Catatan
TENTANG PEWARISAN DAN
SURAT WASIAT MENURUT
KITAB UNDANG2 HUKUM PERDATA
Hukum Waris 1
Perundang2an Hukum Perdata Materiil
Ps 1 Aturan Peralihan UUD45 - “Segala badan Negara dan peraturan yang ada masih
langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar
ini”.
Sebelum 1-1-1920 - berlaku Pasal 6 – Pasal 10 Algemene Bepalingen van Wetgeving (S.
1847-23) penduduk di Hindia Belanda dibagi sebagai berikut:
“Penduduk di Hindia Belanda dibagi menjadi orang Eropa (Europeanen) dan orang
Indonesia (Indonesiërs) serta mereka yg dipersamakan dg gol tersebut” (Pasal 6
AB)
a) Met Europeanen Gelijkgestelden (Dipersamakan dg gol Eropa);
1) semua orang yg beragama Kristen termasuk penduduk Indonesia (yg beragama
Kristen);
2) orang lain darimanapun asalnya yg tdk masuk pd gol yg disebutkan di bawah
ini (Pasal 7 AB);
b) Met Indonesiërs Gelijkgestelden (Dipersamakan dg gol Indonesiërs) adalah Arab,
Moor, Tionghoa dan orang lain penganut agama Islam (Mahomedanen) atau mereka
yg tdk beragama (Heidenen) (Pasal 8 AB)
Hukum Waris 2
•.
Hukum Waris 3
Pemerintah Hindia Belanda menyatakan berlaku bagi :
- Golongan Timur Asing Tionghoa seluruh Hukum Perdata dan Hukum Dagang
berdasarkan S. 1917-129 jis S. 1919-81, S.1924-557, S.1925-92 Bepalingen Voor
Geheel Indonesië betreffende het burgerlijk en handelsrecht van de Chineezen
Hukum Waris 4
Terhadap 3 gol penduduk telah diterapkan hukum yg berbeda-beda, yakni:
- Gol Eropa – berlaku KUHPerd (terjemahan bebas dari Burgerlijk Wetboek) dan
KUHDag (terjemahan bebas dari Wetboek van Koophandel);
- Gol Bumiputra (Indonesiërs) – berlaku hukum Adat dan hukum Islam;
- Gol Timur Asing, yakni yg bukan merupakan gol Eropa maupun Bumiputra
(Indonesiërs), terdiri dari kelompok utama yakni gol Timur Asing Tionghoa, dan gol
Timur Asing bukan Tionghoa (Arab dan India).
a. Gol Timur Asing Tionghoa berlaku hukum keperdataan dan hukum dagang
yg berlaku bagi gol Eropa berdasar S.1917-129 jis S. 1919-81, S. 1924-557, S.1925-
92 dan diberlakukan berbeda mengenai adopsi, kongsi dan kepailitan.
b. Gol Timur Asing bukan Tionghoa (Arab dan India) berdasarkan S.1924 - 556
berlaku seluruh hukum keperdataan, hukum dagang, dan hukum kepalitan dengan
beberapa kekecualian hukum keluarga, hukum perkawinan, hukum harta benda
perkawinan, hukum waris ab intestato.
Hukum Waris 5
Hukum Waris bersifat pluralistis
Hukum Waris 6
Politik Hukum Pemerintah
Hukum Waris 7
U2 No. 1/1974 tentang Perkawinan jo U2 no 16/2019 tentang
Perubahan Atas U2 no 1/1974 tentang Perkawinan (U2Perk)
Hukum Waris 8
Perda No. 26 tahun 1998
Muslim- KUA
Non Muslim-Catatan Sipil
U2 No 23/2006 tentang Adminduk jo U2 no 24/2013 tentang Perubahan Atas
U2 No 23/2006 tentang Adminduk
Hukum Waris 10
Penentuan Hk Waris yg berlaku
Hukum Waris 12
Warisan menurut Hk Romawi – Hk Germania
Hukum Romawi:
Hak waris termasuk hak kebendaan karena warisan dipandang sebagai suatu
benda (zaak) yang berdiri sendiri; “suatu benda khusus tidak bertubuh”
terhadap mana para ahliwaris mempunyai hak kebendaan yang bersifat
pemilikan bersama yang bebas (vrijemedeeigendom)
Hukum Germania:
Warisan tidak dikenal sebagai benda (zaak) yang berdiri sendiri; juga tidak
dikenal hak kebendaan yang khusus dari para ahliwaris terhadap mana para
ahliwaris mempunyai hak kebendaan yang bersifat pemilikan bersama yang
terikat (gebondenmedeeigendom).
