Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah

Perdagangan dewasa ini sangat pesat kemajuannya. Perkembangan

tersebut tidak hanya pada apa yang diperdagangkan tetapi juga pada tata

cara dari perdagangan itu sendiri. Pada awalnya perdagangan dilakukan

secara barter antara dua belah pihak yang langsung bertemu dan bertatap

muka yang kemudian melakukan suatu kesepakatan mengenai apa yang

akan dipertukarkan tanpa ada suatu perjanjian. Setelah ditemukannya alat

pembayaran, maka lambat laun barter berubah menjadi kegiatan jual beli

sehingga menimbulkan perkembangan tata cara perdagangan. Dan tata

cara perdagangan kemudian berkembang dengan adanya suatu

perjanjian diantara kedua belah pihak yang sepakat mengadakan suatu

perjanjian perdagangan yang di dalam perjanjian tersebut mengatur

mengenai apa hak dan kewajiban diantara kedua belah

pihak. Perjanjian e-commerce yang dilakukan oleh para pihak bukan


seperti layaknya perjanjian pada umumnya, tetapi perjanjian tersebut

dapat dilakukan meskipun tanpa adanya pertemuan langsung antara

kedua belah pihak, namun perjanjian antar para pihak tersebut dilakukan

secara elektronik. Perjanjian antar pihaknya dilakukan dengan mengakses

halaman web yang disediakan, berisi klausul atau perjanjian yang dibuat

oleh pihak pertama (penjual), dan pihak yang lain (pembeli) hanya tinggal

menekan tombol yang disediakan sebagai tanda persetujuan atas isi

perjanjian yang telah ada, tanpa perlu membubuhkan tanda tangan seperti

perjanjian pada umumnya, tetapi menggunakan tanda tangan elektronik

atau digital signature. Sehingga para pihak tidak perlu bertemu langsung


untuk mengadakan suatu perjanjian, suatu perjanjian dianggap sah

apabila memenuhi syarat subyektif dan syarat obyektif. Pemenuhan atas

syarat tersebut berakibat pada perjanjian yang telah dibuat menjadi

sah.  Perjanjian juga mengikat bagi para pihak mengenai hak dan

kewajibannya, sehingga pemenuhan syarat sahnya suatu perjanjian

mutlak untuk dipenuhi, hal ini kelak apabila dikemudian hari terjadi suatu

permasalahan atau sengketa maka penyelesaiannya dapat didasarkan

pada perjanjian yang telah disepakati. Syarat sah yang pertama adalah

kesepakatan yang diatur dalam Pasal 1320 ayat (1) KUHPerdata.

Kesepakatan adalah persesuaian pernyataan kehendak antara satu orang

atau lebih dengan pihak lainnya. Yang sesuai itu adalah pernyataanya,

karena kehendak itu tidak dapat dilihat/diketahui orang lain. Tujuan

pembuatan perjanjian secara tertulis adalah agar memberikan kepasatian

hukum bagi para pihak dan sebagai alat bukti yang sempurna, dikala

timbul sengketa dikemudian hari. Pembuktian dalam kontrak jual beli ini,

dapat diartikan memberikan suatu kepastian yang bersifat mutlak, karena


berlaku bagi setiap orang yang melakukan perjanjian. Menurut Pasal 164

Het Herziene Indonesisch Reglement (HIR) yang disebutkan alat bukti

terdiri dari:

1. Bukti surat      

2. Bukti saksi

3. Persangkaan

4. Pengakuan, dan

5. Sumpah.

Perkembangan e-commerce diatur di dalam Undang-undang No.

19 Tahun 2016 perubahan atas Undang-undang No. 11 Tahun 2008


tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Pada hakekatnya kontrak

elektronik adalah perjanjian yang disepakati para pihak yang membuatnya

hanya sarananya sangat berbeda menggunakan system elektronik.

Keabsahan suatu kontrak elektronik ini dijelaskan pada UUITE dalam

Pasal 5 ayat (3) UUITE dengan mensyaratkan keabsahan kontrak

(dokumen elektronik) bila menggunakan Sistem Elektronik yang

sebagaimana diatur dalam Pasal 13 s/d Pasal 16 UUITE.

Persyaratan menggunakan sarana sistem elektronik yang sudah

disertifikasi ini merupakan suatu usaha preventif bagi orang yang ini

berdalih atau tidak ingin mengakui setelah membuat suatu perikatan

dengan beralasan kontrak elektronik itu tidak sah dan mengikat karena

tidak diakui secara spesifik oleh Undang-Undang. Sebenarnya tanpa

dinyatakan seperti ini pun, setiap kontrak yang dibuat melalui sistem

elektronik tetap saja sah karena harus memenuhi syarat sah perjanjian.

