Disusun Oleh :
Faktor presipitasi
Harga diri rendah sering disebabkan karena RENTANG RESPON POHON MASALAH
adanya koping individu yang tidak efektif 1. Aktualisasi diri (Adaptif)
akibat adanya kurang umpan balik positif, 2. Konsep diri positif (Adaptif) Isolasi Sosial
kurangnya system pendukung kemunduran 3. Harga diri rendah (Maladaptif)
perkembangan ego, pengulangan umpan balik 4. Keracunan identitas (Maladaptif)
Harga Diri Rendah Kronik
yang negatif, disfungsi system keluarga serta 5. Depersonalisasi/tidak mengenal diri
terfiksasi pada tahap perkembangan awal. (Maladaptif)
Koping Individu Tidak Efektif
MEKANISME KOPING
PENATALAKSANAAN Mekanisme koping termasuk pertahanan koping
1. Psikofarmaka jangka panjang pendek atau jangka panjang serta
2. Psikoterapi penggunaan mekanisme pertahanann ego untuk
3. Terapi Modalitas / perilaku melindungi diri sendiri dalam menghadapi
4. Terapi Kejang Listrik (Electro Confulsive persepsi diri yang menyakitkan
Terapi)
PATHWAYS
Frustasi
Defisit perawatan
diri Isolasi sosial
Sumber : Direja (2011), Purwanto (2013) dan Afnuhazi (2015) dalam Zulfa (2019).
MINDMAP RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Identitas klien
Alasan Masuk NOC
Riwayat kesehatan sekarang Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Faktor pencetus dan pendukung selama 3 hari/8 jam diharapkan pasien dapat
Riwayat kesehatan sebelumnya meningkatkan konsep diri yang positif dengan
Riwayat kesehatan keluarga kriteria hasil:
Penilaian terhadap stressor Klien dapat membina hubungan saling
Sumber koping percaya dengan perawat
Mekanisme koping klien dapat mengidentifkasi aspek positif dan
Pengkajian fisik kemampuan yang dimiliki.
Pengkajian Psikososial klien dapat merencanakan kegiatan sesuai
Pengkajian status mental dengan kemampuan yang dimiliki.
Kebutuhan persiapan pulang klien dapat melakukan kegiatan sesuai
Pengetahuan kurang tentang: rencana yang dibuat.
Pemeriksaan penunjang Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung
Terapi medis yang ada.
Penilaian skor kategori pasien
INTERVENSI
Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapautik (pertahankan
sikap konsisten, terbuka, tepati janji, dan hindari kesan negatif)
Diskusikan dengan klien tentang :
Aspek positif yang dimiliki klien, keluarga, lingkungan.
Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi penilaian negatif.
Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien
Libatkan kegiatan sesuai kondisi klien
Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan
DAFTAR PUSTAKA
Damaiyanti. Mukhripah. & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika
Aditama.
Hawari, D. (2003). Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa : Skizofrenia. Jakarta :
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2018). NANDA-I Diagnosa Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020. Buku Kedokteran EGC.
Keliat, C. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Yogyakarta: EGC.
Maramis, W. F. dan A. A. Maramis. (2005). Catatan ilmu kedokteran jiwa Edisi kedua.
Surabaya : Airlangga University Press.
Prabowo, Eko. (2014). Konsep dan aplikasi asuhan keperawatan jiwa. Yogyakarta :
Nuhamedika.
Rahma, Sofia Zulfa. (2019). Latihan Berfikir Positif Pada Klien Dengan Harga Diri Rendah.
Universitas Muhammadiyah Magelang.
Stuart & Sundeen. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta : EGC.
Townsend. (2008). Nursing Diagnosis in Psuchiatric Nursing a Pocket Guide for Care Plan
Construction. jakarta: EGC.
Yosep, Iyus. (2009). Keperawatan Jiwa Edisi Revisi. Bandung : PT Refika Aditama.