Anda di halaman 1dari 4

Skenario

Seorang wanita usia 30 tahun datang ke poliklinik RS Raden Mattaher dengan keluhan cepat lelah
dan merasa lemas. Disaat bersepeda pernah pingsan. Sering demam dan epistaksis. Menurut
keluarganya dia terlihat lebih pucat dari biasanya.

Klarifikasi Istilah

1. Pingsan : Penurunan kesadaran yang dikarenakan kurangnya suplai O 2 ke otak


2. Demam : Peningkatan suhu tubuh diatas 37,5 oC
3. Epistaksis : Pendarahan yang keluar dari lubang hidung pada selaput lendir hidung
4. Pucat : Perubahan warna kulit yang dikarenakan kurangnya suplai darah ke kulit.

Identifikasi Masalah

1. Patogenesis cepat lelah dan lemah


2. Penyakit apa saja yang ditandai dengan epitaksis, lelah dan lemas
3. Apa saja faktor penyabab seseorang merasa cepat lelah dan lemas pada skenario
4. Apa hubungan umur dan jenis kelamin dengan keluhan yang dirasakan pasien
5. Kenapa pasien bisa pingsan saat bersepeda
6. Makna klinis demam, epistaksis, dan pingsan
7. Makna klinis pucat dan mekanismenya
8. Bagaimana cara menentukan pasien pucat secara klinis
9. Alur penegakan diagnosis
10. Bagaimana metabolisme dan perkembangan sel darah
11. Diagnosis banding dan diagnosis kerja
12. Sintesis penyakit
13. Kelainan eritrosit
14. Konsep Fe dalam tubuh manusia

Curah Pendapat

1. Penurunan jumlah eritrosit  menurunnya suplai O2 menyebabkan penurunan


pembentukan energi  lelah
2. Anemia aplastik, anemia hemolitik, anemia defisiensi Fe, DBD, leukimia
3. Kekurang O2 , kekurangan nutrisi, kekurangan Fe
4. Karena usia semakin tua semakin lebih cepat lelah dan lemas, dan jenis kelamin wanita
biasanya cepat lelah dibandingkan laki-laki dan wanita juga mengalami menstruasi yang
banyak mengeluarkan darah.
5. Dikarenakan kekurangan suplai oksigen dan darah ke otak
6. Demam dikarenakan penurunan daya tahan tubuh sehingga kuman mudah masuk ketubuh,
epistaksis dikarenakan pendarahan pada selaput lendir hidung, dan pingsan dikarenakan
kurangnya suplai darah dan oksigen ke otak
7. Dikarenakan kurangnya suplai darah ke kulit atau organ perifer
8. Dilihat dari kelopak mata, bibir, lidah, telapak tangan,dan kuku.
9. Tempat di sumsum tulang.
stem cell multipotent  SC pluripotent  myolid  eritrosit, leukosit, trombosis
limfoid  limfosit
10. Anamnesis : keluhan utama : lelah, lemah. Riwayat penyakit dahulu : pernah pingsan,
demam, epistaksis.

Pemeriksaan fisik : Hhead to toe

Pemerikasaan penunjang : pengukuran kadar Hb, Fe, Trombosit, Leukosit (pemeriksaan


darah lengkap), pemeriksaan sumsum tulang, pemeriksaan fungsi ginjal

11. Diagnosis banding :


- Anemia aplastik
- Anemia megaloblasik
- Anemia defisiensi besi
- Leukimia
- DBD
Diagnosis Kerja : Anemia Aplastik

Analisis Masalah

1. Patogenesis cepat lelah dan lemah


Cepat lelah dan lemah :
Berkurangnya jumlah eritrosit yang dihasilkan berarti jumlah carrier O 2 juga semakin
berkurang sehingga jika eritrosit berkurang, maka pengangkutan O2 pun ikut berkurang.
Akibatnya, proses pembakaran glukosa pada sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi juga
akan berkurang, misalnya sel-sel otot juga tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk
digunakan dalam metabolisme sel-sel otot. Akibatnya, energi yang dihasilkan oleh sel-sel
otot untuk berkontraksi semakin berkurang (hipoksia jaringan). Defisiensi besi juga dapat
menyebabkan gangguan glikolisis sehingga terjadi penumpukan asam laktat. Kedua Hal
tersebut yang menimbulkan manifestasi klinis berupa cepat lelah dan lemah.

Karier
Penurunan O2 Hipoksia
Eritrosit menuru Jaringan
n CEPA
T
LELA
mioglobin H

Enzimsitokr Gangguan
Defisiensi Fe glikolisis
om

Gliserofosfa
tOksidase
Penumpuka
nasamlaktat
2.
3.

4. Apa hubungan umur dan jenis kelamin dengan keluhan yang dirasakan pasien?
Penyebab tersering defisiensi besi pada orang dewasa adalah perdarahan. Perempuan yang
mengalami menstruasi kehilangan sekitar 30 mg besi setiap kali siklus menstruasi,
perempuan dengan perdarahan menstruasi yang hebat dapat kehilangan lebih banyak lagi.
Besi membentuk inti dari cincin besi-porfirin heme, yang bersama dengan rantai globin
membentuk hemoglobin. Hemoglobin secara reversibel mengikat oksigen dan membentuk
mekanisme penting untuk mentranspor oksigen dari paru ke jaringan lain. Pada keadaan
tidak adekuatnya besi, terbentuk eritrosit yang berukuran kecil dan tidak cukup
mengandung hemoglobin sehingga menyebabkan anemia mikrositik hipokromik.

5. Kenapa pasien bisa pingsan saat bersepeda?


Hampir pingsan :
Kegagalan sumsum tulang dalam memproduksi sel-sel darah, yaitu sel eritrosit juga
menyebabkan distribusi O2 ke otak berkurang sehingga menyebabkan timbulnya perasaan
mau pingsan (syncope).
6.

11. Diagnosis Banding

Pembeda Umur Jenis Lemah, Epitaksis Pucat Gejala Khas


Kelamin lelah,dan
pingsan
Anemia Aplastik Semua Ada Ada Ada Infeksi, dan
umur pendarahan
Anemia Semua - Ada - Ada Glositis,
megaloblastik umur gangguan
neurologik pada
defisiensi vit. B12
Anemia Usia Ada - Ada Disfagia, atrofi
defisiensi Besi produktif papil lidah, kuku
sendok
Leukimia Anak-anak Ada ada - Terjadi
myeloblastik pembesaran
akut organ
( Hatti, Splen)

Anda mungkin juga menyukai