– Mahkamah Agung
HUKUM PERDATA
Sardjono: Kaedah menguasai manusia dalam masyarakat dan hubungan dengan orang lain
SISTEMATIKA
Waris masuk dalam benda karena dianggap mengatur cara memperoleh hak atas benda, yaitu
benda yang ditinggalkan seseorang
Sejarah BW
1. Diundangkan melalui Staatsblad 1847 No. 23
2. Asas konkordansi
Pengumuman Gubernur Hindia Belanda 1 Mei 1948 bersama KUHD
Untuk bangsa Eropa
131 IS atau 75 RR, 163 IS Golongan Timur Asing boleh menundukkan diri secara umum
atau sebagian
Indonesia pakai hukum adat
3. Peraturan dinyatakan berlaku untuk Indonesia asli
a. Perjanjian kerja
b. Hutang perjudian
c. Beberapa pasal KUHD dan Hukum Laut
4. Aturan dibuat untuk bangsa Indonesia
a. Ordonansi perkawinan bangsa Indonesia Kristen (Staatsblad 1933 No. 74)
b. Maskapai Andil Indonesia (Staatsblad 1939 No. 569)
c. Perkumpulan bangsa Indonesia (Staatsblad 1939 No. 570)
5. Berlaku bagi semua Warga Negara
a. Undang-Undang Hak Pengarang
b. Koperasi
c. Pengangkutan Udara
6. Aturan penundukkan diri Hukum Eropa (Staatsblad 1917 No. 12)
a. Seluruh
b. Sebagian (untuk harta kekayaan saja)
c. Perbuatan tertentu
d. Secara diam-diam (melakukan perbuatan yang tidak dikenal hukumnya sendiri)
7. Masa Jepang
Pasal 3 Undang-Undang No. 1 Tahun 1942
Tetap berlaku selama tidak bertentangan
8. Indonesia Merdeka
Diktat Hukum Perdata oleh Intan Hendrawati, S.H. – Mahkamah Agung
SEMA No. 3 Tahun 1963 mencabut beberapa pasal dan BW hanya merupakan
pedoman bukan Undang-Undang
Pasal yang dicabut:
(1) 108 dan 110
Isteri tidak cakap, tidak ada perbedaan lagi
(2) Pasal 284 ayat (3)
Pengakuan anak tidak memutus hubungan Ibu dan anak lagi
(3) 1682
Hibah dengan akta notaris tidak diharuskan lagi
(4) 1579
Si pemilik mau pakai barang yang disewakan kecuali diperjanjikan tidak dapat,
dihapuskan
(5) 1238
Harus ada somasi tertulis sebelum mengajukan gugatan, hapus
(6) 1460
Jual beli barang tanggungan pembeli meskipun belum diserahkan, hapus
(7) 1603 ayat (1) (2)
Diskriminasi Eropa dan Bukan Eropa dalam perjanjian perburuhan, hapus
SUBJEK HUKUM
1. Orang
Pembawa hak atau subjek, kodrati
2. Badan hukum
Orang yang diciptakan karena hukum
Kematian perdata dalam Pasal 3 BW sudah tidak dikenal (hukuman seseorang tidak dapat
memiliki hak perdata lagi)
Berlakunya seorang sebagai pembawa hak sejak dilahirkan dan berakhir saat meninggal
bahkan dapat dihitung surat hingga orang itu dalam kandungan (Pasal 2 BW)
Bentuk
1. Publik
Berdasar hukum publik
2. Privat
Berdasar hukum privat
Kecakapan Bertindak
Pasal 1330 BW, tidak cakap:
1. Belum dewasa
Dewasa: 21 tahun atau sudah menikah (BW)
Batas usia pernikahan
BW: 18 tahun laki-laki, 15 tahun perempuan (Pasal 29 BW)
Diktat Hukum Perdata oleh Intan Hendrawati, S.H. – Mahkamah Agung
Perwalian
● Anak sah, kedua orang tua dicabut kekuasaan sebagai orang tua
● Orang tua bercerai oleh salah satu orang tua
● Lahir di luar perkawinan oleh orang tua yang mengakui
UUP: Wali bukan orang tua, menjalankan kekuasaan sebagai orang tua
BW: Pengawasan anak di bawah umur
Diktat Hukum Perdata oleh Intan Hendrawati, S.H. – Mahkamah Agung
HUKUM PERKAWINAN
Syarat
A. Syarat Materiil
Umum:
1. Sepakat
2. Batas usia
3. Monogami terbuka
4. Tenggang waktu tunggu
Khusus:
1. Larangan perkawinan
2. Izin kawin
B. Syarat Formil
1. Pemberitahuan berlangsungnya perkawinan
Penelitian → UUP → Pencatatan
2. Pengumuman
3. Pelangsungan perkawinan
Perjanjian Perkawinan
● Tidak bisa dicabut
● Diadakan sebelum perkawinan
● Dengan Akta Notaris
Anak sah
