Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH KRONIK

Disusun Oleh :

Rifa Asmah Hanifah


(1910206050)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2020
MINDMAP TEORI HARGA PENGERTIAN TANDA DAN GEJALA
DIRI RENDAH KRONIK Harga diri rendah kronik yaitu perasaan 1. Mengkritik diri sendiri
negatif terhadap diri sendiri yang telah 2. Menarik diri dari hubungan sosial
berlangsung lama yaitu sebelum 3. Pandangan hidup yang pesimis
sakit/dirawat. Pasien mempunyai cara 4. Perasaan lemah dan takut
FAKTOR PREDISPOSISI & PRESIPITASI 5. Penolakan terhadap kemampuan diri sendiri
berfikir yang negatif yang biasanya sudah
Faktor predisposisi meliputi : 6. Ketidakmampuan menentukan tujuan
berlangsung sejak lama yang dirasakan
1. Faktor yang mempengaruhi harga diri 7. Merasionalisasi penolakan
klien sebelum sakit atau sebelum dirawat. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
meliputi penolakan orang tua, harapan 8.
orang tua yang tidak realistik, Klien sudah memiliki pikirna negatif 9. Menunjukkan tanda depresi ( sukar tidur dan sukar
kegagalan yang berulang. sebelum dirawat dan menjadi semakin makan )
meningkat saat dirawat. 10. Kurang memperlihatkan perawatan diri, berpakaian
2. Faktor yang mempengaruhi performa
tidak rapi, selera makan menurun
peran adalah stereotipe peran gender, 11. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri,
tuntutan peran kerja, dan harapan peran tidak berani menatap lawan bicara
budaya. 12. Percaya diri kurang, lebih banyak menundu
3. Faktor yang mempengaruhi identitas 13. Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat
pribadi meliputi kelompok sebaya dan HARGA DIRI penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit
perubahan struktur sosial, RENDAH KRONIK
ketidakpercayaan orangtua.

Faktor presipitasi
Harga diri rendah sering disebabkan karena RENTANG RESPON POHON MASALAH
adanya koping individu yang tidak efektif 1. Aktualisasi diri (Adaptif)
akibat adanya kurang umpan balik positif, 2. Konsep diri positif (Adaptif) Isolasi Sosial
kurangnya system pendukung kemunduran 3. Harga diri rendah (Maladaptif)
perkembangan ego, pengulangan umpan balik 4. Keracunan identitas (Maladaptif)
Harga Diri Rendah Kronik
yang negatif, disfungsi system keluarga serta 5. Depersonalisasi/tidak mengenal diri
terfiksasi pada tahap perkembangan awal. (Maladaptif)
Koping Individu Tidak Efektif

MEKANISME KOPING
PENATALAKSANAAN Mekanisme koping termasuk pertahanan koping
1. Psikofarmaka jangka panjang pendek atau jangka panjang serta
2. Psikoterapi penggunaan mekanisme pertahanann ego untuk
3. Terapi Modalitas / perilaku melindungi diri sendiri dalam menghadapi
4. Terapi Kejang Listrik (Electro Confulsive persepsi diri yang menyakitkan
Terapi)
PATHWAYS

Gangguan Ideal diri tidak Kegagalan Penolakan Ketergantungan


citra tubuh realistik berulang lagi orang tua pada orang lain

Ketidakpercayaan dan tekanan lingkungan keluarga

Frustasi

Koping tidak efektif

Berfikir negatif Menyalahkan diri sendiri

Merasa tertekan Merasa tidak berguna


terancam

Tidak dapat menikmati kegiatan


Kehilangan minat yang disenangi
beraktifitas

Tidak mau Harga diri rendah kronik


merawat diri Tidak mau bergaul

Defisit perawatan
diri Isolasi sosial

Sumber : Direja (2011), Purwanto (2013) dan Afnuhazi (2015) dalam Zulfa (2019).
MINDMAP RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Harga Diri Rendah


Kronik

PENGKAJIAN
Identitas klien
Alasan Masuk NOC
Riwayat kesehatan sekarang Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Faktor pencetus dan pendukung selama 3 hari/8 jam diharapkan pasien dapat
Riwayat kesehatan sebelumnya meningkatkan konsep diri yang positif dengan
Riwayat kesehatan keluarga kriteria hasil:
Penilaian terhadap stressor Klien dapat membina hubungan saling
Sumber koping percaya dengan perawat
Mekanisme koping klien dapat mengidentifkasi aspek positif dan
Pengkajian fisik kemampuan yang dimiliki.
Pengkajian Psikososial klien dapat merencanakan kegiatan sesuai
Pengkajian status mental dengan kemampuan yang dimiliki.
Kebutuhan persiapan pulang klien dapat melakukan kegiatan sesuai
Pengetahuan kurang tentang: rencana yang dibuat.
Pemeriksaan penunjang Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung
Terapi medis yang ada.
Penilaian skor kategori pasien

INTERVENSI
Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapautik (pertahankan
sikap konsisten, terbuka, tepati janji, dan hindari kesan negatif)
Diskusikan dengan klien tentang :
Aspek positif yang dimiliki klien, keluarga, lingkungan.
Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi penilaian negatif.
Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien
Libatkan kegiatan sesuai kondisi klien
Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan
DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti. Mukhripah. & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika
Aditama.
Hawari, D. (2003). Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa : Skizofrenia. Jakarta :
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2018). NANDA-I Diagnosa Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2018-2020. Buku Kedokteran EGC.
Keliat, C. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Yogyakarta: EGC.
Maramis, W. F. dan A. A. Maramis. (2005). Catatan ilmu kedokteran jiwa Edisi kedua.
Surabaya : Airlangga University Press.
Prabowo, Eko. (2014). Konsep dan aplikasi asuhan keperawatan jiwa. Yogyakarta :
Nuhamedika.
Rahma, Sofia Zulfa. (2019). Latihan Berfikir Positif Pada Klien Dengan Harga Diri Rendah.
Universitas Muhammadiyah Magelang.
Stuart & Sundeen. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta : EGC.
Townsend. (2008). Nursing Diagnosis in Psuchiatric Nursing a Pocket Guide for Care Plan
Construction. jakarta: EGC.
Yosep, Iyus. (2009). Keperawatan Jiwa Edisi Revisi. Bandung : PT Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai