RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM GustiHasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
1. Pasien yang datang berobat bisa datang sendiri, Rujukan dari Rumah
sakit lain atau rujukan dari Puskesmas atau Klinik atau Dokter
Praktek Perorangan
2. Dilakukan pendataan identitas diri ditempat pendaftaran pasien baik
pasien baru maupun pasien lama
PROSEDUR
3. Mendapatkan pelayanan di poliklinik sesuai dengan yang diinginkan
pasien
4. Dokter yang memeriksa dapat menyimpulkan apakah pasien
tersebut akan di rawat
PROSEDUR ALUR PASIEN RAWAT JALAN
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
1. Pasien melaksanakan pendaftaran di bagian pendaftaran
2. Pasien mendapat penjelasa proses administrasi rawat jalan,
informasi hak dan kewajiban
3. Untuk pasien kunjungan baru, akan diarahkan ke bagian oral
diagnose untuk pemeriksaan awak dan kemudian dirujuk ke klinik
spesialis sesuai dengan keluhan utama
4. Untuk pasien kunjungan ulang, diberikan nomer antrian pemeriksaan
5. Pasien diterima di klinik spesialis sesuai penyakit
PROSEDUR 6. Pasien diinformasikan mengenai ruang pemeriksaan dan dokter yang
akan memeriksa
7. Pasien diinformasikan hasil pengkajian dokter
8. Pasien diinformasikan tenteng renaca pengobatan dan tindakan yang
diperlukan
9. Pasien mendapat penjelasan tentang pengobatan dan edukasi di
rumah
10. Seluruh kegiatan pengkajian dan rencana pengobatan
didokumentasikan
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
Suatu tindakan pengkajian awal data pasien, pada saat pasien tersebut
pertama kali dating di poliklinik rawat jalan dengan suatu masalah
PENGERTIAN
kesehatan, yang dilakukan oleh dokter
1. Mengetahui masalah utama dan riwayat penyakit pasien
2. Mengetahui riwayat psikososial-ekonomi pasoen
TUJUAN
3. Mengatahui keadaan fisik pasien
4. Menegakkan diagnose kerja
5. Menentukan rencana penatalaksanaan pasien
Semua pasien rawat jalan di lakukan asesmen berdasarkan format isian
KEBIJAKAN yang sudah ditetapkan
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 2dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
Suatu tindakan pengkajian awal data pasien, pada saat pasien tersebut
pertama kali dating di poliklinik rawat jalan dengan suatu masalah
PENGERTIAN
kesehatan, yang dilakukan oleh perawat
PROSEDUR 1. Perawat melakukan identifkasi pasien (nama dan tanggal lahir) yang
kemudian dicocokan dengan data identitas pada rekam medis
2. Perawat menanyakan keluahan pasien, riwayat psikososial, status
pasikologis, pemeriksaan fisik (tanda vital), skrining gizi, status
fumgsional, skrining nyeri
3. Perawat melakukan pengkajian dari data yang diperoleh untuk
menyimpulkan masalah keperawatan
4. Rencana penatalaksanaan disusun dan dicatat pada formulir
asesmen awal pasien rawat jalan
5. Seluruk kegiatan skrining dan kesimpulan masalah keperawatan
didokumentasikan dalam rekam medic
6. Semua eleman isian dalam formulir terisi lengkap dan ditanda
tangani oleh Perawat yang melakukan asesmen pasien
7. Formulir asesmen awal keperawatan wajib diisi 2 jam pertama ketika
pasien datang
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 2dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
1. Unit Rawat jalan RSGM Gusti Hasan Aman
UNIT TERKAIT 2. Unit Rekam Medik RSGM Gusti Hasan Aman
ASSESMEN RAWAT JALAN
(Proses Penilaian Awal Medis Rawat Jalan)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
Suatu tindakan pengkajian awal data pasien, pada saat pasien tersebut
pertama kali dating di poliklinik rawat jalan dengan suatu masalah
PENGERTIAN
kesehatan, yang dilakukan oleh DPJP
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 2dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 2dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
7. “P” (planning) diisi rencana perawatan. Yang selanjutnya dituliskan
terapi atau tindakan yang diberikan kepada pasien termasuk apabila
PROSEDUR diberikan pengobatan
8. Semua form yang mencakup hal-hal diatas diisi secara lengkap, jelas
dan dikomentasikan dalam rekam medic
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
TUJUAN
Semua temuam asesmen termasukanestesi dan bedah terdokumentasi
1. Temuan pada asesmen dicatat dalam rekam medis
2. Asesmen medis dicatat dalam rekam medis pasien dalam waktu 24
jsm detelsh pasien di rawat
KEBIJAKAN