Dilahirkan/akibat perkawinan sah
Pencabutan Kekuasaan
1. Lalai Kewajiban
2. Kelakuan buruk
3. Dihukum melakukan kejahatan
Perwalian
BW: Sifat tunggal (331 BW), oleh salah satu orang tua atau wali wasiat atau yang diangkat
hakim
UUP: Wali saat orang tua tidak ada, diunjuk orang tua, menjalankan kekuasan orang tua
Adopsi
1. WNI
Meliputi pengangkatan menurut adat
2. WNI → WNA/ WNA → WNI
Upaya terakhir
Harus ada putusan pengadilan
Diktat Hukum Perdata oleh Intan Hendrawati, S.H. – Mahkamah Agung
Putusnya perkawinan
Alasan:
BW
1. Zina
2. Meninggalkan tempat kediaman bersama dengan iktikad buruk
3. Penjara ≥ 5 tahun
4. Melukai berat mengancam jiwa
UUP
1. Satu pihak pemabuk, zina, sakit tidak dapat disembuhkan
2. Salah satu pihak pergi tanpa alasan sah
3. Penjara ≥ 5 tahun
4. Penganiayaan berat mengancam jiwa
5. Cacat badan/penyakit sulit disembuhkan
6. Pertengkaran sulit didamaikan
BENDA
Soebekti
Sempit: yang dapat dilihat
Luas: yang dapat diHAKI
KUHPer
Pasal 499
Segala sesuatu yang dapat dikuasai manusia dan dapat dijadikan objek hukum
Benda Bergerak
1. Sifat
Dapat dipindahkan, tidak tergabung
2. Ditentukan undang-undang
Contoh: surat obligasi, saham
Hukum Benda
Tertutup: tidak dapat diadakan hak kebendaan baru selain yang diatur buku II
Alasan:
1. Tidak dikenal kebebasan berkontrak
2. Sifat memaksa
3. Mutlak
Memberi wewenang pemilik untuk mempertahankannya terhadap gugatan
4. Dihadapkan hak perorangan
Hanya dapat dipertahankan terhadap lawan dalam perjanjian
Manfaat Pembedaan
Diktat Hukum Perdata oleh Intan Hendrawati, S.H. – Mahkamah Agung
Pasal 1963 BW
a. 20 Tahun menguasai benda tidak bergerak, bunga/piutang tidak dibayar
b. 30 tahun menguasai dengan iktikad jujur
Sudah tidak berlaku dengan PP No. 24 Tahun 1997 Pasal 24 dan Pasal 32
Bezit vs Eigendom
Bezit Eigendom
WARIS
Pengertian
Penggantian hak dan kewajiban dalam harta kekayaan saja
Syarat:
a. 830 BW, berlangsung karena kematian
Hak saisine: orang tersebut meninggal otomatis hartanya beralih
b. Ada hubungan darah
c. Patut mewaris (waardig)
Onwaardig (Pasal 838 BW)
1. Dipersalahkan membunuh/mencoba membunuh pewaris
2. Memfitnah pewaris, kejahatan ancaman > 5 tahun
3. Dengan kekerasan mencegah pewaris membuat/mencabut surat wasiat
4. Menggelapkan, merusak, memalsukan surat wasiat
d. Hidup (ahli waris)
Unsur-unsur
1. Individual
Kebebasan terhadap hartanya
2. Sosial
Pembatasan terhadap Ahli Waris terdekat
Ahli Waris
Asas keutamaan golongan, yang tampil lebih dulu menutup golongan lain
1. Golongan I
Suami, isteri, anak-anak
Anak Luar Kawin ⅓ bagian dari seharusnya yang didapatkan
Asas persamaan, hak sama selama anak sah
Isteri kedua
a. Tidak boleh > dari bagian terkecil anak perkawinan pertama
b. Tidak boleh > 1/4
2. Golongan II
Orang tua (minimal ¼ Harta Peninggalan), saudara
3. Golongan III
Kakek/Nenek
Tidak ada penggantian
4. Golongan IV
Sampai derajat ke-6 dihitung dari kelahiran
Tidak ada pergantian tempat
Diktat Hukum Perdata oleh Intan Hendrawati, S.H. – Mahkamah Agung
Syarat pencabutan
Harus tertulis dan disebutkan dengan tegas
Tidak bisa lisan
Penafsiran Testament
1. Umum
Jika ada kata cukup jelas, penafsiran tidak boleh menyimpang
2. Khusus
a. 877 BW
Seluruh Ahli Waris “Kepentingan keluarga terdekat”
b. 878 BW
Seluruh fakir miskin “fakir miskin”
c. 962 BW
Hibah dengan beban “Hibah untuk kepentingan beberapa orang”
Diktat Hukum Perdata oleh Intan Hendrawati, S.H. – Mahkamah Agung
d. 971 BW
Hutang dilunasi testament untuk kreditur tidak berarti beberapa orang
Legitieme Portie