Hukum Waris 13
Sumber Hukum Waris KUHPerd
H. Waris KUHPerd berasal dari dua sumber yaitu:
Sistimatik menurut Hukum Romawi :
Ps 528 - menyebutkan a.l. hak waris sebagai suatu kebendaan;
Ps 834 - hereditatis petitio karena U2
Ps 955 – hereditatis petitio karena pengangkatan waris (erfstelling),
Pendapat Klaassen-Eggens
Bentuk KHW bukan:
1) Akta pihak – krn bukan keterangan pr pihak yg disampaikan utk
dinyatakan not sebagai keinginan pr pihak
2) Akta relaas – krn bukan pengamatan not yg disaksikan pula pr saksi
Pasal 111 ayat (1) huruf c angka 4 Aturan Menteri Negara Agraria/Kepala
Badan Pertanahan Nasional (PMNA/KBPN) No 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah:
Menurut kebiasaan:
WNI penduduk asli – dibuat pr ahliwaris dg disaksikan 2
saksi dan dikuatkan Kepala Desa/Kelurahan dan Camat
setempat pewaris meninggal dunia;
- WNI keturunan Tionghoa – Notaris;
- WNI keturunan Timur Asing lainnya – Balai Harta Peninggalan
Hukum Waris 16
Pasal 111 ayat (1) huruf c Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional (PMNA/KBPN) No 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah (Permen ATR 16/2021):
a. (…)
c. Surat tanda bukti sebagai ahli waris dpt berupa:
1. Wasiat dari pewaris;
2. Putusan PN;
3. Penetapan hakim/ketua Pengadilan;
4. Surat pernyataan ahliwaris dibuat pr ahliwaris dg saksi 2 orang
diketahui kepala desa/lurah dan camat tempat tinggal pewaris pd waku
meninggal dunia;
5. Akta KHW dari notaris yg berkedudukan di tempat tinggal pewaris pd
wkt meninggal dunia; atau
6. SKW dari Balai Harta Peninggalan.
Hukum Waris 17
KHW Gol Timur Asing Tionghoa
Tan Thong Kie, Ting Swan Tiong, Oe Siang Djie – mengikuti kebiasaan;
pembuatan KHW di Indonesia tdk mempunyai dasar hk dan U2
Hukum Waris 18
KHW DI NEDERLAND
Ps 49c ayat (1) Notariswet 2019- notaris memberikan dari protokolnya salinan yang
dibukukan (waarmerking) sesuai KHW Eropa kepada mereka yang berkepentingan.
KHW dibuat dengan akta notaris dalam bentuk akta pihak dimana notaris yang
menerangkan muatan isi dari KHW tersebut;
Dg muatan Art 4:188a NBW yakni keterangan mengenai satu atau lebih orang yang
mewaris, berapa bagian warisan, merupakan ahliwaris atau ahliwaris satu-satunya
dengan penjelasan apakah (para) ahliwarisnya telah menerima warisan.
Hukum Waris 19
Alas hak (titel) umum
warisan, percampuran harta
Perolehan hak
Hukum Waris 20
Akibat hukum atas warisan
Hukum Waris 21
Pemilikan Bersama
Hukum Waris 22
Harta kekayaan suami istri demi hukum bubar
suami istri
Hukum Waris 24
MA No. 726 K/SIP/1976 tanggal 15 Pebruari 1976:
"Karena perkawinan dilangsungkan sebelum Undang-undang No.1 Tahun
1974 berlaku secara efektif maka berlaku ketentuan hukum sebelumnya yang
dalam hal ini adalah ketentuan-ketentuan BW, sekalipun yang bersangkutan
beragama Islam, sehingga gugatan ini masuk yurisprudensi Peradilan Umum
(PT Semarang 24 September 1975 No.162/1975 Pdt/PT. Smg. PN
Semarang 5 April 1975 No. 37/1975 Pdt/Smg)".
a) Tidak menikah
b) Menikah:
i) Perkawinan golongan Timur Asing Tionghoa:
- menikah sebelum U2Perk atau setelah U2Perk;
- dengan/tanpa perjanjian perkawinan.
