BOHRI
2018150012
Pembimbing:
1. Mukhtar dahri SH., MH
2. Febrian chandra SH., MH
KONTRAK DANGANG VIA INTERNET (ELECTRONIC COMMERCE)
DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG
INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
BOHRI
2018150012
Dalam perjanjian jual beli e-commerce masih rawan terjadinya penipuan yang
menyebabkan kerugian bagi konsumen, seperti konsumun telah menbayar
harga tetapi penjual tidak mengirimkan barang.
Istilah Kontrak berasal dari bahasa ingrish, yaitu contracs. sedangkan dalam
bahasa belanda, di sebut dengan overeenkomst (perjanjian).
Pengertian Perjanjian atau kontrak di atur dalam Pasal 1313 KUH Perdata. yang
berbunyi: ’’perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu pihak, atau
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atua lebih”
UNSUR KONTRAK
• The agreement fact between The parties (adanya kesepakatan tentang pakta
antara kedua belah pihak).
• The agreement aswirint (persetujuan di buat secara tertulis).
• The setoprights and duties ceated by (1) and (2) (adanya orang yang berhak
Dan berkewajiban untuk membuat, (1) kesepakatan dan (2) persetujuan
tertulis).
pengertian Electronik Commerce
Dapat diartikan bahwa e-commerce menurut, Roger Clarka adalah tata cara
perdagangan barang dan jasa yang mengunakan media telkomunikasi dan
terkomunikasi sebagai alat bantunya, e-commerce juga dapat diartikan
sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang
menghubungkan antara perushaan konsumen dan masyarakat dalam bentuk
transaksi elektronik dan pertukaran penjualan barang dan informasi
elektronik.
LANDASAN
TEORI
KONTRAK DAGANG
Hal ini dijabarkan dalam Pasal 1239 kitab undang-undang hukum perdata yang
mengemukakan:
“Tiap-tiap perikatan berbuat sesuatu, atau tidak berbuat sesuatu, apa bila yang
berutang tidak memenuhi kewajibannya, mendapatkan penyelesaiyannya
dalam kewajiban menberikan pengantian biaya, rugi dan bunga’’
LANJUTAN….
“Pengantian biaya, rugi dan bunga karena tidak dipenuhinya suatu periktan,
Baru lah mulai diwajibkan apa bila yang berutang, setelah dinytakan lalai
memenuhi perikatannya, tetap melalaikannya atau jika sesuatu yang harus
diberikan atau dibuatnya, hanya di berikan atau dibuat dalam tenggan waktu
yang telah dilampaukannya”
LANJUTAN….
3. hal tertentu ;
Syarat pertama dan kedua disebut syarat subjektif karena mengenai orang-orangnya atau subjek
yang mengadakan perjanjian. Syarat ketiga dan keempat disebuat syarat objektif karena
mengenai perjanjiannya sendiri atau objeknya dari perbuatan hukum yang dilakukan itu.
Transaksi Elektronik
Pasal 17
•Penyelenggaraan Transaksi Elektronik
undang- dapat dilakukan dalam lingkup publik
undang ataupun privat.
Nomor 11 tahun •Para pihak yang melakukan Transaksi
Elektronik sebagaimana dimaksud
2008 Tentang pada ayat (1) wajib beriktikad baik
Informasi dan dalam melakukan intraksi atau
Transaksi bertukaran informasi Elektronik
dan/atau dokumen Elektronik selama
Elektronik Transaksi berlansung.
sebagaiberikut:
PERLINDUNGAN
KONSUMEN
Apabila menperhatikan sudut pandang konsumen, ada beberapa hal yang
diinginkan oleh konsumen pada saat hendak membeli suatu produk diantaranya:
2. Keyakinan bahwa produk yang dibeli tidak berbahaya baik, bagi kesehatan
maupun keamanan jiwanya,
3. Produk yang dibeli cocok sesuai dengan keinginan baik dari segi kualitas
ukuran harga dan seabagainya,
5. Jaminan bahwa produk yang dibelinya dapat berguna dan berfunsi dengan
baik,
6. Jaminan apabila barang yang dibeli tidak sesuai atau tidak dapat digunakan
maka konsumen memperoleh penggantian baik berupa produk maupun uang.
LANJUTAN…
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh jeremy bentham. menemukan bahwa
dasar paling objektif untuk menilai baik buruknya suatu kebijakan adalah
dengan melihat apakah suatu kebijakan atau tindakan tersebut, menbawa
manfaat atau hasil yang berguna atau sebaliknya menimbulkan kerugian bagi
orang-orang terkait.
Perbandingan hukum,
Sejarah hukum
LANJUTAN…
Dalam hal ini penulis mengunakan bahan dari media internet, kamus, buku,
artikel, makalah, skripsi, serta dari Koran dan majalah.
PEGUMPULAN BAHAN HUKUM
Teknik analisis bahan hukum yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
non statistik. Analisis non statistik ini dilakukan dengan kualitatif mengenai
kegiatan analisis isi dalam penelitian ini adalah mengklasifikasi Pasal-Pasal
dokumen sampel ke dalam kategori yang tepat. Setelah analisis data selesai,
maka hasilnya akan disajikan secara deskriptif yaitu dengan jalan
menuturkan dan menggambarkan apa adanya sesuai dengan permasalahan
yang diteliti dan yang diperoleh.
SEKIAN TERIMA KASIH
Aku bukanlah orang yang hebat
Tetapi ku mau belajar
Dari orang-orang yang hebat
Aku adalah orang biasa
Tapi aku ingin menjadi
Orang yang luar biasa
Dan aku bukanlah orang yang istimewa
Tetapi aku ingin membuat seseorang
Menjadi istimewa….