3. Asesmen keperawatan dicatat dalam rekam medis pasien dalam
waktu 24 jam setelah pasien dirawat
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 2dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
9. Laksanakan proses dokumentasi tersebut dengan penuh rasa
PENGERTIAN tanggung jawab dan professional dalam bekerjasama
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
2. Pengisian data tanggal dan jam asesmen
3. Pengisian tanda tangan dan nama jelas yang melaksanakan asesmen
PROSEDUR 4. Catatan asesmen di dokumetasikan pada catatan medic. Pencatatan
dan dokumentasi tentang penulisan DPJP oleh dokter yang
melakukan asesmen
1. IGD RSGM Gusti Hasan Aman
UNIT TERKAIT
2. Unit Radiologi RSGM Gusti Hasan Aman
MANAJEMEN NYERI
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
Nyeri akut merupakan hasil dari injuri akut, penyakit atau pembedahan,
nyeri kronik non keganasan dihubungkan dengan kerusakan jaringan
yang dalam masa penyembuhan atau tidak progresif
PENGERTIAN
Nyeri kronik keganasan adalah yeri yang dihubungkan dengan kanker
atau proses penyakit lain yang progresif
MANAJEMEN NYERI
No. Dokumen No. Revisi No. Halaman
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
1. Manajemen nyeri non farmakologik (dapat dilakukan oleh tenaga
perawat dan dokter). Pendekatan non farmakologik biasanya
menggunakan terapi perilaku (hipnotis, biofeedback), pelemas
otot/relaksasi, akupuntur, terapi kognitif (distraksi), restrukturisasi
kognisi, imajinasi dan terapi fisik
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 1
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 1
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 2dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
Asesmen ulang adalah suatu proses aesemen pasien yang diulang pada
interval tertentu berdasarkan kondisi dan pengobatan pasien untuk
PENGERTIAN
mengetahui respon pengobatan, hasil perawatan atau perawatan
lanjutan
Asesmen ulang dilakukan terhadap pasien untuk mengetahui respon
TUJUAN
pengobatan, hasil perawatan atau perawatan lanjutan
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 2dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
4. Asesmen ulang didokumentasikan di rekam medis
5. Laksanakan proses asesmen ulang tersebut dengan penuh rasa
tanggung jawab dan frofesional dalam bekerjasama
PROSEDUR
C. Asesmen nyeri ulang untuk pasien perawatan berkelanjutan:
1. Asesmen nyeri selalu dilakukan saat pasien datang untuk
melanjutkan perawatan
2. Asesmnen nyeri ulang didokumentasikan di rekam medis
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 2dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
Staf medis, staf perawatan dan staf lain yang bertanggung jawab atas
KEBUJAKAN
pelayanan pasien yang terintegrasi
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 2dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
2. Pencatatan dilembar integrasi menggunakan teknik SOAP
(Subjektif, Objektif, Asessment, dan Planning)
3. Cara penulisan : DPJP menggunakan tinta hitam. Perawat
menggunakan tinta biru
4. Pasien dan keluarga diberi tahu mengenai diagnose penyakit, terapi
yang akan dilakukan dan prognosa terhadap tindakan yang akan
PROSEDUR diberikan
5. Hasil pemeriksaan penunjang dituliskan pada lembar CPPT di
bagian assessment
6. Pemberian obat dengan resep dituliskan dalam lembar CPPT
dibagian terapi (setelah Planning)
7. Konsul dan jawaban konsul antar dokter gigi dalam RSGM Gusti
Hasan Aman (konsultai internal) di tuliskan dalam lembar CPPT
1. Unit Rawat jalan RSGM Gusti Hasan Aman
UNIT TERKAIT
2. IGD RSGM Gusti Hasan Aman
ASESMEN NYERI
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 1 dari 2
Jl.SimpangUlin
A. Yani 28
Banjarmasin
Ditetapkan
Direktur RSGM Gusti HasanAman
Banjarmasin
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL drg.SAPTA RIANTA HUTASOIT, Sp.Ort
............................2017 Pembina Tk I
(SPO)
PENGERTIAN Asesmen nyeri adalah pengakjian nyeri yang dirasakan oleh pasien
ASESMEN NYERI
RSGM
GUSTI HASAN AMAN SPO/ / / /AP 2 dari 2
Jl.Simpang Ulin
A. Yani 28
Banjarmasin
b. Q = Quality and Quantity
Yaitu kualitas dan kekuatan nyeri, serta frekuensi terjadinya
nyeri
c. R = Regio and Radiation
Yaitu, lokasi nyeri dan penyebaran nyeri
d. S = severity and Scale
Yaitu, tingkat nyeri (skala 1-10) dan aktivitas terkait nyeri.