Ps-Ps 35, 36 U2Perk:
ii) Harta asal, harta diperoleh karena hibahan, warisan,
iii) Harta diperoleh sepanjang perkawinan;
a) masih dalam perkawinan;
b) sudah bercerai tetapi belum dilakukan pemisahan dan
pembagian
Hukum Waris 27
Contoh komparisi atas pemilikan bersama suami istri yg bercerai tetapi
belum dilakukan pemisahan dan pembagiannya:
“Tuan A, (…)
Nyonya A, (…)
- menurut keterangan mereka dalam hal ini masing-masing adalah pemilik
bagian tak terbagi atas tanah hak yang akan disebutkan di bawah yang
diperoleh sepanjang perkawinan mereka, perkawinan tersebut telah
berakhir karena perceraian demikian berdasarkan kutipan akta perceraian
tertanggal (…) nomor (…) dikeluarkan (…) dst .”
Hukum Waris 28
Contoh komparisi pada pemilikan bersama karena pewarisan.
a) Para ahliwaris, adalah anak-anak pewaris yakni C, D dan E bersama-sama berhak
atas seluruh harta peninggalan pewaris dalam keadaan pemilikan bersama yang
terikat (titel/alas hak umum Pasal 833 ayat (1) KUHPerdata). Mereka (C, D dan E)
ahliwaris dari Nyonya B (suaminya telah meninggal) harus bertindak bersama-sama
dalam melakukan tindakan hukum atas harta peninggalan yang diperoleh mereka,
selama atas harta peninggalan tersebut belum dilakukan pemisahan dan
pembagiannya.
”Tuan C, (...)
Tuan D, (...)
Tuan E, (...)
- menurut keterangan mereka, mereka merupakan segenap ahliwaris dari almarhum
Nyonya B demikian berdasarkan Surat Keterangan Ahli Waris tertanggal (…) nomor
(…) yang telah dikeluarkan oleh (…) dari Surat Keterangan Ahli Waris tersebut
sebuah fotokopinya telah disahkan kecocokan dengan aslinya, bermeterai cukup
dilekatkan pada minuta akta ini.”
Hukum Waris 29
b) Para ahliwaris janda/duda dari pewaris (C), beserta anak-anak mereka, D dan E.
Kewenangan bertindak dari para pemilik bersama atas bendanya harus diperhatikan
apabila perkawinan dilakukan tanpa perjanjian perkawinan, maka C (janda/duda)
bertindak selain atas ½ bagian tak terbagi (hak atas harta campur), C (janda/duda)
juga bertindak sebagai ahliwaris bersama-sama dengan para ahliwaris lainnya (D
dan E).
“1. Nyonya C,(…)
- menurut keterangannya dalam hal ini bertindak:
a. untuk diri sendiri selaku yang berhak atas bagian tak terbagi dari harta benda
perkawinan dengan almarhum suaminya Tuan A yang akan disebutkan di bawah ini;
b.selaku ahliwaris bersama-sama dengan ahliwaris lainnya dari almarhum suaminya
Tuan A tersebut, yakni
2. Tuan D, (…)
3. Tuan E, (…)
- menurut keterangan mereka, para penghadap Nyonya C, Tuan D dan Tuan E
tersebut merupakan segenap ahliwaris dari almarhum Tuan A, demikian
berdasarkan Surat Keterangan Ahli Waris tertanggal (…) nomor (…) yang telah
dikeluarkan oleh (…) yang sebuah fotokopinya telah disahkan kecocokan
Hukum Waris 30
dengan aslinya, bermeterai cukup dilekatkan pada minuta akta ini.”