Karena sulitnya mengukur itikad baik itu di dalam transaksi elektronik

maka keberadaan Pasal 5 ayat (3) UUITE sangat baik apalagi berkaitan
dengan keabsahan alat bukti nantinya.

Didalam ajaran islam memiliki sisi keunikan tersendiri, dimana didalam

ajaran tersebut tidak hanya bersifat komprehensif, tapi juga bersifat

universal. Komprehensif berarti mencakup seluruh aspek kehidupan, baik

ritual, ataupun social (hubungan antara sesama makhluk). Sedangkan

Universal bisa diterapkan kapan saja, hingga hari akhir.

Landasan ajaran islam Al-Qur’an dan Al-Hadits memiliki daya jangkau dan

daya atur, yang secara universal dapat dilihat dari sisi teksnya yang selalu

pas untuk diimplementasikan dalam wacana kehidupan aktual, misalnya

daya jangkau dan daya atur dalam masalah perekonomian. Dalam hal ini
ekonomi maupun bidang-bidang ilmu lainnya tidak luput dalam kajian

islam, yang bertujuan untuk menuntun manusia agar selalu tetap berada

dijalan Allah, jalan kebenaran dan keselamatan, sebagaiman model

transaksi jual beli lainnya telah ada sejak lama,dan dipraktekkan dalam

masyarakat luas. Dalam transaksi ini terlampir seperangkat aturan yang

tercantum dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Firman Allah Dalam Q.S At-Taubah : 12

“Jika mereka merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan


mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin
orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-
orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti”

Akan tetapi dengan adanya perkembang ilmu pengetahuan dan teknologi,

mebawa manusia pada perubahan secara signifikan. Suatu contoh,

perkembangan teknologi elektronik yang berlangsung sangat pesat akhir-

akhir ini, telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan

masyarakat, bagaimana tidak, kalau adanya internet yang digunakan

sebagai alat transaksi bisnis jarak jauh (E-Commerce / non face), yang

hanya melakukan pertukaran data. Ditambah lagi E-Commerce sebagai

suatu bentuk perdagangan yang relatif baru juga tidak lepas dari masalah

dalam pelaksanaannya.

Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan e-commerce antara lain

mengenai keabsahan kontrak dalam e-commerce (online-

contract/econtract) serta kekuatan pembuktian kontrak tersebut apabila

terjadi sengketa antara para pihak yang dirugikan. Berdasarkan uraian

dan penjelasan tersebut  diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian yang lebih mendalam mengenai pelaksanaan system elektronik


khususnya ditinjau dari segi hukum islam dengan mengambil judul

“KONTRAK PERDAGANGAN MELALUI INTERNET (ELECTRONIC

COMMERCE) DITINJAU DARI HUKUM ISLAM”

1.2       Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan tersebut, maka

dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1.      Bagaimanakah Kontrak Perdagagan Melalui Internet E-Commerce?

2.      Apakah Kontrak Perdagangan Melalui internet E-

Commerce dibenarkan dalam Hukum Islam?

1.3              Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk :

1.      Untuk mengetahui dan memahami kontrak perdagangan dalam

pandangan hukum islam.

2.      Untuk Mengetahui dan memahami apakah kontrak elekronik

dibenarkan dalam hukum islam?


3.      Untuk mengetahui masalah apa saja yang timbul dari adanya sebuah

kontrak perdagangan melalui internet?

1.4              Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan penulis dapat diperoleh dari penulisan

ini adalah:

1.      Manfaat teoritis

a.      Agar dapat memberikan gambaran kepada setiap orang yang

melakukan kontrak dalam perdagangan secara online.

b.      Agar dapat mengetahui dan memahami tentang kontrak perdagangan

e-commerce dalam hukum islam.


2.      Manfaat Praktis

a.       Dapat dijadikan sebagai bahan untuk membantu pihak-pihak untuk

lebih berhati-hati dalam melakukan kontrak e-commerce.

b.      Agar dapat diketahui faktor apa yang timbul dari kontrak perdagangan

melalui internet yang sehingga menjadi pertimbangan apabila ada

kelemahan kontrak perdagangan e-commerce.

Full Text https://imaginatorid.blogspot.com/2020/04/kontrak-perdaganan-

melalui-internet.html

Anda mungkin juga menyukai