Yang berhak:
1. Anak sah
1 = ½ bagian
2 = ⅔ bagian
3 = ¾ bagian
2. Orang tua/nenek dan kakek
½ bagian
3. Anak Luar Kawin
½ bagian
Diktat Hukum Perdata oleh Intan Hendrawati, S.H. – Mahkamah Agung
Kewajiban
1. Membuat catatan boedel warisan
2. Menjamin pelunasan hutang pewaris
3. Mengurus harta warisan
4. Membuat pertanggungjawaban 7 bulan setelah pengurusan
Diktat Hukum Perdata oleh Intan Hendrawati, S.H. – Mahkamah Agung
JAMINAN
Jaminan Umum
1131 BW
Segala kebendaan, baik bergerak maupun tidak bergerak menjadi tanggungan
Kreditur konkuren atau seimbang
Jaminan Khusus
1132 BW
Dibagi menurut besar kecilnya piutang (apabila hartanya tidak mencukupi)
Kecuali ada alasan untuk didahulukan (terdapat kemungkinan kreditur preferen)
1133 BW
Hak untuk didahulukan: Hak istimewa, gadai, hipotek
1134 BW
Hak istimewa
Tingkatannya lebih tinggi dari kreditur lain karena sifat piutangnya
Gadai dan Hipotek
Lebih tinggi dari hak istimewa kecuali ditentukan lain
Privilege
Hak untuk didahulukan atau hak istimewa
Semua privilege ditentukan oleh undang-undang bahkan tidak diperkenankan untuk ditafsirkan
Privilege harus dituntut, apabila pemilik privilege diam saja maka dianggap sebagai kreditur
konkuren
Tidak mempunyai hak untuk menjual sendiri bendanya atau menuntut benda di pihak ketiga.
Kelebihannya adalah didahulukan di dalam mengambil pelunasan atas hasil penjualan benda
milik debitur
Bukan merupakan hak kebendaan
Privilege yang didahulukan atau lebih tinggi bahkan dari gadai dan hipotek:
1. Biaya perkara (1139 sub 1 dan 1149 sub 1 BW)
2. Hak orang yang menyewakan (1142 BW)
3. Biaya-biaya untuk menyelamatkan barang (1150 BW)
4. Hak-hak tagihan atas kapal (316 jo. 318 KUHD)
5. Privilege fiskal (pajak dan pendapatan negara) (1137 BW)
Macam privilege
1. Privilege umum
Diberikan terhadap semua kekayaan debitur. Ditentukan berdasarkan yang terjadi lebih
dahulu
2. Privilege khusus
Diberikan terhadap benda tertentu dari debitur. Mempunyai kedudukan yang lebih tinggi
dari privilege umum
1. Gadai
Dalam perjanjian gadai tidak diperbolehkan kreditur memiliki barang gadai dalam hal
debitur tidak memenuhi kewajibannya
Sifat Gadai
Umum
a. Absolut
b. Droit de suite
c. Droit de preference
Khusus
d. Accessoir
e. Barang gadai tidak dapat dibagi atau ondeelbaar
f. Merupakan jaminan pembayaran kembali utang
g. Inbezitstelling
Barang gadai berada di kekuasaan kreditur atau penerima gadai
Cara gadai
a. Benda berwujud
Membuat perjanjian gadai dan penyerahan secara nyata
b. Benda tidak berwujud
1. Gadai piutang atas nama (Vordering op Naam)
Persetujuan harus tertulis dan konsensual lalu memberitahukan kepada
orang terhadap hak siapa yang digadaikan harus dilaksanakan
2. Gadai piutang atas bawa (Vordering Aan Tonder)
Perjanjian secara tertulis maupun lisan. Surat piutang menerangkan
utang debitur kepada pemegang surat. Pemegang berhak menagih utang
sambil mengembalikan surat yang bersangkutan
Contoh: Sertifikat Deposito
3. Gadai piutang atas tunjuk (Vordering Aan Order)
Catatan punggung (endosement) menyatakan penyerahan tagihan
wesel/cek pada orang yang dibubuhi tanda tangan oleh orang yang
memindahkan
Contoh: wesel
2. Fidusia
Dalam fidusia terjadi dua perbuatan:
a. Penyerahan hak milik benda secara kepercayaan kepada kreditur
b. Kreditur sebagai pemikik baru meminjamkan secara kepercayaan benda yang
masih ada dalam penguasaan debitur
Ciri-ciri fidusia:
1. Accesoir
2. Jaminan Pelunasan Utang
3. Constitutum Possessorium
Penyerahan hak milik tanpa menyerahkan benda fisik