H. Waris di dalam KUHPerd
Hukum Waris 31
H. Waris Buku ke-II KUHPerd
Hukum Waris 32
- Gol. Timur Asing selain Tionghoa
S.1855 no. 79 - hukum waris testamen
dan dg S. 1924 no. 556 berlaku sejak 1 Maret 1925,
H. Perdata Barat dinyatakan berlaku, kecuali:
Buku I titel II, titel IV s/d XIV, titel XV dg perkecualian:
a. Timur Asing belum dewasa kalau belum berumur 21 tahun
dan belum menikah;
b. bagian 13 (buku I, titel XV) tentang Balai Harta
Peninggalan (Weeskamer);
Hukum Waris 33
Unsur Pewarisan
Unsur Pewarisan:
1. Adanya orang yg meninggal dunia - pewaris;
2. Harta benda berupa hak dan kewajiban yg ditinggalkan pewaris
- warisan/harta peninggalan, dan;
3. Mereka yg mewarisi harta benda pewaris, menggantikan
kedudukan pewaris berdasarkan titel umum - para ahliwaris
Hukum Waris 34
karena undang2 (ab intestato)
Pewarisan
erfstelling legaat
(pengangkatan waris) (hibah wasiat)
Hukum Waris 35
Pewarisan
P
I
A B C II D F III
Hukum Waris 36
Harta Peninggalan (HP) Pewaris
Hukum Waris 37
Harta Peninggalan pewaris
suami istri
Hrt asal, hibahan warisan Hrt asal, hibahan warisan
hrt sepanjang perk
Hukum Waris 38
Warisan
Hukum Waris 39
Warisan
Hukum Waris 40
Warisan
- Surat Wasiat atau testamen: kehendak terakhir dlm arti formil yaitu
surat bukti (akta) yang memenuhi syarat mengenai bentuknya (menurut
undang2).
- Kehendak terakhir dlm arti materiil adalah kehendak pewaris tentang
apa yg harus terjadi setelah ia meninggal dunia.
- Erfstelling: penunjukan seseorang sebagai ahliwaris di dalam testamen;
- Legaat: pemberian melalui testamen kpd orang tertentu atas barang
tertentu ;
- Legataris: orang yg menerima legaat;
- Making – bentuk genus dari Legaat + Erfstelling;
- Legitieme Portie: bagian minimum dari waris yang dijamin U2 bagi
ahliwaris tertentu (Legitimaris).
Hukum Waris 42
Asas Hukum Waris
- Asas Individual;
Yg menjadi ahliwaris adalah perorangan bukan
kelompok, suku atau keluarga.
- Asas Bilateral;
Seseorang mewaris tdk saja dari bapak tetapi juga dari
ibu, demikian juga saudara laki-laki mewaris dari
saudara laki-lakinya maupun saudara perempuannya
(Ps-Ps 850, 853 dan 854 KUHPerd);
- Asas Penderajatan;
Ahliwaris yg derajatnya dekat dg pewaris menutup
ahliwaris yg lebih jauh derajatnya.
Hukum Waris 43
Barang yg akan ada sebagai pokok perjanjian
Pasal 1334 ayat (2) KUHPerd: muatan isi perj yg dilarang adalah:
- Mengenai warisan, sekalipun dg persetujuan orang yg akan meninggalkan
warisan;
- Melepaskan/menolak suatu warisan yg belum terbuka
- Perjanjian tentang bagian warisan yg akan diwarisi salah satu pihak,
Hukum Waris 44
Keadaan tidak hadir
Hukum Waris 45
Keadaan Tidak Hadir (berkaitan dg pewarisan)
Ps 467 – 5 thn;
Keadaan tdk adanya seseorang dari tempat kediamannya krn bepergian atau
meninggalkan tempat kediamannya baik dg atau tanpa izin dan tdk diketahui
dimana ia berada.