Keterangan skala nyeri :
PROSEDUR 0 = tidak ada nyeri
1-3 = nyeri ringan
4-6 = nyeri sedang hingga berat
7-9 = nyeri sangat berat
10 = nyeri beerat tidak tertahankan
e. T = Timing abd Type of Onset
Yaitu, durasi nyeri, waktu nyeri muncul pertama kali, tingkat
kekerapan nyeri (frekuensi), nyeri timbul secara tiba-
tiba/perlahan
1. Unit rawat jalan RSGM Gusti Hasan Aman
UNIT TERKAIT
2. IGD RSGM Gusti Hasan Aman
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMAKAIAN FILM
BADGE/KONTROL RADIASI UNTUK PERSONIL DI RADIOLOGI
Petugas PPR mendapatkan Film Badge dari BPFK Film badge yag sudah dipakai
dikumpulkan untuk diserahkan ke BPFK
dengan ND pada periode waktu 1 bulan
Petugas PPR menginstruksikan kepada personil
pekerja radiasi untuk memakai FB setiap berdinas DEFB : Daftar Evaluasi Film Badge
DEFB yang diproses di BATAN diperoleh
melalui BPFK
Membagikan Film Badge sesuai dengan nomor dan
nama yang tertera untuk masing-masing personil Kartu Dosis Kartu Dosis adalah kartu yan berisi
catatan jumlah dosis yang diterima
setiap personil setiap bulan
Mengumpulkan dan mengirimkan Film Badge yang NABD : Nilai Ambang Batas Dosis
sudah dipakai NABD radiasi yang diterima
Di Instruksikan untuk
Selesai
melakukan
pemeriksaan
A/2
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMAKAIAN FILM
BADGE/KONTROL RADIASI UNTUK PERSONIL DI RADIOLOGI
Tidak Selesai
Selesai
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMAKAIAN FILM
BADGE/KONTROL RADIASI UNTUK PERSONIL DI RADIOLOGI
RSGM
GUSTI HASAN AMAN
Jl.SimpangUlin SPO/ / / /AP 3 dari 3
A. Yani No. 28
Telp. 0511 674 2553
Banjarmasin
Suatu alat bantu yang dapat diukur tentang jumlah paparan radiasi
PENGERTIAN
yang diterima oleh masing-masing pekerja radiasi di radiologi
Sebagai panduan untuk memastikan apakah prosedur pemakaian
film badge sudah dilaksanakan oleh semua pekerja radiasi sehingga
TUJUAN
dapat memonitor data-data yang akurat tentang dosis radiasi yang
diterima.
1. Petugas proteksi radiasi
2. Koordinasi dengan BPFK
3. Pengadaan film badge setiap bulan
KEBIJAKAN
4. Pencatatan hasil nilai paparan radiasi yang telah di ukur oleh
BPFK
5. Evaluasi hasil paparan yang diterima
1. Film badge digunakan oleh pekerja radiasi
2. Film badge ditempatkan pada film holder
3. Film badge dipasangkan di sekitar tubuh
4. Pergantian film badge dilakukan setiap satu bulan sekali
5. Kepengurusan film badge dilaksanakan oleh petugas proteksi
PROSEDUR
radiasi
6. Pelaporan film badge ke Badan Pengawas BPFK
7. Hasil nilai pengukuran paparan radiasi di evaluasi dan di
sosialisasikan kepada pekerja radiasi sebagai bahan acuan
prosedur kerja
1. BATAN
UNIT TERKAIT
2. BPFK