Diktat Hukum Perdata oleh Intan Hendrawati, S.H. – Mahkamah Agung
4. Droit de Preference
5. Parate executie
Kreditur berhak menagih piutangnya dari hasil penjualan tanpa titel executorial
6. Jaminan kebendaan
7. Droit de suite
8. Asas publisitas
Fidusia wajib didaftarkan pada kantor pendaftaran fidusia untuk pengetahuan
publik mengenai benda yang telah dijadikan jaminan fidusia
9. Asas spesialitas
10. Dapat diberikan kepada lebih dari seorang kreditur
Dengan syarat diberikan pada saat yang sama
Contoh: Pembiayaan kredit konsorsium dan pinjaman sindikasi
11. Larangan fidusia ulang
Sifat hipotek
Umum
a. Absolut
b. Droit de Suite
c. Droit de Preference
Khusus
d. Accessoir
e. Ondeelbar atau tidak dapat dibagi
Hak hipotek tidak hapus dengan dibayarnya sebagian utang
f. Mengandung hak atas pelunasan utang
Objek
a. Bagian yang tak dapat dibagi dalam benda tak bergerak yang merupakan hak
milik bersama secara bebas
b. Kapal yang didaftar (lebih dari 20 m³)
c. Hak konsesi pertambangan
d. Hak konsesi (S. 1918)
Asas hipotek
a. Publisitas
b. Spesialitas
Pengikatan hipotek dilakukan atas benda yang ditunjuk secara khusus
Pesawat udara
Wajib mempunyai tanda pendaftaran
Dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tidak menjelaskan jaminan apa yang
digunakan untuk jaminan pesawat terbang
Namun, Penjelasan Pasal 15 UU Jabatan Notaris (UU No. 2 Tahun 2014) menjelaskan
bahwa notaris berwenang membuat akta hipotek pesawat terbang
Kapal Laut
Pasal 510 BW Kapal laut adalah benda bergerak
Pasal 314 BW Kapal Indonesia paling sedikit berukuran 20 m³ dibukukan dalam suatu
register kapal, dapat dijaminkan dengan hipotek
Lembaga Credietverband
Lembaga jaminan untuk memenuhi kebutuhan penerimaan kredit dari golongan bumi
putera
Pengertian credietverband sama dengan hipotek
Diktat Hukum Perdata oleh Intan Hendrawati, S.H. – Mahkamah Agung
2. Hak tanggungan
Hak tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan dengan tanah
Sifat
a. Ondelbaar atau tidak dapat dibagi
b. Accessoir
c. Dapat dibebani lebih dari 1 kali
d. Parate Excecutie
Objek
a. Dapat dinilai dengan uang, karena utang yang dijamin adalah uang
b. Hak yang wajib didaftar dalam Daftar Umum karena memenuhi Asas Spesialitas
dan Publisitas
c. Dapat dipindahtangankan
Sertifikat Hak Tanggungan adalah tanda bukti adanya Hak Tanggungan yang memiliki
kekuatan eksekutorial
Resi Gudang
Dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di Gudang yang terbitkan oleh
Pengelola Gudang
Skema
1. Debitur menyimpan barang di gudang yang dikelola pengelola gudang
2. Pengelola gudang mendaftarkan barang di pusat registrasi resi gudang, menerbitkan
resi gudang, dan menyerahkan pada debitur
3. Debitur meminjam uang pada kreditur dengan verifikasi kepada pengelola gudang dan
pusat registrasi resi gudang
4. Pusat registrasi resi gudang melakukan pencatatan dalam buku daftar pembebanan hak
jaminan atas resi gudang
5. Konfirmasi pada kreditur
Diktat Hukum Perdata oleh Intan Hendrawati, S.H. – Mahkamah Agung
PERIKATAN
Definisi perikatan
Definisi perikatan tidak diatur dalam BW
“Perikatan adalah suatu hubungan hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana
pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain, dan pihak yang lain
berkewajiban memenuhi tuntutan itu” – Soebekti
Sumber perikatan
Pasal 1233 BW
1. Perjanjian
2. Undang-undang
Macam perikatan
1. Perikatan bersyarat
Digantungkan pada suatu peristiwa yang masih akan datang dan masih belum tentu