Ps 470 – 10 thn
Tdk ada kabar sehingga tdk mengetahui apakah ia masih hidup atau telah
meninggal dunia – yg berkepentingan mengajukan permohonan ke PN -
dinyatakan “diduga meninggal dunia (vonnis van vermoedelijke dood)”
Hukum Waris 46
Pernyataan tentang kematian atas dugaan harus diumumkan dg
surat kabar yg sama dlm mana segala panggilan telah diiklankan
(Ps 471)
Hukum Waris 47
Peristiwa menunjukkan seseorang berada dlm keadaan tdk hadir
Hukum Waris 48
KUHPerd mengatur tahap2 penyelesaian:
1) Tindakan sementara dalam hal yg tdk hadir, tdk memberi kuasa atau kuasa yg
diberikan sudah berakhir; dilakukan pembagian tugas PN kpd Balai Harta
Peninggalan atau Kejaksaan (Ps 463 KUHPerd);
2) Barangkali meninggal dunia setelah lewat 5 (lima) tahun; PN memberi izin kpd
pihak yg berkepentingan memanggil melalui surat kabar 3 (tiga) kali berturut-turut
dg penetapan Pengadilan Negeri;
3) PN menetapkan pewarisan definitif (Ps 483 KUHPerd) setelah lampau 30 tahun sejak
hari pernyataan barangkali meninggal tercantum dalam putusan, atau apabila
sebelum itu, waktu selama 100 (seratus) tahun telah lewat sejak hari lahir orang tidak
hadir itu, pembagian HP tetap berlangsung atau jika belum berlangsung, para
barangkali ahliwaris boleh mengadakan pembagian yg tetap (Ps 484 KUHPerd) ,
Hukum Waris 49
BHP sebagai wakil berdasarkan putusan/penetapan PN
Hukum Waris 50
Asas H.Waris mengenai ahliwaris
Hukum Waris 51
2. Ahliwaris mempunyai hak atas harta peninggalan pewaris, yg timbul
krn 2 (dua) hal:
- Hubungan darah antara pewaris-ahliwaris, hubungan darah – keluarga
sedarah, sah atau luar kawin, dan suami/isteri hidup terlama (Buku II, titel
XII) - dg tiada perbedaan terhadap pr ahliwaris antara laki/perempuan,
tiada perbedaan berdasarkan kelahiran lebih dahulu (Ps 852 ayat (1)
KUHPerd), orang atau badan hukum; tua dan muda, cakap dan tidak
cakap, mereka yg bebas atau sedang menjalani hukuman , kecuali
menjalani hukuman disebutkan Ps 838 KUHPerd dan Ps 912 KUHPerd.
- Adanya pemberian melalui surat wasiat (testament) - Buku II, titel XIII.
Tdk dibedakan apkh ahliwaris krn hubungan darah atau pemberian
melalui surat wasiat – WNA atau WNI.
Hukum Waris 52
3. Ahli waris tdk digolongkan pada mereka yg tidak patut mewaris pd pewarisan
menurut undang-undang (onwaardig - Ps 838 KUHPerd), yakni:
- Mereka yg dihukum krn dipersalahkan telah membunuh, atau mencoba
membunuh pewaris;
- Mereka yg dg putusan hakim pernah dipersalahkan krn secara fitnah telah
mengajukan pengaduan terhadap pewaris, suatu pengaduan telah melakukan
suatu kejahatan yg terancam dengan hukuman 5 (lima) tahun lamanya atau
hukuman yg lebih berat;
- Mereka yg dg kekerasan atau perbuatan telah mencegah pewaris utk membuat
atau mencegah pewaris utk membuat atau mencabut surat wasiatnya;
- Mereka yg telah menggelapkan, merusak atau memalsukan surat wasiat
pewaris;
- Mereka yg krn tdk patut mewaris telah dikecualikan dari pewarisan, berwajib
mengembalikan segala hasil dan pendapatan yg telah dinkmatinya sejak warisan
jatuh meluang (Ps 839 KUHPerd).
Hukum Waris 53
4. Ahli waris tdk digolongkan pd mereka yg tidak cakap mewaris pd pewarisan
testamentair (onbekwaam - Ps 912 KUHPerd) :
- Mereka yg dihukum krn membunuh pewaris, lagipun mereka telah menggelapkan,
membinasakan dan memalsu surat wasiatnya;
- Mereka yg dg paksaan atau kekerasan telah mencegah pewaris, akan mencabut atau
mengubah surat wasiatnya;
termasuk tiap istri, anak2 mereka tdk diperbolehkan menarik suatu keuntungan
dari surat wasiat pewaris.
