Anda di halaman 1dari 6

HUKUM WARIS DALAM PRAKTEK DI PENGADILAN

Dr. H. Nurul Huda, SH., MH

PUSLITBANG KUMDIL
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

18 Maret 2021
3 SISTEM HUKUM KEWARISAN
01 Hukum Kewarisan KUHPerdata
 Tidak mempersoalkan laki-laki/pe­rempuan dalam kedudukan dan porsi bagian waris.
 Penggolongan hubungan darah.
 Kelemahan = Ibu kandung diletakkan sebagai ahli waris golongan kedua.
Hukum 02 Hukum Kewarisan Adat
Kewarisan  Disistem kekeluargaan tertentu justru mengutamakan perbedaan antara laki-
laki dan perempuan pada kedudukan sebagai ahli waris.
Pluralis  Patrilineal, janda dan anak perempuan dianggap bukan ahli waris (Batak,
Ambon, Nias, Bali, Papua, Gayo, dan Minahasa).
 Matrilineal, krn menarik garis keturunan ke atas melalui ibu, maka mewaris
juga dari keluarga ibu (Minangkabau).
 Bilateral/Parental, warisan diterima dari kedua belah pihak, baik dari bapak
maupun ibu (Jawa, Madura).
03 Hukum Kewarisan Islam
 Tdk membedakan kedudukan ahli waris, tapi bedakan porsi bagian waris.
 An-Nisa ayat 11
 Pasal 171 – 214 KHI.
Pengaruh Sistem Kewarisan Pluralis Dalam Praktik Di Pengadilan

Dua Lembaga Peradilan di Indonesia


Yang Berwenang Mengadili Perkara Kewarisan

PERADILAN UMUM PERADILAN AGAMA

Warga Negara Indone-


sia non Muslim (Golong
Waris KUHPerdata Eropa dan Timur Asing
seperti keturunan Be-
landa atau Cina). Warga Negara
Waris Islam (KHI) Indonesia Ber-
agama Islam.
Warga Negara Indo-
nesia non Muslim
Waris Adat
(Bukan Golong Ero-
pa dan Timur Asing).
Putusan Perkara Kewarisan di Peradilan Umum
Sebelum dan Sesudah UU No. 1 Tahun 1974
Sejak tahun 50-an MA sudah menetapkan Putusan Nomor 1411 K/Sip/1985
janda dan anak perempuan sebagai ahli tanggal 30 Agustus 1986. Janda berhak
waris. Putusan No. 298 K/Sip/1958 tgl 29 menerima warisan dari harta suami
Oktober 1958; No. 140 K/Sip/1961 tgl 22 Juni meskipun tidak ada anak, karena telah
1961; No. 179 K/Sip/1961 tgl 1 November ikut mengelola harta suami semasa
1961; No. 100 K/Sip/1967 tgl 14 Juni 1968; hidup bersama.
No. 415 K/Sip/1970 tgl 16 Juni 1971.

Putusan No. 1589 K/Sip/1974 tgl 9 Feb Disparitas


1978. No. 284 K/Sip/1975 tgl 2 Nov 1976.
No. 2662 K/Sip/1984 tgl 30 Nov 1985. Anak MA tetap menganggap janda dan anak
perempuan di Lombok, Simalungun, Sasak perempuan bukan sebagai ahli waris
dijadikan ahli waris. dalam masyarakat patrilineal. Putusan
Putusan No. 3792 K/Sip/1989 tgl 3 Maret No. 506 K/Sip/1968 tgl 22 Jan 1969
1991. Anak laki-laki dan perempuan di Palu dan Putusan No. 446 K/Pdt/2009 tgl 10
memperoleh hak yang sama pada warisan Juli 2009.
orang tuanya.
Putusan Perkara Kewarisan di PA
Sebelum dan Sesudah KHI
Sebelum lahirnya KHI kewarisan di PA  Setelah berlakunya KHI, putusan PA cen-
ditetapkan berdasar kitab-kitab fiqh. derung berpegang pada KHI.
Porsi warisan:  Kemudian muncul pembaharuan melalui
 Laki-laki mendapat lebih besar dibanding hiyal al-syar’iyah.
perempuan.
 Janda menerima setengah dari bagian  Contoh Putusan :
duda.
 Anak perempuan mendapat setengah dari  Warisan non Muslim:
bagian anak laki-laki. 1. No. 368 K/Ag/1995 tgl 16 Juli 1998.
 Saudara perempuan mendapat setengah 2. No. 51 K/Ag/1999 tgl 29 Sep 1999.
3. No. 16 K/Ag/2010 tgl 30 April 2010.
dari bagian saudara laki- laki.
4. No. 271 K/ Ag/2015 tgl 19 Nov 2015.
 Cucu dari anak perempuan dianggap 5. No. 218 K/Ag/2016 tgl 26 Mei 2016.
bukan ahli waris.
 Cucu dari anak laki-laki terdinding (mahjub)  Warisan Anak Tiri:
oleh anak laki-laki lain yang masih hidup. 1. No. 489 K/Ag/2011 tgl 23 Des 2011.
 Anak angkat . 2. No. 554 K/Ag/2011 tgl 19 Maret 2012.
3. No. 587 K/Ag/2011 tgl 31 Mei 2012.
‫شكرا على اهتمامكم‬
THANKS FOR YOUR ATTENTION

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hukum Waris
Di Pengadilan

Anda mungkin juga menyukai