akan terjadi. Terdapat dua jenis yaitu:
a. Perikatan dengan suatu syarat tangguh
Menangguhkan lahirnya perikatan peristiwa tersebut
b. Perikatan dengan suatu syarat batal
Membatalkan suatu perikatan jika peristiwa terjadi
2. Perikatan dengan ketetapan waktu
Ketetapan waktu tidak menangguhkan lahirnya suatu perikatan tetapi menangguhkan
pelaksanaannya ataupun menentukan lama waktu berlakunya suatu perjanjian atau
perikatan
3. Perikatan mana suka (alternatif)
Debitur dibebaskan jika ia menyerahkan salah satu dari dua barang yang disebutkan
dalam perjanjian tetapi tidak boleh memaksa kreditur menerima sebagian dari satu dan
sebagian dari yang lain. Hak memilih ada pada debitur namun jika tidak ditegaskan
maka ada di kreditur
4. Perikatan tanggung menanggung atau solider
Tiap-tiap debitur dapat dituntut untuk memenuhi seluruh utang
5. Perikatan yang dapat dibagi dan yang tak dapat dibagi
Perikatan yang dapat dibagi menurut imbangan tidak boleh mengurangi hakekat prestasi
tersebut
6. Perikatan dengan ancaman hukuman
Ditentukan bahwa debitur untuk jaminan pelaksanaannya diwajibkan melakukan sesuatu
apabila perikatannya tidak dipenuhi
Perjanjian
Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang lain atau lebih (Pasal 1313 BW)
Sistem terbuka
Diktat Hukum Perdata oleh Intan Hendrawati, S.H. – Mahkamah Agung
Asas Konsensualisme
Perjanjian dan perikatan yang timbul karenanya sudah dilahirkan sejak detik tercapainya
kesepakatan. Perjanjian sah jika sudah sepakat mengenai hal-hal yang pokok dan tidak
diperlukan formalitas. Berkaitan dengan 1320 BW
Asas Personalia
Pasal 1315 BW
Tiada seorang pun dapat mengikatkan diri atas nama sendiri atau meminta ditetapkannya suatu
janji, melainkan untuk dirinya sendiri
Pasal 1340 BW
Suatu perjanjian hanya berlaku antara pihak-pihak yang membuatnya
Perluasan personalia
Pasal 1318 BW
Jika seorang minta diperjanjikan suatu hal, maka dianggap bahwa itu adalah untuk ahli
warisnya dan orang-orang yang memperoleh hak daripadanya, kecuali jika dengan tegas
ditetapkan atau dapat disimpulkan dari sifat perjanjian, bahwa tidak demikian maksudnya.
1. Ahli waris
2. Golongan yang memperoleh alas hak khusus
Actio Pauliana
Pasal 1341 BW
Tiap kreditur boleh mengajukan batalnya segala perbuatan yang tidak diwajibkan yang
dilakukan oleh debitur yang merugikan baginya, asal dibuktikan bahwa ketika perbuatan
dilakukan si debitur atau orang dengan atau untuk siapa debitur berbuat mengetahui bahwa
perbuatan itu membawa akibat kerugian bagi kreditur.
Diktat Hukum Perdata oleh Intan Hendrawati, S.H. – Mahkamah Agung
Wanprestasi
Dapat berupa empat macam:
1. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya
2. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan
3. Melakukan apa yang dijanjikannya tapi terlambat
4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya
Pasal 1365 BW
Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan
orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut”
Selain biaya pengobatan dapat meminta kerugian yang disebabkan luka atau cacat
badan tersebut
Strict Liability
Seseorang yang kegiatannya beresiko menimbulkan kerugian, bertanggung jawab atas
kerugian yang muncul sebagai konsekwensi yang wajar dari kegiatan tersebut. Dengan
demikian tidak perlu ada pembuktian mengenai kesalahan.
Dalam strict liability, penggugat tidak perlu membuktikan bahwa tergugat telah melakukan
pelanggaran hukum. Penggugat hanya perlu membuktikan bahwa kerugian yang diderita
adalah akibat dari perbuatannya.