5. Ahli waris tidak menolak warisan dari pewaris (Ps 1058 KUHPerd);
6. Ahli waris tdk dikecualikan atau disingkirkan pewaris secara sah di dalam surat wasiat.
Hukum Waris 54
Terjadinya pewarisan
Pewarisan :
- Pewarisan ab-intestato dan para ahliwaris disebut sebagai ahliwaris ab-
intestaat ;
- Pewarisan berdasarkan testamen (surat wasiat) - pewarisan ad –
testamento dan para ahliwaris disebut ahliwaris testamentair.
Hukum Waris 55
Hak Pokok Ahli Waris
Hukum Waris 56
Saisine
Saisine - Ps 833 :
- Le mort saisit le fif = orang yg meninggal menempatkan
orang yg masih hidup dalam kedudukannya sebagai penguasa
(bezitter) dari barang, hak dan piutang;
- Para ahliwaris dg sendirinya krn hukum menguasai (in het
bezit)
barang2, hak dan tuntutan hukum dari orang yg meninggal
dunia.
Beda:
- revindikasi berdasarkan hak milik atas barang tertentu;
- hereditatis petitio berdasarkan hak waris atas seluruh warisan
+ hasil, pendapatan dan ganti rugi terhadap gugatan akan
pengembalian barang (Ps 834 ayat 3).
Hukum Waris 58
Hak Tuntut Pembagian HP
Hukum Waris 59
Kedudukan anak
Hukum Waris 60
Kekuasaan orang tua dan perwalian
KUHPerd-U2Perkawinan
KUHPerd U2Perk
Kekuasaan orang tua dijalankan oleh bapak <18 thn/blm pernah menikah -
(buku I titel XII ttg Kebapaan dan ortu mewakli, kecuali dicabut
Keturunan Anak): terhadap
- Anak di bawah umur kecuali
kekuasaannya (Ps 47 ayat 1)
pembebasan, pemecatan dan
<18 thn/blm pernah menikah, yg
- Perpisahan meja & tempat tidur. tdk berada dibwh kekuasaan
Bpk diluar kemungkinan melakukan ortuperwalian (Ps 50);
kekuasaan ortu, kecuali pula dlm hal
perpisahan meja&tempat tidur Ps 49: Salah satu/kedua ortu dpt
dicabut kekuasaan utk wkt
- Ibu yg menjalankan (Ps 300 ayt 1) tertentu--permintaan kel anak
grs lurus keatas/sdr kandung yg
- Salah seorang ortu meninggal
dewasa atau pejabat yg berwenang-
Perwalian oleh ayah/ibu yg hidup terlama
- Kedua orang tua meninggal putusan PN krn:
- sangat melalaikan kewajiban
Perwalian ditetapkan PN (Ps 359-364)
- Orang tua bercerai – perwalian berdsr thd anak; berkelakuan buruk
penetapan PN Hukum Waris 61
Anak sah
Hukum Waris 62
Hak Menyangkal Keabsahan Anak
Hukum Waris 64
Anak sah
Kekecualian:
• Anak yg dilahirkan kurang dr 180 hari sejak saat perkawinan
dilangsungkan
• Anak yg dilahirkan sebelum 180 hari sejak saat perkawinan adalah anak yg
dibenihkan sebelum perkawinan
Suami mempunyai hak untuk menyangkal keabsahan anak kalau dapat
membuktikan bahwa ia antara 300 hari sampai 180 hari sebelum lahirnya
anak berada dalam keadaan yg tdk memungkinkan baginya utk
mengadakan hubungan dg istrinya
DNA = deoxyribonucleic acid = komponen esensial yg merupakan material
utama di dalam chromosom dari sel nucleus yg diturunkan
Hukum Waris 65
Hubungan hukum anak luar kawin (Alk):
Hukum Waris 66
Anak luar kawin (Alk)
Hukum Waris 69
Perbedaan pengakuan-pengesahan Alk
Pengakuan Alk
KUHPerd Adminduk U2 24/2013
