Disusun oleh:
JUNIAR ICHSAN
1910206136
MANIFESTASI KLINIS
Tahap I : Menyeringai atau tertawa yang tidak sesuai, Menggerakan bibirnya tanpa menimbulkan suara, Gerakan mata yang cepat, Respon verbal yang
lambat, Diam dan dipenuhi sesuatu yang mengasyikan.
Tahap II : Peningkatan system saraf otonom yang menunjukan ansietas, Misalnya peningkatan nadi, pernafasan dan tekanan darah, Penyempitan kemampuan
konsentrasi, Dipenuhi dengan pengalaman sensori dan mungkin kehilangan kemampuan untuk membedakan antara halusinasi dengan realitas.
Tahap III : Lebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh halusinasimya daripada menolaknya, Kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain,
Rentang perhatian hanya beberapa menit atau detik,Gejala fisik dari ansietas berat seperti berkeringat, tremor, ketidakmampuan untuk mengikuti petunjuk.
Tahap IV : Perilaku menyerang teror seperti panic, Sangat potensial melakukan bunuh diri atau membunuh orang lain, Tidak mampu berespon terhadap
petunjuk yang kompleks, Tidak mampu berespon terhadap lebih dari satu orang.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENATALAKSANAAN MEDIS
Faktor Predisposisi : Faktor penyebab yang
mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat Halusinasi yang diduga dapat di atasi secara
dibangkitkan oleh untuk mengatasi. mudah dan cepat (misalnya, halusinosis,
halusinogenik atau timbul karena dukerta atau
a Faktor perkembangan bergabung) dapat diobati dengan benzodiazapin
dan keduanya dapat mengatasi secara cepat
Jika tugas perkembangan mengalami hambatan dan gangguan perilakunya.
hubungan interpersional terganggu maka individu akan
mengalami stress dan kecemasan. Antidepresiva, litium (eskalith, priadel, teralitha)
dan antikonvulsiva biasanya tidak diberikan
b Faktor Sosiokultular dalam UGD tetapi harus diberikan bila klien
sebelumnya memang sudah menggunakan obat
Berbagai faktor dimasyarakat dapat menyebabkan tersebut, karena khasiatnya baru timbul setelah
seorang merasa disingkirkan oleh kesepian terhadap penggunaan beberapa saat minimal2 – 3 minggu
lingkungan tempat klien dibesarkan.
RESIKO PERILAKU
KEKERASAN
WAHAM CURIGA
HALUSINASI
DAFTAR PUSTAKA
Ah. Yusuf, RizkyFitryasari PK, dan Hanik Endang Nihayati. 2015. Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Davison, G. C., J. M. Neale, dan A. M. Kring. 2004. Abnormal Psychology. Ninth
Edition. US: John Wiley, & Sons, Inc. Terjemahan oleh N. Fajar. 2010.
Psikologi Abnormal.Edisi ke-10. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Maramis, W. F. dan A. A. Maramis. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi
kedua.Surabaya: Airlangga University Press.
Yosep, H.I., Sutini, T. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa and Advance Mental Health
Nursing. Cetakan ke-6. Bandung: PT Refika Aditama.