yang merupakan selisih dari nilai maksimum tegangan
referensi, Vmax dikurangi nilai minimumnya Vmin.

(V max −V min )
Q=
N −1

Jumlah keadaan yang mungkin pada output ditentukan oleh jumlah bit (n) yaitu

N = 2n

Jika tegangan referensi yang dipergunakan adalah 0 dan 5 volt, maka resolusi ADC 8 bit
adalah

(5 V −0V ) 5 V
Q= = = 0,0196V = 19,6 Mv
( 28 )−1 255

8.4.1 Metode ADC

Untuk proses konversi sinyal terdapat beberapa metode yang digunakan pada ADC antara
lain successive approximation, flash/parallel enconding, single slope, dual slope integration,
switched capasitor, dan delta sigma.

8.4.1.1 successive approximation ADC

Jenis ADC ini menggunakan DAC pada feedback loop. Saat sinyal mulai diberikan,
S&H amplifier mencuplik dan menahan input analog. Unit kontrol akan mulai proses iteratif,
yaitu nilai digital dan didekati dan dikonversikan menjadi analog pada DAC, dan
dibandingkan dengan sinyal input yang diberikan komprator. Saat output DAC sama dengan
input analog, sinyal akhir akan diset oleh sistem kontrol dan output digital akan tersedia di
output.

Jika n adalah jumlah bit ADC, maka diperlukan n langkah untuk menyelesaikan
konversi. Lebih spesifik input dibandingkan dengan kombinasi pecahan biner (1/2, 1/4,
1/8, ..., 1/2n) dari nilai penuh ADC. Unit kontrol akan menghidupkan MSB register, jika nilai
inpu lebih besar dari nilai DAC maka MSB akan diisi angka 1, jika lebih rendah 0. Proses ini
diteruskan pada bit bit selanjutnyadan perbandingan dilakukan lagi. Saat proses selesai maka
unit kontrol akan memberikan sinyal and of conversion (EOC).
8.4.2.1 Flash Converter

Jenis ADC yang tercepat adalah flash converter. Gambar menunjukkan ADC
jenis ini yang terdiri dari beberapa komparator yang bekerja secara paraleluntuk
mengidentifikasi level sinyal.Output dari Latch dapat dikonversikan menjadi bilangan
biner dengan menggunakan rangkaian logika kombinasi

8.4.2 IC ADC

ADC pada penggunaannya berbentuk kemasan IC. Terdapat berbagai macam IC ADC,

Yang dapat di bedakan

 Input tunggal atau multipleks. ADC dengan inout tunggal (misal ADC0804)
hanya dapat menerima satu sinyal inputa analog sedangkan jenis lain adala jenis
multipleks yang dapat menerima beberapa input analog
 Resolusi Output. ADC 08XX mempunyai resolusi 8bit (256 keadaan output)
atau 12 bit (4096 keadaan output)
 Output serial atau paralel. ADC dengan output paralel menyediakan jalur data
terpisah untuk masing-masing bit. Pada ADC dengan output serial hanya
terdapat satu jalur data, terkadang ditambah satu jalur clock, sehingga hanya 1
bit data yang dikirimkan dalam satu waktu contohnya ADC0831/32/34
8.4.2.1 ADC 0804
Adalah salah satu jenis ADC yang dapat dengan mudah ditemui. ADC0804
merupakan ADC dengan satu input analog dan mempunyai output paralel dengan resolusi 8
bit

Antarmuka antara ADC dengan mikrokontroler dapat diterangkan sebagai


berikut.Mikrokontroler mengirim sinyal rendah ke CS (Chip Select) untuk mengaktifkan
ADC. Mikrokontroler Lalu mengirimkan sinyal rendah ke tinggi kepada pin WR (Write atau
lebih tepat Start Conversion) untuk memerintahkan ADC melulai konversi sinyal analog pada
Vin(+) untuk dijadikan angka digital 8 bit.

Sebagai sumber detak ADC)084 dapat digunakan seumber detak eksternal dan
internal. Jika digunakan sumber detak eksternal, maka dihubungkan dengan CLK IN. Untuk
menggunakan CLK IN dan CLK R dirangkai dengan kapasitor dan resistor seperti terlihat
pada gambar

I
f=
I . IRC

Tegangan input yang diukur adalah selisih antara Vin (+) dengan Vin(-). Pada
Umumnya Vin dihubungkan ground. Adapun Vref2 menunjukkan setengah dari nilai
tegangan refrensi yang dipergunakan. Jika Vref2 tidak terhubung dan Vin(-) dihubungkan
denngan Ground maka tengangan input analog terdapat pada rentan 0-5V. Jika rentang
tegangan input yang diperlukan adalah selain 0-5 V maka Vref2 dihubungkan dengan
tegangan tertentu.

8.5 Konverter Digital Ke Analog


Kebalikan dari proses yang terjadi di ADC adalah konversi dari nilai digital menjadi
tegangan analog menggunakan peranti konverter digital ke analog ( digital to analog
converter=DAC).
DAC paling sederhana adalah menggunakan jaringan tangga resistor yang
dihubungkan dengan penjumlahan interving

Dengan menggunakan prinsip pembagi tegangan menggunakan resistor maka dapat


diketahui nahwa
1
V 0= V s
8

1
V 1= V s
4

1
V 2= V s
2

V 3=V s

V s adalah input rangkaian interving aplifier yang mempunyai penguatan


V out −R −1
= =
V0 2R 2

Jaringan tangga resistor dapat juga menggunakan input digital, alih-alih menggunakan
saklar.
8.5.1 DAC 0808
Seperti juga ADC, DAC juga terdapat dalam kemasan IC, contohnya adalah DAC0808
Pada DAC0808 sinyal Input digital dikonversikan menjadi arus dan dengan
menghubungkan resistor dengan Pin I out dapat diperoleh tegangan .Untuk
mendapatkan output tegangan lebih baik pin I out dihubungkan dengan rangkaian op-
amp dan resistor feedback untuk mengkonversikan arus menjadi tegangan

Anda mungkin juga menyukai