Pengesahan Alk
Hukum Waris 70
U2Adminduk
Pengakuan Alk
sebelum berlakunya setelah berlakunya
dilakukan oleh bpknya ortunya telah menikah
menurut
kapan saja - Ps 280 hk agama-Ps 49 ayat (2)
KUHPerd Adminduk
Pengesahan Alk
ortunya menikah menurut ortunya menikah menurut hk
hk - Ps 272KUHPerd negara – Ps 50 ayat (2)
Adminduk
Hukum Waris 71
Adopsi
Hukum Waris 74
Akibat Adopsi
P+
A B C
Hukum Waris 77
Menentukan derajat pewaris-ahliwaris
A B
C D E
F G O
H
C, D anak2 dari A dan B, mereka (C dan D) merupakan ahliwaris derajat kesatu
terhadap A dan B
F, G anak2 dari D dan E, mereka (F dan G) merupakan ahliwaris derajat 1 terhadap D
dan E serta merupakan ahliwaris derajat kedua terhadap A dan B
H - anak dari G dengan O; H - ahliwaris derajat kesatu terhadap G dan O, derajat kedua
dari D dan E dan derajat ketiga terhadap A dan B;
O (suami/istri dari G) bukan ahliwaris dari D dan E;
F dg G adalah saudara kandung, mereka satu terhadap yg lain adalah derajat kedua
sama halnya dg C terhadap D. Hukum Waris 78
Suami/istri yg hidup terlama
Hukum Waris 79
Ahli waris orang asing
Hukum Waris 80
Syarat mewaris ab intestato
Hukum Waris 81
Cara mewaris dalam pewarisan ab intestato
Hukum Waris 82
Pewarisan ab intestato – Gol I
P+ A
B C D
Hukum Waris 83
Pewarisan ab intestato – Gol II
A B
C P+ E
D G
F
Hukum Waris 84
Ps 854: orang tua masih hidup - ahliwaris terdiri dari orang tua +
saudara;
Ps 855: hanya salah satu orang tua masih hidup - ahliwaris terdiri
dari ayah/ibu + saudara;
Ps 856: orang tua sudah meninggal - ahliwaris terdiri dari
saudara;
Ps 857: mengatur dua hal:
1) bagian warisan yg akan diperoleh saudara yg berasal dari
perkawinan yg sama;
2) bagian warisan yg akan diperoleh saudara yang berasal dari
perkawinan yg berlainan.
Hukum Waris 85
Pembagian diantara sdr2 dari perkawinan yg
berlainan
Pasal 857:
1. Pembagian antara saudara sekandung
2. Pembagian diantara saudara2 yg berasal dari perkawinan yang berlainan
0 II ibu I bpk II 0
G H I E P+ F K I
Hukum Waris 86
Pewarisan ab intestato – Gol III
Ahliwaris golongan III : kakek, nenek dari garis ayah dan/atau ibu keatas tanpa
batas (ascendenten) - kloving (Ps 853)
E F G I J K
A B C D
o+ o+
P+
Hukum Waris 87
Pewarisan gol III
Ps 853 jo Ps 859:
O O
P+
Hukum Waris 88
Pewarisan Gol IV
Ahliwaris golongan IV (Pasal 858): keluarga garis samping yang lebih jauh
(paman/bibi) dari garis ayah/ibu dan keturunannya hingga derajad ke-6,
kecuali penggantian tempat - kloving
A+ B+ C+ D+
E F G+ H+ I
J K P+ L
M N O
Hukum Waris 89
Tidak saling mewaris
Ps 831- bila dua orang yang menurut ketentuan saling mewaris tetapi meninggal
dunia pada saat bersamaan, sehingga tidak diketahui siapa meninggal lebih
dahulu maka dianggap mereka telah meninggal pada saat yang sama sehingg
tidak saling mewaris – ab intestato
Pewarisan testamentair :
- tdk ada penggantian tempat (Ps 899)
Hukum Waris 91
Unsur&syarat penggantian tempat(plaatsvervulling)
Hukum Waris 92
Ps 842
P+
Amd B1/2 P
Cmd A md Bmd
Dmd C D E
1/4 1/4 1/2
Emd
Fmd
H 1/2
Hukum Waris 93
Penggantian tempat
1. Hanya anak sah dan keturunan sah dpt mewaris secara penggantian tempat;
2. Anak luar kawin (walau diakui) tdk dpt mewaris secara penggantian tempat
dalam HP kel. sedarah orang tuanya karena hanya punya hub dg orang tuanya;
3. Keturunan sah dari anak luar kawin yg diakui dpt mewaris secara
penggantian tempat
A diakui oleh P
0----------------P+ 0 Ahliwaris: B -- 1/3 x 1/3=
1/9
ahliwaris P
Hukum Waris 94
Kedudukan waris Alk
2001 2002
A B C
D E F
2001 2003 2005
Hukum Waris 95
Pewarisan Alk
Anak luar kawin-memberi hak waris kpd anak luar kawin yg ada hubungan
perdata dg pewaris (Ps 862)
1. Hubungan perdata ibu & keluarga ibu-anak dg sendirinya (Ps 43 U2 Perk)
2. Hubungan perdata ayah-anak dg adanya pengakuan (Ps 280)- Pengakuan dg
akta autentik atau dg surat wasiat
- anak berhak memakai nama keluarga ayah & mewaris (titel XII bg III
buku II KUHPerd)
3. Tidak ada hubungan perdata dg sanak keluarga orang tua dan sebaliknya,
kecuali tdk ada lagi orang lain - anak luar kawin mewaris dari sanak
keluarga orang tua dan sebaliknya dg mengecualikan negara (Ps 873)
Hukum Waris 96
Pewarisan Alk
Hukum Waris 97
Pewarisan Alk
Pasal 863 (2) Alk mewaris bersama keluarga sedarah dalam gol berlainan.
Dalam satu garis diwarisi oleh gol III dan gol IV, Alk bersama gol III bgnya
½ dan mewaris bersama gol IV bgnya 3/4; ukuran yg dipakai adalah yg
terdekat yaitu gol III (1/2) dan hal ini berlaku juga untuk garis yg lain.
Hukum Waris 98
Pewarisan Alk
Kesimpulan Ps 863:
1. Bg yg diterima Alk ditentukan oleh kehadiran
keluarga sedarah yg sah yg mewaris bersama mereka
2. Kehadiran Alk sebagai ahliwaris tdk menutup
kemungkinan bagi gol II, III, IV untuk mewaris – ini
berbeda dg kehadiran anak yg sah selalu menutup
kemungkinan bagi gol II, III IV utk mewaris
Hukum Waris 99
Pewarisan Alk dg gol I-Ps 863 ayat (1)
X-----------1945--------------------P+ 1950 Y
D E B C
1946 1949
A B C
1947
O+--------1945-------------- II 1950 D+
o___I____P+
C A B
1947
Dua pendapat:
I. Klaassen-Eggens
karena inti pewarisan anak luar kawin diakui - Ps 285 lebih penting
diterapkan sehingga demi Ps 285 maka Ps 852a bisa dikesampingkan;
II. Asser-Meyers
Ps 852a mengandung perlindungan terhadap anak dari perkawinan I
tetap harus dipegang teguh.
Ketentuan Ps 285 yang berlaku bagi isteri boleh disimpangi, karena dari
Ps 285 itu sendiri tersirat bahwa sebetulnya perlindungan itu titik
beratnya hanya pada anak2 yang dilahirkan dari perkawinan dimana
pengakuan itu dilakukan.
X P+ D
1960
A
1945
D C
X P+ E F G
1960
A B
B C D O+
O+ O+
O+ P+
1960
A
B C O O
O P+
A
A mewaris bersama gol III dan IV - bagiannya 1/2 HP, sisa 1/2
dikloving masing2 pancar 1/4
B, C masing 1/2 x 1/4 = 1/8; D, E masing2 1/2 x 1/4 = 1/8
Ps 865 - anak luar kawin satu2nya ahliwaris - seluruh HP
Hukum Waris 107